"aku harus cepat menghafal dan memahaminya" batinku.
Satu persatu terpatri dalam pikiranku, berbagai macam bahan pil, racun dan penawarnya, walaupun semua bahan asing tapi gambar dan penjelasan memudahkan pemahamanku.
Cara pembuatan pil hanya ku pelajari dan pahami saja, sebab tidak ada bahan untuk mencoba. Semakin tenggelam dalam meditasi tiba tiba masuk dalam ruang jiwa.
Terlihat tuan yu san tersenyum, "chuan kembalilah dulu kakekmu sudah saatnya naik ke alam dewa, setelah itu kembalilah masuk ke ruang jiwamu untuk berlatih"
"iya tuan" lalu cepat cepat aku kembali.
Terlihat tubuh kakek bersinar
"chuan'er, tiba saatnya aku pergi, teruslah berlatih sebelum meninggalkan gua ini" katanya sambil tersenyum,
"disampingmu ada jarum perak gunakan untuk teknik akupuntur dan kembangkanlah", "selamat tinggal cucuku, yakinlah kakek selalu melihatmu dari atas sana".
Cahaya semakin besar tubuh kakek terlihat samar, lalu terurai menjadi butir butir cahaya. "kakek!!" teriakku, butir air mata deras mengalir. Aku ikuti cahaya keluar gua, melayang diatas lautan dan menuju ke langit. Seperti bintang bersinar terang
"jaga dirimu, chuan" terdengar gema suara kakek, bersamaan itu sinarnya mengecil dan hilang.
Aku hanya bisa menangis dan bersimpuh diatas pasir. Termenung dan tenggelam dalam kekalutan, tak terasa sinar mentari menyapaku. Tak ada siapapun disini, aku harus segera menguasai kitab yang ada padaku.
Tanpa menunggu akupun memasuki gua, bulat sudah tekad untuk berlatih. Setelah memasukkan jarum jarum perak, mulailah meditasiku.
Tak lama akupun masuk ruang jiwa
"kuasai dirimu chuan, setiap pertemuan pasti ada perpisahan, seperti siang dan malam yang datang silih berganti" kata tuan yu san setelah aku duduk didepannya
"kakek juga sedih meninggalkanmu, tapi dia akan lebih sedih jika kau larut dalam kesedihan"
"iya tuan, aku sudah sedikit lega"
"bagus itu, mulailah berlatih penuhi tugas dan takdirmu"
"aku sudah siap tuan" lanjutku sambil mememberitahukan dua kitab itu.
"Kitab pengobatan langit dan bumi cukup kau fahami saja sebab tanpa praktek langsung akan sia sia, sedang ilmu akupuntur bisa dipelajari titik titik vitalnya dengan mengetahui titik vital manusia maka jarumnya bisa kita jadikan sebagai senjata rahasia" panjang lebar dia menjelaskan.
Ilmu pengobatan akan efektif jika sering digunakan membantu sesama, sedang membuat pil aku dilatih menyempurnakan api dari qi dan menstabilkannya, tahap demi tahap hanya bisa ku hapalkan saja, sebab tiada bahan yang bisa aku gunakan.
Sementara tuan yu san menyarankanku untuk melatih melempar jarum sampai benar benar menguasinya.
Aku mulai melatih melempar jarum sebagai senjata rahasia, dengan penuh perhatian dan pengarahannya sehingga dia menjadikanku mahir menggunakan jarum jarum perakku.
"chuan ini sisa pil kemarin, telan yang biru dulu lalu seraplah" ujarnya selesai berlatih.
Setelah menelan serasa energi besar berputar disekelilingku, seperti berada ditengah badai angin. Akupun langsung bermeditasi dan sekuat tenaga menyerap energinya dan mengubah menjadi qi. "kembali ke dalam gua dan telan pil putihnya, kemudian salurkan keseluruh organ tubuh dan pembuluh darah untuk memurnikan darahmu, dan tahan sakitnya, ingat jangan hentikan prosesnya ditengah jalan". Setelah kembali diposisi meditasi diatas batu kristal lalu pil putih kutelan, energi yang muncul aku masukkan ke setiap organ tubuh lalu mengalir ke pembuluh darah, sakitnya tiada terkira, pembuluh darahku seakan mengembang. Disetiap energi yang mengalir rasanya seperti dicabik cabik, keringatpun mengucur deras. "sesakit apapun harus kuat, aku pasti bisa" batinku menyemangati diri sendiri. Setelah rasa sakit menghilang ada sisa energinya aku alirkan ke dentian dan memurnikannya. "bomm" terdengar letupan didentianku, ternyata energi yang tersisa cukup untukku naik tahap pendekar langit. Dentian baru yang lebih luas, perlu waktu untuk menstabilkan energi yang keluar, dan terkumpul sudah qi murni didentian baru.
Aku sudahi meditasiku, ada bau menyengat "ohh ternyata bau keringatku sendiri"
" hahaha, busuk sekali" gumanku lalu bergegas terjun ke laut. Ini lebih bau dari yang kemarin, di tepi pantai qi aku ubah menjadi energi panas maka pakaianku menjadi kering.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Syamsir Nur Alam
betul2..betul. jangan pakai aku... kurang pantasinya jadinya......
2022-04-25
4
Thomas Andreas
lanjutin aja bacanya
2022-03-23
0
Andri Taufi Juanda
👎
2022-01-18
2