“Apakah kau yakin dengan keputusannya?”
“Aku yakin.”
“Kamu tidak ingat dengan kejadian itu? Saat Rachel terakhir kali? Apa kamu akan menjaganya sekarang?”
“Aku tidak akan menghapus memori terakhir itu. Sekarang, aku tidak akan lalai lagi. Aku akan menjaganya, Lucas. Percayalah.”
“Ok, baiklah.”
“Aku memberikan ingatan tentang Rachel dengan kekuatanku. Akan tetapi saat aku menjauh darinya, dia tetap merasakan ingatan Rachel.
“Mari kita urus ini bersama. Jangan sampai kamu memberikan ingatan yang akhir hidupnya. Bila kau memberikan itu semua akan mengincarnya.” Dia mengancamku.
Aku dan Lucas kembali ke tempat duduk dan disana kami kembali normal agar terlihat baik-baik saja.
“Ok, siapa namanya, Richard?”
“Stephanie.” Sebelum aku menjawab, Stephanie telah menjawab terlebih dahulu.
“Oh, iya Stephanie. Ok, Stephanie. Apa kamu yakin mau menjadi pendamping hidupnya, Richard?”
“Iya,…”
Lucas berjalan mendekatiku dan mencium tanganku.
“Bagaimana bila aku yang menjadi pendamping hidupmu? Kalau aku lihat….” Aku mungkin merasa risau dengan kelakuan Lucas itu.
Aku berdeham saat itu juga untuk Lucas menjauhinya. Akhirnya, Lucas kembali lagi duduk.
“Maaf, maaf. Hahaha. Lihatlah, Stephanie. Ada yang cemburu denganku?! Aku tidak percaya ini. Maafkan aku kawan.” Aku menatapi Lucas dengan kemarahanku.
Lucas yang sudah tidak berkutik lagi. Kami memindahkan pandangan kami ke Stepahie yang sudah menertawai kami. Kami mengikutinya untuk tertawa bersama.
“Okok, sudah, sudah. Ayo kita ke intinya.” Lucas membuat suasana menjadi dingin lagi.
“Jadi, aku akan jelaskan bila kamu ingin hidup bersamanya. Apa kamu memiliki ingatan terdahulu setiap di dekatnya?” Lucas menanyakan untuk memastikan apa yang kukatakan benar atau tidak.
“Iya, aku kadang memiliki bayang-bayang ingatan terdahulu. Kata Richard, dia hanya memberikan ingatan Rachel hanya satu atau dua kali saja. Tetapi aku sudah mengalami beberapa kali.”
“Jadi,..” Dia menghentikan kalimatnya.
Aku merasa ada kejanggalan yang akan terjadi pada tubuh Stephanie.
‘Apa kupingnya berdenging?!’
“Ahhhhh! Jangan!!” Tubuhnya bergetar ketakutan.
Aku langsung memeluknya supaya dia menjadi tenang. Aku juga menyadari alasannya ketakutan.
‘Siapa yang akan meninggalkannya?’ aku mencoba berpikir sembari menghentikan ketakutannya.
“Tenang, tenanglah. Kami disini. Aku sudah memegangmu.”
Aku dan Lucas melihat bayangan hitam sudah merasukinya. Sedangkan, kami terlempar oleh cahaya hitam. Saat Stephanie terjatuh ke bawah, aku langsung menangkapnya.
“Stephanie, Stephanie!” Aku mencoba menyadarkannya tapi tidak bisa.
Dengan cepat, aku dan Lucas menaruh Stephanie di kamar tamu Lucas. Aku menaruh selimut hangat ke Stephanie. Stephanie terlihat pucat, dingin, dan keringat dinginnya terus bercucuran. Aku mengelapkan keringatnya dan Lucas mondar-mandir untuk mencari tau caranya.
Aku mendengarkan setiap rintihan sakit yang terdengar dari Stephanie.
Lucas mencoba melihat keadaan di mulai dari kaki Stephanie. Ia membuka selimut yang menutupi kaki Stephanie.
“Richard, lihat kesini! Apa kau pernah melihat ini?!” Telapak kaki Stephanie seluruhnya sudah membiru.
“Lucas, beritahu aku! Kalau kamu sekarang sudah tau cara menyembuhkannya!” Aku mengguncangkan tubuh lucas.
“Richard, selama hidupku, aku tidak pernah melihat seperti ini! Dunia ini tidak pernah melihat kejadian ini.” Lucas tambah membentakku.
“Apa yang harus kita lakukan?!” Richard dan Lucas memandang keadaan Stephanie secara bersamaan. Lucas menuju ke perpustakaannya. Lucas mencoba mencari dalam buku terlarang penyihir. Aku hanya dapat menunggui di sisi Stephanie.
‘Sadarlah Stephanie… Aku khawatir denganmu.’
Hari demi hari, aku memegang tangannya yang semakin hari semakin dingin.
Lucas mencoba-coba membuat ramuan yang berasal dari buku terlarang.
‘Stephanie, aku mohon jangan tinggalkan aku untuk kedua kalinya.’
Tidak terasa, aku sudah di rumah Lucas selama tiga hari. Aku melihat Stephanie sudah mulai perlahan membuka matanya.
“Richard..” Aku memegang tangannya yang suhunya sudah lebih dingin daripada diriku.
“Iya?”
“Bisakah kamu membantuku?”
“Aku akan membantumu.”
“Tolong jagalah, bibi dan temanku bernama Bianca.” Suara Stepahanie seperti tidak kuat lagi.
‘Apa maksudmu, Stephanie?’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Miss R⃟ ed qizz 💋
semangat teruss
2020-03-15
1