Eps 8

Juna lebih awal bangun dari tidurnya. Dia ingin mendatangi rumah Icha lagi. Dia langsung membersihkan tubuhnya dan pakaian kantornya.

Saat dia turun, Juna melihat mamanya lagi di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka dengan dibantu pembantu mereka.

"Pagi, ma!" sapa Juna sambil mencium pipi mamanya.

"Nak, kamu mau kemana pagi-pagi sekali?" tanya Rani yang merasa heran melihat Juna sudah rapi sekali.

"Ia, ma! Juna ada urusan!" jawab Juna.

Juna langsung melajukan mobilnya ke daerah rumah Icha.

***

Seperti biasa Icha bangun dengan cepat, Icha langsung bersiap-siap dengan pakaian kuliahnya. Setelah menurutnya dia sudah siap, Icha langsung turun kebawah dengan membawa bukunya.

Saat turun kebawah Icha, melihat mama dan adiknya sudah duduk di meja makan. Dia tidak melihat papa tirinya. Icha pun langsung mencium tangan mamanya. Mamanya pun hanya diam saja tidak ada mengucapkan apapun padanya, Icha yang sudah tahu watak mamanya tidak mempersalahkannya.

Saat dia duduk, dia melihat papa tirinya berjalan kearah mereka. Raisa juga melihat papanya berjalan mendekati mereka. Saat papanya sudah didekatnya, Raisa langsung memeluk papanya dan mencium pipi papanya.

"Selamat pagi papa!" ucap Raisa dengan manja.

"Selamat pagi putri papa yang cantik!" ucap papanya sambil mencium pipi Raisa.

Icha hanya diam saja melihat apa yang terjadi, karena dia selalu melihat adegan itu setiap pagi, apalagi melihat mamanya selalu mencium pipi suaminya dan mengucapkan selamat pagi pada suaminya. Padahal, Icha selalu ingat, mamanya tidak pernah bertingkah manis seperti itu pada papa kandungnya. Membuat dia tidak mengerti apa yang terjadi antara mama dan papanya.

Icha lebih memilih menikmati makanannya dari pada peduli apa yang mereka bincang kan. Walaupun Icha memilih fokus menikmati makanannya, Icha masih bisa mendengar kalau ibunya ingin merayakan ulang tahun Raisa dengan meriah, dan papa tirinya pun menyetujuinya. Icha sebenarnya ingin menangis, mendengar itu. Karena mamanya tidak ada semangat seperti itu saat dia berulang tahun semalam.

Icha dan Raisa memang lahir di bulan yang sama, hanya beda 2 hari saja ulang tahun mereka. Dia mengingat bagaimana setiap adiknya ulang tahun mamanya selalu membuat perayaan ulang tahun adiknya meskipun hanya perayaan keluarga saja, atau kadang mereka selalu membawa Raisa jalan-jalan keluar negeri. Berbeda dengan dia, mamanya tidak pernah sekalipun mengucapkan selamat ulang tahun di hari ultahnya, mamanya mengucapkannya kalau ada teman arisannya yang menitipkan kado untuk Icha.

Selesai makan, Icha pun langsung pergi. Mamanya, Raisa dan papa tirinya tidak menyadari kalau Icha sudah pergi, karena mereka fokus membicarakan tentang pasta ulang tahun Raisa.

"Ma, kemana kak Icha?" tanya Raisa yang duduk disamping mamanya. Mamanya pun melihat kursi yang tadi ditempati Icha.

"Memang anak itu, selalu saja pergi tanpa suara!" ucap Mamanya dengan kesal.

"Sudahlah, ma! Mungkin kak Icha lagi buru-buru!" jawab Raisa.

"Ma, hari ini kita cari baju ya untuk ulang tahun Raisa!" sambungnya lagi.

"Iya, sayang! Nanti mama akan jemput kamu dari sekolah, ya!" ucap Mamanya. Raisa pun langsung menganggukkan kepalanya.

***

Juna sudah berada dekat rumah Icha. Dia bisa melihat kalau Icha baru keluar dari rumah dan melihat Icha langsung naik sepeda yang didekat pos satpam rumahnya.

Satpam itu langsung membuka gerbang untuk nona nya dan memberi hormat padanya.

"Hati-hati ya non!" ucap satpam yang kelihatan sudah tua itu.

"Iya pak!" jawab Icha dengan ramah.

Juna yang melihat Icha melajukan sepedanya, Juna mengikuti dari belakang. Dia mengikutinya dengan pelan. Dia melihat Icha memasuki taman yang masih kelihatan sepi. Juna menghentikan mobilnya dan masuk kedalam taman. Dia mengikuti Icha dari belakang.

Icha yang sampai di taman langsung mencari tempat duduk. Dia melihat kesekelilingnya tampak sepi. Icha menatap langit yang tampak mendung, seakan merasakan perasaan Icha saat kini. Juna melihat langsung hat wajah sendu Icha, dan dia duduk dibelakang Icha. Dia sangat penasaran kenapa wajah Icha seperti itu. Juna memutuskan duduk di belakang Icha, yang kebetulan dibelakang Icha ada kursi yang kosong.

