Icha dan Riris kini berada dilantai sesuai.yang dikatakan resepsionis. dia melihat hanya satu ruangan yang melihat luas dibatasi dengan kaca-kaca sehingga yang dari luar bisa melihat kedalam ruangan didalamnya. Icha dan Riris tidak melihat siapapun disana.
"Maaf, mbak sudah menunggu. Tadi saya ke toilet dulu!" ucap seorang wanita yang terlihat cantik dan gaya pakaiannya yang kelihatan agak seksi menurut Icha dan Ririn.
Mereka sempat terkejut dengan kedatang wanita itu dari arah belakang mereka, apalagi melihat dandanan wanita itu. Tapi dengan cepat Icha menyadarkan dirinya, beda dengan. Ririn, kalau bukan senggolan tangan Icha, Ririn pasti masih bengong.
"Iya tidak apa-apa mbak. Maaf, mbak ini saya buat dimana?" ucap Icha dengan lembut.
"Ikuti saya saja, mbak." Mereka pun langsung masuk kedalam ruangan kaca tadi.
"Mbak, bisa bantu saya?" tanya wanita itu lagi.
Icha dan Ririn sudah meletakkan kotak kue yang mereka bawa.
"Bisa, mbak"
"Tolong buat kotak-kotak kuenya langsung dibagi ke setiap bangku. Waktunya sangat mepet, mbak. 10 menit lagi CEO saya datang!" ucap wanita itu yang sudah kelihatan takut. Karena dia tahu kalau sudah CEO nya datang pekerjaan belum beres, dia akan dimaki-maki depan umum.
"Baiklah, mbak!" Icha dan Ririn langsung menyusun kotak kuenya. Hanya butuh 5 menit, pekerjaan itu sudah siap.
"Terimakasih, ya mbak. Ini sisa bayarannya!" ucap wanita itu sambil memberi amplop cokelat pada Icha.
"Terimakasih, mbak. Ini bon nya, ya mbak. Kami permisi dulu." ucap Icha
***
Menjelang malam, Angel menyuruh semua anak buahnya dan pegawainya untuk berkumpul, seperti biasa setiap akhir bulan. Banyak terlihat bungkusan makanan yang sudah tersusun rapi.
"Sekarang kita bagi tugas, Beni kamu pimpin sebelah barat, Ririn pimpin sebelah timur, Jeremy pimpin sebelah selatan, sedangkan Utara saya yang pimpin." ucap Icha.
"Baik, bos!" ucap Mereka bahagia. Anak buah Icha bertotal 200 orang, semuanya adalah anak jalanan yang ditampung Icha. Dulu gaya mereka yang acak-acakan tapi kini semuanya tampak rapi.
***
Juna menyusuri malam hari dengan wajah yang sangat lelah, karena rapat yang dihadiri ya telah menguras pikirannya. Kini dia melihat jamnya sudah menunjukkan pukul 8 malam, dan dia merasakan perutnya sangat lapar. Juna yang melewati taman kota, melihat banyak jualan makanan berderetan. Dia memutuskan makan siomay yang dipinggir jalan. Dia pun menepikan mobilnya dipinggir jalan.
"Mang, siomay nya satu, ya!" ucap Juna kepada pedagangnya.
"Oke, mas. Ditunggu ya!" teriak si penjual.
Juna yang lagi menunggu pesanannya datang melihat banyak segerombolan orang ada yang naik sepeda dan kereta dibelakang yang naik sepeda. Tapi Juna sangat bingung melihatnya soalnya kalau dilihat sepertinya yang naik kereta seperti mengawali yang naik sepeda. Tapi Juna tidak ambil pusing. Tapi yang membuat dia kaget. Seorang anak kecil yang kira-kira umurnya 11 tahun, jatuh didorong dengan si penjual sate yang disamping jual Siomay yang ditempat dia makan.
Juna langsung berlari menghampirinya.
"Hei, bang! Punya hati kenapa. Jangan mendorong anak orang kasar seperti itu!"
"Dia mengganggu pelanggan aku!" teriak penjual itu dengan kesal.
