Keindahan matahari telah muncul masuk kedalam kamar Icha dari celah-celah jendelanya. Icha melihat jama sudah menunjukkan jam 7 pagi. Icha langsung masuk kedalam kamar mandinya, karena dia ada jadwal kuliah pagi hari ini. Hanya butuh setengah jam Icha sudah siap-siap dengan pakai celana jeans yang robek-robek dan kaos oblong yang agak besar di badannya. Icha langsung turun kebawah, saat sampai dibawah Icha melihat keluarganya muncul.
"Hai kak Icha. Kakak mau kuliah?" tanya Raisa adik tiri Icha. Adiknya sangat baik kepada Icha. Dia tahu mama dan papanya selalu saja seperti mengasingkan kakaknya. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau dia belanja baju untuknya, Raisa tidak pernah lupa juga membeli untuk Icha.
"Iya, Rai!" jawab Icha dengan senyum. Mama dan papa tirinya hanya diam saja melihat kedatangan Icha. Icha sangat malas sarapan karena ada papa tirinya.
"Rai, kakak pergi duluan ya!" ucap Icha.
"Kakak tidak sarapan dulu?"
"Tidak selera" ucap Icha sambil melangkahkan kakinya meninggalkan meja makan. Raisa tahu kenapa Icha tidak selera makan. Raisa hanya geleng kepala saja.
"Kemana sopan, kamu Icha?" ucap mamanya sebelum Icha melangkah jauh dari meja makan, karena Icha pergi tanpa minta ijin pada orang tuanya. Icha langsung berhenti dan menoleh ke mamanya.
"Ada apa lagi sih, ma!" tanya Icha dengan kesal.
"Apa kamu tidak lihat kami orang tuamu disini. Seharusnya kamu minta ijin sama mama dan papa mu!" ucap Mamanya lagi dengan suara kuat.
Icha pun datang mendekat kearah mamanya dan menyalami mamanya, saat Icha melihat kearah papa tirinya, Icha sangat kesal melihat papa tirinya senyum kecil karena dia dimarahi mamanya. Icha pun memutuskan tidak akan menyalami papa tirinya. Icha pun langsung melangkah, tapi langsung berhenti karena mamanya menegurnya lagi karena tidak menyalami papa tirinya.
"Icha salam papa, mu!"
"Maaf, ma. Papa Icha sudah tidak ada disini. Nanti Icha akan ke kuburan papa untuk memberi salam."
"Icha! Kamu sudah jadi anak tidak tau diri ya! Gimana pun dia sudah jadi papa, mu!"
"Dia bukan papa Icha, tapi dia suami mama. Nama Icha tidak memakai namanya!" ucap Icha sambil menatap tajam mamanya.
Plak
Icha sangat kaget melihat mamanya sudah menampar Icha. Raisa pun juga sangat kaget melihat mamanya menampar kakaknya. Berbeda dengan papa tirinya hanya diam, tapi disudut bibirnya terlihat senyum.
"Dasar anak tahu diri! Seharusnya kamu bersyukur kamu tidak hilang kasih sayang dari seorang papa! Papa mu sudah berusaha mengurus dan memenuhi kebutuhanmu. Kini mata Icha sudah mulai berkaca-kaca.
"Mama salah! Icha tidak pernah merasakan kasih seorang papa semenjak papa Icha meninggal. Memenuhi kebutuhan? Apa mama lupa? Perusahaan yang dijalankannya itu adalah perusahaan papa Icha. Bukan dia! Aku tidak akan melupakan perbuatan mama ini, hanya karena dia mama menampar ku! Aku benci mama!" teriak Icha. Mamanya hanya diam saja. Saat anaknya mengatakan kata benci padanya membuat rasa sakit di dadanya. Icha pun langsung pergi. Mamanya langsung jatuh di kursinya, suaminya yang tadi hanya diam saja kini mendekat padanya dan memeluknya.
"Sayang tenanglah! Sudah biarkan saja dia!" ucap suaminya. Raisa yang tadi melihatnya, sangat kesal pada papa dan mamanya. Seharusnya mamanya mengerti, kenapa kakaknya tidak menyukai papanya.
