Chapter 13

Malam hari ini, terlihat sangat indah karena bulan purnama menyinari gelapnya langit malam, serta bintang-bintang yang bersinar bertabur di antara kegelapan malam.

Bagi Aera dan Ray malam ini terasa sangat membahagiakan, karena mereka mengetahui perasaan satu sama lain. Kedua pasangan yang sedang di mabuk cinta ini meluapkan rasa kasih sayang mereka.

Keesokan paginya, Aera yang terbangun, mulai meraba-raba tempat tidur, tempat suaminya tidur. Tapi dia tidak mendapati kemana gerangan suaminya,

Lalu Aera melihat jam yang ada di sisi kasur. Terkejutlah Aera. Jam sudah menunjukkan pukul 08.45. Dia kesiangan lagi.

Dengan terburu-buru, Aera langsung loncat dari tempat tidur menuju kekamar mandi.

Sambil menyikat giginya, Aera menggerutu " ini semua karena kakak, aku sampai bangun kesiangan."

Aera segera turun ke bawah, sarapan sudah tersedia beserta susu hangat. Dimeja makan ada secarik kertas memo, Aera membaca kertas itu "Istriku sayang. maaf ya aku tidak membangunkan mu, karena ku lihat istriku tertidur lelap sekali. Aku ada meeting pagi ini. Jangan lupa memakan sarapanmu. Ingat jangan sampai terlambat sampai kantor. Jika terlambat, aku akan menghukummu.😘”

Dengan segera, Aera melahap sarapannya dan minum susu. Lalu Aera naik taksi online yang sudah dia pesan sebelumnya.

Setibanya dikantor, waktu di arloji Aera sudah menunjukkan pukul 09.30, Aera segera lari terburu-buru menuju lift.

"Pagi mba Aera." sapa resepsionis yang di lewati oleh Aera.

"pagi juga." jawab Aera sambil tersenyum lalu cepat-cepat masuk lift.

Sebelum masuk lift, Aera mendengar para resepsionis depan membicarakannya, "Itu Mba Aera dari divisi Pemasaran kan. Apa dia tidak takut datang kekantor masih tetap telat. Secara CEO kita ini disiplin minta ampun."

Aera yang mendengarnya. hanya tersenyum kecut. 'aku juga datang terlambat kan karena ulah dia, gak selesai-selesai sampai mau dinihari.' batin Aera yang sedang kesal.

Sampai di lantai perusahaan Aera, dia langsung menuju meja kerjanya. Selina yang melihat sahabatnya langsung mendatangi Aera,”Ra, kamu kok telat lagi?"

"iya Sel, aku bangun kesiangan." jawab Aera.

Selina dengan senyum jahilnya "hhhhmmmmmm.... Pasti ada yang terjadi antara kamu dan suamimu semalam.. Habis berapa ronde, Ra. Sampai kamu bangun kesiangan? Kamu kelihatan kelelahan,Ra."

Belum selesai mereka ngobrol, Pak Yusuf datang menghampiri Aera. "aera, ikut keruangan saya."

"Duh, bagaimana ini Sel, Pak Yusuf terlihat ingin membicarakan hal yang serius" ucap Aera dengan nada kuatirnya.

Tidak lama kemudian Aera sampai di depan pintu ruangan pak Yusuf, sambil mengetok pintu 2 kali, Aera membuka pintu ruangan pak Yusuf "permisi pak." Salam Aera dari depan pintu.

”Silahkan masuk. Duduklah Aera. Kamu tau kenapa saya panggil kamu?"

"Maaf pak, Aera terlambat lagi." ucap Aera jujur, sambil menundukkan wajahnya.

"Aera saya sudah menganggap kamu seperti putri saya sendiri, saya dengar kemarin dari Selina kami telah menikah, kenapa kamu menikah tidak mengabari bapak?” Tanya pak Yusuf.

Belum selesai Aera menjawab pertanyaan pak Yusuf, Pak Yusuf mulai berkata lagi.

"saya perhatikan kemarin pak Ray ke divisi kita bukan karena menegur kalian ngobrol, Tapi karena ada perhatian yang dia tujukan ke kamu. Ra."

"kamu sudah menikah, dan punya suami. Jika Pak Ray tertarik dengan mu Aera, jauhi saja, Katakan pada Pak Ray, jika kamu sudah bersuami, kamu jangan coba-coba menghianati pasanganmu. Karena pernikahan itu suci.Kamu paham Aera?" kata pak Yusuf dengan nada yang tidak ingin dibantah.

