Terluka Kembali

🌷Mansion Alex Harison Galaxi🌷

Di sebuah kamar mewah yang begitu luas, tampak seorang wanita yang sedang duduk di depan meja rias. Wanita itu merias dirinya dengan berbagai alat kecantikan yang sudah tertata rapi di atas meja rias. Dia sedikit memoles wajah putih mulusnya dengan pelembab, dan di taburi bedak padat, tak lupa juga wanita itu memakai eyeliner, eyeshadow, pensil alis, maskara, dan sentuhan terakhir sebuah liptint di bibir mungilnya. Wanita itu tak lain adalah Denada, kemudian kedua tangannya berpindah pada surai panjangnya yang sengaja di gerai lurus. Dia merapikan surai panjang yang berwarna hitam pekat, Denada memakai sebuah dress yang telah Alex belikan di butik Mommy Sherly untuknya, pada saat berkunjung ke Mansion Opa Harison.

Denada terlihat begitu cantik dan elegan dengan penampilan yang berbeda, memberi kesan natural dan riasan yang tidak mencolok. Apalagi dengan balutan dress yang melekat indah di tubuhnya, sederhana namun begitu anggun saat dia pakai saat ini. Sempurna, satu kalimat yang dia ucapkan untuk penampilan nya hari ini.

Denada berjalan keluar dari kamarnya, dia menapakkan kakinya menuruni anak tangga satu persatu. Tak disangka di meja makan sudah ada Mommy Sherly yang sengaja datang ke mansion Alex, tanpa memberitahu terlebih dulu. Semua mata memandang pada Denada yang terlihat begitu beda dari biasanya, ternyata di meja makan sudah ada Mommy Sherly, Eva, dan juga Alex yang sudah menunggunya di meja makan.

Setelah hampir satu Minggu, tidak bertemu dengan sosok pria yang sudah membuat hatinya resah. Kini Denada bisa menatap kembali wajah pria itu, seketika raut wajahnya membentuk sebuah lengkungan manis di bibirnya. Entah hal apa yang ada di benaknya saat ini, Denada menarik kursi kosong tepat di samping Alex. Tapi Alex masih tetap terlihat cuek, seakan tidak peduli dengan keberadaan Denada di sampingnya yang terlihat begitu cantik.

"Selalu saja terlambat, sepertinya sudah jadi kebiasaan untukku yang harus menunggu Tuan putri dulu sebelum makan," cibir Eva kesal menatap ke arah Denada.

"Eva! Kau tidak pantas berbicara seperti itu pada menantuku!" bentak Mommy Sherly menatap tajam ke arah Eva.

"T-tapi kak ...."

Belum sempat Eva melanjutkan perkataannya, tiba-tiba Mommy Sherly menyela ucapan Eva. Sontak membuat eva tersentak kaget dengan apa yang Eva dengar.

"Cukup Eva! Kalau kau masih ingin tetap tinggal di mansion Alex, tolong jaga ucapanmu itu! Malau tidak, aku akan mengusir mu dari mansion putraku!" kecam Mommy Sherly, sedikit menaikkan suaranya.

"Maaf Tante, aku tadi ...."

"Eheeem ...." Alex berdehem, memberi isyarat agar tidak ada lagi perdebatan.

Mereka pun tampak menikmati sarapan nya masing-masing tanpa bersuara. Terciptalah suasana hening di meja makan hingga makan pun selesai.

Setelah selesai makan, Eva pergi untuk urusan salon miliknya yang berada di mall XX. Sedangkan Mommy Sherly hendak pergi ke butik miliknya untuk mengecek berbagai macam pakaian disana. Tapi sebelum nya tadi pagi Mommy Sherly sengaja mampir ke mansion putra nya dulu, untuk memberitahu perihal pertunangan putri dari adik Mommy Sherly.

"Alex, kenapa kau tidak pernah mengajak Denada untuk mengunjungi Mommy dan Daddy di Mansion? Semenjak kau menikah, kau telah lupa pada Mommy mu ini." Raut wajah Mommy Sherly berubah menjadi sendu, seakan mewakili hati dan perasaannya saat ini.

"Maaf Mom, setiap kali aku mengajak Denada, akan tetapi ... dia kerap sekali menolaknya dengan beralasan sibuk," jawab Alex santai.

Denada membulatkan kedua bola matanya setelah mendengar apa yang telah di ucapkan oleh Alex pada Mommy Sherly, Denada tidak menyangka bahwa Alex akan berbicara seperti itu, dengan menjelekkan namanya tepat di hadapan Mommy Sherly.

"Ya sudah jangan bahas itu lagi, Mommy datang kesini untuk menyampaikan undangan dari Tante Miranda. Minggu depan Sarah akan bertunangan dengan putra sahabatnya, dia putra tunggal dari keluarga Wesley dan seorang pengusaha sukses juga," terang Mommy Sherly.

DEG!

Seketika Denada tersentak kaget, mendengar apa yang Mommy Sherly katakan barusan, sebuah nama yang mengingatkan Denada pada sosok pria yang sudah lama dia rindukan.

