Bab 3

"Apa yang akan kaulakukan selanjutnya? Keluarga Clay akhirnya mengetahui semua hutang yang ayah miliki" kata Sarah Quinn, ibu dari kekasih Benjamin. Malam ini Olivia harus menjawab pertanyaan orang tuanya tentang lamaran tiba-tiba yang dilakukan oleh Benjamin.

"Benjamin mencintaiku dari dulu. Dia akan menikahiku walaupun keluarganya tidak setuju" jawab Olivia percaya diri.

Olivia adalah putri satu-satunya keluarga Quinn. Wajahnya cantik seperti neneknya yang keturunan Spanyol dan badannya sempurna bak model. Karena tubuhnya yang lemah sejak kecil, Olivia dapat menarik perhatian banyak laki-laki di sekolahnya. Termasuk Benjamim.

Pada saat mereka masih sama-sama berusia lima belas tahun, Olivia memiliki kekasih yang merupakan anak dari politisi. Setelah menjalin kasih selama dua tahun, Olivia hamil di usia tujuh belas tahun dan mendapatkan perlakuan kejam dari keluarga kekasihnya sehingga bayi di dalam kandungannya meninggal begitu saja. Sedih karena putus cinta dan dihina begitu berat, Olivia memutuskan berkuliah di luar negeri.

Pada awalnya, Keluarga Quinn adalah keluarga yang juga bergerak dalam bidang politik. Tapi karena kasus korupsi ayahnya, keluarganya menjadi hancur berantakan dan hutang mulai menjadi pilihan ibu dan Olivia untuk hidup. Tapi, lama kelamaan hutang menjadi semakin besar dan keluarga Olivia terpaksa harus melepaskan rumahnya.

Seteah menyelesaikan pendidikannya, Olivia kembali ke negerinya dan menemukan berita kalau Benjamin masih mencintainya seperti saat mereka remaja dulu. Tentu saja ini merupakan angin segar baginya dan keluarganya. Benjamin yang merupakan pewaris tunggal keluarga Clay, dapat dimanfaatkannya.

Hanya sekali Olivia mengikuti pesta yang dihadiri juga oleh Benjamin, dia dapat menarik perhatiannya. Caranya menggoda dan kecantikan wajahnya membuat Benjamin mudah ditaklukkan. Dan puncaknya adalah Sabtu kemarin saat akhirnya Benjamin berlutut dihadapannya dan menyematkan cincin berlian besar di jari manisnya.

Tapi, keluarga Clay yang berhati-hati mulai meresahkannya. Dalam sehari saja, keluarga Benjamin dapat menemukan semua kenyataan tentang Olivia dan keluarganya termasuk kejadian keguguran serta hutang besar itu. Olivia tidak peduli tentang itu karena Benjamin akan selalu mencintainya walau apapun yang terjadi.

"Pastikan Benjamin tidak akan pernah bisa meninggalkanmu atau kita akan berada dalam masalah besar" kata ibu Olivia yang hobi belanja.

"Benjamin sangat mencintaiku. Asalkan dia menikahiku, keluarga kita tidak akan pernah pindah dari rumah ini" jawab Olivia lalu masuk ke dalam kamarnya.

Benjamin, laki-laki itu memang tampan dan kaya, tapi membosankan. Gaya hidupnya yang sempurna membuatnya tampak seperti malaikat yang memuakkan. Kalau bukan karena uang, Olivia tidak akan pernah mau mendekati orang membosankan seperti Benjamin. Sebelum menikah, dia harus berhasil membuat Benjamin membayar semua hutang keluarganya lalu meninggalkkannya begitu saja untuk mangsa yang lebih besar.

Pagi harinya, saat Mia sudah berangkat sekolah, Benjamin datang ke rumah kecil dan sederhananya untuk memberikan cek sebesar ratusan juta. Kathy Hazel yang melihatnya di depan rumah sudah malas menerimanya ke dalam rumah.

"Selamat pagi, Tante Kathy, aku kesini untuk ..." Belum selesai bicara, Kathy Hazel menghentikannya.

"Kami sudah menandatangani surat pernyataan itu dan tidak ada lagi yang bisa dibicarakan antara kita, Tuan Muda Benjamin Clay"

Benjamin memang merasa kalau ibu Mia pasti tidak akan senang dengan semua yang disiapkannya. Tapi, demi cintanya pada Olivia, Benjamin tidak ingin ada gangguan dari pihak manapun termasuk sahabat ibunya.

"Tante Kathy, aku kesini hanya untuk memberikan ini" Benjamin mengeluarkan cek yang tertulis besaran uang yang tidak sedikit lalu menyodorkannya pada Kathy Hazel.

