chapter 8

Sepanjang perjalanan menuju apartemen, Aera melihat sekeliling jalanan sambil mengukur waktu, kira-kira estimasi berapa menit waktu yang diperlukan agar dia tidak terlambat kekantor.

Sesampainya Aera di apartemen, segera dia masuk kedalam rumah. Sebelum menuju kekamar, matanya tertuju pada wastafel. Dia baru ingat sebelum berangkat tadi, dia belum sempat mencuci piring.

Ditaruhnya tas disofa. Lalu Aera mulai mencuci piring sambil mendendangkan lagu favoritnya, Punch feat Loco judulnya Say yes..

Sambil bernyanyi Aera tidak sadar kalau suaminya Ray telah pulang dari tadi, Ray turun dari atas "istriku kelihatannya bahagia sekali."

Aera yang mendengar suara Ray, sedikit terkejut, lalu tiba-tiba menghentikan lagunya, dan berbalik "Kakak sudah pulang? Apakah kakak sudah selesai rapatnya?” lanjut Aera menggosok piringnya.

"Aku sangat merindukan istri kecilku ini" ucap Ray tanpa segan, Aera yang mendengarnya langsung bersemu merah wajahnya, dan jantungnya berdebar-debar. 'semoga kakak tidak mendengar suara debaran jantung ini', ucap Aera dalam hati.

Setelah selesai mencuci piring kotor. Aera langsung menuju sofa tempat Ray duduk. Lalu Aera menceritakan tentang apa yang dia lakukan hari ini bersama Selina, sahabatnya. Serta menceritakan betapa arogannya CEO tempat Aera sekarang bekerja, "bagaimana ya kak, Aera selalu aja ada halangan kalau mau datang cepat kekantor, Aera kan dijuluki Miss telat."😁

Lalu Ray menyentil dahi Aera "bagaimanapun juga istriku ini tidak boleh terlambat datang ke kantor."

Aera langsung memegang dahinya akibat disentil oleh Ray. " kak kok disentil sih, kan sakit." ucap Aera dengan bibir di manyunkan.

"hhhhmmmmmm.. Bukannya tadi kamu bilang hari pertama harus melapor ke CEO baru mu itu ya?" lanjut Ray lagi.

Aera lalu menjawab dengan anggukan polos. "Iya kak, macam mana ini?”

Wajah Ray menunjukkan senyum iseng. "Palingan istriku ini di kasih surat peringatan aja."

"Tidak kak, kata Selina CEO ini tidak segan memecat pegawai. Katanya hanya karena kesalahan kecil saja, seperti pak Usman bagian keuangan. kata Selina dia dengar selentingan gosip, pak Usman di pecat hanya karena pulang terlalu larut malam, Pak Usman yang sangat rajin saja pulang larut dipecat, apalagi Aera kak, Miss telat."

Ray mengangkat alisnya setahu dia pak Usman dia pecat karena menggelapkan uang perusahaan, Pak Usman selalu pulang malam untuk mengubah laporan keuangan, untuk menutupi kecurangan-kecurangan yang selama ini dia lakukan. Dia bingung dapat gosip dari mana karyawannya ini.

Apalagi istri ini sangat polos. Dengar berita yang tidak jelas langsung percaya. Ray hanya menggelengkan kepalanya dan dengan nada menggoda istrinya.

"Ya sudah. kalau istriku dipecat kan suamimu kaya. Istriku tidak usah takut kelaparan, kan ada aku yang akan menanggungmu dan anak-anak kita nanti."

Aera langsung menatap Ray dengan mata berkaca-kaca.

"Kakak tidak tau perjuangan Aera untuk dapat masuk ke perusahaan itu. Aera berapa kali ikut tes dan baru lulus kak. terus jika Aera dipecat, Aera tidak bisa lagi,....." Aera menghentikan ucapannya, karena Aera tiap bulan selalu berkunjung ke panti asuhan, untuk membawa mainan dan sebagian gajinya disumbangkan ke panti tersebut.

Ray yang melihat istrinya hampir menangis, lalu memeluk dan mengusap lembut rambut istrinya itu. ”Tenang saja sayang, aku tidak akan memecat mu" ucap Ray lirih.

