"aku ikut" ucapku
"paman, bibi sekalian aku pamit" lanjutku berteriak lalu menyusul beberapa pemuda berlari menuju desa mekar.
Sampai dibatas desa terkumpul dua puluh pemuda
"bagaimana zanzan, jumlah kita kalah degan mereka" ucap salah satu pemuda desa mekar
"hemmm" hanya gumanan terdengar, terlihat mu zan sedang berpikir.
Dari kejauhan terlihat warga desa pasrah dan berjejer dijalanan. Kami tetap belum memasuki desa dan masih melihat situasi.
"siapkan tali untuk mengikat mereka, aku akan coba melumpuhkan mereka" ucapku sambil menunjuk keempat perampok yang menjaga batas desa
"siapa dia, zan" tanya pemimpin pemuda desa mekar yang bernama ciu penuh curiga
"dia chuan, warga desa menolongnya saat terapung dilaut" jawab mu zan
"tak perlu dibahas tentang dia, yang penting menyelamatkan warga desa dulu" lanjutnya
"baiklah serahkan pada kami kalau masalah mengikat mereka" ucap ciu
"nanti jangan membunuh mereka yang sudah aku lumpuhkan" ucapku
Dengan mengendap endap mendekati batas desa. Diam diam tanpa sepengatahuan para pemuda aku keluarkan tongkat hitam dan jarum perak dari cincin dimensi. sekarang dibajuku terlihat dua puluh jarum perak yang menggantung.
"apa yang akan kau lakukan chuan" tanya mu zan
"aku akan menotok mereka dengan jarum ini" ucapku sambil melempar empat jarum dengan sedikit tenaga dalam, menancap tepat diurat leher perampok membuat keempatnya jatuh pingsan.
"jangan berisik, ikat mereka dan sumpal mulutnya agar tidak teriak"
Beberapa pemuda berlari mengerjakan apa yang aku jelaskan. Sambil terus mengendap endap melewati belakang rumah warga, kami terus melumpuhkan beberapa perampok.
Terhitung ada tiga puluhan perampok yang sudah kami lumpuhkan. Sebagian pemuda mendatangi warga untuk memberitahu agar tidak membuat kegaduhan. Sisa dua puluhan perampok ternyata masih menjarah rumah saudagar wang.
Terlihat lima orang kekar diatas kuda menunggu para anak buah mengumpulkan harta benda. Beberapa gadis desa terkumpul disudut halaman dan beberapa mayat pengawal saudagar tergeletak begitu saja.
"siapa kalian" teriak salah seorang perampok yang melihat kami.
"kami pemuda desa mekar, dan hentikan perbuatan kalian" teriakku lantang
"banyak bacot, bunuh semua pemuda itu" teriak lainnya sambil melompat kearah kami dan diikuti dua lainnya.
"lawan kalian adalah aku, teman teman berjaga saja agar warga tidak mendekat" teriakku sambil langsung menyerang tiga perampok yang maju, dengan ilmu menari diatas samudra, ilmu tangan kosong aku peragakan dengan tongkat. Dengan menggunakan pedang mereka menyerang dengan cepat. Pada jurus ke lima puluh ketiganya sudah babak belur dan pingsan.
"*******, berani berurusan dengan dua harimau hitam adalah mati" teriak seorang perampok.
Dua bayangan melesat dan langsung menyerang, terasa dua energi yang lebih besar dari tiga perampok sebelumnya. Keduanya pendekar tahap mahir tingkat akhir, jurus yang digunakan juga lebih baik. Jurus keduanya saling melengkapi, memberi pengalaman baru dalam bertarung.
"pedang harimau kembar" terdengar teriak menyebut jurusnya
"****** kau! hiatttt" teriak keduanya
Serangan yang semakin ganas dan mematikan. Gerakanku mulai berubah dengan ilmu membelah samudra "hiattttt" teriakku. Aliran tenaga dalam ditongkat hitam juga bertambah lebih besar. Perubahan jurusku bisa mengimbangi bahkan sedikit diatas mereka.
"hahaha, jurus harimau ompong" celetukku sedikit iseng.
"******* lu","******" teriakan mereka mulai emosi. Gerakan mereka lebih cepat dari sebelumnya, tapi dengan terbakar emosi kerjasama yang terjalin mulai buyar.
"hahaha" isengku saat tahu banyak celah tercipta
"hiiaaatttt" makin semangat untuk menyudahi pertempuran ini.
"kraak, kraak" terdengar tulang leher mereka patah oleh hantaman keras tongkatku.
Terlihat pula beberapa perampok yang menjarah rumah saudagar sudah menjadi mayat dikeroyok para pemuda dibantu warga. Tiga yang pingsan sebelumnya juga meninggal karena amukan warga. Aku dekati dua mayat perampok terakhir, aku ambil dua cincin dijari mereka berdua.
"chuan ini jarum perakmu" kejut mu zan sambil menyerahkan dua puluh jarum. Bisik bisik lirih mulai berganti kegaduhan. Mulai terdengar teriakan warga saling bersahutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Putra_Andalas
" Teriak Chuan ✓
2024-06-17
2
Putra_Andalas
kami = mereka ✓
2024-06-17
0
Putra_Andalas
....aku lumpuh kan " ucap Chuan ✓
2024-06-17
0