Banyak pengetahuan yang terpatri diotakku yang jadi bekal nanti berkelana.
"saatnya kau untuk berkelana dan jangan cepat puas dengan apa kemampuanmu"
"tunaikan tugasmu untuk mempelajari kitab pengobatan, aku tidak bisa mengajarimu karena bahannya sulit didapat disini"
"tuan bolehkah aku memanggilmu guru" kataku
"hahaha, selama ini aku tidak hanya membantumu sebagai balasan membebaskanku, tapi kau sudah membuka hatiku dengan ketulusanmu, jadikan sahabatmu saja sudah cukup"
"berangkatlah sekarang selagi gelap, nanti sampai didaerah pesisir tidak membuat orang curiga, gunakan ilmu menari diatas samudra untuk berlari diatas air" lanjutnya
"kenapa tidak menggunakan naga terbang diawan" tanyaku penasaran
"naga terbang diawan perlu energi yang besar, walau energi qi murni tidak cepat habis tapi menyerap energi alam dan mengubah menjadi qi murni perlu waktu, jarak yang kau tempuh cukup jauh maka hematlah energimu"
"berangkatlah jaga dirimu, aku akan tinggal disini sampai saatnya naik ke alam dewa, gunakan tongkat kayu hitam dalam perjalananmu, dan kemarin aku lihat tongkat pusaka, jangan kau keluarkan kalau tidak terpaksa" lanjutnya
Setelah sesaat terdiam, mulai bulat tekadku untuk berkelana. Kami beranjak menuju mulut gua
"berangkat tuan, terima kasih atas semuanya" ucapku sambil berlinang air mata
"aku tidak tahu bagaimana membalas semua kebaikanmu" lanjutku
"cukuplah kau berguna bagi orang lain, aku, kakekmu, ayah ibu dan leluhurmu akan bangga" balasnya
Akupun melesat diatas lautan dengan sesekali kakiku menyentuh air sebagai pancatan. Sedikit qi aku salurkan dimata sehingga bisa melihat walau suasana temaram.
Terlihat dikanan ku tebing menjulang tinggi dan cukup panjang. Setelah cukup lama perjalananku, didepan ada beberapa titik pelita terapung dilaut dan tidak jauh terlihat juga daratan.
Tidak menggunakan ilmu menari diatas samudra, aku mulai berenang dan tidak mengeluarkan tenaga dalam, sebab bisa menghilangkan hitam dipipi dan lenganku. Walau tanpa tenaga dalam kelincahan ku diair tak bisa diragukan.
Setelah dekat dengan salah satu titik pelita mulai menahan nafas dan terapung tanpa bergerak. Tak berapa lama ombak laut membawaku mendekatinya.
"ada mayat" terdengar teriakan
"naikkan ke perahu, siapa tahu masih hidup" ucap yang lain lalu serasa ada yang mengangkat tubuhku.
"belum mati, cepat bawa ke pantai"
Tak lama tubuhku diangkat beberapa orang, dan dibaringkan diatas pasir.
"masih ada denyutnya, ayo tekan dadanya biar bernafas"
Berkali kali dadaku ditekan, sambil terbatuk batuk aku pura pura siuman dari pingsan. Setelah membuka mata terlihat beberapa orang mengelilingiku.
"minum dulu anak muda" kata seorang paruh baya sambil memberikan semangkok air.
"ahhh, segarnya" batinku sambil meminum habis air itu.
"dimana aku" tanyaku pura pura bingung, padahal memang aku tidak tahu sama sekali.
"didesa pesisir anak muda" jawab seorang kakek
"ohhh, aku masih hidup yaa" seruku datar
"kau selamat, siapa dan darimana asalmu" tanya yang lain
"seingatku orang memanggilku chuan dan yang lain aku lupa" jawabku,
"kasihan dia lupa ingatan" terdengar bisik seseorang
"jangan jangan perampok yang menyamar" bisik yang lain
Terdengar berbagai macam bisik bisik mereka. Sedang didekatku ada dua orang paruh baya yang terdiam.
"ini kantong uang yang kami temukan ditubuhmu" ucap seorang diantara mereka
"terima kasih paman" ucapku
"kemana tujuanmu nak chuan" lanjutnya bertanya
"belum tahu akan kemana tujuanku"
"namaku paman liu sesepuh desa ini, ikutlah kegubukku dan ada pakaian kering untukmu" ucapnya
"sesepuh....." teriak yang lain
"percayalah kalian, aku tidak merasa kan bahaya dari anak muda ini" jelas paman liu
Terdengar percakapan silih berganti, keresahan dan kemarahan saling berdebat. Mendengar apa yang mereka katakan, aku mengetahui bahwa sesekali waktu desa ini disatroni perampok. Seakan tidak mau debat berlarut larut
"terserah kakek liu" ucap salah seorang yang terlihat paling muda sambil mengajak yang lain untuk bubar.
"ayo kegubuk paman, nak"
"iya paman" sambil melangkah menuju gubuk yang tak jauh dari pantai.
"masuklah" ucapnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Thomas Andreas
lanjut
2022-03-24
3
Hary
Abaikan Para Cecunguk....!!!
2022-01-16
5
marwheee
ingat tapi lupa🤣🤣🤣 lanjut thor👍🏾👍🏾
2022-01-09
0