Chapter 11

Setelah mereka berdua keluar dari ruangan divisi pemasaran. Aera lalu menghela nafas lega. Aera sedikit memanyunkan mulutnya, kesal karena keceplosan Selina, entah bagaimana nanti dia pulang menghadapi Ray.

Lalu Aera ingat,tadi pagi dia berangkat kerja bersama Ray. Nanti dia akan pulang lebih awal, biar tidak jadi bahan gosip kantor.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, waktu bagi para orang-orang yang beraktifitas untuk istirahat makan siang, tidak terkecuali Aera dan Selina yang sedang bersiap-siap untuk pergi makan di kantin bawah perusahaan.

"Cepatlah, Ra. Cacing-cacing di perutku sudah pada demo."

"Ayo, aku sudah kelar Sel. Sabar kenapa,"jawab Aera.

"kalian berdua mau makan siang dimana?” tanya Calvin.

"Paling dikantin bawah, Vin." jawab Aera dan Selina berbarengan.

sampailah mereka bertiga dikantin, mereka memesan makanan, lalu duduk di meja yang kosong.

Selina sambil menyuap makanan yang dipiringnya berkata "Apes banget hari ini kita Ra. bakal diawasi sama CEO dingin itu,"

Amirah dari divisi keuangan, yang suka berpakaian seksi mendengar pembicaraan mereka lalu menyela "Duh baru masuk cuti sudah buat masalah, dapat teguran lagi dari Pak Rayku."

Aera yang mendengar kata-kata Amirah langsung tersedak. Mendengar wanita lain mengatakan suaminya adalah miliknya. Seketika wajah Aera berubah menjadi Badmood, Selina yang mendengar kata-kata Amirah lalu mulai emosi, "sejak kapan Pak Ray jadi milikmu, memangnya kamu punya hubungan apa dengan Pak Ray?"

"memang Sekarang belum, tapi tunggu saja nanti, Pak Ray akan menjadi milikku." jawab Amirah dengan percaya dirinya.

Aera tidak mendengarkan kata-kata Amirah lagi. Dia terus saja melahap makanannya dengan emosi hingga habis. Lalu dia segera meninggalkan Selina dan Amirah yang sedang berdebat.

Selina yang melihat Aera sudah selesai makannya, lalu buru-buru menyusul Aera, "Ra, kok kamu ninggalin sih. Aku itu kesal aja lihat Amirah itu penuh percaya diri. Ya kali, Pak Ray gak akan melirik wanita macam itu. Selalu memamerkan tubuhnya.”

Aera tetap terdiam. Dia mulai melanjutkan pekerjaannya lagi. Selina yang melihat sahabatnya lagi badmood segera meninggalkannya untuk bekerja, daripada dia jadi objek kekesalan Aera.

Matahari yang dari tadi bersinar tinggi. perlahan-lahan tenggelam di balik senja yang indah. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 6. Aera bersiap-siap untuk pulang.

"Sel. antarin aku dulu yok, belanja buat kebutuhan dapur. Kemarin aku cek stok kulkas sudah pada habisan, sekalian antar aku pulang ya."

"oke. tidak ada kata membantah. Ini gara-gara kamu keceplosan jadi kamu harus antarin belanja."

Selina belum menjawab dan dengan patuh mengikuti Aera, lalu mengambil tas dan kunci mobilnya menuju tempat parkir.

Aera dan Selina telah sampai di tempat perbelanjaan, disitu Aera membeli bahan makanan yang akan dia masak malam ini.

Aera mengambil bumbu- bumbu yang dia perlukan.

Saking asyiknya berbelanja, Aera tidak sadar dari tadi handphonenya berbunyi. Ray menelponnya dari tadi, ingin mengajak pulang bersama.

Setelah selesai berbelanja, Aera lalu memasukkan barang-barang yang telah dia beli dalam bagasi mobil Selina.

Aera lalu melihat handphonenya, ada 10 panggilan tidak terjawab, dan semua dari Ray, Aera lalu mengambil nafas dalam. Selina yang melihat sahabatnya "siapa yang menelponmu, Ra?"

"suamiku, Sel,"

"ya sudah. telepon saja lagi, pasti tadi kamu lupa kasih tau suamimu ya, kamu belanja dulu,"

"iyaa, sel. aku coba telepon dulu ya,"

Lalu Aera menelpon Ray, suara Ray diujung sana terdengar kesal. " kamu dimana? aku akan menjemputmu sekarang. Beritahu lokasi mu sekarang!"

