Laporan

Ming Tian langsung pergi melenggang begitu saja, dia tidak mengatakan sepatah katapun. Xiu hanya melihatnya sekilas, dia juga tidak terlalu peduli.

"Untuk sementara kau jangan banyak bergerak dulu." Jelas Xiu pada Ning.

"Tapi Nona... Nanti kebutuhan nona bagaimana?"

"Jangan pikirkan, aku bisa. Lagipula tangan mu akan sembuh dalam waktu dekat ini. Mengerti?"

"Baik nona. Sekarang bagaimana untuk makanan nona?" Xiu ikut terpikir, perutnya memang lapar saat ini.

"Aku akan pikirkan. Aku akan ganti pakaian dulu." Jelas Xiu sambil memperlihatkan tangannya yang terkena ramuan sehingga jadi hijau.

Xiu meninggalkan Ning, tangannya ingin mengambil pakaian, tapi dia berhenti sejenak. "Aku merasa gerah, bagaimana kalau mandi? Berendam di siang hari itu menyenangkan." Jelas Xiu yang mulai melepaskan pakaiannya.

Kaki putihnya menyatu dengan susu yang membentuk kolam itu. "Segarnya.... Tidak buruk. Meksipun aku mendapatkan gelar selir pelayanan cukup baik. Ya, walaupun dipenuhi oleh orang-orang yang menyebalkan."

Xiu memejamkan matanya menikmati waktu santainya. "Tampaknya aku akan bekerja cukup keras disini. Entah terbuat dari apa hati pemilik tubuh ini sebelumnya. Sehingga dia diam saja dan hanya menurut. Apa dia begitu senang berada di Harem ini? Jika aku dapat merubah semuanya sebelum ini. Aku tidak akan mau masuk ke Harem ini."

Tangan indah dengan jari-jari lentiknya memainkan air mandinya. "Aku sungguh rindu Daddy, mommy, kakak dan Nevan. Bagaimana mereka? Apakah aku sudah mati di sana? Sehingga aku berada disini? Astaga, sungguh ruwet sekali."

***********

"Nona!" Seru Ning dengan senang.

Xiu baru saja selesai mandi, dia hanya menggunakan jubah dua lapis saja dan itu tidak tebal. Membuat lekuk tubuhnya juga terlihat.

"Nona lihatlah! Makanan, Nona belum makan kan? Ayo Nona segera makan." Ajak Ning memperlihatkan deretan makanan yang tersaji di meja nya.

"Kau ke dapur?" Tanya Xiu yang langsung digeleng oleh Ning.

"Bukan nona, tukang masak yang bawakan dibantu oleh prajurit." Jelas Ning.

"Oh ya?" Xiu melihat semua makanan yang tersaji di depannya.

"Ada lagi nona!" Jelas Ning bertepatan dengan kedatangan makanan penutup dengan kudapan manis dan juga buah persik.

"Tunggu!" Ucap Xiu membuat pengantar makanan itu terhenti.

"Ya selir?"

"Makanan yang kalian antar begitu banyak. Aku rasa, aku dan juga pelayan ku tidak bisa menghabiskan nya. Aku lihat semua makanan nya juga masih hangat, kalian pasti bekerja keras. Bagaimana kalau kita makan bersama?" Jelas Xiu.

"Ini dari raja selir. Kami tidak mungkin memakannya." Jelas tukang masak itu.

"Raja?"

"Iya selir, raja meminta kami memasak kembali. Dan segera membawanya ke kediaman selir."

"kalau begitu, tidak ada perintah raja disini. Ini kediaman ku, aku yang mengatur nya. Ayo, ikut aku makan! Bergabung dengan ku! Jika kalian menolak, aku bisa laporkan kepada raja bahwa kalian memasak makanan yang buruk untukku." Hal itu membuat para tukang masak itu kaget. Mereka saling berpandangan, seolah bingung ingin bersikap apa.

"Aku tidak punya banyak waktu, satu, dua...."

"Baik selir."

"Bagus! Ayo kita makan!" Para tukang masak itu merasa canggung karena mereka bergabung dengan salah satu keluarga Kerajaan.

"Santai saja, aku tidak makan manusia. Kalian bisa ambil." Tapi mereka masih diam.

"Kalau begitu aku yang pilihkan. Makan bersama akan lebih menyenangkan jika makan tanpa menekuk tangan." sontak saja hal itu membuat semuanya jadi bingung, tak terkecuali Ning.

"Begini caranya!" Mulut salah satu tukang masak langsung diisi dengan bakpao hangat di mulutnya.

"Ayo lanjutkan!" Jelas Xiu yang membuat semuanya langsung menyuapi satu sama lain.

Tapi diantara rasa kebersamaan itu, Xiu melihat dan memastikan hal lain. 'Tidak ada racun.'

************

Sedangkan di tempat lain, kedatangan seorang pria gagah menjadi penantian sosok di kursi kebesarannya itu.

"Bagaimana?" Pembawa pesan itu berbisik membuat sosok itu tampak terdiam.

"Aku akan kesana." Kakinya langsung mengambil langkah seribu menuju kediaman di arah selatan itu.

"Ya....." kode mata dan juga jari itu menghentikan suara yang ingin keluar.

Dia juga memberikan kode pada pendamping nya. "Kalian tunggu disini."

