Ray berpikir sejenak, "akhir pekan ini, kita akan datang berkunjung kerumah papa dan mama."
"Oke, kak. Janji ya. akhir pekan ini kita berkunjung kerumah papa dan mama, Aera tidak sabar ingin bertemu keluarga baru Aera." ucap Aera lagi.
Aera telah menghabiskan sarapan yang telah disediakan di atas meja. Lalu Aera membersihkan sisa-sisa remahan diatas meja tersebut.
Setelah membersihkan semuanya, Aera ingin kembali bekerja, lalu berkata "Pak, Aera sudah selesai kan melapor kepada CEO. Aera akan kembali bekerja. Permisi.”
Sebelum Aera beranjak dari tempat duduknya, Ray menarik tangan Aera. Lalu Aera jatuh diatas pangkuan Ray. Aera mulai memejamkan matanya, karena jarak mereka sungguh sangat dekat.
Ray yang melihat Aera memejamkan matanya, lalu menyentil jidat istrinya. " sebegitu inginnya kah, istriku ini untuk kucium."
Lalu Aera membuka matanya melihat suaminya yang tertawa iseng. Dengan mengerucutkan bibirnya, Aera lalu beranjak dari pangkuan Ray.
Kemudian dengan cepat Ray mengecup lembut bibir Aera.
Aera yang mendapat kecupan dari Ray langsung bersemu merah. Kemudian lari keluar ruangan Ray dengan terburu-buru.
Ray yang melihat tingkah istrinya, hanya tertawa nyaring. Gilbert yang baru saja berpapasan dengan Aera di pintu depan terheran-heran, kenapa istri atasannya tersebut berlari cepat. sambil menutup wajahnya yang merah.
"Tuan, kenapa dengan nyonya Aera?"
"Tadi saya berpapasan dengannya, saya ingin menegurnya tapi dia langsung berlari cepat-cepat." kata Gilbert.
"Tidak apa-apa, tadi aku hanya menggodanya sedikit." ucap Ray terkekeh-kekeh.
Gilbert sangat senang melihat perubahan sikap Ray. Tidak lagi dingin seperti dulu. Dia berharap Aera dapat merubah Ray lebih lagi, agar kembali seperti sediakala.
Aera lalu kembali ke ruang kerjanya, Selina yang melihat Aera berlari terburu-buru, menghampiri sahabatnya tersebut. "ada apa,Ra. kenapa habis dari bertemu CEO, kamu seperti orang habis lari keliling lapangan? Apakah Tuan Ray menyuruhmu lari dalam ruangannya?"
"Tidak ada apa-apa, Sel. Tadi waktu aku keluar dari lift. aku kejatuhan cicak." ucap Aera berbohong.
Aera tidak mungkin mengatakan tentang apa yang terjadi dalam ruangan Ray. Bisa kacau jika teman-teman kantor mendengarnya. Apalagi jika mengetahui fakta, kalau suaminya adalah Ray CEO mereka. Bakal heboh 1 perusahaan.
"Cicak?????🤔. Perasaanku kantor kita ini tingkat kebersihannya sangat tinggi. Tapi juga aku sangat geli pada cicak. Iiiihhhhh" ucap Selina sambil bergidik geli mendengar penuturan Aera.
"Ya sudah, lanjut aja kerjanya, apa suamimu tidak menjemputmu untuk makan siang, Ra?"
Calvin teman satu divisi Aera yang mendengar pembicaraan mereka, terkejut mendengar kabar bahwa Aera telah menikah.
Calvin sejak lama menyukai Aera, tapi Aera menjaga jarak untuk tidak di dekati oleh pria manapun. Aera mempunyai sifat yang ceria dan mudah bergaul pada orang baru. Dia juga ramah dan tidak segan menyapa teman-teman nya.Tapi untuk yang ingin mendekati Aera untuk menjadi kekasihnya, Aera selalu menjaga jarak. Aera tidak ingin menghabiskan waktu untuk pacaran.
”Hah, menikah? siapa yang sudah menikah. Sel? apakah kamu sudah menikah,Ra? Kapan? kenapa kamu tidak memberi kabar pada kita-kita?" tanya Calvin dengan nada sedikit kecewa tapi dibuat senormal mungkin.
