Pungki membuka pintu dengan sangat hati hati dia khawatir jika anak kecil di balik pintu itu akan kaget jika dia membuka dengan tergesa gesa..
Dan di saat pintu sudah dibuka Pungki tidak melihat siapa siapa di depan pintu kamarnya.. Pungki pun menoleh ke kanan dan kiri, malah di saat menoleh ke arah kiri dia melihat punggung Rico, tampaknya Rico sedang berjalan di koridor itu seperti nya Rico akan menuju ke ruang makan untuk sarapan.
“Apa sudah lari dipanggil orang tuanya.” Gumam Pungki di dalam hati, Di saat Pungki baru saja akan menutup kembali pintu kamar itu telinga nya kembali mendengar suara anak kecil.
“Kakaaaakkkkkk...” suara anak kecil itu tetapi kini arahnya dari dalam kamar Pungki itu lebih tepatnya dari arah kamar mandi. Bulu kuduk Pungki pun meremang, tetapi dia teringat akan kata kata dari Syahrul..
“Hmmm mungkin dia hanya ingin kenalan dengan aku saja. Bismillah niat aku laku batin demi Allah dan untuk menolong sesama.” Gumam Pungki di dalam hati sambil menutup pintu kamarnya.
“Tidak menyangka juga pagi pagi ada saja yang minta kenalan...” gumam Pungki di dalam hati lagi lalu melangkah untuk melanjutkan pekerjaannya.
“Hi.. hi.... hi.... hi.... hi...” suara tawa anak kecil cekikikan dari dalam kamar mandi.
“Aku harus membiasakan diri dengan mereka..” gumam Pungki di dalam hati, meskipun begitu bulu kuduk Pungki pun tetap berdiri. Ingin rasakan keluar dari kamar itu tetapi dia teringat lagi akan kata kata Syahrul cepat atau lambat dia akan terus diikuti oleh makluk gaib.
“Kita hidup berdampingan jangan saling mengganggu.” Ucap Pungki tanpa menoleh ke arah kamar mandi. Pungki pun terus menyelesaikan pekerjaannya. Dan kamar pun kembali lagi hening tidak ada suara anak kecil memanggil manggil atau tertawa cekikikan, hanya terdengar suara mesin kulkas dari arah mini pantry di dalam kamar itu.
Sementara itu di lain tempat di Kerajaan Jin yang berada di gunung di Nusa Tenggara Barat. Andien masih terbaring di kamar keputrian dalam kondisi tidak sadarkan diri alias pingsan.
Ibunda Ratu kembali muncul di taman keputrian untuk mendatangi Andien..
“Gusti Ratu, Gadis itu masih pingsan, acara pernikahan tidak lama lagi.” Ucap Nyi Dasih saat menyambut kedatangan Sang Ratu.
“Memang aku buat begitu.” Ucap Sang Ratu sambil melangkah menuju ke pintu kamar di mana Andien berada.
“Ayo ikut aku!” perintah Sang Ratu pada Nyi Dasih. Nyi Dasih pun tergopoh gopoh mengikuti langkah kaki Sang Ratu.
“Dan kamu diam saja saat di dalam kamar, jangan bicara satu patah kata pun!” ucap Sang Ratu dengan nada tegas. Nyi Dasih pun hanya menganggukkan kepalanya. Sebelum masuk ke dalam kamar pun dia sudah tidak berani lagi berkata kata.
Cepat cepat Sang Ratu pun masuk ke dalam kamar itu. Dan...
CLING
Kini dia sudah berubah wujud menjadi sosok Mamanya Andien..
“Wow Gusti Ratu sudah berubah.” Gumam Nyi Dasih di dalam hati. Dia pun sebenarnya ingin bertanya apa boleh dia juga melakukan ubah wujud tetapi karena ingat pesan Sang Ratu, Nyi Dasih pun hanya diam saja.
“Aku padahal ingin juga berubah wujud menjadi pelayan yang cantik dan sexie. Bukan pelayan yang juga gemuk seperti waktu itu.” Gumam Nyi Dasih di dalam hati sebab dia waktu itu disuruh oleh Sang Ratu untuk menyamar menjadi Mbok Piyah.
Mamanya Andien Kw itu pun melangkah menuju ke tempat tidur di mana Andien terbaring.. Nyi Dasih pun mengikuti dari belakang..
