Chapter 18

Masa lalu Aera..

Aera adalah gadis yatim piatu yang di adopsi oleh Pimpinan pasangan agen khusus rahasia yang tidak memiliki anak. Aera dari kecil, dilatih untuk bisa berkelahi dan menembak lawan. Setiap agen khusus diberikan misi untuk menjatuhkan lawan mereka, Agen khusus ini bekerja untuk para pengusaha yang ingin menjatuhkan lawan mereka. Baik hanya untuk menakuti ataupun untuk melukai.

Aera adalah anak emas dari perguruan tempat mereka dilatih. Karena keahlian Aera dalam menjatuhkan lawan dengan tangan kosong secara cepat, serta keahlian menembaknya yang selalu tepat sasaran. Aera selalu diandalkan, karena banyak misi berhasil ditangannya.

Setelah sekian lama berkelit dengan dunia hitam, Aera ingin berhenti dari perguruan tersebut, oleh sebab itu dia bekerja di perusahaan Glory Company. Dengan catatan semua data Aera hanya dia adalah seorang yatim piatu dan gadis biasa.

Kencan buta kemarin juga, ibu angkatnya yang menyuruh Aera untuk pergi ke kencan buta tersebut. Untung saja Aera pergi ke kencan buta tersebut, jika tidak mungkin dia tidak akan bertemu Ray.

Ketika Aera dipanggil oleh Karyn, adik seperguruannya di tempat agen rahasia tersebut, Aera hanya tersenyum dan menyapa " Apa kabar karyn? bagaimana kabar ketua dan teman-teman yang lain?”

"Kabar ketua, dan teman-teman lain baik saja. Kami sedang ada misi lagi kak di kota ini.Oya berapa nomor kakak, nanti aku bisa menghubungi kakak jika ada yang mau karyn tanyakan." ucap karyn.

Lalu Aera memberikan kartu namanya kepada Karyn, lalu pamit karena mertua dan adik iparnya sedang menunggunya.

Perasaan Aera tidak tenang, mengetahui adik seperguruannya berada di kota yang sama. Dia mempunyai feeling, Agen ini akan mengincar seorang pengusaha ternama di kota ini. Salah satunya Ray. Ray adalah CEO termuda yang berhasil dalam dunia bisnis.

Banyak perusahaan ingin menjatuhkan Ray, dikarenakan posisinya yang kuat di bidang pebisnis

Aera segera menelpon Ray, ”kak Ray sekarang ada dimana?"

"kenapa sayang, aku sedang meeting dengan Pak Johan." jawab Ray.

Aera segera mengingat-ingat, Pak Johan adalah mata-mata utama agen khusus rahasia mereka. Dia selalu membuka jalan untuk teman-teman lain bisa menyerang.

"kak, Aera segera ke sana ya. Shared loc aja lokasi kak Ray dimana." pinta Aera dengan terburu-buru.

Aera yang mulai panik, mencoba menarik nafas agar terlihat normal di hadapan mertua dan adik iparnya. "Mama dan Yuri, Aera pergi menemui Kak Ray dulu ya.. maaf ya ma jalan-jalan kita belum kelar," ucap Aera sambil meminta maaf.

"Tidak apa-apa Aera, pergilah.. pasti Ray sedang menunggumu.” Ucap mama ivana lagi.

Segera setelah Aera diberi ijin oleh mertuanya, dia memesan taksi online, lalu bergegas Aera pergi menuju ke rumah lamanya. Aera melihat handphone-nya, dia melihat lokasi yang dikirim oleh suaminya. Kemudian Aera mulai bersiap-siap, mengambil beberapa senjata, mengisi senjata dengan peluru. serta naik motor besar. tidak lupa Aera segera mengganti bajunya dengan pakaian kulit hitam. Aera mengikat rambutnya, lalu menggunakan helm hitam juga.

Ketika telah selesai meeting, Ray dalam perjalanan melewati jalan yang sepi, ketika dia akan menghubungi istrinya, tiba-tiba mobil yang dinaiki oleh Ray dan Gilbert dihadang oleh beberapa mobil didepannya.

"Ada apa Gilbert, kenapa mereka menghadang kita?" tanya Ray.

Mobil yang menhadang mereka, mulai turun satu persatu dari mobil didepan mereka. Mereka berpakaian hitam dan menggunakan topeng, tampak ditangan mereka membawa senjata. Ray yang melihat hal tersebut. segera mengeluarkan pistol dari dalam mobilnya.