"Pa... Icha rindu sama papa! Kenapa Icha tidak ikut bersama papa?" ucap Icha dengan lirih sambil meneteskan air matanya. Juna yang mendengar perkataan Icha, membuat dia juga merasakan kesedihan Icha.

"Pa, kenapa mama tidak menyayangi Icha? Icha juga putrinya! Rasanya Icha ingin pergi dari rumah itu!" sambung Icha lagi.

"Sakit pa..." Kini Icha langsung menundukkan wajahnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Juna ingin sekali memeluk Icha, tapi dia takut Icha takut padanya karena tiba-tiba memeluknya.

Icha terus menangis Juna memperhatikan jam tangan nya, dia melihat Icha sudah menangis 10 menit tapi, Icha juga belum berhenti. Juna pun mengeluarkan sapu tangannya dari kantongnya, dia berjalan mendekati Icha. Juna langsung meletakkan sapu tangannya disamping Icha, tanpa mengganggu Icha.

"Jangan menangis, menangis menunjukkan dirimu seperti yang lemah!" ucap Juna yang berdiri disamping Icha. Setelah mengatakan itu Juna pergi jauh, meninggalkan Icha.

Meskipun Icha menangis, Icha mendengar ucapan Juna. Mendengar ucapan pria yang berdiri disampingnya, membuat Icha menghentikan tangisnya.

Icha ingin melihat wajah Juna, tapi karena Juna sudah melangkah pergi, Icha hanya bisa melihat punggung Juna saja. Icha melihat sapu tangan yang terletak disamping duduknya. Icha mengambilnya dan mencium sapu tangan itu yang masih sangat harum dan kelihatan bersih. Icha langsung menghapus air matanya dengan sapu tangan itu.

"Terimakasih!" gumam Icha.

***

Juna kini berada di ruangan kantornya. Juna fokus mengerjakan pekerjaannya, tapi kadang dia teringat ucapan Icha yang ditanam.

"Kenapa dia seperti itu?" gumam Juna. Dia benar-benar sangat penasaran tentang Icha.

Tok...tok...

"Silahkan masuk!" ucap Juna ketika mendengar suara ketukkan pintu ruangannya.

"Maaf, bos saya membawa data nona yang dicafe semalam!" ucap Boni setelah berdiri didepan meja Juna, sambil memberikan amplop yang berisi data Icha.

Juna membaca semua data Icha, Juna sangat terkejut ternyata Icha anak dari teman papanya. Perusahaan mereka sampai sekarang tetap bekerja sama. Saham milik keluarga Juna sangat besar di perusahaan milik keluarga Icha. Juna pun juga tahu yang perusahaan milik papanya Icha dikelola sama papa tirinya Icha. Juna juga membaca data Icha yang mengatakan dia dan mamanyalah sebagai hak waris dari Keluarga Santoso. Dan Juna membaca kalau kuasa hukum dari papanya Icha adalah Doni, mertua dari sahabatnya Toni, papa dari Nayla.

Dan dia pun juga membaca bagaimana hubungan antara Icha dan keluarganya. Dan hanya pembantu keluarga itu saja yang menyayangi Icha. Dan apa saja kegiatan Icha pun dia tahu, kerja dimana dan tempat kuliahnya. Dia pun juga mendapat info biaya kuliah Icha dari beasiswa yang di terimanya. Icha tidak pernah sekalipun menggunakan uang yang dikirim mamanya.

Hal yang membuat dia kaget adalah, Icha jago bela diri, dan dia juga ketua dari kelompok anak muda yang dulunya adalah sekumpulan dari preman jalanan. Tapi, Icha mengubah mereka semua dari orang yang tidak berguna menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Juna sangat kagum pada Icha.

Tapi dari data yang di kumpulkan, tidak ada usaha yang sudah dikelolanya. Karena Boni tidak mencari terlalu mendalam tentang Icha.

"Sangat menarik!" ucap Juna sambil tersenyum.

"Boni apa ini semua infonya?" tanya Juna. Karena di dalam itu tidak ada info siapa saja yang dekat dengan Icha.

"Belum, bos! Yang lainnya masih dicari lagi!" jawab Boni dengan gugup.

"Baiklah, aku butuh secepatnya!" ucap Juna.

Boni pun hanya mengangguk kepalanya.