Mamanya Andien Kw itu pun duduk di tepi tempat tidur Andien. Bibir nya tersenyum menatap wajah cantik Andien..
“Sayang, kamu tinggal di sini ya.. kamu akan hidup bahagia bersama suami kamu. Suami yang sangat menyayangi kamu...” ucap Mamanya Andien Kw itu. Sang Ratu berusaha menguasai bawah sadar Andien.
“Semua yang ada di sini akan hormat, patuh dan sayang sama kamu dan anak anak kamu kelak.” Ucap Mamanya Andien Kw itu sambil terus mengusap usap kepala Andien dengan lembut.
Sesaat tampak bibir Andien tersenyum meskipun kedua matanya masih terpejam dengan rapat dan dia masih dalam keadaan pingsan..
Sang Ibunda Ratu itu pun tersenyum senang..
“Hmmm rupanya gadis ini mendengar kata kataku. Dia sepertinya senang mendengar kata kataku.” Gumam Sang Ibunda Ratu di dalam hati sambil tangan masih mengusap usap kepala Andien.
“Anak anak kamu kelak akan menjadi manusia manusia yang hebat mereka akan menguasi alam ini...” ucap Sang Mama Kw lagi..
“Aku mau anak anak yang lucu lucu Ma.. yang imut imut gemesin...” gumam Andien masih dalam keadaan tidur panjang..
Sang Ibunda Ratu pun tersenyum...
“Iya Sayang saat masih kecil kecil mereka akan lucu lucu..” ucap Sang Mama Kw sambil terus mengusap usap kepala Andien.
Nyi Dasih yang duduk bersimpuh di bawah kaki Sang Ibunda Ratu tampak bibirnya manyun..
“Meskipun aku besar gemuk tapi aku juga lucu dan gemesin.” Gumam Nyi Dasih di dalam hati sambil tangannya menoel pipi tembemnya sendiri.
Ibunda Ratu masih terus menghipnotis Andein... akan tetapi tiba tiba puntu kamar Andien itu terdengar suara ketukan tiga kali.
TOK
TOK
TOK
Sang Ibunda Ratu dan Nyi Dasih menoleh ke arah pintu..
“Lihat siapa, dan ada perlu apa.” Ucap Sang Ibunda Ratu sambil menoleh menatap Nyi Dasih. Nyi Dasih pun bangkit berdiri sambil berpegangan pada tepi tempat tidur untuk menopang tubuh gemuknya.
Nyi Dasih cepat cepat melangkah ke arah pintu. Di saat sudah sampai di depan pintu dia membuka pintu dengan pelan pelan agar tidak menimbulkan suara takut jika Sang Ibunda Ratu marah pada dirinya. Saat pintu dibuka tampak sosok kera putih besar penjaga taman dengan ekspresi wajahnya yang seram terlihat panik .. Nyi Dasih keluar dari pintu dan menutup pintu kamar itu.
“Ada apa?” tanya Nyi Dasih saat sudah berada di luar kamar, karena dia teringat pesan dari Sang Ibunda Ratu kalau tidak boleh berucap satu patah pun saat di dalam kamar.
“Gawat, tadi yang bertanggung jawab membuat pelaminan datang mencari Sang Ratu. Katanya janur janur yang sudah dirangkai untuk hiasan hiasan tiba tiba menjadi coklat coklat. Tolong laporkan ini pada Sang Ratu.” Ucap kera putih dengan nada dan ekspresi wajah sangat serius..
“Kenapa tidak cepat cepat diganti dengan janur yang segar, waktu pernikahan Pangeran dan Gadis itu sudah tidak lama lagi. Tidak mungkin akan ditunda lagi, tidak enak dengan para undangan kalau merubah rubah waktu terus dikira Sang Ratu hanya main main saja.” Ucap Nyi Dasih sambil menatap tajam Sang Kera penjaga taman keputrian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
naynay
br mampir lg ...
hp br bener.
2024-10-04
1
ᴊʀ ⍣⃝☠️
knp janurnya berubah jd coklat,
g jadi janur kuning melengkung dong🤭
2024-07-19
1
ᴊʀ ⍣⃝☠️
walaupun masih buncit , pungky semakin keren 🤭
2024-07-19
1