"Kami tidak semiskin itu Ben. Ayah Mia masih bekerja dan kami bisa menghidupi Mia dengan layak.Ambil saja uang itu untuk pernikahanmu. Kudengar, calon istrimu memiliki gaya hidup yang luar biasa mewah" kata Kathy lalu berjalan masuk ke dalam rumah, meninggalkan Benjamin yang berdiri di luar pagar pendek rumah Mia.

Kehidupan keluarga Hazel pun berlanjut tanpa adanya pertemuan antara kedua keluarga yang sebelumnya sangat akrab. Persahabatan yang diuji ternyata dapat menyebabkan kedua ibu dari masing-masing keluarga merasa sedih.

Persahabatan itu kembali saat kepala keluarga Hanzel yang seharusnya menyatukan keluarga meninggal karena kecelakaan. Kejadiannya adalah saat ayah Mia pergi bekerja dan sebuah truk menabrak mobilnya dari belakang. Luka parah di bagian kepala membuat ayah Mia koma selama beberapa jam sebelum menghembuskan napas terakhirnya di samping anak dan istrinya.

Kathy Hazel merasa hidupnya hancur saat kehilangan belahan hatinya, tapi dia berusaha kuat demi Mia yang masih membutuhkan banyak perhatian. Tangis terus mengalir di keluarga Hazel, bahkan setelah mereka pulang dari pemakaman. Lemah, sakit di hati dan merasa bingung dengan hidup yang akan dijalaninya, Kathy mendadak pingsan dan membuat Mia histeris ketakutan.

"Ibu, Mia sayang ibu. Jangan pergi, jangan " Mia menangis dan terus menangis karena ibunya terlihat tidak merespon semua yang dikatakannya.

Dokter dan perawat terpaksa memerintahkan Mia keluar dari ruang perawatan karena teriakannya yang mengganggu pasien lain. Dan sekitar tiga puluh menit kemudian, datanglah dua orang yang berpakaian mahal ke depan Mia.

"Mia, maafkan Tante. Mia maafkan Tante" Mia mengangkat wajah yang disembunyikannya di balik tangan dan melihat Tante Laura berdiri di depannya.

"Ibu ... ibu ... Mia ... ibu" Sekali lagi, tangis menghiasi wajah Mia dan Laura Clay segera menghiburnya.

"Tante akan masuk, tenanglah. Ibumu akan baik-baik saja" jawab Laura tidak yakin. Tapi dia tidak bisa melihat sahabatnya hancur seperti ini.

Setelah Laura masuk, tinggallah Mia yang kembali menangis dan seorang laki-laki dewasa berusia dua puluh enam tahun. Laki-laki itu adalah Benjamin Clay yang tidak percaya dengan yang dilihatnya. Sejak kapan anak kecil yang gempal itu berubah seperti perempuan dewasa?

Mia Hazel, mantan calon tunangannya yang berusia enam belas tahun menyita perhatiannya. Kaki dan lengan yang kurus, rambut tergerai berantakan tapi mempesona dan wajah menangis yang sangat cantik. Belum pernah Benjamin melihat seorang perempuan tetap cantik saat menangis, tapi kini dia melihatnya.

Dan yang lebih membuatnya terkejut adalah tinggi perempuan di depannya. Benjamin mewarisi tinggi badan yang sempurna dari ayahnya, 187 cm dengan proporsi badan bagus. Perempuan di depannya mungkin setinggi 175 cm, membuat badannya kurus semampai seperti model. Bahkan lebih tinggi dari Olivia, tunangannya.

"Mau kemana?" Benjamin memegang pergelangan tangan perempuan itu.

"Aku ingin masuk"

"Biarkan ibuku yang bicara dengan ibumu. Duduklah, kau seperti mau pingsan"

Kulit putih dan halus yang tertutup dress hitam, membuatnya tampak sangat pucat. Mungkin juga karena terlalu banyak menangis. Perempuan itu menurut dan kembali duduk di kursi depan ruang perawatan. Air matanya dihapuskan secara sembarangan dan tidak mengurangi kecantikan polosnya.

"Apa kau sudah makan?"

Perempuan itu menggeleng lemah. Benjamin pergi ke penjual minuman otomatis dan membeli secangkir teh hangat untuknya. Dalam satu tahun saja, Benjamin dapat terkejut melihat perubahan Mia. Apa yang terjadi kalau Benjamin memenuhi tugasnya untuk menikahi Mia empat tahun lagi?

Terpopuler

Comments

Virgo Girl

Virgo Girl

Woww.... ceritanya keren. Aku br nemu nih❤❤

2024-10-02

0

kavena ayunda

kavena ayunda

nyesell lu buaya🙄

2022-11-23

3

cerita cinta

cerita cinta

nyesel kan loe.. ben kalo udah cantik gt. 😂😂

2021-08-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!