"Apa, kamu tidak punya hati? Dia itu manusia!" teriak seseorang dari arah lain. Juna langsung melihatnya. Dia melihat seorang wanita yang naik sepeda tadi dilihatnya.
"Adik kecil kamu tidak apa-apa? Kamu lapar?" ucap Juna dengan lembut sambil membantu anak kecil itu berdiri. Anak kecil itu bangkit, sambil membawa goni yang dipegangnya. Ternyata anak kecil tadi seorang pemulung, yang lagi kelaparan.
"Tidak apa-apa kak. Saya lapar kak" ucap anak kecil itu sambil memegang perutnya.
"Ya, sudah kamu mau makan bareng dengan kakak?" ucap Juna. Dengan cepat antusias anak kecil itu menjawab.
"Mau, kak." Juna pun membawa anak kecil itu ke tempatnya.
"Mang, satu lagi ya!" Juna langsung memesannya. Mereka menunggu pesanan mereka. Saat mereka lagi menunggu. Wanita yang tadi juga marah karena tingkah tukang sate itu menghampiri Juna dan anak kecil itu dan ditemani oleh beberapa pria. Juna sangat bingung.
"Hai adik kecil. Kakak boleh kenalan?" ucapnya.
"Boleh, kak. Saya Miko" ucapnya.
"Kalau Kakak panggil saja kak Icha. Oh, ya kamu punya rumah?"
"Punya!"
"Miko tinggal sama siapa saja?" Juna hanya setia mendengarnya saja.
"Sama Ibu. Ayah Miko sudah meninggal, kak." ucapnya dengan sedih.
"Boleh tahu, Miko tinggal dimana?"
"Tinggal di.." ucapanya terhenti karena makanan yang kami pesan datang. Melihat makanan Miko tampak sangat bahagia. Dengan cepat dia ingin memakannya.
"Berdoa dulu!" ucap Juna sambil mengelus rambut Miko, Miko pun langsung berdoa. Icha merasa tersentuh dengan Juna memperlakukan Miko dengan lembut. Dia terus menatap Juna, Juna tahu kalau dia terus dilihat tapi dia mengabaikannya. Tapi dengan cepat Icha langsung mengalihkan pandanganya ke Miko.
"Oh, ya. Kalau besok Miko ada waktu, Miko bisa datang ketempat kakak. Ini alamat kakak. Tempatnya tidak jauh dari sini." ucap Icha sambil menyerahkan kartu namanya. Miko langsung melihat kearah Icha dengan senyum.
"Oke kakak" ucapnya.
"Bye, Miko!" ucap Icha sambil mengacak rambut Miko. Icha pun langsung pergi dan diikuti pria yang mengikutinya. Juna menatap kepergian wanita tadi, tapi lama-lama dia tersenyum.
"Menarik" gumamnya dalam hati
***
Setelah makan tadi Juna pulang, tapi sebelum dia pulang dia mengantar Miko kerumahnya dan dia juga membeli makanan untuk ibunya Miko, Juna juga memberi beberapa lembar uang warna merah untuk Miko dan ibunya
Mobil Juna berhenti karena lampu merah. Juna melihat beberapa anak muda sedang membagi nasi kepada beberapa pengemis yang dijalankan. Dari beberapa anak muda tadi Juna melihat anak muda yang bersama Icha, dan Juna mencari sosok Icha. Akhirnya dia juga melihat Icha yang tidak jauh dari pria yang ikut bersama Icha.
"Ternyata masih ada yang peduli pada mereka. Wanita ini benar-benar sangat menarik." Juna terus melihat kearah Icha, dia tidak sadar kalau lampu sudah warna hijau. Kalau tidak bunyi klakson kendaraan yang lain dari belakang, dia tidak akan bergerak dari tempatnya.
***
☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Lindra Yadi Ilin
pandangan pertama juna sama icha
2020-12-27
0
Haica
...
2020-12-09
2
W.Willyandarin
Hello Icha dan Riris 👋👋👋
2020-09-20
5