Ray mulai mengeluarkan tembakan tetapi mereka sangat banyak, Ray dan Gilbert hanya bisa melindungi dirinya.

Setelah adegan tembak menembak terjadi, terdengar bunyi motor besar, lalu pengendara motor tersebut turun dari motor lalu menembaki satu persatu agen rahasia gelap tersebut.

Orang-orang yang bertopeng,satu persatu mulai tumbang ditembak oleh wanita berpakaian hitam tersebut.

Ray yang melihat siapa yang tiba, merasa beruntung ada yang membantunya dalam menembaki musuh yang dia tidak ketahui.

Seketika itu juga di belakang mobil Ray, makin banyak yang mengejar. Aera langsung membuka pintu mobil dan menarik tangan Ray untuk segera naik ke motornya.

Ray mengikuti Aera, dengan sigap Aera langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Dibelakangnya Gilbert segera menyusul motor yang dikendarai Aera. lalu Gilbert juga melajukan mobilnya, dengan kecepatan tinggi untuk menyusul Ray dan pengendara hitam..

Gilbert takut Ray akan dilukai. Segera sampai di jalan utama, mobil yang tadi membuntuti Gilbert dan Ray tiba-tiba tidak terlihat lagi.

Aera segera membawa Ray kerumah lamanya. Karena hanya dirumah itu yang paling aman dan tidak mudah disadap.

Ray yang bingung kenapa pengendara ini membawanya kerumah biasa, segera turun dari motor. Dia lalu mengikuti Aera masuk ke dalam rumah.

”kakak tidak apa-apa?" tanya Aera dengan helm yang masih terpasang..

"Kamu siapa?" tanya Ray kembali.

Aera lalu membuka helmnya. "Ini Aera kak, kakak tidak apa-apa kan."

Betapa terkejutnya Ray, melihat ternyata wanita keren yang menolongnya adalah istrinya sendiri.

Segera dia memeluk tubuh istrinya, sambil matanya mengartikan untuk dijelaskan ada apa dengan semua ini, dan apa yang terjadi.

Gilbert yang baru tiba pun, terkejut dan terkesima, ternyata wanita yang menolong mereka adalah istri Ray.

Mereka duduk bertiga di ruang tamu rumah Aera. Aera mulai menjelaskan tentang asal usulnya, walaupun tidak semua yang dia bongkar. Dan juga kecurigaan Aera pada Karyn, adik seperguruannya. Serta Johan yang adalah andalan agen mereka.

Ray yang melihat aksi tadi, semakin kagum dengan istrinya itu. Aera meminta Ray dan Gilbert merahasiakan tentang siapa dia sebenarnya.

Aera tidak ingin Ray dalam bahaya, jika mereka mengetahui bahwa Aera adalah istri dari Ray.

"Kenapa, sayang membawa kita kemari?" tanya Ray diikuti anggukan Gilbert.

"Ini rumah persembunyian Aera kak, disini aman. Tidak ada penyadap atau Cctv yang bisa merekam keberadaan Aera." lanjut Aera lagi.

"Lalu Senjata-senjata ini darimana?" tanya Gilbert dengan heran.

"Ini adalah koleksi Aera, pak gilbert." Aera dengan malu-malu menunjukkan koleksi senjata dan barang berbahaya milik Aera.

Ray dan Gilbert saling menatap satu sama lain dengan terheran-heran. ternyata istrinya mengerikan dan keren.

Sudahlah, kak Ray dan pak Gilbert istirahat dulu ya, sebelum kita kembali. Aera menyiapkan makan dulu ya. kalian duduk saja.

Setelah Aera menyiapkan makan malam, lalu mereka telah selesai berkemas untuk kembali ke apartemen, "kak sementara jangan pakai mobil kakak dulu, tidak aman. pakai mobil Aera saja."

Lalu mereka ke bagasi bawah tanah, disitu berderet mobil dari yang classic hingga yang sport.

Ray dan Gilbert semakin terkagum-kagum oleh Aera.

Happy reading all..❤️❤️😂

Semoga kalian suka ya..

Tolong like, komen dan votenya ya..❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

luluk

luluk

wah spt james bond tp versi cewek....

2021-03-02

0

Nani Suryani

Nani Suryani

wuidieeeehhhhh...kerennnn

2020-12-16

0

Ari Libry

Ari Libry

suka...keren Thor..

2020-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!