Kebencian

🌷Mansion Alex Harison Galaxi🌷

Di dalam kamar, nampak sosok Alex yang sedang duduk bersandar di kursi kesayangan nya dengan kedua kaki berselonjoran, sembari menggenggam botol alkohol di jemari tangannya. Malam itu Alex menenggak tiga botol wine, sampai akhirnya hilang kesadaran, begitu lah sifat Alex jika dia sedang marah atau kesal. Dia selalu melampiaskan amarah nya pada sebuah minuman yang menurut nya bisa menghilangkan sejenak kepenatan yang ada di pikiran nya.

Tak heran jika Alex seperti itu karena sebelum dia mengenal Deswita pun sikap nya pun seperti itu atau bisa di bilang bahwa Alex pecandu alkohol berat. Namun setelah Alex mengenal sosok Deswita, seketika dunia Alex berubah. Dia sudah tidak pernah lagi menyentuh minuman haram itu karena selain dia sudah berjanji pada dirinya sendiri yang akan membuang semua kebiasaan buruk nya itu, Alex juga tidak ingin mengecewakan Deswita yang sama sekali tidak menyukai minuman itu.

Pagi pun tiba, jam 06.30 terdengar suara ketukan dari luar pintu yang berhasil membangunkan Alex dari mimpi indahnya.

"Ahh ... berisik!" teriak Alex kesal seraya menutup kedua telinganya dengan sebuah bantal yang dia ambil tepat di sampingnya, dengan jemari tangan satu nya yang masih setia menggenggam botol wine sisa tadi malam.

PRANK!

Alex melempar botol wine yang berada di genggaman jemari tangannya ke lantai sampai hancur tak bersisa.

BRAK!

Pintu berhasil terbuka dengan kasar. "Alex ... Ya Allah!" Eva berteriak lalu berlari keluar kamar memanggil Pak Heru selaku kepala pelayan mansion Alex. Mendengar suara lantang itu Pak Heru bergegas naik ke lantai dua menuju kamar Tuan muda nya. Dan Pak Heru sudah menduga jika pemilik suara lantang tersebut adalah Nyonya Eva, adik dari Tuan besarnya yang barusan datang dari London. Pak Heru berlari masuk ke dalam kamar Tuan muda nya, dia melihat pecahan botol berserakan di atas lantai.

"Cepat bersihkan!" titah Eva, Eva berjalan masuk ke dalam kamar sambil menghindari beberapa pecahan botol, dan menghampiri Alex yang masih setengah sadar di atas ranjang.

"Alex ... angun Lex! Kau mabuk lagi ya?" Eva menepuk-nepuk kedua pipi keponakan nya itu. Eva menghela nafas dalam lalu memijit kening yang sedikit terasa pusing.

"Kemana wanita itu? Kenapa dari tadi aku tidak melihatnya!" tanya Eva pada Pak Heru yang telah selesai membersihkan pecahan botol.

"Nona Denada masih di dalam kamar Nyah!" sahut Pak Heru sopan.

"Apa! Sudah siang begini belum juga bangun. Dasar wanita pemalas! Cepat panggilkan wanita itu, suruh dia urus suaminya yang lagi mabuk," maki Eva dengan emosi yang membuncah di benaknya.

"Siap Nyah." Pak Heru berjalan keluar menuju kamar Denada yang tak jauh dari kamar Tuan muda nya.

Tak lama kemudian, Pak Heru sudah berada di depan pintu kamar Denada.

Tok ... tok ... tok ....

"Non Dena ... Non ...." Tidak ada sahutan dari dalam kamar. Pak Heru segera masuk membuka pintu yang tidak terkunci.

Ceklek ....

"Ya Allah ... Nona Denada! Kenapa tidur di di lantai? Pak Heru langsung berjalan menghampiri Denada yang sedang menggigil di lantai. Dia membangunkan tubuh Denada yang tergeletak di lantai, dan suhu badannya yang demam tinggi, terlihat tubuh Denada lemah. Pak Heru menatap iba pada wanita itu.

"Ayo Non ... Bapak bantu naik ke atas ranjang," ucap Pak Heru iba seraya menyelimuti tubuh kecil Denada yang terbaring lemah di atas ranjang.

Sebelum turun ke bawah, Pak Heru masuk kembali ke kamar Alex, dan ternyata Alex sudah bangun dan tersadar.

"Maaf Nyah, Nona Denada demam tinggi. Dia tadi tidur di bawah ranjang."

