Berhubung hari libur, Juna pergi kerumah Gio, karena Gio mengundang seluruh sahabatnya untuk kerumahnya yang mengadakan acara party kecil-kecillan. Didalam perjalanan, Juna mendapat telepon dari asistennya, jadi Juna mengangkatnya sekalian membawa mobil, karena lagi asik bicara dengan asistennya terdengar suara keras seperti tabrakan dari depan mobilnya. Juna langsung menghentikan mobilnya.
"Nanti akan aku hubungi lagi!" ucap Juna pada asistennya dan langsung mematikan hp sebelum mendengar jawaban dari asistennya. Juna langsung keluar dari mobilnya.
Saat dia keluar Juna sangat kaget melihat seseorang dengan ditimpa sepedanya, terjatuh didepan mobilnya.
"Maaf. Kamu tidak apa-apa?" Juna langsung membantu perempuan itu bangkit.
Akhirnya orang itu langsung berdiri dengan dibantu Juna. Juna belum melihat wajah orang itu, karena orang itu menundukkan wajahnya, karena membersihkan celananya. Juna pun langsung mengambil kesimpulan kalau orang yang ditabraknya adalah seorang pria. Karena belum ada jawaban dari orang yang ditabraknya, Juna pun bertanya kembali padanya.
"Maaf, mas apa ada yang sakit?" tanya Juna lagi dengan panik.
Karena dipanggil, mas, membuatnya sangat kesal. Orang itu langsung menatap tajam Juna, dia langsung membuka topi yang menutupi rambutnya. Juna sangat kaget ternyata orang itu adalah seorang wanita cantik. Tanpa aba-aba wanita itu langsung menunjang Juna dibagikan perutnya. Karena serangan dadakan itu Juna jadi terpental ke aspal. Juna merasakan sakit diperutnya. Juna pun langsung bangkit dan menatap tajam perempuan itu.
"Lain kali gunakan mata anda saat membawa mobil! Jangan seenaknya anda saja membawa mobil. Dengar orang kaya, kalian itu selalu saja membuat masalah" teriak perempuan itu pada Juna.
Perempuan itu langsung membangunkan sepedanya. Juna diam saja mendengar amarah perempuan itu. Karena dia tahu, kalau dia memang yang salah tidak memperhatikan jalan karena menelepon sambil mengemudi.
"Dasar pria bodoh!" ucap wanita itu, dan langsung naik sepedanya dan pergi.
"Hei, jaga bicara anda! Dasar perempuan jadi-jadian!" teriak Juna dengan kesal karena wanita itu bilang dia pria bodoh.
Juna masih merasakan sakit diperutnya. Saat dia ke depan mobilnya untuk melihat keadaan mobilnya. Dan dia senang mobilnya tidak ada lecet. Saat dia melihat ke bajunya Juna jadi sangat kesal, karena perbuatan wanita itu, bajunya jadi kotor.
"Ah, sial! Lihat saja kalau ketemu lagi." ucap Juna dengan kesal.
Akhirnya Juna sampai dirumah Gio. Sesampai dirumah Gio, Maya bertanya pada Juna karena bajunya yang kotor. Juna meminta baju kaos Gio untuk dipinjamnya, Gio pun menyuruh istrinya untuk mengambil Gio yang bisa digunakan Juna. Setelah mengganti bajunya, Juna pun menjelaskan semuanya.
Setelah dia menceritakan semua kepada teman-temannya, apa yang dialaminya tadi, mereka malah meledeknya. Juna semakin kesal karena sahabatnya malah meledeknya, dengan tiba-tiba rasa kesalnya hilang seketika. Karena anak dari sahabatnya yang bernama Prince duduk di pangkuannya. Prince sejak dulu paling dekat dengan Juna. Juna yang sangat suka dengan anak-anak apalagi Prince yang menurutnya Prince masih kecil saja sudah menunjukkan kepintarannya membuat Juna semakin gemas dengan Prince.
Disaat rasa kesalnya hilang, tiba-tiba saja Prince anak dari sahabatnya itu bertanya tentang dimana istri Juna. Karena Juna tidak pernah jalan membawa istrinya. Seakan membuat Juna tidak laku. Dan para sahabatnya jadi semakin meledeknya. Juna semakin kesal, dia merasa satu hari ini adalah hari sialnya.
Setelah party dirumah sahabatnya, Juna langsung membersihkan tubuhnya. Setelah Juna membersihkan tubuhnya, Juna langsung merebahkan tubuhnya di kasurnya. Dia merasakan lelah, saat dia memejamkan matanya tiba-tiba Juna memikirkan wanita itu.
Sebenarnya Juna terpesona dengan kecantikan wanita itu saat dia membuka topinya.
"Cantik" gumam Juna dengan senyum mengingat wajah wanita itu.
"Kita pasti bertemu lagi." gumamnya lagi.
Sejak kejadian hari itu Juna selalu lewat jalan itu, berharap dia bertemu lagi wanita itu. Sudah 4 bulan Juna selalu berhenti dijalan dimana dia bertemu wanita itu. Tapi semuanya sia-sia.
