Bab. 11.

Sesaat kemudian..

“Karena Mama sangat khawatir di saat kamu pingsan tadi... dan sebagai permohonan maaf karena Mama dan Papa sudah ngeprank kamu... hmmm.. Mama sangat sayang kamu....” ucap Sang Mama Kw sambil terus mengusap usap rambut Andien.

“Sekarang kalau sudah ada Mama hati Andien tenang Ma.. Tapi Andien belum lapar kok..” ucap Andien sambil memeluk tubuh Sang Mama Kw.

“Ya sudah, sekarang ganti baju kamu ya.. nanti Mama tunjukkan suatu tempat yang sangat indah pasti kamu suka..” ucap Sang Mama Kw sambil menatap wajah cantik Andien..

“Di sini juga sudah ada baju buat Andien Ma?” tanya Andien sambil menoleh melihat ada lemari besar berukir indah..

“Iya Sayang, sudah ada dan semua dalam tema kerajaan sesuai keinginan Papa.” Ucap Sang Mama Kw sambil bangkit berdiri.

“Papa kok tidak ikut Ma?” tanya Andien yang juga ikut bangkit berdiri dan mereka berdua melangkah menuju ke lemari kayu berukir indah.

“Papa masih sibuk setelah menjemput kamu dari Ningrum langsung kembali dengan urusan pekerjaannya.” Ucap Sang Mama Kw sambil membuka pintu lemari. Dia pun memilih pakaian buat Andien calon menantu pilihannya. Sesaat kemudian di tangannya sudah ada satu kain batik panjang dan kain kecil untuk pengikutnya..

“Ayo Mama pakaikan.” Ucap Sang Mama Kw sambil menoleh ke arah Andien. Dan Andien pun mengernyitkan lagi keningnya.

“Ma, kok aku harus pakai baju beginian? Mama aja pakai baju model modern begini.” Ucap Andien karena saat ini Sang Ibunda Ratu memakai baju gaun bukan pakaian ala kerajaan di jin itu.

“Iya nanti Mama juga pakai begitu.” Ucap Sang Mama Kw. Akhirnya Andien pun menurut.

Beberapa menit kemudian Andien sudah tampil cantik dengan pakaian ala kerajaan jin itu. Kain panjang menutupi dada bagian atas hingga mata kaki. Kalung sebagai hiasan dada terbuat dari emas dan permata yang sangat indah. Anting di dua telinganya menambah cantik wajah Andien. Sang Mama Kw pun tersenyum menatap wajah cantik Andien..

“Pakai ini Sayang...” ucap Sang Mama Kw sambil menaruh sebuah mahkota yang sangat indah pada puncak kepala Andien..

“Haduh Ma.. repot sekali bagaimana nanti kalau Andien mau tidur.” Ucap Andien dan menolak memakai mahkota itu..

“Aku mau berbicara dengan Papa Ma, aku minta baju biasa saja. Mana hand phone ku Ma!” ucap Andien sambil menengadahkan tangannya meminta hand phone nya pada Sang Mama Kw.. Sang Ibunda Ratu pun tampak bingung...

“Hmmm gadis ini kenapa tidak menurut ya...” gumam Sang Ibunda Ratu di dalam hati dan tampak bingung..

Sesaat Sang Ibunda Ratu yang masih dalam sosok penyamarannya itu menatap tajam kedua manik manik Andien...

“Kenapa sih Ma?” tanya Andien yang merasa kedua matanya ditatap tajam.. dan beberapa detik kemudian, kedua mata Andien meredup..

“Aku ngantuk Ma...” gumam Andien dan tubuhnya kembali merasa lemas.. Ibunda Ratu pun segera meraih tubuh Andien dan Andien pun kembali tidak sadarkan diri lalu dia dibaringkan lagi di atas tempat tidur.

“Hmmm biar saja gadis ini pingsan saja dan nanti aku bangunkan di saat acara pernikahan sudah tiba.” Ucap Sang Ibunda Ratu sambil menatap Andien yang sudah terbaring di atas tempat tidur.. dan ...

CLING

Kini Sang Mama Kw pun sudah dalam wujud aslinya sebagai Sang Ratu Kerajaan Jin.

