Eps 1

Keindahan matahari telah muncul masuk kedalam kamar Icha dari celah-celah jendelanya. Icha melihat jama sudah menunjukkan jam 7 pagi. Icha langsung masuk kedalam kamar mandinya, karena dia ada jadwal kuliah pagi hari ini. Hanya butuh setengah jam Icha sudah siap-siap dengan pakai celana jeans yang robek-robek dan kaos oblong yang agak besar di badannya. Icha langsung turun kebawah, saat sampai dibawah Icha melihat keluarganya muncul.

"Hai kak Icha. Kakak mau kuliah?" tanya Raisa adik tiri Icha. Adiknya sangat baik kepada Icha. Dia tahu mama dan papanya selalu saja seperti mengasingkan kakaknya. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau dia belanja baju untuknya, Raisa tidak pernah lupa juga membeli untuk Icha.

"Iya, Rai!" jawab Icha dengan senyum. Mama dan papa tirinya hanya diam saja melihat kedatangan Icha. Icha sangat malas sarapan karena ada papa tirinya.

"Rai, kakak pergi duluan ya!" ucap Icha.

"Kakak tidak sarapan dulu?"

"Tidak selera" ucap Icha sambil melangkahkan kakinya meninggalkan meja makan. Raisa tahu kenapa Icha tidak selera makan. Raisa hanya geleng kepala saja.

"Kemana sopan, kamu Icha?" ucap mamanya sebelum Icha melangkah jauh dari meja makan, karena Icha pergi tanpa minta ijin pada orang tuanya. Icha langsung berhenti dan menoleh ke mamanya.

"Ada apa lagi sih, ma!" tanya Icha dengan kesal.

"Apa kamu tidak lihat kami orang tuamu disini. Seharusnya kamu minta ijin sama mama dan papa mu!" ucap Mamanya lagi dengan suara kuat.

Icha pun datang mendekat kearah mamanya dan menyalami mamanya, saat Icha melihat kearah papa tirinya, Icha sangat kesal melihat papa tirinya senyum kecil karena dia dimarahi mamanya. Icha pun memutuskan tidak akan menyalami papa tirinya. Icha pun langsung melangkah, tapi langsung berhenti karena mamanya menegurnya lagi karena tidak menyalami papa tirinya.

"Icha salam papa, mu!"

"Maaf, ma. Papa Icha sudah tidak ada disini. Nanti Icha akan ke kuburan papa untuk memberi salam."

"Icha! Kamu sudah jadi anak tidak tau diri ya! Gimana pun dia sudah jadi papa, mu!"

"Dia bukan papa Icha, tapi dia suami mama. Nama Icha tidak memakai namanya!" ucap Icha sambil menatap tajam mamanya.

Plak

Icha sangat kaget melihat mamanya sudah menampar Icha. Raisa pun juga sangat kaget melihat mamanya menampar kakaknya. Berbeda dengan papa tirinya hanya diam, tapi disudut bibirnya terlihat senyum.

"Dasar anak tahu diri! Seharusnya kamu bersyukur kamu tidak hilang kasih sayang dari seorang papa! Papa mu sudah berusaha mengurus dan memenuhi kebutuhanmu. Kini mata Icha sudah mulai berkaca-kaca.

"Mama salah! Icha tidak pernah merasakan kasih seorang papa semenjak papa Icha meninggal. Memenuhi kebutuhan? Apa mama lupa? Perusahaan yang dijalankannya itu adalah perusahaan papa Icha. Bukan dia! Aku tidak akan melupakan perbuatan mama ini, hanya karena dia mama menampar ku! Aku benci mama!" teriak Icha. Mamanya hanya diam saja. Saat anaknya mengatakan kata benci padanya membuat rasa sakit di dadanya. Icha pun langsung pergi. Mamanya langsung jatuh di kursinya, suaminya yang tadi hanya diam saja kini mendekat padanya dan memeluknya.

"Sayang tenanglah! Sudah biarkan saja dia!" ucap suaminya. Raisa yang tadi melihatnya, sangat kesal pada papa dan mamanya. Seharusnya mamanya mengerti, kenapa kakaknya tidak menyukai papanya.

***

Icha menggayu sepeda dengan kencang, air matanya yang dari tadi ditahannya langsung kelaut saja. Icha berhenti di taman yang ada di tengah kota. Karena suasana masih pagi, jadi belum banyak orang. Di sana dia bisa menangis sepuasnya. Icha mendapat pesan dari sahabatnya.

