Sudah dua.hari sejak kejadian malam itu, Juna juga belum mendapat info tentang Icha. Disaat dia ingin menghubungi Boni, pintu ruangan kantornya di ketuk.
tok...tok..
"Masuk!" perintah Juna.
Ternyata yang datang adalah Boni, orang yang ingin sekali dihubungi Juna untuk mengetahui info tentang Icha.
"Bos, ini semua info tentang nona Icha!" ucap Boni, sambil memberikan map cokelat pada Juna.
Juna langsung mengambilnya dan membukanya. Juna sangat serius membaca tentang Icha. Juna sangat kaget, Icha ternyata memiliki beberapa usaha pribadi yang sudah ada sejak dia masih berumur 19 tahun. Apalagi dia juga memiliki tempat belajar bela diri. Juna juga melihat, Icha ternyata adalah ketua kelompok anak-anak muda. Semua aktifitas Icha dan teman-temannya juga ada didalam kertas itu.
Juna juga mendapat info tentang hubungan Icha dan mamanya. Ternyata dari kecil Icha tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Icha hanya dekat sama Pembantu nya dan papanya, tidak pernah dekat dengan mamanya.
"Aku ingin kamu juga cari info tentang pak Santoso dan nyonya Ketrin!" ucap Juna.
Juna sangat penasaran, kenapa mamanya Icha tidak mencintai Icha, dia memperlakukan Icha seperti anak tiri. Bukan hanya Juna saja yang penasaran, tapi Boni juga. Dia sudah membaca informasi tentang Icha, sebelum dia menyerahkan kepada Juna.
***
Icha tampak lagi sibuk dengan membantu karyawannya melayani pelanggan.
"Icha!" gumam seorang wanita tampak bersama anak gadis yang berpakaian sekolah.
Gadis itu tampak lagi melihat menu yang akan mereka pesan.
"Maaf, saya mau bertanya apa gadis itu bekerja sebagai pelayan disini?" tanya ibu itu sambil menunjuk kearah Icha.
Karyawan itu langsung melihat kearah Icha. Karyawan itu pun langsung tersenyum.
"Iya, Bu. Tapi, Sebenarnya dia adalah owner toko kue ini!" ucap karyawan itu.
Wanita itu pun terkejut mendengarnya, ternyata Icha adalah owner toko kue yang sangat terkenal.
"Bisa kamu panggilan dia?" tanya perempuan itu lagi.
"Sebentar ya, Bu!"
Pelayan itu langsung menuju kearah Icha.
"Mbak,.ada seorang tamu yang ingin bertemu dengan mbak!" ucap pelayan itu sambil menunjuk arah Wanita tua tadi.
Icha tidak bisa lihat jelas siapa, wanita tua itu. Karena, dia duduk membelakangi Icha. Icha langsung menuju meja wanita.
"Selamat siang nyonya! Ada yang bisa saya bantu?" Sapa Icha dengan sopan.
Wanita itu langsung melihat kearah Icha dengan senyum yang hangat.
"Icha sayang!" ucap wanita sambil berdiri dan langsung memeluk Icha.
Icha sangat terkejut, ternyata yang dimaksud karyawannya adalah teman mamanya dan juga sahabat dari papanya.
"Tante Rosa!" gumam Icha pelan, tapi masih bisa di dengan Tante Rosa, karena dia masih memeluk Icha.
"Ya, ampun sayang! Kenapa tidak bilang sama Tante, kamu buka toko kue yang terkenal ini?" tanya Tante Rosa setelah melepaskan pelukannya.
"Maaf, Tante! Tante datang sama siapa?" tanya Icha.
"Oh, iya kenalkan ini putri Tante anak kedua Tante!" ucap Tante Rosa sambil menunjuk putrinya.
Gadis muda yang dari tadi terus memperhatikan mereka bicara, langsung berdiri setelah dia ditunjuk mamanya.
"Hai, mbak! Say Kamila!" ucapnya dengan lembut dan tersenyum sambil mengulurkan tangannya.
"Marisa!" jawab Icha sambil membalas uluran tangan Kamila.
"Apa Tante dan Kamila sudah buat pesanan?" tanya Icha.
"Sudah, sayang! Kamu duduk dulu! Tante sudah kangen dengan mu!" ucap Tante Rosa, Icha hanya tersenyum saja mendengarnya.
"Sayang, kenapa kamu kerja disini? Seharusnya kamu sudah belajar tentang perusahaan papa mu!" ucap Tante Rosa.
"Icha lebih senang buka usaha sendiri Tante!"
"Tapi, sayang! Itu perusahaan papamu! Bukan perusahaan Aldiono itu!" ucap Tante Rosa dengan kesal.
"Kamu, kenapa tidak ada di acara ulang tahun kemarin?" tanya Rosa dengan penasaran, karena melihat Icha tidak ada.
