I Hate You But I Lie

I Hate You But I Lie

Bab 1

"Pertunangan antara Benjamin Clay dan Mia Hazel resmi dilaksanakan. Lima belas tahun lagi terhitung dari hari ini, keduanya akan mengikat ikatan suci sebagai suami istri. Semoga"

Dengan ucapan pembawa acara, semua orang bertepuk tangan dan bersorak. Nyonya dari dua keluarga ini memang menjalin persahabatan yang sangat dekat dan mereka telah berjanji untuk menikahkan anak mereka.

Tapi, kedua anak mereka tidak berpikir kalau pertunangan ini baik untuk dilakukan. Hal itu karena Benjamin dan Mia terpaut usia yang sangat jauh. Sepuluh tahun.

Kini Mia yang masih berusia lima tahun berada di kursi dengan gaun cantiknya dan melihat ke arah kue-kue yang tertata indah. Sedangkan Benjamin remaja melihat ke arah Mia dengan jijik.

Ben, itulah panggilan anak laki-laki itu, tengah mendekati seorang perempuan yang merupakan teman masa kecilnya. Olivia Quinn. Rumah mereka yang berada di lingkungan yang sama, kekayaan kedua orang tua yang hampir sama besar dan silsilah keluarga yang tanpa cela membuat Olivia menjadi calon istri yang tepat, pikir Ben.

Tapi berbeda dengan anaknya, ibu Ben adalah wanita sederhana yang berasal dari keluarga kaya. Persahabatan yang terjalin sejak remaja dengan ibu Mia adalah yang terpenting baginya.

"Kenapa kau tidak makan, Ben?"

"Aku sudah bilang, tidak mau bertunangan dengan bayi itu!" tegas Ben pada ibunya.

"Ini adalah janji ibu dan ibu Mia. Semuanya akan berjalan lancar. Lihat Mia, bukankah dia sangat cantik?"

Ben merasa ibunya telah melakukan kesalahan besar dengan melakukan ini. Orang tua Mia bukanlah keluarga yang berada. Ayahnya hanya pegawai biasa dan ibunya tidak memiliki keluarga untuk mendukungnya.

"Aku tidak ingin menikah dengan bayi itu"

"Ben, ini hanya pertunangan. Kalian akan menikah saat Mia berumur 20 tahun. Jadi tenanglah"

"Aku ingin bertunangan dengan Olivia. Sekarang atau lima tahun lagi" teriak Ben yang berlalu pergi meninggalkan ruang tamu keluarga Clay yang kecil. Semua orang yang ada di ruangan kecil itu tentu saja mendengar semuanya dan merasa sangat tidak nyaman.

"Benjamin masih kecil. Dia belum mengerti tentang semua ini" Ibunya mencoba untuk mengembalikan suasana tapi percuma. Semua anggota keluarga Clay dan Hanzel telah mendengar dan mengerti kalau Benjamin tidak menginginkan petunangan ini.

"Ini hanya pertunangan. Semua bisa berubah dan dibatalkan kalau keduanya tidak ingin menikahi satu sama lain" ucap Kathy Hazel membuat semuanya mengerti.

Kathy Hazel memang yatim piatu dan tidak memiliki apa-apa saat menikahi ayah Mia. Tapi , dia memiliki hati yang besar dan kelakuan baik. Hal itu memungkinkannya bersahabat dengan anak keluarga kaya seperti ibu Benjamin.

"Kathy maafkan aku, Ben ... "

"Tidak apa-apa Laura, kita membuat pertunangan ini karena persahabatan. Bukan berarti kita akan memaksa keduanya benar-benar menjadi pasangan suami istri kalau mereka tidak mau. Apalagi, Mia masih sangat kecil dan memiliki keingin tahuan besar tentang kue"

Keduanya menoleh ke arah Mia yang mencicipi semua jenis kue yang ada di atas meja dengan berusaha mengangkat tubuhnya.

"Mia belum mengerti dan perbedaan usia mereka jauh sekali. Benjamin berhak menikahi perenpuan yang dia sukai kalau dia telah menginjak usia yang pantas"

Ucapan Kathy membuat Laura sangat senang. Keduanya berpelukan disusul oleh Mia yang sudah kenyang.

Sepuluh tahun berlalu dengan cepatnya dan Mia sekarang berusia 15 tahun. Badannya sedikit gemuk, rambutnya pendek sebahu dan wajahnya berubah dari anak-anak menjadi seorang perempuan polos yang cantik.

Sedangkan Benjamin. Berubah dari remaja pemarah menjadi laki-laki dewasa dengan badan gagah dan tinggi serta wajah yang tampan dan mengeluarkan aura kepemimpinan sejak bekerja sebagai penasehat ayahnya di perusahaan manufaktur mereka.