***
"Bon, kamu sudah pesan kue untuk rapat nanti?" tanya Juna kepada asistennya yang kini berdiri didepan mejanya.
"Sudah, bos. Sebentar lagi nanti mungkin diantar" jelas Boni.
"Oke"
***
Icha dan Ririn sudah sampai dikantor milik Juna.
"Maaf, pak saya mau antar pesanan dari pak Boni" ucap Icha pada Satpam yang ada depan kantor Juna.
"Owh, iya Bu. Tadi pak Boni sudah sampaikan. Mbak langsung saja keatas"
"Oke, pak. Terimakasih, ya pak!"
Icha dan Ririn sudah naik keatas dengan membawa kue yang dipesan.
Saat sampai dilantai yang ditunjuk, mereka tidak melihat satu orang pun yang ada diluar.
"Mbak sepertinya tidak ada orang. Gimana, nih?" tanya Ririn.
"Tunggu dulu disini, tadi sepertinya aku melihat ada orang didalam ruangan itu!" Icha pun langsung mengketok ruangan itu.
Tok...tok...tok...
"Maaf, mbak saya membawa pesanan kuenya. Mau diletakkan dimana, ya?" saat seorang wanita cantik keluar dari ruangan itu.
"Oh. Masuk saja, mbak. Sekalian tolong disusun, ya!" ucap wanita itu dengan ramah.
"Baik, mbak." Icha pun langsung memanggil Riris dan mereka langsung melakukan tugas mereka.
***
"Bon, kita keruangan rapat saja sekarang! Berkas-berkas yang penting sudah disiapkan, kan?" tanya Juna.
"Baik, pak. Semuanya sudah beres, pak!"
Juna dan Boni langsung bergerak untuk turun kebawah. Boni langsung membuka pintu ruangan untuk Juna. Saat pintu terbuka, Juna terkejut melihat wanita yang dicarinya selama 4 bulan. Juna mematung di depan pintu ruangan. Boni kaget melihat bosnya berdiam diri saja.
"Pak, silahkan masuk!" ucap Boni. Mendengar suara Boni, Juna langsung sadar. Saat masuk, Juna merasakan detak jantungnya kali ini berdetak lebih cepat.
Icha dan Ririn mendengar suara orang, langsung menghentikan kegiatannya dan melihat kearah pintu. Mereka kaget ternyata ada orang yang baru datang.
"Maaf, kalian sedang apa disini?" tanya Boni setelah melihat mereka.
"Maaf, pak kami kemari mengantar kue yang dipesan dari toko tempat kami!" ucap Icha.
"Oh, Apa kalian sudah siap?" tanya Boni lagi.
"Sudah, pak. Baru saja!" ucap Icha. Icha dan Ririn sangat bingung dengan orang yang dibelakang Boni karena terus diam saja. Boni tahu kalau saat ini pasti mereka sedang melihat Juna.
"Oh, ya perkenalkan ini CEO kami. Pak Juna!" Icha dan Ririn hanya mengangguk kepala saja. Sedangkan Juna hanya diam saja, dan terus memandang Icha. Icha tahu dari tadi kalau Juna terus melihatnya. Membuat Icha jadi gugup.
"Maaf, pak pekerjaan kami sudah selesai. Kami permisi dulu!" ucap Icha karena dia semakin gugup Juna tidak berhenti menatapnya.
"Oh, iya mbak" jawab Boni. Icha dan Ririn langsung pergi keluar, Juna langsung melangkahkan kakinya ke kursinya, ketika Icha menghilang dari pandangannya.
Setelah Juna duduk, Juna langsung memandang Boni. Boni bingung kenapa Juna terus melihatnya.
"Maaf, pak. Kenapa bapak terus melihat saya? Apa saya ada melakukan kesalahan?" tanya Boni dengan gugup.
"Dari toko kue mana yang kalian pesan?"
"Dari toko kue Cha-cha, pak. Kenapa, pak? Apa kuenya tidak enak?" jawabnya. Juna hanya diam saja.
"Itu toko kue yang biasa kita pesan, pak! Itu kue yang lagi hits, pak. Apalagi rasanya sangat enak, pak!"
"Sekarang panggil semuanya untuk rapat sekarang!" Perintah Juna. Boni jadi semakin bingung dengan Juna. Dia belum mendapat jawaban, karena tadi Juna bertanya tentang toko kue Cha-cha.
"Apa kamu tidak mendengar perintah, ku?" tanya Juna.
"Maaf, pak. Baik pak!" jawab Boni. Boni langsung melakukan perintah dari Juna. Setelah kepergian Boni, Juna kembali mengingat pertemuannya dengan Icha. Tanpa sadar, Juna tersenyum.
☘️☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Lindra Yadi Ilin
juna buncin ni sama icha
2020-12-27
0
Suharnik
Waah diam2 Juna jatuh cinta❤❤❤❤
2020-11-22
6
W.Willyandarin
Semangat kak
2020-09-20
5