Setelah semuanya selesai, dia berniat memasuki pintu itu, tapi dia memilih melihat dari celah saja dan matanya langsung disambut dengan laporan pembawa pesan nya. Tapi ada yang lain yang membuat matanya tampak tidak beranjak dari sana.

Jakunnya naik turun melihat sosok yang begitu kentara diantara yang lainnya tersenyum kecil dengan posisi duduknya yang membuat jubahnya tidak tertutup dengan benar.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Wow ada raja berbuat bgt sama selir Xiu....apakah merasa Selirnya berani n pintar...?? lanjuuutkan Thor...💪💪😍😍🔥🔥

2025-03-02

1

Oi Min

Oi Min

kepo kan lu ma selir terbuang mu??

2025-01-05

2

Khoerun Nisa

Khoerun Nisa

GK jelas

2024-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Latihan
2 Seorang Selir
3 Keberanian
4 Hasil Pertemuan
5 Menantang
6 Laporan
7 Makan Bersama
8 Pasar
9 Keputusan Raja
10 Pasar 2
11 Dewi Perang
12 Rencana
13 Gagal
14 Siapa Dia?
15 Masa Lalu
16 Penobatan
17 Rapat Darurat
18 Kunjungan Xiu
19 Lawan yang tidak seimbang
20 Calon Kaisar
21 Kaisar Zhang
22 Pilihan
23 Keputusan
24 Kepercayaan Seorang Ibu
25 Melempar Pertanyaan
26 Kediaman Permaisuri
27 Tingkah Ning
28 Pernikahan
29 Sah!
30 Malam Pernikahan
31 Kejutan Permaisuri
32 Latihan Bersama
33 Keputusan Permaisuri
34 Kecerdasan Permaisuri
35 Menanti
36 Kunjungan Permaisuri
37 Yart berisi kejutan
38 Kembalinya Kaisar
39 Malam Purnama
40 Kejutan yang Bertubi-tubi
41 Kebahagiaan dan Tangisan
42 Episode 42
43 Pecahan Kaca
44 Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45 Berubah
46 Berendam
47 Runtuh Juga
48 Haus Kekuasaan
49 Hari Pemilihan
50 Tepat Sasaran!
51 Sang Pembuat Kejutan
52 Kerinduan dan Harapan
53 Ujian Terakhir
54 Kemenangan dan Iri Hati
55 Musim Dingin
56 Keadaan Permaisuri
57 Mencari Tau
58 Mengawasi
59 Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60 Segera Berakhir
61 Kabar Menggembirakan
62 Biografi
63 Pagi Hangat
64 Malam Mencekam
65 Kelahiran Sang Pewaris
66 Menuju Dalang
67 Kedua Pangeran
68 Dalang 1
69 Sebuah Pelukan
70 Keluarga Kecil
71 Panggilan Hangat
72 Pemberian dan Keyakinan
73 Tujuh Kehidupan
74 Setiap Memori
75 Percakapan Kita
76 Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77 WIFE No 1
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Latihan
2
Seorang Selir
3
Keberanian
4
Hasil Pertemuan
5
Menantang
6
Laporan
7
Makan Bersama
8
Pasar
9
Keputusan Raja
10
Pasar 2
11
Dewi Perang
12
Rencana
13
Gagal
14
Siapa Dia?
15
Masa Lalu
16
Penobatan
17
Rapat Darurat
18
Kunjungan Xiu
19
Lawan yang tidak seimbang
20
Calon Kaisar
21
Kaisar Zhang
22
Pilihan
23
Keputusan
24
Kepercayaan Seorang Ibu
25
Melempar Pertanyaan
26
Kediaman Permaisuri
27
Tingkah Ning
28
Pernikahan
29
Sah!
30
Malam Pernikahan
31
Kejutan Permaisuri
32
Latihan Bersama
33
Keputusan Permaisuri
34
Kecerdasan Permaisuri
35
Menanti
36
Kunjungan Permaisuri
37
Yart berisi kejutan
38
Kembalinya Kaisar
39
Malam Purnama
40
Kejutan yang Bertubi-tubi
41
Kebahagiaan dan Tangisan
42
Episode 42
43
Pecahan Kaca
44
Aku Permaisuri Bukan Putrimu
45
Berubah
46
Berendam
47
Runtuh Juga
48
Haus Kekuasaan
49
Hari Pemilihan
50
Tepat Sasaran!
51
Sang Pembuat Kejutan
52
Kerinduan dan Harapan
53
Ujian Terakhir
54
Kemenangan dan Iri Hati
55
Musim Dingin
56
Keadaan Permaisuri
57
Mencari Tau
58
Mengawasi
59
Semangkuk Mie dengan Ceritanya
60
Segera Berakhir
61
Kabar Menggembirakan
62
Biografi
63
Pagi Hangat
64
Malam Mencekam
65
Kelahiran Sang Pewaris
66
Menuju Dalang
67
Kedua Pangeran
68
Dalang 1
69
Sebuah Pelukan
70
Keluarga Kecil
71
Panggilan Hangat
72
Pemberian dan Keyakinan
73
Tujuh Kehidupan
74
Setiap Memori
75
Percakapan Kita
76
Tunggu Aku di Kehidupan Berikutnya!
77
WIFE No 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!