Sesampainya mereka bertiga di ruang bawah tanah rumah Aera. Betapa tercengangnya Ray dan Gilbert, melihat koleksi mobil pribadi Aera.
Padahal Aera selama ini terlihat seperti gadis sederhana. Tapi ternyata dia mempunyai rahasia yang mencengangkan.
Mereka bertiga lalu naik mobil sport warna hitam. Untuk keamanan memang agar tidak terlalu mencolok. Aera mempunyai alat pendeteksi,apabila ada yang akan menyadap kendaraannya, atau jika ada yang akan mendekati rumahnya.
Aera yang mengendarai mobil tersebut, karena semua mobil Aera sudah dia modifikasi. Takutnya jika Gilbert yang membawa mobilnya, akan muncul sesuatu yang macam-macam dari mobil Aera.
Jalanan malam yang sepi, membuat Aera semakin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. 2 pria di belakang Aera, ketakutan sambil berpelukan, melihat cara Aera membawa mobil.
Aera membuka kaca mobilnya, semilir angin malam membuat Aera semakin bersemangat melakukan mobilnya. Aera lupa bahwa di belakang ada suami dan asisten suaminya, tidak lupa Aera berteriak karena hobinya melakukan balap mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi akhirnya terlaksana kembali.
"Sayang, bisa kah kau agak pelan membawa mobil ini?" ucap Ray menyadarkan Aera, bahwa dia membawa orang lain bersamanya.
Aera dengan tersenyum malu-malu, perlahan mulai menurunkan gas di mobilnya, sehingga laju mobil sudah seperti sediakala.
Sepanjang jalan, Aera hanya diam saja. Dia masih berpikir, kira-kira siapa pengusaha yang menyewa jasa agen rahasia gelap, untuk membunuh Ray. Aera takut jika nanti Ray masih akan jadi target dari mereka.
"Kak, boleh Aera bertanya?”
"Ya, sayang!"
"Kak, perusahaan apa yang diwakilkan oleh Johan?"
”Perusahaan SKY Corporate, kenapa sayang?"
”Apa kakak tau siapa pemilik SKY Corporate?”
”Tau, dia adalah seorang pebisnis muda juga, dia cukup berhasil di beberapa negara," jawab Ray.
"Aera tau kak, siapa yang menyewa Johan dan teman-teman untuk membunuh kak Ray, pasti pemilik SKY Corporate., Aera sangat yakin itu." lanjut Aera dengan sangat yakin.
"Gilbert tolong cari tau ya, siapa pemilik SKY Corporate," pinta Ray
”Baik Ray, nanti aku akan minta orang-orang kita untuk mencari tau." jawab Gilbert.
"Untuk sekarang, Kak Ray bertingkah biasa saja ya, seolah tidak terjadi apa-apa, karena mereka tidak bisa menyelesaikan misi, biasa mereka akan. mengirim mata-mata ke perusahaan kita kak." kata Aera.
Setibanya di Apartemen, Ray dan Aera masuk kedalam apartemennya, Gilbert di berikan kunci mobil Ray, agar Gilbert bisa pulang kerumahnya.
Ray lalu masuk ke kamarnya, segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah mandi, Ray meminta Aera untuk mengeringkan rambutnya, sambil mengeringkan rambutnya, Ray berkata "Hari ini sungguh menegangkan dan melelahkan. Aku tidak habis pikir bisa-bisanya ada orang yang ingin membunuhku. Padahal selama ini aku merasa tidak memiliki musuh.🤔 Hhhmmmm,...
kira-kira sayang, apalagi yang kau sembunyikan dari suamimu ini."
Aera segera menghentikan kegiatannya., "maafkan Aera kak, karena memiliki rahasia kelam, siapa juga yang mau masa lalu kelamnya terungkap. Aera takut jika Aera menceritakan dari awal, kak Ray akan meninggalkan Aera, Aera dari awal bertemu kak Ray sudah punya rasa kepada kak Ray. Jika kak Ray ingin kita berpisah, baiklah kak, Aera akan menerimanya." ucap Aera dengan tangisnya.
Ray segera berbalik, dan memeluk istrinya itu. "Wanita bodoh. hanya karena masalah ini kita berpisah. Aku tidak akan melepaskanmu Aera, sampai kapanpun. Jadi kamu harus siap menua bersamaku.” ucap Ray tanpa keraguan.