📨"Beb, dimana? Bentar lagi dosennya datang!" Icha melihat jamnya ternyata sudah jam 8 lewat.

Icha langsung bangkit berdiri dan dia langsung menggayu sepedanya dengan cepat. Dia takut terlambat karena dosen yang masuk adalah dosen yang paling terkenal killer. Akhirnya Icha sampai dikampus ya, kemudian dia menakutkan sepedanya dan menggembok kan sepedanya. Dari isi parkiran hanya dia lah yang memakai sepeda. Teman-temannya rata-rata pakai mobil yang memakai kereta.

Sebenarnya teman-temannya sangat kaget kenapa Icha bisa kuliah dikalangan elit. Tidak ada yang tahu kalau Icha anak orang kaya, karena Icha tidak pernah memakai nama belakangnya. Hanya dua sahabatnya saja yang tahu, dan mengenal pribadi Icha. Apa saja yang dilakukan Icha, sahabatnya juga tahu. Padahal keluarganya sendiri saja tidak ada yang tahu. Tapi, tidak ada yang berani mengganggu Icha, karena mereka tidak mau terkapar dirumah sakit.

Awal dia masuk kuliah, Icha dulu sering di-bully karena Icha selalu naik sepeda ke kampus. Mereka tidak suka, melihat orang miskin kuliah ditempat mereka. Karena sering di-bully apalagi sepedanya sampai di rusakkan membuat dia sangat marah. Dia memutuskan, akan membalas kepada orang-orang yang mengusiknya lagi.

Jadi sewaktu dia mau pulang, dia diganggu dengan teman kampusnya yang pria apalagi merebut sepedanya, Icha langsung memberi pelajaran kepada mereka. Akhirnya mereka sampai masuk rumah sakit. Dia sempat mau diskors, tapi ada dua teman satu kuliahnya yang memberitahu kebenarannya, akhirnya Icha tidak jadi diskors. Dari sejak itu teman kampusnya takut melawannya. Akhirnya, baru mereka ketahui kalau Icha adalah sering juara dalam bela diri.

Icha sangat terkenal dikampus nya. Kalau ada yang di bully Icha lah yang selalu membantu mereka.

Untung saja Icha tidak terlambat, saat dia baru duduk dosennya baru datang.

"Kenapa lama sekali?" tanya Isabel sahabat Icha, yang duduk disebelah Icha.

"Maaf, tadi ada masalah!" ucap Icha dengan pelan. Romi yang duduk dibelakang Icha, melihat pipi Icha disebelah kiri Icha.

"Itu pipi kenapa?" tanya Romi penasaran.

"Nanti aku ceritakan. Fokus ke depan aja, nanti kena semprot pula kita sama itu dosen" ucap Icha pelan. Mereka pun langsung fokus ke depan.

Setelah pelajaran mata kuliah mereka selesai, mereka langsung duduk di kantin kampus mereka. Icha pun menceritakan apa yang terjadi padanya, kedua sahabatnya sangat kesal mendengar cerita dari Icha.

Sepulang dari kampus, Icha pergi ke taman. Dia ingin menenangkan pikirannya. Karena sudah kebiasaannya, setiap dia gelisah dan sedih dia pasti pergi ke taman. Taman yang selalu di bawa papanya untuk bermain bersamanya dulu.

