chapter 6

Setelah pergumulan panas mereka berdua, Aera ingin ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tetapi pada saat Aera menurunkan kakinya. dia berteriak keras karena terasa perih, ya itu hal pertama buat Aera.

Seketika Ray yang sedang berbaring akibat kelelahan terbangun, dan menghampiri Aera.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Ray dengan cemas.

"Aera ingin kekamar mandi kak. tapi Aera merasa perih kak. Jadi refleks Aera berteriak. Maaf membangunkan kakak." ucap Aera dengan malu-malu.

"Kenapa tidak membangunkan ku istriku?"

Lalu Ray dengan segera menggendong Aera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Apakah istriku ini mau membersihkan diri dengan suamimu ini?" ucap Ray dengan nada menggoda Aera. Aera langsung cepat-cepat mengunci pintu kamar mandi. Ray diluar tertawa dengan terbahak-bahak melihat tingkah istrinya yang polos.

Ray berbalik ke atas kasur. tanpa sengaja dia melihat sprei yang ada sedikit bercak. Ray tersenyum dan bergumam 'memang tidak salah istri pilihanku'.

Aera merasa begitu segar setelah membersihkan diri. Segala keletihannya pun sirna, Aera melihat sekeliling kamar mencari dimana gerangan suaminya berada. Setelah Aera selesai berpakaian santai, karena Aera masih cuti, Aera hendak turun, dan begitu pada setengah langkah di tangga Aera melihat suaminya sedang memasak.

Seiring sedang menikmati sarapan yang kesiangan, dipandangnya suaminya lalu bertanya "apakah kakak tidak pergi kerja hari ini?"

Ray mengambil serbet dan menyeka mulutnya sebelum menjawab "Pukul 2 siang ini aku ada rapat. Gilbert akan datang menjemput, aku akan pulang malam lagi malam ini, apa kau tidak apa-apa dirumah lagi sendirian."

"tidak apa-apa kak, lagian juga Aera ingin menikmati waktu cuti untuk beristirahat.” jawab Aera.

Ray mengambil dompetnya. lalu mengeluarkan kartu ATM prioritas dari dompetnya, katanya "pakailah untuk berbelanja apapun yang kamu sukai. PINnya adalah tanggal pernikahan kita, berjalan-jalanlah mumpung sedang cuti." Lanjut Ray lagi.

Aera yang baru melihat kartu prioritas mulai berpikir apakah suaminya ini benar-benar kaya sampai memberikannya kartu ATM tersebut.

"Kakak ada benarnya juga. lebih baik aku berjalan-jalan ke mall. Aku akan menjemput Selina untuk makan siang bersama. Dia pasti terkejut dengan kabar aku akhirnya sudah menikah" gumam Aera sendirian dalam kamar.

Lalu Aera menelepon Selina ," Sel nanti jam makan siang aku akan menjemput mu ya dikantor. Kita pergi makan siang bareng. aku sudah sangat merindukanmu teman," ucap Aera di telepon.

"oke aku tidak sabar menunggu cerita kencan buta dari temanku ini. sekalian kita bergosip tentang CEO baru kita yang dingin dan arogan minta ampun."

Ray sudah berangkat. belum waktunya jam 2 Ray telah mendapat telepon harus segera ke tempat proyek..

Aera segera mengganti bajunya untuk makan siang bersama Selina, tidak lupa dia memesan taksi online menuju ke perusahaan.

Selina rupanya sudah menunggu Aera di loby bawah, tanpa Aera sadari Ray memandangnya dari pintu lift CEO.

Gilbert yang sedang berbicara langsung terdiam melihat perubahan mood dari atasannya tersebut. Gilbert melihat Ray sedang memandang dengan pandangan lembut kepada Aera. Mereka berdua melihat Aera langsung pergi bersama Selina menggunakan taksi online. Pandangan Ray langsung berubah melihat Aera. seketika pandangannya menjadi lembut. kembali menjadi Ray yang dingin dan arogan. ’cinta memang bisa merubah seseorang 180 derajad' pikir Gilbert.

Sesampainya di pusat perbelanjaan terbesar di kota itu, Aera dan Selina langsung pergi ke restoran yang biasa mereka datangi jika sedang jalan bersama.

