Hasil Pertemuan

"Yang mulia...." Suara itu membuat Ming Tian kembali sadar. Dia melihat pertemuan di depannya. Dia menetralkan napasnya dan mengembangkan konsentrasinya yang sempat terganggu.

"Apa ada masalah Yang mulia?" Tanya Mentri kembali.

"Tidak, tidak ada. Lanjutkan!" Titah nya membuat para semuanya mengangguk dan Mentri kembali melanjutkan penjelasannya.

"Jadi bagaimana Yang mulia?"

"Bagaimana mana menurutmu Mentri perpajakan?" Ming Tian tidak menjawab, tapi dia menanyakan para menteri yang terkait dengan masalah yang terjadi.

"Menurut hamba, kita bisa memberi bantuan pada desa nelayan Yang mulia. Mengingat mata pencaharian mereka mengalami kesulitan saat ini." Jelas menteri perpajakan.

Ming Tian tampak mengangguk mendengar nya. "Ada lagi?" Tanya nya dengan posisi tubuh yang tegap dan mata harimau nya yang melihat sekeliling nya.

Aula pertemuan itu berjalan dengan baik, hingga dirasa tidak ada lagi pembahasan, Ming Tian menyelesaikan pertemuan.

"Kalau tidak ada lagu dibahas, kita akhiri pertemuan kali ini." Jelas Ming Tian.

"Yang mulia... Tunggu sebentar."

"Ada apa penasehat?"

"Sekedar mengingatkan Yang mulia. Sebulan lagi akan jadi penentuan untuk pengangkatan para selir di Harem Yang mulia." Jelas sang penasehat.

"Benar Yang mulia, karena penilaian untuk para selir sudah berlangsung. Maka hasilnya akan segera diputuskan. Mengingat umur Yang mulia yang seharusnya sudah mendapatkan permaisuri untuk menemani Yang mulia dalam pemerintahan." Ujar yang lainnya.

"Itu benar putraku. Para rakyat tentunya tidak sabar mendengar dan melihat permaisuri mereka." Suara lembut itu membuat semuanya langsung menunduk memberikan hormat.

"Salam ibu suri, semoga panjang umur." Ucap mereka serentak.

"Salam." Ucapnya yang mendekat menuju tahta tempat putranya duduk saat ini.

"Ibu." Ucap Ming Tian.

"Panjang umur untuk mu putraku, semoga kejayaan mu semakin besar." Wanita bermahkota khusus itu memberikan doa untuk putranya.

"Duduklah Bu." Wanita itu mengangguk dan dia duduk di sebelah tahta sang raja.

"Jadi bagaimana penilaian para selir?" Tanya ibu suri.

"Izin menjelaskan ibu suri. Penilaian yang dilakukan dalam tiga bulan ini dan menangkup berbagai aspek untuk pemilihan permaisuri. Ada tiga kandidat untuk itu, yang memiliki nilai seri." Jelasnya.

"Siapa saja itu?"

"Selir Wang, Selir Yu dan selir Li ibu suri." Tentu saja penyebutan nama itu membuat senyum dan rasa bangga tercetak diantara wajah para menteri dan juga panglima.

"Itu Bagus, sangat sesuai dengan prediksi ku. Mereka sangat cocok untuk gelar permaisuri." Jelas ibu suri dengan senang.

"Jadi bagaimana putraku, siapa yang akan kau pilih?"

"Aku rasa mereka perlu melakukan tes lagi ibu. Bukankah itu lebih adil?" Jelas Ming Tian.

"Hmmm, benar juga. Kalau begitu biar ibu sendiri yang turun tangan untuk menilai mereka."

"Baik ibu suri." Jelas semuanya, pertemuan hari itu dihentikan.

*************

Tidur pulas Xiu terganggu dengan suara dari Ning yang seperti speaker itu. "Nona, nona bangun nona."

"Kali ini ada apa Ning? Aku sudah bilang kan, tidak menerima tamu siapapun saat ini." Jelas Xiu, dia mengumpulkan energi untuk menjalani hari-hari di istana ini. Karena pemilik tubuh ini sungguh baik hati sekali hingga bus diinjak-injak.

"Nona, ini berita yang sangat penting. Nona harus dengar."

"Tentang apa?" Tanya Xiu yang penasaran.

"Pemilihan permaisuri Nona. Itu akan diumumkan sebulan lagi." Jelas Ning.

"Kau sudah dengar siapa yang terpilih?" Ning langsung menggeleng.

"Lalu? Aku yakin aku tidak terpilih untuk itu." Ning terdiam sejenak, yang dikatakan oleh nona nya memang benar.

"Apa nona merasa sedih?" Xiu mengangkat alisnya mendengar penuturan Ning.