"Mommy harap kalian bisa hadir di acara pertunangan Sarah," pinta mommy Sherly, menatap Alex dan Denada secara bergantian.

"Aku tidak bisa janji Mom, apakah aku bisa datang atau tidak, nanti aku kabari lagi," sahut Alex dengan wajah datarnya.

"Baiklah, kalau begitu Mommy pamit dulu. Denada ... Mommy harap kamu bisa datang di acara pertunangan nya Sarah ya sayang."

"Dena usahakan Mom," jawab lembut Denada menampilkan senyum manisnya pada Mommy Sherly.

Tinggal Alex dan Denada berdua yang berada di meja makan, tanpa ada suara sedikit pun dari keduanya. Tak lama kemudian Alex beranjak dari kursinya.

"Kak Alex ...," panggil Denada.

"Ada apa?" jawab Alex dingin tanpa menoleh ke arah Denada.

"Terima kasih kemarin telah menyelamatkanku dari pria hidung belang," ucap Denada lembut.

"Tidak perlu basa basi, dan aku tidak butuh kau mengucapkan itu padaku!" ucap nya masih dingin.

Saat Alex mau berjalan pergi, Denada melontarkan pertanyaan lagi. Sontak membuat Alex geram dengan tingkah laku Denada pagi ini. Layaknya bukan Denada yang seperti kemarin, selalu membantah dan berwajah masam. Tapi sekarang sifat Denada berubah menjadi lembut bahkan terlihat begitu perhatian padanya.

"Kak Alex ... apa kau tidak pulang lagi?"

"Apa peduli mu, hah? Bukannya kau senang kalau aku tidak berada di mansion! Kau bisa dengan leluasa melakukan hal apapun sesuka hatimu." Alex menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menatap Denada, bertanya dengan tatapan intimidasi.

"Karena aku istrimu kak! Aku tahu kak Alex tidak pernah menganggap ku sebagai istri kakak. Tapi setidaknya ijinkan aku untuk sedikit saja mengetahui tentangmu." Denada beranjak dari kursinya, menatap tajam ke arah Alex, dan sedikit meninggikan suaranya. Denada tersulut emosi dengan jawaban Alex barusan.

"Heh'... istri pengganti lebih tepatnya," cibir Alex dengan senyum mengejek menatap Denada yang berdiri di hadapan nya.

"Aku sudah tau! Tanpa Kak Alex mengingatkan, aku sudah cukup sadar diri dengan posisiku sekarang," sahut Denada, masih dengan nada tinggi.

"Baguslah kalau begitu, ternyata kau tidak terlalu bodoh seperti yang ku kira!" Alex menyeringai menatap Denada.

"Tapi biarkan aku berbakti pada dirimu. Layaknya seorang istri yang menghormati suaminya, sampai waktunya tiba aku berjanji akan pergi dari kehidupan Kak Alex," terdengar suara Denada parau dan tercekat.

"Heh' Harapanmu terlalu tinggi Dena. Kau jangan pernah berharap kalau aku akan bisa menerimamu. Jangan karena aku pernah menolong mu, kau seakan lupa diri dan berharap lebih padaku!" Alex berjalan mendekat ke arah wajah Denada, berbisik tepat di telinga telinganya, "Jangan pernah bermimpi untuk hidup bersamaku! Yang ku lakukan ini semua, hanya lah sebuah dendam yang harus kau bayar, camkan itu!" ucap Alex sinis, lalu meninggalkan Denada yang masih berdiri terpaku.

Sekali lagi dada Denada bergemuruh, hatinya begitu terenyuh hancur berkeping keping, seakan belati menusuk jantungnya bertubi tubi. Butiran kristal pun mengalir deras di kedua pipi mulusnya, seakan luka kemarin belum kering, Alex siram kembali dengan air garam.

Denada menatap kepergian Alex, hingga punggungnya tak terlihat lagi dari pandangannya. Sosok Alex yang kemarin terlihat baik di matanya, tapi sekarang berubah jadi seekor singa yang menakutkan.

Tanpa berpikir panjang, Denada mengambil sebilah pisau yang ada di atas meja. Kemudian pisau buah tajam runcing itu dia goreskan di pergelangan tangan.

CES .... darah menetes dari pergelangan tangan nya.

"Nona ... jangan! apa yang Nona lakukan!" tanya Pak Heru, dengan cekatan Pak Heru mengambil alih pisau yang ada di jemari tangan Denada.

"Ada apa ini! Kenapa suaramu terdengar sampai dari luar, hah?" tanya seorang tua renta yang masih terlihat gagah, berjalan ke arah Denada.

"Tuan besar Harison!" pekik para pelayan, membungkuk memberi hormat.

.

.

.