"Baru 1 Minggu ini, Vin. Aera bertemu suaminya di kencan buta. Dan tau kah kamu suami Aera sangat kaya, suaminya memberikan Aera kartu ATM prioritas." jawab Selina dengan menggebu-gebu.
Aera yang melihat Selina menjawab semua yang ditanyakan Calvin kepada dirinya, menjawab "Ya, Vin. aku telah menikah, aku juga tidak ada buat acara dan undang-undang orang kok. semua terjadi begitu cepat. Tidak usah dengarkan Selina, aku tidak menikahi suamiku karena dia kaya. Aku malah tidak tau dia kaya, mungkin ini bonus dari Tuhan karena aku tidak pernah pacaran."
"apakah Kau mencintai suamimu? Apalagi kamu bertemu dengannya di kencan buta, siapa tau dia bukan pria baik-baik. Jaman sekarang jangan mudah percaya dengan pria yang baru kamu temui." lanjut Calvin lagi.
"Kupikir aku sudah mulai mencintai suamiku, dan dia dari keluarga baik-baik" ucap Aera dengan lantangnya,
Tanpa Aera sadari, Ray sudah berdiri di belakang Aera. Ray menahan senyumnya agar tampak berwibawa mendengar obrolan istri dan teman-temannya.
Gilbert yang berdiri di samping Ray pun, tidak bisa menahan senyumnya. Melihat istri atasannya, sahabatnya mengakui perasaannya tanpa dia sadari.
"Pak Ray, ada perlu apa pak, sampai bapak turun langsung ke divisi kami?Apa ada laporan yang kurang atau salah pak?" ucap Pak Yusuf kepala divisi pemasaran Aera.
Aera yang mendengar Pak Yusuf menyebut nama yang tidak asing, lalu berbalik. Terkejut lah Aera melihat Ray telah berdiri di belakang. Aera membaca doa dalam hati, semoga Ray tidak mendengar apa yang tadi dia ucapkan kepada Calvin dan Selina.
"Tidak ada laporan yang kurang pak Yusuf. Apa saya tidak boleh berjalan-jalan di Perusahaan saya sendiri. Apalagi saya melihat pegawai di jam kerja malah asyik bercerita. Coba ceritakan kepada saya, apa yang kalian obrolkan di jam kerja." kata Ray sambil duduk di meja kerja Aera.
Gilbert hanya tersenyum melihat Ray bertingkah seperti itu.
"Tidak ada hal penting yang kami bicarakan pak. kami minta maaf pak, kami memang salah pada jam kerja malah asyik ngobrol." jawab Aera sambil menunduk.
"Kami tadi membicarakan Aera yang baru menikah pak, melalui kencan buta. Kata Aera dia mulai mencintai suaminya pak." Jawab Selina ceplas ceplos.
Ray yang mendengar hal tersebut tanpa sadar tersenyum sedikit. Gilbert yang memperhatikan dari tadi hanya ingin tertawa, lalu pandangan Gilbert tertuju pada Selina. 'ternyata dia gadis yang polos, seperti sahabatnya.'
Tanpa sadar pandangan Gilbert dan Selina saling beradu pandang. Selina yang sadar sedang di lihat dari tadi hanya bisa salah tingkah. 'Gila, pak gilbert cakep banget. Dia sudah punya pacar belum ya?' pikir Selina.
"Baik kalau begitu, kalian sudah menyadari kesalahan kalian. Saya akan sering-sering memantau pekerjaan pegawai mulai sekarang. Apalagi Divisi pemasaran, Agar tidak ada yang membuang waktu untuk mengobrol. Kalian paham?" Ucap Ray lagi.
Dalam hati Ray sangat senang mendengar pengakuan istrinya. Dia tidak usah meragukan perasaan istrinya lagi. Disatu sisi Gilbert mulai penasaran dengan Selina. ' nanti ada waktu aku akan bertanya pada Aera.'
Lalu Ray dan Gilbert meninggalkan lantai ruangan tempat Aera bekerja. Mereka berdua menyunggingkan senyum mereka dengan pikiran mereka masing-masing.
hai teman-teman... selamat membaca ya..❤️❤️❤️.. semoga suka.. minta like dan dukungannya..
Happy Reading all❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
luluk
hihihi...seru
2021-03-02
0
Aini Malika
ih suka bgt thor
2020-12-12
1