Menurutku, dia tidak mendengarkan langkah kakiku. Akan tetapi,….
“Hei, Richard. Jangan bergerak maju! Duduklah di bangku dekat mejaku saja!”
“Ah! Tetap saja kamu tau!” Aku kesal dengannya. Dia bukan vampire tapi mempunyai semua indera yang sangat tajam. Sebenarnya, aku tidak takut dengannya. Aku menurutinya saja karena dia lebih tua. Dia menepuk tangannya dan keluarlah semua gambar yang memperlihatkan kerajaan kaum serigala. Disana terlihat sepi yang terlihat beberapa koloni serigala yang berjaga, beberapa serigala hitam yang mengelilingi kerajaan itu serta penerangan api yang terjaga dalam lentera kaca.
“Disini belum terlihat ada pergerakan yang mencurigakan. Apa yang akan kamu lakukan, Richard?”
“Tetap memantau saja sampai seminggu ini.”
‘Apa yang kau rencanakan, serigala?’ Aku masih memutar-mutarkan pikiranku.
Seminggu telah berlalu dengan cepat, kami secara bergantian untuk melihat gambar itu. Sampai detik ini, pergerakan dari serigala tetap sama dan aku memutuskan untuk menelepon Stephanie.
Alasanku menelepon adalah hanya menanyakan ulang tahunnya saja yang ke dua puluh tahun. Aku belum mendapat informasi tentang dirinya secara detail.
Setelah selesai menelepon, Lucas memberikan ide.
“Richard, bagaimana kalau malam ini kita keluar dan melihat rumah Stephanie dari dekat?” Aku berdiam tanpa menjawabnya.
“Ayo lah!” Dia menarik lenganku ke luar dari persinggahannya.
Lucas menarik nafasnya dengan sangat dalam. “Udara malam ini sejuk. Kesesakan itu tidak terjadi lagi setelah 400 tahun yang lalu. Kalau tidak ada kau, bangsaku tidak ada pada saat ini. Aku dan kaumku akan menghormatimu sebagai pahlawan.”
“Iya, semenjak hari itu, kerajaanku selalu diserang oleh kaum serigala karena kesalahanku sendiri. Aku membuat surat perjanjian antara aku dan raja serigala untuk tidak mengusik bangsa penyihir.”
Ekspresi Lucas berubah drastis dari terkejut hingga terkekeh kecil. “Maafkan aku dan terima kasih.” Dia memberikan senyuman kepadaku. Sedangkan, aku membalasnya dengan muka datar.
“Richard, kamu pegang pundakku dan pikirkan rumah Rachel. Dengan ini, kita bisa cepat sampai disana.” Aku melakukan semua yang diperintahkannya.
Hanya membutuhkan waktu dua menit saja, kita sudah berada di dalam rumah Stephanie. Lampu ruang tamu sampai satu lantai bawah gelap gulita. Kami menaiki tangga menuju ke kamar Stephanie.
Aku membuka pintu karena ia tidak mengunci pintu kamarnya. Disana, aku meratapi wajah Stephanie yang sudah tertidur pulas hanya sesaat.
Aku kembali ke posisi Lucas yang sedang melihat bingkai-bingkai foto yang terpajang.
“Dia telah ditinggal oleh orang tuanya sejak usia 13 tahun untuk selama-lamanya. Dia memiliki kekuatan semenjak orang tuanya meninggal yaitu bisa mendengar waktu kematian orang dan merasakan aura kematian yang semakin dekat dengan orang lain. Yang sudah pernah kita lihat waktu itu.” Seketika, dia mengubah pandangannya ke teman Stephanie. Dia mengambil bingkai itu.
“Kalau ini,....”
“Ini adalah Bianca. Teman satu-satunya yang dia miliki untuk sekarang.”
“Bian...” dia memberhentikan kata itu dan menanyakan kepadaku.
“Apa kau ingat tentang kematian Rachel yang ditembak oleh temannya sendiri? A-Apa kau ingat wajahnya yang tertutup?”
“Sebentar....” Aku merebut bingkai itu dari tangan Lucas. Aku memperhatikannya dengan seksama. Bentuk wajahnya, rambutnya, dan semuanya sama.
‘Ini.... B-be-benar yang membunuh Rachel!’
“Iya, dia yang ngebunuh Rachel!” Aku berteriak disana.
“Sssttt...” Lucas membungkam mulutku dengan tangannya.
“Jangan sampai ini diketahui oleh Stephanie. Ok?” Aku hanya bisa mengangguk saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Miss R⃟ ed qizz 💋
semangatt
2020-03-15
1