☘️☘️☘️☘️☘️

Terpopuler

Comments

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

knpa ga beli motor aja gitu . kn udh sukses

2022-06-25

0

Nunik Warsiah

Nunik Warsiah

mobil yg pakai kereta tu apa ya,

2021-04-09

0

Lindra Yadi Ilin

Lindra Yadi Ilin

kok mama kandung kejam ya sama anaknya sendiri

2020-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog (revisi)
2 Eps 1
3 Eps 2
4 Eps 3
5 eps 4
6 Eps 5
7 Eps 6
8 Eps 7
9 Eps 8
10 Eps 9
11 Eps 10
12 Eps 11
13 Ultah Raisa
14 Perjumpaan dengan Raisa
15 Ke rumah Maya
16 Gugup
17 Bertarung
18 Tidak menyangka bertemu dengannya
19 Mengikuti
20 Tante Rosa
21 Karena Ban Mobil
22 Kue untuk Juna
23 Ahli waris
24 Liburan Ke Villa
25 Hukuman berdansa
26 Penyerangan
27 Merasa Bersalah
28 Kunjungan ke rumah Juna
29 Membantu ganti perban
30 Perjumpaan
31 Bianglala
32 Ke kantor Doni
33 Marisa Santoso
34 Penembakan
35 Pesta
36 Orang tua Juna
37 Terjadi Lagi
38 Masih peduli
39 Kerumah Juna
40 Santoso & Ketrin
41 Santoso dan Ketrin 2
42 Cerita masa lalu
43 Cerita masa lalu 2
44 Cerita masa lalu 3
45 Keterpurukan Icha
46 Menggemgam
47 Ungkapan perasaan
48 Pulang
49 Memerah
50 Batal
51 Rapat
52 Leo Asisten Icha
53 Meluruskan
54 Resmi
55 Bertemu orang tua Juna
56 Hari pertama kerja
57 Jati diri Leo
58 Pemimpin yang Baru
59 Lamaran
60 Kekesalan Ketrin
61 Menyakitkan
62 Ungkapan
63 Istirahat
64 Pria asing
65 Tamu yang tak diharapkan
66 Tidak pernah ada
67 Rapat perdana
68 Boutique
69 Bodyguard
70 Steven Wibowo
71 Cemburu
72 Pembacaan Surat Wasiat
73 Terungkap
74 Raisa
75 Bertemu Keluarga Besar
76 Musuh
77 Kebenaran
78 Penangkapan Steven
79 Pernikahan
80 Leo & Ririn
81 Cemburu
82 -
83 Honeymoon
84 Honeymoon 2
85 Isabella mengungkapkan perasaannya
86 Isabella & Jerry
87 Pulang bulan madu
88 Kaget
89 Lamaran
90 Keputusan hukuman
91 Perayaan
92 Icha bertingkah aneh
93 Hamil
94 USG
95 Janji Suci Leo & Ririn
96 Romi & Mesya
97 Romi & Mesya 2
98 Pernikahan Isabella & Jerry
99 Welcome Rudiart Charles
100 The End
101 Info
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog (revisi)
2
Eps 1
3
Eps 2
4
Eps 3
5
eps 4
6
Eps 5
7
Eps 6
8
Eps 7
9
Eps 8
10
Eps 9
11
Eps 10
12
Eps 11
13
Ultah Raisa
14
Perjumpaan dengan Raisa
15
Ke rumah Maya
16
Gugup
17
Bertarung
18
Tidak menyangka bertemu dengannya
19
Mengikuti
20
Tante Rosa
21
Karena Ban Mobil
22
Kue untuk Juna
23
Ahli waris
24
Liburan Ke Villa
25
Hukuman berdansa
26
Penyerangan
27
Merasa Bersalah
28
Kunjungan ke rumah Juna
29
Membantu ganti perban
30
Perjumpaan
31
Bianglala
32
Ke kantor Doni
33
Marisa Santoso
34
Penembakan
35
Pesta
36
Orang tua Juna
37
Terjadi Lagi
38
Masih peduli
39
Kerumah Juna
40
Santoso & Ketrin
41
Santoso dan Ketrin 2
42
Cerita masa lalu
43
Cerita masa lalu 2
44
Cerita masa lalu 3
45
Keterpurukan Icha
46
Menggemgam
47
Ungkapan perasaan
48
Pulang
49
Memerah
50
Batal
51
Rapat
52
Leo Asisten Icha
53
Meluruskan
54
Resmi
55
Bertemu orang tua Juna
56
Hari pertama kerja
57
Jati diri Leo
58
Pemimpin yang Baru
59
Lamaran
60
Kekesalan Ketrin
61
Menyakitkan
62
Ungkapan
63
Istirahat
64
Pria asing
65
Tamu yang tak diharapkan
66
Tidak pernah ada
67
Rapat perdana
68
Boutique
69
Bodyguard
70
Steven Wibowo
71
Cemburu
72
Pembacaan Surat Wasiat
73
Terungkap
74
Raisa
75
Bertemu Keluarga Besar
76
Musuh
77
Kebenaran
78
Penangkapan Steven
79
Pernikahan
80
Leo & Ririn
81
Cemburu
82
-
83
Honeymoon
84
Honeymoon 2
85
Isabella mengungkapkan perasaannya
86
Isabella & Jerry
87
Pulang bulan madu
88
Kaget
89
Lamaran
90
Keputusan hukuman
91
Perayaan
92
Icha bertingkah aneh
93
Hamil
94
USG
95
Janji Suci Leo & Ririn
96
Romi & Mesya
97
Romi & Mesya 2
98
Pernikahan Isabella & Jerry
99
Welcome Rudiart Charles
100
The End
101
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!