"Untuk apa Icha disana, Tante? Mereka tidak mengharapkan Icha ada disana! Ada hal yang belum Tante ketahui!" ucap Icha dengan sedih.
"Apa itu sayang?"
"Em, Icha tidak tinggal lagi disana! Sebelum acara ulang tahun Raisa, Icha sudah keluar!" jelas Icha.
Rosa yang mendengarnya sangat terkejut. Dia tidak menyangka putri sahabatnya saat ini tidak tinggal dirumahnya sendiri.
"Kenapa, Cha? Rumah dan Perusahaan itu hak kamu sayang!" ucap Rosa.
Icha hanya memberikan senyum manisnya. Tante Rosa sangat geram pada Ketrin dan suami kedua Ketrin.
"Icha sekarang tinggal dimana?" tanya Tante Rosa.
"Icha, sebenarnya punya rumah sendiri. Hasil dari usaha Icha. Meskipun, rumahnya tidak sebesar rumah papa, tapi Icha disana merasakan kedamaian Tante!" ucap Icha.
"Baiklah, sayang! Oh, ya bulan depan Tante dan om mengadakan ulang tahun pernikahan. Tante berharap kamu datang ya sayang!" ucap Rosa.
"Iya, Tante. Terimakasih undangannya Tante." ucap Icha.
"Sekarang, Tante minta nomor kamu dan alamat kamu!" ucap Rosa.
Icha pun memberitahu nomor dan alamat Icha. Mereka menghabiskan waktu dengan penuh canda tawa. Kamila juga ikut mengobrol bersama mereka.
***
Sang mentari telah menunjukkan sinarnya. Icha yang biasanya selalu bangun pagi, tapi kali ini dia tidak bangun cepat. Sejak beberapa hari ini, Icha selalu lama tidurnya. Karena dia harus memeriksa pekerjaannya dan mengerjakan skripsinya.
tok...tok..tok...
Icha dengan memaksa matanya untuk terbuka.
"Masuk!" ucapnya dengan suara yang berat, seperti orang bangun tidur.
Pintu itu pun langsung terbuka, dan bibi Mey langsung masuk kedalam.
"Non Icha belum siap-siap? Ini sudah jam sembilan, loh non!" ucap bibi Mey.
Icha yang tadi masih ingin menutup matanya, dia langsung membuka matanya. Karena mendengar jam sembilan. Icha langsung bangkit.
"Astaga bibi, kenapa tidak bangunkan aku dari tadi?" ucap Icha sambil mengambil bajunya.
Bibi Mey hanya senyum saja melihat tingkah nona nya. Ini pertama kalinya Icha terlambat bangun. Bibi Mey langsung merapikan tempat tidur Icha, selama Icha dalam kamar mandi.
Lalu dia langsung menyiapkan sarapan untuk nona nya itu.
"Bibi, aku berangkat dulu ya!" ucap Icha sambil mengambil roti yang tersedia di meja.
"Ya, ampun non! Hati-hati dijalan non!" teriak bibi Mey, karena Icha sudah langsung lari keluar rumahnya.
Dengan tergesa-gesa, Icha menuju tokonya. Karena hari ini tokonya memiliki pesanan kue yang sangat banyak. Jadi dia harus membantu karyawannya untuk mempersiapkannya.
Dor...
Icha tiba-tiba harus menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Karena letusan itu dari ban mobilnya yang pecah.
"Ya, ampun! Apa yang harus aku lakukan!" gumam nya dengan kesal sambil melihat ban mobilnya yang telah kempes itu.
Icha melihat sekelilingnya, tidak ada satupun mobil yang lewat.
"Tidak ada ban serep pula!" gumamnya lagi.
Saat di melihat kearah belakangnya, dia melihat cahaya lampu dari mobil, Icha langsung siap-siap untuk menghentikan mobil itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Siti Fatimah Az Zahra
aq tau ni,,knapa mamanya icha gak sayang sm icha,,karna mama n papanya icha menikah karna perjodohan ya thor??jadi stelah papa icha mninggal,mamanya nikah sm mantan pacarnya,,tapi menurutku kalo memang mamanya gak suka sm papa icha ni cha seharusnya setelah menikah sm mantan pacarnya di pergilah ya, dri rumah papa icha karna itu kan harta papa icha yg diwariskan ke icha,,ini malah dia mau hartanya,,trus mantan pacarnya modal apa dong nikah sm mama icha,,,cm modal dengkul aja...kalo dia ngurus perusahaan papa icha,,,berarti sebelum nikah sm mama icha,,dia pengangguran,,,bodoh mama icha ni,,,masa sm darah dagingnya sendiri tega....
2021-04-22
1
Lindra Yadi Ilin
bagus thot ceritanya
2020-12-27
0
Acha Nikijuluw Lessil
ceritax bgs up lgi dg
2020-10-26
4