Perusahaan tersebut menghasilkan beberapa macam kebutuhan rumah termasuk, atap, jendela sampai interior dalam rumah berupa sofa, meja, meja makan, cat dinding, ubin dan masih banyak lagi.

Sedangkan keluarga Hazel masih tetap memelihara kesederhanaan hidup mereka karena kepala keluarganya adalah pegawai kantor pemerintah biasa. Tapi, Mia tumbuh dalam keluarga yang sangat bahagia. Dia menjadi remaja yang penuh keceriaan dan memiliki banyak teman dari berbagai kalangan.

Tepat seperti ibunya.

"Maafkan aku Kathy"

Tiba-tiba saja, Laura Clay menghubungi sahabatnya di malam har dan menjelaskan kalau Ben telah memilih Olivia menjadi istrinya. Benjamin melakukan lamaran indah di pantai dan berhasil mendapatkan persetujuan dari Olivia.

"Tidak apa. Benjamin sudah dewasa dan berhak melakukan itu. Selamat ya" seru Kathy

"Maukah kalian datang besok dan mengatakan pada Benjamin bahwa pertunangan antara Ben dan Mia dibatalkan?"

"Kenapa? Pertunangan itu hanyalah ucapan kita, bisa dibatalkan begitu saja kalau keduanya memang tidak berjodoh" jawab Kathy.

"Benjamin menginginkan kalian datang ke rumah dan membuat surat perjanjian tidak akan menuntut apapun karena pertunangan antara Ben dan Mia batal"

Kathy tidak bisa percaya dengan yang didengarnya. Laki-laki bernama Benjamin Clay ini telah membuatnya kesal. Tapi, tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Kathy dan keluarga akan berada di rumah keluarga Hanzel besok siang untuk secara resmi membatalkan pertunangan.

"Ada apa, Bu?" tanya Mia selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya.

"Benjamin ingin kita pergi ke rumahnya besok siang. Hanya untuk secara resmi membatalkan pertunangan"

"Berita tentangnya memang sudah ada dimana-mana, lalu kenapa mereka meminta hal seperti itu?" tanya ayah Mia yang sedang bersantai di depan tv.

"Benjamin ingin kita membuat surat pembatalan resmi agar kita tidak akan menuntut di kemudian hari" Mia dan ayahnya melihat Kathy yang kesal dan berpandangan satu sama lain.

Benjamin memang tidak kali ini saja berusaha membatalkan pertunangan, tapi tidak pernah disangka kalau semuanya harus dianggap serius seperti ini.

"Kita datang saja. Lagipula besok hari libur, kita bisa makan di luar dan pergi ke taman hiburan" jawab ayah Mia.

Tentu saja hal itu membuat Mia dan ibunya bersorak kegirangan. Ketiganya adalah keluarga yang sangat seru dan tidak peduli dengan masalah kekayaan.

"Ayah, boleh Mia membawa kamera ayah yang itu? Mia ingin mengambil gambar yang bagus besok"

Ayah Mia memang memiliki hobi memotret dan kini anaknya menunjukkan minat yang sama.

"Tentu saja. Nanti juga semua akan menjadi milikmu. Ayah adalah pemilik dua kamera terbagus di rumah ini" Seru ayah Mia berpura-pura seperti dia adalah orang kaya dengan uang tak terbatas.

"Kau seperti orang gila" kata Kathy tiba-tiba, masih merasa kesal dengan perkataan sahabatnya.

"Ibu, ayah adalah ayah terpintar untuk Mia. Jangan marah hanya karena hal itu. Bibi Laura pasti juga merasa sangat menyesal dengan kabar pernikahan Benjamin"

Kathy menarik napas panjang dan bersyukur anaknya memiliki hati yang besar. Mungkin, pertunangan ini memang tidak bisa dipaksakan. Mia bisa saja menikah dengan laki-laki yang tidak terlalu kaya tapi baik seperti ayahnya. Malam itu, ketiganya menghabiskan waktu bersama dalam kehangatan sebagai keluarga.

Terpopuler

Comments

Nurmayanti 🌽🍇

Nurmayanti 🌽🍇

mampir kk

2022-08-20

1

Siti Ropiko Andaylani

Siti Ropiko Andaylani

cerita menarik banget mantull deh

2021-09-05

0

H!@t>🌟😉 Rekà J♡R@

H!@t>🌟😉 Rekà J♡R@

I hope i'll like it. 😊😊
Jejak dulu.. nanti lanjut ngemisi. Tulisan Ok...gak typo atau mistake penulisan.. sejauh ini nyaman bacanya.

2021-08-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!