Aera yang mendengar perkataan Ray menjadi sangat senang dan bahagia. Dihapusnya air matanya. Lalu lanjut mengeringkan rambut suaminya. "sudah jangan menangis lagi, besok masuk kerja,matamu akan sembap. Dan pak Yusuf akan mengira kalau suamimu, membuatmu menangis dan tidak bahagia.” kata Ray sambil memegang tangan Aera.
Mereka pun bersiap-siap akan tidur. sebelum tidur Ray menatap wajah istrinya yang baru dinikahinya. "aku ingin selalu memelukmu, aku gila akan pelukanmu."
Aera yang dipandang seperti itu oleh Ray jadi salah tingkah, "dan sekarang hatiku yang akan gila, jika kakak terus memandangi Aera seperti ini."
Ray semakin mengeratkan pelukannya kepada istrinya itu. Dia semakin sayang pada istrinya. Banyak hal yang terjadi hari ini, ternyata istrinya sangat luar biasa.
Keesokan paginya, matahari bersinar cerah. sinarnya mulai masuk dari sisi jendela kamar Ray, alarm berbunyi pukul delapan pagi.
Segera Aera bangun dengan semangat. Karena dia yakin, dia tidak akan terlambat lagi hari ini.
Aera segera bangun dan mandi, serta mulai bersiap-siap kekantor. Lalu Aera turun dari atas, melihat suaminya sudah selesai sarapan.
Ray yang melihat Aera sudah siap pukul 08.30 berkata" tumben istriku mendengar bunyi alarmnya." dengan nada sedikit mengejek.
Sambil memakan sarapannya, Aera berkata " iya kan, tadi malam kak Ray tidak meminta jatah. Jadi Aera bisa bangun pagi."
Memang selama Ray minta jatah, pasti besok paginya Aera bangun telat.
Ray tampak terpikirkan sesuatu, sambil menoleh pada istrinya yang wajahnya memerah seperti tomat, sehabis mengatakan hal itu, berkata " Ya, jika memang istriku ini mau, akan kupuaskan kamu malam ini."
Mendengar itu Aera terpaku, dan dia pun mengerti maksudnya dan memandangnya. Terdengar begitu cabul, namun karena itu berasal dari suaminya, kedengarannya sangat wajar baginya.
Mereka pun segera berangkat ke perusahaan. Mobil telah tiba ditempat parkir Glory Company. Mobil pun telah dipakirkan ditempat yang telah disediakan untuk CEO. Tanpa berlama-lama, Aera segera keluar dari mobil dengan cepat.
"Aera masuk duluan kak, karena takut ditegur dan di panggil lagi keruangan CEO."
Aera yang melihat sekitar dan menyadari, tidak banyak orang ditempat itu, sehingga Aera tampak tenang dan berjalan masuk.
Tampak banyak karyawan sudah berada di lift kantor pagi-pagi sejak jam kerja dimulai. Dilihatnya jam dan bergegas menuju lantai divisinya.
Aera pun sampai di lift dan menunggu dengan yang lainnya.
Terdapat beberapa lift untuk karyawan biasa sebagaimana halnya dengan lift khusus untuk petinggi. Aera tampak sedang menunggu di lift karyawan.
Setelah menunggu beberapa saat, terdengar beberapa sapaan dari belakangnya.
"Selamat pagi, Pak Ray!"
Aera tidak menoleh begitu mendengarnya, malahan seakan aroma diri Ray yang menghampirinya, menampilkan sosok yang tidak asing lagi disebelahnya. Diberikannya ponsel pada Aera tanpa meliriknya. "Ini, ketinggalan di mobil."
Aera kembali terpaku lagi, sesaat kemudian dia tersadar dan mengambil ponsel itu sebelum Ray melangkah masuk ke lift khusus.
Saat itu, Aera menyadari bahwa semua orang memandangnya dengan takjub.
Happy reading ya all.. ❤️❤️❤️❤️
Semoga suka dengan karyaku,.❤️❤️
mohon like, komen dan vote nya ya.. ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
luluk
lanjut
2021-03-02
0
Aini Malika
what for looked Aera .... NEXT
2020-12-12
0