"Dasar wanita tidak tahu diri, selalu saja cari muka. Ngapain juga harus tidur di atas lantai, sudah ada kasur empuk malah cari susah. Bikin repot orang saja!" celetuk Eva dengan wajah yang memerah menahan sebuah amarah sedari tadi.

Seketika Alex mengingat kejadian tadi malam, sebenarnya Alex tidak tega memaki dan menghina Denada, serta marah-marah hanya sebuah foto. Sungguh Alex begitu keterlaluan memperlakukan Denada seperti itu, terlebih dirinya yang sudah mengklaim Denada sebagai pembunuh Deswita. Jujur Alex masih bingung dengan perasaannya saat ini. Apa yang menyebabkan dirinya begitu benci dan kesal pada Denada.

"Panggilkan Dokter pribadi keluarga Harison," titah Alex tenang.

"Tapi Lex ... dia hanya demam saja. Tante yakin setelah ini wanita itu akan sembuh."

"Cukup Tante! Aku tidak ingin Opa dengar jika Denada sakit, lalu menyalahkan kita semua!" bentak Alex mendelikkan kedua bola matanya menatap ke arah Eva.

"Terserah kau saja lah. Tante mau kebawah dulu," lirih Eva seraya memutar malas bola matanya itu.

Setelah kepergian Eva, Alex bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Beberapa menit kemudian Alex sudah selesai dengan ritual mandinya, dia berjalan menuju walk in closet mengambil beberapa stel pakaian kerja nya. Setelah rapi dengan balutan tuxedo nya, Alex duduk di atas sofa, teringat kembali dengan beberapa lembar foto yang di kirimkan oleh seseorang ke kantornya.

FLASHBACK

🌷PT. Galaxi Corperation🌷

Siang itu Alex yang sedang duduk di kursi kebesarannya. Nampak dia sibuk dengan setumpuk berkas yang ada di atas mejanya, sampai terdengar suara ketukan pintu yang berhasil membuyarkan konsentrasinya. Alex meraup kasar wajahnya dan meletakkan berkas yang dia genggam.

Tok ... tok ... tok ....

"Masuk!" sahut Alex singkat.

Carlos segera berjalan masuk, sambil menyerahkan bingkisan yang tadi dia dapat dari security. Dan menurut penjelasan security tersebut, jika ada seorang kurir yang menitipkan sebuah bingkisan di ruangan security atas nama Alex Harison Galaxi. Mendengar bingkisan tersebut untuk Bosnya, sehingga security tersebut tidak menaruh curiga sedikitpun.

"Tuan muda ... ada bingkisan dari seseorang yang tadi sempat di titipkan pada security yang berjaga di luar," terang Carlos seraya menyodorkan bingkisan tersebut pada Alex.

"Apa itu?" Alex mengerutkan dahinya menatap sebuah bingkisan yang di bawa oleh Carlos.

"Entahlah Tuan, saya juga kurang tahu apa isinya," sahut Carlos yang memang benar kenyataan nya dia tidak tahu mengenai isi bingkisan tersebut.

Alex yang penasaran, dia langsung membuka bingkisan tersebut, dan betapa kagetnya dia melihat foto Denada berduaan dengan seorang pria di sebuah Cafe. Terlihat jelas dalam foto itu bahwa Denada sangat bahagia dan begitu mesra dengan pria tersebut. Sontak kedua tangannya mengepal, dadanya bergemuruh dan wajahnya yang sudah merah seperti tomat dengan sorot mata yang tajam menatap foto tersebut.

Shit! Beraninya wanita itu bermain di belakangku. Dia pikir siapa dengan mudahnya dia keluar tanpa seijin ku dan bertemu pria lain di belakangku. Alex

🌷🌷🌷

Tepat jam 07.00 kemarin pesawat Eva sudah mendarat, dan Eva sudah di jemput oleh sopir pribadi kakak nya yaitu Tuan Mario Harison Galaxi. Tuan Mario memerintahkan sopir pribadinya untuk segera membawa Eva ke mansion utama. Kedatangan Eva sudah di sambut hangat oleh para pelayan dan juga Tuan Mario dan juga istrinya. Setelah lama bercengkerama, Eva pamit keluar untuk mengunjungi salon kecantikan milik Eva yang berada di Mall XX.