"Kak. Aera sekarang lagi bersama Selina. sekarang kami sudah dalam perjalanan pulang. Tadi Aera habis belanja buat masak malam ini, soalnya tadi malam Aera lihat stok sayur sudah habis. Jadi Aera buru-buru pergi berbelanja, lupa kasih tau kakak. Maaf."

Ray yang mendengar suara penyesalan istrinya mulai melembut "Ya sudah, hati-hati, aku juga sudah dekat apartemen, aku tunggu di rumah."

"baik kak." Aera mengakhiri teleponnya. Selina yang melihat obrolan tersebut "sepertinya suamimu sangat khawatir kepadamu, Ra. Beruntungnya kamu Ra, dicintai suamimu."

"Darimana coba kamu nilai, suamiku mencintaiku. Dia aja gak pernah ucapkan cinta" balas Aera.

"Dasar Aera bodoh. perhatian dan kuatirnya dia itu membuktikan semuanya. memang ada beberapa pria yang tidak mudah mengumbar kata cinta. Salah satunya suamimu, Ra. Ra kapan waktu. aku main kerumah mu ya. mau kenalan sama suamimu."

"Terserah kamu aja, Sel."

Sesampainya di komplek apartemen mewah, Selina mengantar Aera sampai depan pintu. Aera segera mengambil barang belanjaan yang tadi dia beli.

"Bye-bye sel. Sampai jumpa besok ya."

Selina juga melambaikan tangannya sambil tersenyum, lalu perlahan-lahan mobil yang dikendarai Selina menghilang dari pandangan Aera.

Aera masuk kedalam apartemen sambil berdoa semoga Ray tidak marah. Ray sudah menunggunya dengan wajah kesal, "Kak Ray, apa sudah lama pulangnya? Maaf tadi Aera belanja gak kasih kabar."

Ray yang melihat kedatangan Aera lalu berlari memeluk Aera. ”Aku takut kamu gak pulang kerumah, aku telepon kamu,tapi tidak ada jawaban. aku pikir kamu marah dan meninggalkanku karena tadi siang aku agak sedikit keras padamu dan teman-temanmu." sambil terus memeluk Aera dengan erat.

Aera yang dipeluk hanya bisa terdiam. sambil terus memegang barang belanjaan yang cukup berat.

Ray melepaskan pelukannya dan dengan sedikit kecewa karena merasa Aera tidak merespon pelukannya. Padahal tangan Aera sudah pegal memegang sayur dan buah yang dia beli tadi.

Ray lalu melihat tangan Aera yang terlihat keberatan membawa barang belanjaan. membuat Ray yang tadi salah paham malah tertawa,. menyadari ketidak pekaannya.

Segera Ray mengambil belanjaan, dan membantu Aera menyusun buah-buah di kulkas dan menyiapkan sayur yang akan di masak buat makan malam ini.

"Pergilah mandi dulu, biar aku yang menyiapkan makan malam ini." ucap Ray.

"Asyik, benarkah kak, baiklah jika kakak yang akan memasak, Aera akan jadi Ratu yang menyantap hidangan suamiku,"

Aera lalu segera naik ke atas, membersihkan diri, lalu bersiap-siap untuk makan malam bersama suaminya.

Aera yang baru turun dari tangga mulai mencium aroma masakan, "Wah kak Ray pintar masak, senangnya punya suami serba bisa, dikantor jadi CEO, dirumah jadi koki buat istrinya."

Ray hanya tersenyum mendengar penuturan istrinya tersebut..

Lalu mereka mulai makan malam bersama, sambil bercerita tentang aktifitas hari ini.

"Kak, apa tadi kakak mendengar apa yang tadi Aera cerita ke Selina dan Calvin?"

"Tidak, aku tidak mendengar apapun,"

Aera bernafas lega, tidak lama Ray berkata "oh kata-kata yang kamu mulai mencintai suamimu ini ya?"

Happy reading all.

maaf jika ada salah kata.novel pertama karya author. smoga kalian suka...❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

luluk

luluk

kena kau

2021-03-02

0

Kaka Dwipa

Kaka Dwipa

sweet

2020-12-12

0

Aini Malika

Aini Malika

,sweet bgt

2020-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!