Sementara itu, di lain tempat di rumah Ningrum. Papanya Andien sudah tiba di sana. Setelah disambut oleh tuan rumah dan Rico, Papanya Andien langsung marah marah pada Rico.

“Kamu itu gimana sih Ric? Kan sudah aku pesan meskipun Andien di luar kota tetap terus awasi dia pantau dia, jaga dia!” suara Papanya Andien dengan nada tinggi.

“Sekarang disuruh menemani Mama aja juga tidak bisa Mama malah sakit! Payah kamu itu!” suara Papanya Andien lagi karena dia sudah diberi tahu jika sang istri berada di dalam kamar karena sakit.

Pungki yang melihat Papanya Andien marah marah satu bagian hatinya terasa semakin ciut karena Sang calon mertua impian tampak galak, namun sebagian hatinya senang karena orang yang dianggap rivalnya sedang dimarahi.

Akan tetapi tiba tiba Papanya Andien tampak kaget saat melihat Pak Hasto yang sedang duduk dan menatap wajahnya...

“Pak Hasto Dewo Broto.” Ucap Papanya Andien sambil melangkah mendekati tempat duduk Pak Hasto..

“Pak Lintang.. tidak menyangka kita berjumpa di sini.” Ucap Pak Hasto sambil bangkit berdiri lalu mereka berdua bersalaman dan berpelukan. Mereka berdua sudah saling kenal karena pernah ketemu dalam satu acara untuk para penguasa.

“Saya turut prihatin atas hilangnya Putri Pak Lintang, saya siap membantu jika diperlukan.” Ucap Pak Hasto setelah Pak Lintang sudah duduk di sampingnya.

Papanya Andien pun dengan serius mendengarkan cerita hilangnya Andien.. Dia mengusap wajahnya dengan kasar di saat sudah berakhir ceritanya.

“Saya termasuk orang yang tidak begitu percaya dengan hal hal gaib itu meskipun kalau kakek dan nenek saya masih percaya dengan hal hal itu.” Ucap Papanya Andien sambil menatap Pak Kades lalu Pak Hasto.

“Saya dulu benar benar tidak percaya Pak. “ ucap Pak Hasto..

“Hmmm apa bisa pakai cara menyelamatkan Andien dari sini? Kita tidak usah pergi ke Nusa Tenggara Barat. Bukan karena saya tidak mau keluar biaya untuk ke sana. Tetapi kalau dari sini kan bisa lebih cepat.” Ucap Papanya Andien sambil menatap Syahrul karena Pak Kades tadi bercerita kalau informasi Andien berada di kerajaan jin di Nusa Tenggara Barat dari Syahrul dan Syahrul yang bisa masuk ke kerajaan jin.

Tampak Pungki yang tidak dianggap dan tidak ditatap oleh sang calon mertua impian hanya bisa garuk garuk pucuk hidung mancung nya saja.

“Hanya saya yang bisa membawa tubuh fisik saya masuk kerajaan jin itu dari sini lewat bantuan Kakek saya. Tetapi saya tidak bisa membawa tubuh Andien sampai ke sini, terlalu berisiko malah bisa bisa jiwa Andien tidak tertolong.” Ucap Syahrul dengan nada serius dan Pungki terlihat kini mengangguk anggukkan kepalanya sambil bergumam di dalam hati...

“Untung begitu jawaban dari Mas Syahrul, jadi masih ada kesempatan buat aku untuk menolong Andien.. kalau calon mertua tidak memberi biaya transport buat aku, aku masih punya tabungan uang dari Pak Hasto dulu, nanti bisa ditambah pinjam uang dari Ndaru, dia pasti mau orang dia yang sangat mendapat untung dalam masalah ini, dia tidak repot repot masuk ke kerajaan jin malah bisa enak enakan dengan Fatima sekarang.”

Di saat Papanya Andien masih berpikir pikir dan Pungki yang masih bergumam di dalam hati. Terdengar suara langkah beberapa orang dan bersamaan itu muncul suatu aroma yang begitu sedap mengundang selera..

Terpopuler

Comments

Nit_Nit

Nit_Nit

sabar pung

2024-07-13

0

Nit_Nit

Nit_Nit

ibu ratu kewalahan ama andin😁

2024-07-13

0

naynay

naynay

mknnn

2024-07-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!