🌷Bersambung🌷

Terpopuler

Comments

Aini~

Aini~

usir aja mom, masukin kardus, bungkus paketin ke papua aja sekalian

2024-11-09

1

Alanna Th

Alanna Th

naaa lho; sdh pd batas ksabaran seorang denada

2024-11-01

1

Aini~

Aini~

jangan2 sama si Marcel

2024-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Kematian Deswita
3 Pengganti Deswita
4 Keputusan
5 Pernikahan
6 Aku Bukan Deswita
7 Kesedihan
8 Terluka
9 Pertemuan
10 Pengumuman
11 Perjanjian
12 Sisi lain Denada
13 Terkuaknya sebuah Rahasia
14 Bertemu Mayang
15 Amarah Alex
16 Kebencian
17 Meninggalkan Mansion
18 Salah Orang
19 Keresahan
20 Terluka Kembali
21 Sebuah Amarah
22 Pertemuan
23 Aku Bukan Pembunuh
24 Perdebatan
25 Sebuah Pencarian
26 Ungkapan Kejujuran
27 Pesta
28 Pesta 2
29 Alex VS Marcell
30 Gagal Total
31 Menjalankan Misi
32 Dewa Penolong
33 Marah
34 Terungkap
35 Sikap Manis Alex
36 Dia Akan Kembali
37 Kencan Pertama
38 Cemburu
39 Separuh Jiwaku Hilang
40 Keputusan
41 Kabur
42 Kesedihan Alex
43 Kehilangan
44 Kedatangan Cindy
45 Kejutan
46 Dia datang kembali
47 Kembali ke Mansion
48 Pengakuan Alex
49 Tekad Denada
50 Di Culik
51 Pencarian
52 Pengorbanan
53 Kebersamaan
54 Kesedihan Denada
55 Pergi Jauh
56 Histeris
57 Keindahan Kota Malang
58 Rencana Denada
59 Jatuh Sakit
60 Ngidam Simpatik
61 Pengumuman
62 Melahirkan
63 Dimana Daddy
64 Bertemu Kembali
65 Permintaan Maaf
66 Panggil Daddy Bukan Om Dedi
67 Merayu Mommy
68 Bertemu Opa dan Oma
69 Persiapan Pesta
70 Pesta
71 Denada yang posesif
72 Sosok Misterius
73 Terungkap
74 Bertemu Daddy Nicho
75 Mengunjungi Jo
76 Sifat Asli Deswita
77 Jadilah Bodyguard Ku
78 Bertemu Kembali
79 Manusia Es
80 Permintaan Sarah
81 Membingungkan
82 Pertemuan antara Ibu dan Anak
83 Masih Tak Percaya
84 Makan Malam
85 Dendam
86 Sebuah Rencana
87 Keputusan Carlos
88 Penembak Misterius
89 Pengorbanan Cinta
90 Akhir Dari Segalanya
91 Ucapan Terima Kasih
92 Promo Karya Baru
93 Promo Karya Baru
94 Promo Karya Baru
95 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kecelakaan
2
Kematian Deswita
3
Pengganti Deswita
4
Keputusan
5
Pernikahan
6
Aku Bukan Deswita
7
Kesedihan
8
Terluka
9
Pertemuan
10
Pengumuman
11
Perjanjian
12
Sisi lain Denada
13
Terkuaknya sebuah Rahasia
14
Bertemu Mayang
15
Amarah Alex
16
Kebencian
17
Meninggalkan Mansion
18
Salah Orang
19
Keresahan
20
Terluka Kembali
21
Sebuah Amarah
22
Pertemuan
23
Aku Bukan Pembunuh
24
Perdebatan
25
Sebuah Pencarian
26
Ungkapan Kejujuran
27
Pesta
28
Pesta 2
29
Alex VS Marcell
30
Gagal Total
31
Menjalankan Misi
32
Dewa Penolong
33
Marah
34
Terungkap
35
Sikap Manis Alex
36
Dia Akan Kembali
37
Kencan Pertama
38
Cemburu
39
Separuh Jiwaku Hilang
40
Keputusan
41
Kabur
42
Kesedihan Alex
43
Kehilangan
44
Kedatangan Cindy
45
Kejutan
46
Dia datang kembali
47
Kembali ke Mansion
48
Pengakuan Alex
49
Tekad Denada
50
Di Culik
51
Pencarian
52
Pengorbanan
53
Kebersamaan
54
Kesedihan Denada
55
Pergi Jauh
56
Histeris
57
Keindahan Kota Malang
58
Rencana Denada
59
Jatuh Sakit
60
Ngidam Simpatik
61
Pengumuman
62
Melahirkan
63
Dimana Daddy
64
Bertemu Kembali
65
Permintaan Maaf
66
Panggil Daddy Bukan Om Dedi
67
Merayu Mommy
68
Bertemu Opa dan Oma
69
Persiapan Pesta
70
Pesta
71
Denada yang posesif
72
Sosok Misterius
73
Terungkap
74
Bertemu Daddy Nicho
75
Mengunjungi Jo
76
Sifat Asli Deswita
77
Jadilah Bodyguard Ku
78
Bertemu Kembali
79
Manusia Es
80
Permintaan Sarah
81
Membingungkan
82
Pertemuan antara Ibu dan Anak
83
Masih Tak Percaya
84
Makan Malam
85
Dendam
86
Sebuah Rencana
87
Keputusan Carlos
88
Penembak Misterius
89
Pengorbanan Cinta
90
Akhir Dari Segalanya
91
Ucapan Terima Kasih
92
Promo Karya Baru
93
Promo Karya Baru
94
Promo Karya Baru
95
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!