Aera yang mendengar perkataan dari Pak Yusuf makin bingung. Bukannya senang mendapat nasihat dan petuah dari bosnya, malah membuatnya bingung harus menjauhi suaminya sendiri.

"Oya Aera, kamu dipanggil pak Ray sekarang. ingat jangan memberi harapan pada Pria lain, kasihan suamimu. Kamu mengerti Aera?”

"baik pak, Aera mengerti. Aera akan menghadap Pak Ray dulu.”

Segera Aera naik ke ruangan Ray, dia menyapa Gilbert dan bertanya, apa benar dia disuruh menemui Pak Ray.

"Masuklah nyonya, Tuan sudah menunggu" jawab Gilbert.

"husssssttt.... ini dikantor pak Gilbert. jangan panggil saya nyonya. secara jabatan pak Gilbert lebih tinggi dari pada saya." jawab Aera sambil mendengus kesal.

Gilbert yang melihat Aera begitu panik dengan jawabannya, langsung mempersilahkan Aera masuk ruangan Ray.

”Pagi pak Ray. saya dengar bapak memanggil saya?" sapa Aera pada suaminya.

Sambil melihat arlojinya, "ini sudah siang istriku." Ray sambil tersenyum jahil. "Tadi sudah makan sarapanmu sayang?"

"maaf ya tadi tidak membangunkan mu. ku lihat kamu tidur sangat lelap dan terlihat kelelahan." ucap Ray sambil mengelus dan mengecup kening istrinya.

"Iya kak, tidak apa-apa. sambil bergelayut manja di pelukan Ray."

"kak. bisa tidak jangan terlalu menunjukkan hubungan kita kak, kalau dikantor. Kita profesional kak, dirumah kak Ray adalah suamiku, di kantor adalah bosku, bagaimana kak, soalnya pak Yusuf tadi menasihati Aera,” lalu Aera menceritakan semuanya pada Ray,. tentang apa yang dikatakan Pak Yusuf.

"hahahhahahha" Ray yang mendengar penuturan Istrinya tersebut,tertawa dengan terbahak-bahak. "bagaimana bisa menjauhi istri sendiri.. hhmmmm, sepertinya kita harus mengumumkan pada semua orang, kalau Aera adalah istriku." jawab Ray lagi.

"Jangan dulu kak, nanti saja pada saat yang tepat." kata Aera lagi sambil masih tetap memeluk suaminya.

"sudah dulu ya kak, Aera mau lanjut kerja, nanti dikira pak Yusuf Aera main gila lagi." sambil berkata seperti itu, Aera pun berlalu meninggalkan ruangan suaminya.

Ray yang memandang kepergian Aera, segera memanggil Gilbert," Gilbert, apa jadwalku hari ini?"

"tidak ada pak Ray." jawab gilbert.

"ayo gilbert, kita ke mall. aku mau membelikan cincin buat istriku." ajak Ray lagi.

Gilbert segera menyiapkan mobil, Gilbert mengemudikan mobilnya sambil bertanya, "Pak Ray kita mau ke mall mana?"

”gilbert jika sudah diluar kantor panggil aku Ray saja.. Jangan terlalu formal, kita kan sudah mengenal dari dulu,."

” kita cari perhiasan yang terbaik buat istriku." ucap Ray lagi.

”Ray, aku senang melihat kamu sudah bisa membuka hatimu, kulihat Aera adalah gadis yang tepat buat mu.. Ray bolehkah aku bertanya sesuatu yang pribadi kepada Aera?” Tanya Gilbert.

Seketika Ray lalu menatap dingin pada Gilbert. " jangan coba-coba kau menggoda istriku."

"hahahahahah...,,.. Tenang saja Ray, aku tidak akan menggoda Aera, aku hanya ingin bertanya mengenai sahabat Aera, namanya Selina." ucap Gilbert sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena malu.

"bagus Gilbert, aku sempat berpikir kamu tidak tertarik dengan wanita. aku malah mengira kamu ada perasaan yang tidak normal kepadaku." sambil berkata seperti itu, Ray menutup dadanya seolah-olah takut.

Gilbert yang mendengar jawaban konyol Ray lalu bergidik ngeri.. ”sangat tidak mungkin aku mau dengan seorang Ray, Apalagi berpikir punya hubungan spesial.. iiiihhhhh membayangkannya saja aku sudah merasa mual.."

Happy reading all.,

minta like, vote dan sarannya ya.❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

luluk

luluk

cap cus

2021-03-02

0

Aini Malika

Aini Malika

,wkwkwk wkwkwk ngakak abis

2020-12-12

0

Jeane Lumungan

Jeane Lumungan

makasih 😘😘

2020-08-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!