Eva tak menyangka jika bertemu dengan Denada istri dari Alex keponakan nya yang sedang bersenda gurau dengan kedua temannya. Eva pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, lalu Eva mengambil beberapa foto mereka bertiga. Sebelum Eva kirim, Eva mengedit foto itu terlebih dulu, seakan wanita itu sedang bermesraan dan akhirnya ....

"Ha ... ha ... ha ... Alex yang telah membencinya akan semakin benci pada wanita itu."

"Hebat! Kau sungguh luar biasa Eva. Aku tidak sia-sia memiliki sahabat sepertimu," ucap wanita tersebut, yang tak lain adalah Nyonya Adelia Zahra istri dari Tuan Bima Artayudha.

Adelia mengutarakan jika putrinya Jesica sedari dulu menyukai Alex keponakan Eva Harison. Namun, sedikit pun Alex tak pernah menanggapi putrinya. Maka dari itu Adelia meminta Eva untuk membantunya supaya Jesica bisa dekat dengan Alex.

FLASHBACK OFF

Tak berselang lama Pak Heru masuk ke dalam kamar Alex. Sontak membuat Alex sadar dari lamunan nya.

"Tuan Muda, Dokter Sam sudah datang."

"Kau bawa ke kamarnya, dan ingat jangan di tinggal berdua dengan Sam!" seru Alex dengan sorot tajam menatap Pak Heru.

"Baik Tuan muda."

Di depan pintu kamar Alex, "Silahkan Dokter, kamarnya di sebelah sana," tunjuk Pak Heru pada Dokter Sam yang akan memeriksa kondisi Denada.

Pak Heru membawa Dokter Sam masuk ke dalam kamar Denada, dengan cekatan Dokter Sam langsung memeriksa suhu badan Denada dan memberikan obat pada Pak Heru.

Sebenarnya ada apa ... padahal Nona ini istri Tuan Alex. Tapi kenapa kamar mereka terpisah, kasihan ... wanita secantik ini di biarkan sendiri. Samuel

"Pak Heru, tolong berikan obat ini pada Nona, di minum 3x sehari obat demam dan antibiotik nya," titah Dokter Sam sembari menyodorkan beberapa obat yang sudah dia siapkan untuk Denada.

"Terima kasih Dokter," sahut Pak Heru sambil mengangguk paham seraya menerima obat dari Dokter Sam.

🌷🌷🌷

Di bawah tampak Alex sedang duduk di kursi tamu, menyilangkan satu kakinya, sambil menyeruput kopi, dan ada sebuah koran di jemari tangannya.

"Silahkan Dokter kopinya," ajak Alex ramah.

Dokter Sam duduk di depan Alex, sambil menyeruput secangkir kopi.

"Bagaimana dengan kondisi jantung Opa, Dokter?

"Sudah stabil Tuan, seperti perintah Tuan muda, seminggu dua kali Tuan Harison datang kontrol untuk mengecek perkembangan jantungnya," terang Dokter Sam.

"Baiklah Dokter terima kasih, saya harus segera ke kantor," ucap Alex singkat yang kemudian beranjak dan keluar menuju mobil mewahnya.

Ciiiih! Benar-benar pria arogan, bahkan dalam keadaan sakit pun, kau tidak menanyakan keadaan istrimu! Sungguh keterlaluan kau Tuan. Samuel

"Baik Tuan, saya undur diri," pamit Dokter Sam sopan.

.

.

.

🌷Bersambung🌷

Terpopuler

Comments

ora

ora

Gara-gara ponakanmu kali😏

2024-08-13

2

Birru

Birru

suatu saat nanti pasti akan menyesal telah menyia" kan denada

2024-08-13

1

Birru

Birru

apa salahnya denada sih? apa karena meninggalnya deswita?