Aera yang berada di pelukan Ray merasa sangat nyaman hingga ingin berlama-lama di pelukan suaminya. Tiba-tiba terdengar bunyi "kkrucurttr", Ray lalu memandang Aera " apakah kamu lapar? ayo kita bersiap-siap. Kita pergi makan diluar."

Aera yang sangat malu karena perut lapar Aera tidak bisa berkompromi di situasi romantis ini. "tidak usah kak, kita pesan makan lewat online saja. Aera capek kak." lalu Aera cepat-cepat naik keatas, untuk menutupi rasa malunya.

Ray yang melihat istrinya cepat-cepat naik, hanya bisa tertawa melihat kekonyolan istrinya. Dengan segera Ray memesan pesan makan online.

Setelah mereka makan malam, Aera membersihkan dapur dan menuju lantai atas.

Ketika sampai kamar, Aera melihat suaminya sedang menelpon di sisi tempat tidur. Aera hanya mendengar kata-kata"Glory Company" dalam percakapannya itu.

Panggilan pun berakhir ketika Aera menghampirinya disebelahnya.

"Ayo tidur lebih awal."

Dimatikannya ponselnya itu dan meletakkan di lemari pakaian sebelah tempat tidur. Ray pun berbaring.

Aera mematikan lampu dan berselimut. Dengan cepat Ray bergeser mendekatinya, dan setelah terdiam beberapa saat, Aera berpaling dan memanggilnya, "Kak Ray?"

”Mmmmm?" jawabnya sambil mengeratkan pelukan di pinggulnya itu.

Aera menghela nafas sebelum melanjutkannya "kak Ray, apakah Aera boleh tau masa lalu kak Ray? semua tentang Kak Ray. karena kita kan tiba-tiba menikah. Apalagi kak Ray sendiri bilang akan menghabiskan masa tua kita bersama. Jadi Aera ingin memantapkan hati bahwa pilihan Aera tidak salah."

Dia tidak tau apakah ini saat yang tepat untuk bertanya hal seperti itu, dia memutuskan untuk membicarakannya. Untuk beberapa alasan hal-hal yang baginya membuat stres dan frustasi menjadi sangat sederhana ketika menceritakan pada Ray.

"Baiklah jika istriku ini ingin mendengarnya. Aku anak pertama dari 2 bersaudara, aku mempunyai adik cewek namanya Yuri sekarang dia masih SMA, dia adik yang bawel dan selalu meminta perhatian lebih dari ku. Papa bernama Richard Wijaya, mama bernama Ivana. itu nama kedua mertuamu sayang."

"hmmm, nama papa sepertinya pernah Aera dengar kak. Rasanya tidak asing."

’ya iya lah tidak asing, dia pimpinan perusahaan sebelumnya' ucap Ray dalam hati sambil terkekeh geli.

"Lalu kak, kisah percintaanmu bagaimana kak?" tanya Aera dengan bersemangat.

" kisah percintaanku. nanti kalau ku ceritakan, istriku ini akan cemburu."

Aera lalu memanyunkan bibirnya terlihat kesal, lalu membalikkan badannya. Memunggungi suaminya.

Ray lalu membalikkan badan Aera. memeluk dan mengecup kening Aera. " bukannya aku tidak mau menceritakannya, tapi aku tidak suka mengungkit masa lalu. Masa lalu itu sangat buruk, dan aku sangat membencinya." Tiba-tiba nada bicara Ray berubah menjadi dingin setelah mengatakan hal tersebut.

Aera yang mendengar nada bicara Ray yang tidak biasa, hanya menganggukkan kepalanya di pelukan Ray.

"iya kak, mari kita tidur saja kak. Besok kakak harus bangun pagi."

Lalu mereka tidur berdua bersama sambil berpelukan.

Happy reading all..

semoga suka ya..

ini hasil imajinasi author sendiri..❤️❤️❤️❤️

maaf jik ada salah dalam penulisan.

Terpopuler

Comments

luluk

luluk

next

2021-03-02

0

N-nie

N-nie

author dr medan kah,sy nemuin kata"macam mana"sama panggilan ke suami kakak..ehheeee.lanjut thor..

2020-12-13

1

Aini Malika

Aini Malika

seru

2020-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!