"Sedih?" Ning mengangguk.

"Iya Nona, jika nona terpilih menjadi permaisuri. Maka Nona pasti akan dihormati." Jelasnya Ning.

"Para selir itu tidak akan menginjak-injak Nona lagi. Mereka juga tidak akan berbuat sewenang-wenang pada kita."

"Tidak perlu menyesali hal yang terjadi Ning."

"Kita tidak perlu menyesali nya, tapi kita harus bangkit. Dan bukan karena gelar kita akan dihormati oleh orang-orang. Tapi karena kita memang layak untuk itu." Jelas Xiu.

"Nona benar, dan aku berharap nona akan jadi selir tingkat 1." Harap Ning dengan semangat.

'Tapi apa itu mungkin? Mengingat bagaimana yang telah terjadi.' batin Xiu mengingat kejadian-kejadian selama penilaian. Selir Xiu bukannya bodoh ataupun buruk rupa, sehingga dia harus melakukan perawatan untuk cantik seperti cerita-cerita lain.

Hanya saja, selir Xiu tidak pandai dalam hal bela diri. Meksipun itu hal dasar, dia pandai dalam seni. Tapi hal itu kurang dalam penilaian, dan terlebih dia tidak tegas dalam bersikap. Membuat dia tidak bisa membela dirinya sendiri ketika tuduhan buruk diberikan padanya. Wajahnya tak kalah cantik diantara yang lainnya, tapi karena statusnya dari keluarga tidak sederajat membuat dia dipandang sebelah mata di Harem.

"Apa yang nona pikirkan? Nona jangan sedih. Aku yakin nona akan mendapatkan predikat selir tingkat 1."

"Jadi siapa yang ketiga kandidat itu?" Tanya Xiu yang lebih tertarik dengan itu.

"Selir Wang, Selir Yu dan selir Li Nona." Jelas Ning.

"Itu artinya akan ada penilaian lagi. Nilai mereka seri."

"Darimana nona tau? Biasanya raja akan memilih langsung."

"Kalau itu benar, seharusnya kita sudah mendengar berita nya. Tapi, tidak ada kan?" Ning berpikir sejenak dan ia membenarkan nya.

"Nona benar juga. Sepertinya itu masih dirahasiakan." Jelas Ning.

"Ya sudah, aku lapar. Bisa tolong ambilkan Ning?"

"Baik Nona, tunggulah sebentar." Ning keluar mengambilkan makan siang nona nya, lagipula ini juga sudah waktunya.

**************

"Hei, letakkan!" Ning bingung ketika dia mendengar hal itu.

"Kenapa? Ini makanan Nona ku." Jelasnya Ning.

"Makanan nona mu bukan itu. Tapi ini!" Salah satu pelayan mengambil tampan dari Ning dan menggantinya.

Ning melihat nampan yang hanya ada bubur dan juga kacang merah, tidak ada buah-buahan atau yang lainnya.

"Semuanya mendapatkan hal yang sama, kenapa nona ku dibedakan?" Pertanyaan Ning membuat semuanya tertawa.

"Ada apa ini?" Sebuah suara terdengar dengan seorang wanita dengan gaun berbeda.

"Ini ketua pelayan, pelayan selir Xiu menolak makanan nya."

"Mereka memberikan makanan ini untuk Nona ku. Ini tidak benar." Jelas Ning.

"Kenapa? Ini makanan yang pantas untuk nona mu setelah masalah yang ia timbulkan di pesta waktu itu." Jelas ketua pelayan.

"Nona ku tidak bersalah! Aghhh!"

"Bawa ini atau nona mu tidak makan hari ini." Ning didorong dengan keras. Dan semuanya tertawa melihat itu.

"Aku akan laporkan pada ketua Harem."

"Laporkan saja! Siapa yang akan mendengarkan pendapat dari selir rendah yang bermasalah!"

**********

"Kenapa Ning belum kembali?" Xiu beranjak dari tempat tidur nya dan baru saja pintu terbuka seiring pengawal berada di depannya.

"Ada apa?"

"Itu selir, Ning......"

************

"Aghhh! Panas!" Teriakkan itu langsung membuat kerumunan itu memudar dan terlihat Ning dengan keadaan menyedihkan.

"Ning!"

"Nona....."

"Beraninya kau menyiram kami....."

"Aghhh!" Ning menutup mulutnya melihat tindakan anarkis nona nya yang menyiram air panas dan juga perbumbuan yang dilemparkan ke arah pelayan itu.

"Ketua!" Ujar salah satu pelayan.