2024-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Kematian Deswita
3 Pengganti Deswita
4 Keputusan
5 Pernikahan
6 Aku Bukan Deswita
7 Kesedihan
8 Terluka
9 Pertemuan
10 Pengumuman
11 Perjanjian
12 Sisi lain Denada
13 Terkuaknya sebuah Rahasia
14 Bertemu Mayang
15 Amarah Alex
16 Kebencian
17 Meninggalkan Mansion
18 Salah Orang
19 Keresahan
20 Terluka Kembali
21 Sebuah Amarah
22 Pertemuan
23 Aku Bukan Pembunuh
24 Perdebatan
25 Sebuah Pencarian
26 Ungkapan Kejujuran
27 Pesta
28 Pesta 2
29 Alex VS Marcell
30 Gagal Total
31 Menjalankan Misi
32 Dewa Penolong
33 Marah
34 Terungkap
35 Sikap Manis Alex
36 Dia Akan Kembali
37 Kencan Pertama
38 Cemburu
39 Separuh Jiwaku Hilang
40 Keputusan
41 Kabur
42 Kesedihan Alex
43 Kehilangan
44 Kedatangan Cindy
45 Kejutan
46 Dia datang kembali
47 Kembali ke Mansion
48 Pengakuan Alex
49 Tekad Denada
50 Di Culik
51 Pencarian
52 Pengorbanan
53 Kebersamaan
54 Kesedihan Denada
55 Pergi Jauh
56 Histeris
57 Keindahan Kota Malang
58 Rencana Denada
59 Jatuh Sakit
60 Ngidam Simpatik
61 Pengumuman
62 Melahirkan
63 Dimana Daddy
64 Bertemu Kembali
65 Permintaan Maaf
66 Panggil Daddy Bukan Om Dedi
67 Merayu Mommy
68 Bertemu Opa dan Oma
69 Persiapan Pesta
70 Pesta
71 Denada yang posesif
72 Sosok Misterius
73 Terungkap
74 Bertemu Daddy Nicho
75 Mengunjungi Jo
76 Sifat Asli Deswita
77 Jadilah Bodyguard Ku
78 Bertemu Kembali
79 Manusia Es
80 Permintaan Sarah
81 Membingungkan
82 Pertemuan antara Ibu dan Anak
83 Masih Tak Percaya
84 Makan Malam
85 Dendam
86 Sebuah Rencana
87 Keputusan Carlos
88 Penembak Misterius
89 Pengorbanan Cinta
90 Akhir Dari Segalanya
91 Ucapan Terima Kasih
92 Promo Karya Baru
93 Promo Karya Baru
94 Promo Karya Baru
95 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kecelakaan
2
Kematian Deswita
3
Pengganti Deswita
4
Keputusan
5
Pernikahan
6
Aku Bukan Deswita
7
Kesedihan
8
Terluka
9
Pertemuan
10
Pengumuman
11
Perjanjian
12
Sisi lain Denada
13
Terkuaknya sebuah Rahasia
14
Bertemu Mayang
15
Amarah Alex
16
Kebencian
17
Meninggalkan Mansion
18
Salah Orang
19
Keresahan
20
Terluka Kembali
21
Sebuah Amarah
22
Pertemuan
23
Aku Bukan Pembunuh
24
Perdebatan
25
Sebuah Pencarian
26
Ungkapan Kejujuran
27
Pesta
28
Pesta 2
29
Alex VS Marcell
30
Gagal Total
31
Menjalankan Misi
32
Dewa Penolong
33
Marah
34
Terungkap
35
Sikap Manis Alex
36
Dia Akan Kembali
37
Kencan Pertama
38
Cemburu
39
Separuh Jiwaku Hilang
40
Keputusan
41
Kabur
42
Kesedihan Alex
43
Kehilangan
44
Kedatangan Cindy
45
Kejutan
46
Dia datang kembali
47
Kembali ke Mansion
48
Pengakuan Alex
49
Tekad Denada
50
Di Culik
51
Pencarian
52
Pengorbanan
53
Kebersamaan
54
Kesedihan Denada
55
Pergi Jauh
56
Histeris
57
Keindahan Kota Malang
58
Rencana Denada
59
Jatuh Sakit
60
Ngidam Simpatik
61
Pengumuman
62
Melahirkan
63
Dimana Daddy
64
Bertemu Kembali
65
Permintaan Maaf
66
Panggil Daddy Bukan Om Dedi
67
Merayu Mommy
68
Bertemu Opa dan Oma
69
Persiapan Pesta
70
Pesta
71
Denada yang posesif
72
Sosok Misterius
73
Terungkap
74
Bertemu Daddy Nicho
75
Mengunjungi Jo
76
Sifat Asli Deswita
77
Jadilah Bodyguard Ku
78
Bertemu Kembali
79
Manusia Es
80
Permintaan Sarah
81
Membingungkan
82
Pertemuan antara Ibu dan Anak
83
Masih Tak Percaya
84
Makan Malam
85
Dendam
86
Sebuah Rencana
87
Keputusan Carlos
88
Penembak Misterius
89
Pengorbanan Cinta
90
Akhir Dari Segalanya
91
Ucapan Terima Kasih
92
Promo Karya Baru
93
Promo Karya Baru
94
Promo Karya Baru
95
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!