"Bagaimana jalannya kencan butamu, kudengar dari ibu dia adalah seorang militer. Aera kan jago berkelahi pasti cocok sama pria itu." ucap Selina dengan mata berbinar-binar.

"Kencan butaku gagal total, Sel. Pria itu adalah lelaki brengsek yang pernah ku temui,"

Lalu Aera menceritakan obrolan dia dengan pria bernama Wilson sampai. akhirnya Aera menghajar pria tersebut. Selina yang mendengar cerita Aera ikut menjadi emosi dan bangkit dari tempat duduknya.

"tenang Sel. ceritaku belum selesai." ucap Aera. Lalu Aera menunjukkan cincin di jari manisnya dengan wajah senyum bahagia yang tidak di buat-buat.

"apa ini? apakah kamu telah menikah? kapan? dengan siapa? apa dengan pria bernama Wilson itu? kenapa kau tidak mengundangku?" bertubi-tubi pertanyaan diajukan oleh Selina kepada sahabatnya tersebut.

"Aku telah menikah Sel, baru kemarin aku menikah. Bukan dengan pria yang bernama Wilson tersebut. Aku bertemu dia tanpa sengaja juga di acara kencan buta tersebut. Dia seorang pria yang baik."

Kemudian Aera menceritakan, awal mulanya dia diajak menikah hingga sampai saat ini, tanpa ada satupun yang terlewatkan.

Tiba-tiba Selina menaikkan nada bicaranya "apakah sahabatku sudah gila. menikah dengan seseorang yang baru ditemuinya? apakah aku tidak salah mendengarnya. sahabatku sungguh polos sekali."

"Sudah lah Sel. Dia juga memperlakukanku dengan sangat baik. buktinya dia memberikanku kartu ATM nya". Sambil bicara Aera menunjukkan kartu ATM yang diberikan Ray kepada dirinya.

Selina yang melihat kartu ATM prioritas langsung berkata" wah, daebakkk. Dimana sahabatku menemukan pria kaya seperti ini, aku juga mau kencan buta gagal diajak menikah sama pria kaya."

" ngomong-ngomong berapa usia suamimu, dan apa pekerjaannya? tanya Selina.

" Suamiku berkerja sebagai pengusaha, tapi aku tidak bertanya lebih dalam lagi. sepertinya dia mempunyai jabatan yang agak tinggi, karena dia pulang malam setelah meeting. usianya 27 tahun.”

"Oya. bagaimana dengan CEO baru kita? kudengar dia orangnya masih muda ya? Apakah dia tampan?" tanya Aera sambil mengaduk-aduk jus jeruk yang dia pesan sebelumnya.

"kamu tidak usah bertanya lagi. CEO baru kita sangat arogan dan dingin. Dia sangat tampan dan masih muda, kudengar gosipnya sih dia tidak menyukai wanita. Soalnya beberapa kali gadis penggoda dari divisi pemasaran berpakaian seksi depan CEO, disuruh ganti baju segera, atau CEO memberikan mereka jas hujan untuk dipakai saat itu juga. beberapa orang yang terlambat datang masuk kerja walau cuma 1 detik kena hukum disiplin. Jadi usahakan jika nanti kamu sudah masuk kerja, jangan sampai terlambat. Oya nanti kamu waktu masuk kerja kudu melapor dulu ke CEO." jawab Selina panjang lebar.

Aera mengernyitkan dahinya. mendengar semua penuturan Selina tentang CEO barunya.

Aera berpikir lagi harus jam berapa dia berangkat dari apartemen menuju kantor. Itu membuat Aera pusing.

Setelah habis jam makan siang. Aera lalu mengantar Selina kembali kekantor.

"Aku harus bersemangat, walau CEO baru kejam". ucap Aera menyemangati diri sendiri. Lalu Aera melambaikan tangan kepada Selina.

Terpopuler

Comments

luluk

luluk

tenang ceo nya suami sendiri....mo telat mo bolos kerja gak bakal dipecat....paling diajak enak2 sama pak ceo 😁😁😁

2021-03-02

0

Aini Malika

Aini Malika

senangx punya teman karib

2020-12-12

1

Aliya Aja

Aliya Aja

seruu

2020-11-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!