"Panggil ketua kalian itu! Ayo panggil!" Ujar Xiu yang mengamankan Ning dibelakang nya.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

mecca

mecca

bagus xiu biar kapok selir dr jaman moderen kok d lawan ti..dak lah yaaaaoooooo

2024-12-24

1

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Hayoooo Semangaaat Xiu...lanjuuuutkan Thor...💪💪😡😡🔥🔥

2025-03-02

1

Neneng Zakiyah

Neneng Zakiyah

hajar aja selir.xiu

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Latihan
2 Seorang Selir
3 Keberanian
4 Hasil Pertemuan
5 Menantang
6 Laporan
7 Makan Bersama
8 Pasar
9 Keputusan Raja
10 Pasar 2
11 Dewi Perang
12 Rencana
13 Gagal
14 Siapa Dia?
15 Masa Lalu
16 Penobatan
17 Rapat Darurat
18 Kunjungan Xiu
19 Lawan yang tidak seimbang
20 Calon Kaisar
21 Kaisar Zhang
22 Pilihan
23 Keputusan
24 Kepercayaan Seorang Ibu
25 Melempar Pertanyaan
26 Kediaman Permaisuri
27 Tingkah Ning
28 Pernikahan
29 Sah!
30 Malam Pernikahan
31 Kejutan Permaisuri
32 Latihan Bersama
33 Keputusan Permaisuri
34 Kecerdasan Permaisuri
35 Menanti
36 Kunjungan Permaisuri
37 Yart berisi kejutan
38 Kembalinya Kaisar
39 Malam Purnama
40 Kejutan yang Bertubi-tubi
41 Kebahagiaan dan Tangisan
42 Episode 42
43 Pecahan Kaca
44 Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45 Berubah
46 Berendam
47 Runtuh Juga
48 Haus Kekuasaan
49 Hari Pemilihan
50 Tepat Sasaran!
51 Sang Pembuat Kejutan
52 Kerinduan dan Harapan
53 Ujian Terakhir
54 Kemenangan dan Iri Hati
55 Musim Dingin
56 Keadaan Permaisuri
57 Mencari Tau
58 Mengawasi
59 Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60 Segera Berakhir
61 Kabar Menggembirakan
62 Biografi
63 Pagi Hangat
64 Malam Mencekam
65 Kelahiran Sang Pewaris
66 Menuju Dalang
67 Kedua Pangeran
68 Dalang 1
69 Sebuah Pelukan
70 Keluarga Kecil
71 Panggilan Hangat
72 Pemberian dan Keyakinan
73 Tujuh Kehidupan
74 Setiap Memori
75 Percakapan Kita
76 Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77 WIFE No 1
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Latihan
2
Seorang Selir
3
Keberanian
4
Hasil Pertemuan
5
Menantang
6
Laporan
7
Makan Bersama
8
Pasar
9
Keputusan Raja
10
Pasar 2
11
Dewi Perang
12
Rencana
13
Gagal
14
Siapa Dia?
15
Masa Lalu
16
Penobatan
17
Rapat Darurat
18
Kunjungan Xiu
19
Lawan yang tidak seimbang
20
Calon Kaisar
21
Kaisar Zhang
22
Pilihan
23
Keputusan
24
Kepercayaan Seorang Ibu
25
Melempar Pertanyaan
26
Kediaman Permaisuri
27
Tingkah Ning
28
Pernikahan
29
Sah!
30
Malam Pernikahan
31
Kejutan Permaisuri
32
Latihan Bersama
33
Keputusan Permaisuri
34
Kecerdasan Permaisuri
35
Menanti
36
Kunjungan Permaisuri
37
Yart berisi kejutan
38
Kembalinya Kaisar
39
Malam Purnama
40
Kejutan yang Bertubi-tubi
41
Kebahagiaan dan Tangisan
42
Episode 42
43
Pecahan Kaca
44
Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45
Berubah
46
Berendam
47
Runtuh Juga
48
Haus Kekuasaan
49
Hari Pemilihan
50
Tepat Sasaran!
51
Sang Pembuat Kejutan
52
Kerinduan dan Harapan
53
Ujian Terakhir
54
Kemenangan dan Iri Hati
55
Musim Dingin
56
Keadaan Permaisuri
57
Mencari Tau
58
Mengawasi
59
Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60
Segera Berakhir
61
Kabar Menggembirakan
62
Biografi
63
Pagi Hangat
64
Malam Mencekam
65
Kelahiran Sang Pewaris
66
Menuju Dalang
67
Kedua Pangeran
68
Dalang 1
69
Sebuah Pelukan
70
Keluarga Kecil
71
Panggilan Hangat
72
Pemberian dan Keyakinan
73
Tujuh Kehidupan
74
Setiap Memori
75
Percakapan Kita
76
Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77
WIFE No 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!