"kakekkkkk" teriakku karena terkejut, tanpa sadar lebih lima puluh meter juahnya, lalu berenang kembali. Terlihat kakek tertawa melihatku "kenapa kembali?" Katanya saat audah dekat
"apa yang terjadi dengan diriku kek"
"hahaha, jangankan melompat segitu, seratus meter bahkan lebih kau bisa lakukan" jelasnya.
Sebagai pendekar mahir itu hal yang mudah, struktur tulang nagaku juga dijelaskannya. Sambil membakar ikan kakek menjelaskan banyak hal padaku.
"aku sudah tahap pendekar mahir" tanyaku heran.
"iya dan selangkah lagi tahap pendekar bumi, tapi jangan bangga dulu, tahap itu kau dapat dari menyerap mustika samudra, dan belum ada ilmu silat yang kau kuasai".
"setelah ini kita mulai lagi sebab kakek tak punya banyak waktu untuk menyampaikan semua ilmu dari tiga buah kitab" lanjutnya.
"terburu buru amat, emang kakek mau kemana"
"kakek akan naik ke dunia dewa"
"kapan itu kek, terus aku bagaimana" tanyaku
"kapannya belum tahu, sedang kamu pergilah ke benua selatan, tempat yang dituju nanti kakek jelaskan kalau sudah saatnya", "setelah makan kembalilah duduklah diatas batu kristal" lanjutnya.
Sebelum mulai latihan berbagai penjelasan dan banyak petuah yang disampaikan. Untuk ilmu pertama yang diturunkan berasal dari Kitab Pedang Naga yang berisi;
* naga terbang diawan, ilmu meringankan tubuh yang pada tahap pendekar suci keatas akan bisa terbang, lamanya terbang tergantung energi qi yang dimilki.
* bayangan naga, ilmu yang bagus untuk bersembunyi, pada tingkat mahir pengguna bisa menghilang dari pandangan.
* naga api, ilmu yang menjadikan penggunanya bisa memunculkan api, dan pada tingkat yang sempurna akan bisa merubah energi qi menjadi pedang energi.
* pedang naga api, ilmu pedang tingkat langit.
Karena kitab aslinya dibawa muridku, maka aku akan tranfer lansung kepikiranmu. Jari telunjuknya ditempelkan dikeningku, seakan angin sejuk menerobos berputar didalam kepalaku. Lalu muncul tulisan isi kitab yang seperti dijelaskan kakek.
Berbagai penjelasan, cara mempelajarinya bahkan ada pula gambar posisi dan gerakan dari ilmu dalam kitab pedang naga. Begitu banyak isi yang terkandung, membuat kepalaku serasa berat dan seakan serasa ikut berputar.
"jangan paksakan untuk mempelajari dengan cepat, mulailah secara bertahap", "focus dalam meditasimu, temukan ruang jiwamu dan berlatihlah disana" terdengar kakek memberi penjelasan.
Seakan terpatri diingatan, tahap demi tahap ku uraikan isi kitab pedang naga. Pemahaman kandungan isinya mulai terbuka. Semakin lama tingkat kesulitan mulai betambah dan memicu meditasiku untuk lebih dalam lagi.
Naga terbang diawan dan bayangan naga akhirnya bisa aku pahami dengan sempurna, untuk mempelajari naga api sampai tengah tengah malah macet. Rasa penasaran yang semakin menjadi jadi membuat meditasi semakin focus, energi qi serasa bergolak dan sedikit mengalir ke kepalaku.
Serasa kesadaranku hilang, tiba tiba masuk dalam sebuah lorong yang terlihat titik cahaya didepan. Akupun berjalan mendekati cahaya itu, lama tak sampai walau kelihatan dekat tapi jauh juga rasa. Diujung lorong terlihat hamparan rumput hijau luas terbentang dan juga terlihat rumah kecil nan asri ditengahnya.
Aku bulatkan tekad untuk mendekati rumah itu. Dengan hati hati berjalan mendekat, tanpa ku sadari sebelumnya terlihat sosok orang tua yang berwajah bersih sedang duduk bersila diatas batu pipih sambil menangkupkan tangan didepan dada.
Melihat matanya terpejam akupun agak jauh berhenti lalu duduk diatas hamparan rumput.
Tak ingin rasanya mengganggu ketenangan nya.
"kemari dan duduklah diatas batu satunya" terdengar suarannya
"maaf sudah mengganggu tuan" ucapku sambil menuju batu pipih didepannya.
Dia tersenyum melihatku, setelah duduk didepannya "kau sama sekali tidak mengganggu, aku sudah lama menunggu" ucapnya
"namaku Chuan, maaf tuan siapa dan kenapa menungguku?" Tanyaku heran
"chuan tempat ini milikmu, tepatnya ini adalah ruang jiwamu dan aku akan membantumu berlatih" jelasnya
"namaku yu san, aku dulu pendekar karena kalah maka leluhurmu tabib dewa yang menyegelku dalam mustika samudra"
Panjang lebar dia menjelaskan karena ilmunya yang tinggi membuatnya salah arah, setelah kalahpun tiada rasa penyesalan membuatnya dia disegel. Tabib dewa masih bermurah hati tidak membunuh atau menghancurkan kultivasinya. Diberinya kesempatan untuk merenung tapi dentiannya disegel dan dirinya juga disegel pula dalam mustika samudra. Dijelaskan pula nanti semua segel akan dibuka oleh salah satu keturunan tabib dewa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Karya Sujana
yess
2024-03-18
2
Iwan Ali
bacanya kurang enak....kenapa akunya dibawa bawa terusss
2023-01-08
1
Iwan Ali
dikening Chuan, bukan "dikeningku" 🤣🤣
2023-01-08
0