***

Terpopuler

Comments

Stephanie Emininta Sinuhaji

Stephanie Emininta Sinuhaji

orang kaya mah bebas......😊😊😊😊

2021-03-09

0

Zulvia Ramadhani

Zulvia Ramadhani

lanjut kak🙏

2020-09-30

4

Gazelle

Gazelle

9 like buat kaka. semangat yahh..
feedback juga buar aku semangat hehe

2020-09-29

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog (revisi)
2 Eps 1
3 Eps 2
4 Eps 3
5 eps 4
6 Eps 5
7 Eps 6
8 Eps 7
9 Eps 8
10 Eps 9
11 Eps 10
12 Eps 11
13 Ultah Raisa
14 Perjumpaan dengan Raisa
15 Ke rumah Maya
16 Gugup
17 Bertarung
18 Tidak menyangka bertemu dengannya
19 Mengikuti
20 Tante Rosa
21 Karena Ban Mobil
22 Kue untuk Juna
23 Ahli waris
24 Liburan Ke Villa
25 Hukuman berdansa
26 Penyerangan
27 Merasa Bersalah
28 Kunjungan ke rumah Juna
29 Membantu ganti perban
30 Perjumpaan
31 Bianglala
32 Ke kantor Doni
33 Marisa Santoso
34 Penembakan
35 Pesta
36 Orang tua Juna
37 Terjadi Lagi
38 Masih peduli
39 Kerumah Juna
40 Santoso & Ketrin
41 Santoso dan Ketrin 2
42 Cerita masa lalu
43 Cerita masa lalu 2
44 Cerita masa lalu 3
45 Keterpurukan Icha
46 Menggemgam
47 Ungkapan perasaan
48 Pulang
49 Memerah
50 Batal
51 Rapat
52 Leo Asisten Icha
53 Meluruskan
54 Resmi
55 Bertemu orang tua Juna
56 Hari pertama kerja
57 Jati diri Leo
58 Pemimpin yang Baru
59 Lamaran
60 Kekesalan Ketrin
61 Menyakitkan
62 Ungkapan
63 Istirahat
64 Pria asing
65 Tamu yang tak diharapkan
66 Tidak pernah ada
67 Rapat perdana
68 Boutique
69 Bodyguard
70 Steven Wibowo
71 Cemburu
72 Pembacaan Surat Wasiat
73 Terungkap
74 Raisa
75 Bertemu Keluarga Besar
76 Musuh
77 Kebenaran
78 Penangkapan Steven
79 Pernikahan
80 Leo & Ririn
81 Cemburu
82 -
83 Honeymoon
84 Honeymoon 2
85 Isabella mengungkapkan perasaannya
86 Isabella & Jerry
87 Pulang bulan madu
88 Kaget
89 Lamaran
90 Keputusan hukuman
91 Perayaan
92 Icha bertingkah aneh
93 Hamil
94 USG
95 Janji Suci Leo & Ririn
96 Romi & Mesya
97 Romi & Mesya 2
98 Pernikahan Isabella & Jerry
99 Welcome Rudiart Charles
100 The End
101 Info
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog (revisi)
2
Eps 1
3
Eps 2
4
Eps 3
5
eps 4
6
Eps 5
7
Eps 6
8
Eps 7
9
Eps 8
10
Eps 9
11
Eps 10
12
Eps 11
13
Ultah Raisa
14
Perjumpaan dengan Raisa
15
Ke rumah Maya
16
Gugup
17
Bertarung
18
Tidak menyangka bertemu dengannya
19
Mengikuti
20
Tante Rosa
21
Karena Ban Mobil
22
Kue untuk Juna
23
Ahli waris
24
Liburan Ke Villa
25
Hukuman berdansa
26
Penyerangan
27
Merasa Bersalah
28
Kunjungan ke rumah Juna
29
Membantu ganti perban
30
Perjumpaan
31
Bianglala
32
Ke kantor Doni
33
Marisa Santoso
34
Penembakan
35
Pesta
36
Orang tua Juna
37
Terjadi Lagi
38
Masih peduli
39
Kerumah Juna
40
Santoso & Ketrin
41
Santoso dan Ketrin 2
42
Cerita masa lalu
43
Cerita masa lalu 2
44
Cerita masa lalu 3
45
Keterpurukan Icha
46
Menggemgam
47
Ungkapan perasaan
48
Pulang
49
Memerah
50
Batal
51
Rapat
52
Leo Asisten Icha
53
Meluruskan
54
Resmi
55
Bertemu orang tua Juna
56
Hari pertama kerja
57
Jati diri Leo
58
Pemimpin yang Baru
59
Lamaran
60
Kekesalan Ketrin
61
Menyakitkan
62
Ungkapan
63
Istirahat
64
Pria asing
65
Tamu yang tak diharapkan
66
Tidak pernah ada
67
Rapat perdana
68
Boutique
69
Bodyguard
70
Steven Wibowo
71
Cemburu
72
Pembacaan Surat Wasiat
73
Terungkap
74
Raisa
75
Bertemu Keluarga Besar
76
Musuh
77
Kebenaran
78
Penangkapan Steven
79
Pernikahan
80
Leo & Ririn
81
Cemburu
82
-
83
Honeymoon
84
Honeymoon 2
85
Isabella mengungkapkan perasaannya
86
Isabella & Jerry
87
Pulang bulan madu
88
Kaget
89
Lamaran
90
Keputusan hukuman
91
Perayaan
92
Icha bertingkah aneh
93
Hamil
94
USG
95
Janji Suci Leo & Ririn
96
Romi & Mesya
97
Romi & Mesya 2
98
Pernikahan Isabella & Jerry
99
Welcome Rudiart Charles
100
The End
101
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!