***
Icha menggayu sepeda dengan kencang, air matanya yang dari tadi ditahannya langsung kelaut saja. Icha berhenti di taman yang ada di tengah kota. Karena suasana masih pagi, jadi belum banyak orang. Di sana dia bisa menangis sepuasnya. Icha mendapat pesan dari sahabatnya.
📨"Beb, dimana? Bentar lagi dosennya datang!" Icha melihat jamnya ternyata sudah jam 8 lewat.
Icha langsung bangkit berdiri dan dia langsung menggayu sepedanya dengan cepat. Dia takut terlambat karena dosen yang masuk adalah dosen yang paling terkenal killer. Akhirnya Icha sampai dikampus ya, kemudian dia menakutkan sepedanya dan menggembok kan sepedanya. Dari isi parkiran hanya dia lah yang memakai sepeda. Teman-temannya rata-rata pakai mobil yang memakai kereta.
Sebenarnya teman-temannya sangat kaget kenapa Icha bisa kuliah dikalangan elit. Tidak ada yang tahu kalau Icha anak orang kaya, karena Icha tidak pernah memakai nama belakangnya. Hanya dua sahabatnya saja yang tahu, dan mengenal pribadi Icha. Apa saja yang dilakukan Icha, sahabatnya juga tahu. Padahal keluarganya sendiri saja tidak ada yang tahu. Tapi, tidak ada yang berani mengganggu Icha, karena mereka tidak mau terkapar dirumah sakit.
Awal dia masuk kuliah, Icha dulu sering di-bully karena Icha selalu naik sepeda ke kampus. Mereka tidak suka, melihat orang miskin kuliah ditempat mereka. Karena sering di-bully apalagi sepedanya sampai di rusakkan membuat dia sangat marah. Dia memutuskan, akan membalas kepada orang-orang yang mengusiknya lagi.
Jadi sewaktu dia mau pulang, dia diganggu dengan teman kampusnya yang pria apalagi merebut sepedanya, Icha langsung memberi pelajaran kepada mereka. Akhirnya mereka sampai masuk rumah sakit. Dia sempat mau diskors, tapi ada dua teman satu kuliahnya yang memberitahu kebenarannya, akhirnya Icha tidak jadi diskors. Dari sejak itu teman kampusnya takut melawannya. Akhirnya, baru mereka ketahui kalau Icha adalah sering juara dalam bela diri.
Icha sangat terkenal dikampus nya. Kalau ada yang di bully Icha lah yang selalu membantu mereka.
Untung saja Icha tidak terlambat, saat dia baru duduk dosennya baru datang.
"Kenapa lama sekali?" tanya Isabel sahabat Icha, yang duduk disebelah Icha.
"Maaf, tadi ada masalah!" ucap Icha dengan pelan. Romi yang duduk dibelakang Icha, melihat pipi Icha disebelah kiri Icha.
"Itu pipi kenapa?" tanya Romi penasaran.
"Nanti aku ceritakan. Fokus ke depan aja, nanti kena semprot pula kita sama itu dosen" ucap Icha pelan. Mereka pun langsung fokus ke depan.
Setelah pelajaran mata kuliah mereka selesai, mereka langsung duduk di kantin kampus mereka. Icha pun menceritakan apa yang terjadi padanya, kedua sahabatnya sangat kesal mendengar cerita dari Icha.
Sepulang dari kampus, Icha pergi ke taman. Dia ingin menenangkan pikirannya. Karena sudah kebiasaannya, setiap dia gelisah dan sedih dia pasti pergi ke taman. Taman yang selalu di bawa papanya untuk bermain bersamanya dulu.
☘️☘️☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
knpa ga beli motor aja gitu . kn udh sukses
2022-06-25
0
Nunik Warsiah
mobil yg pakai kereta tu apa ya,
2021-04-09
0
Lindra Yadi Ilin
kok mama kandung kejam ya sama anaknya sendiri
2020-12-27
1