Eps 9

Icha kini berada di kampusnya dan sudah berkumpul dengan kedua sahabatnya setelah pikirannya sudah tenang. Icha terus membayangkan punggung Juna dari belakang. Dan dia membenarkan apa yang dikatakan Juna padanya.

Icha memutuskan untuk kuat menghadapi semuanya. Dia tidak ingin semua orang melihat dia seperti orang yang lemah. Dia sudah menekankan dirinya untuk tidak mau memikirkan ibunya lagi dan tidak ingin bertemu dengan ibunya. Jalan satu-satunya Icha Icha pergi dari rumah itu. Icha sebenarnya sudah memiliki rumah sendiri, rumahnya itu dibeli dengan uangnya sendiri.

Dia membeli rumah yang disamping rumah Isabella ,sahabatnya itu. Supaya ketika dia bosan sendiri dirumah itu, dia bisa bermain kerumah sahabatnya itu.

" Mulai besok, aku akan tinggal dirumah ku sendiri!" ucap Icha. Isabella dan Romi yang sedang asik berdebat, mereka sangat kaget dengan apa yang diucapkan sahabat mereka.

Merekapun hanya menatap Icha yang lagi asik minum jusnya. Mereka tahu kenapa sahabatnya itu memutuskan akan pindah dari rumah ayahnya itu. Sebenarnya dari dulu mereka menyuruh Icha untuk keluar dari rumah ayahnya.

"Apa ada yang perlu kami bantu?" tany Isabella.

"Selesai kita kuliah, bantu aku angkat barang-barang ku, ya! Selagi mereka tidak dirumah!" ucap Icha.

"Oke!" jawab Isabella dengan senyum. Sedangkan Romi hanya mengangguk kepalanya.

Sesuai dengan kesepakatan, Icha dan kedua sahabatnya pergi kerumah Icha.

"Eh, nona sudah pulang? Tumben pulang cepat, non!" ucap satpam rumahnya, yang bingung melihat nona nya pulang lebih awal.

"Iya, pak!" jawab Icha dengan senyum.

Icha dan kedua sahabatnya itu masuk kedalam rumah, dia melihat keadaan dalam rumahnya sangat sepi. Icha pun langsung cepat melangkah ke kamarnya, dan diikuti kedua sahabatnya itu.

Icha, membawa baju-baju yang dibeli dengan uangnya, sendiri. Sedangkan baju, yang pernah dikasih mama dan adiknya tidak dibawanya. Dia tahu baju yang diberikan mamanya itu karena Raisa yang mengingatkan mamanya, untuk juga membeli bajunya untuknya. Semua foto kenangan dia dengan papanya dan buku-bukunya semua dibawanya. Piala dan piagam yang selama ini didapatkannya selama sekolah juga dibawanya, hanya satu piagam yang ditinggalkannya, yaitu piagam sewaktu dia berlomba membuat puisi untuk mamanya. Dia tidak ingin satu kenangan tentang mamanya dibawanya, karena dia tidak ingin mengingat mamanya lagi.

Icha sebenarnya sakit dan sedih meninggalkan rumah dimana ada kenangan bersama papanya. Tapi kalau dia tinggal disitu terus, akan membuat dia mengingat tentang rasa sakit yang ditorehkan mamanya padanya.

Semua barangnya dimasukkan kedalam, kotak dan dimasukkan kedalam mobil Romi. Saat mereka membawa kotak barang-barang Icha, Pembantu yang sudah kelihatan tua, yang sudah dianggap Icha sebagai ibunya.

"Non, mau bawa kemana barang-barangnya?"

"Bibi Mey!" ucap Icha, Icha pun langsung meletakkan barangnya kelantai.

"Kalian, masukkan saja dulu!" ucap Cinta kepada kedua sahabatnya. Kedua sahabatnya itu pun langsung menganggukkan kepalanya. Icha pun langsung mendekati bibi Mey.

"Bi, Icha akan pindah dari rumah ini. Icha, sudah menyerah bi, melihat sifat mama yang selalu mengabaikan Icha!" ucap Icha dan langsung memeluk bibi Mey.

Bibi Mey pun merasakan kesedihan apa yang dirasakan Icha. Dia hanya bisa mengeluarkan punggung nona nya itu saja. Dia tahu, kalau nyonya nya tidak pernah sekalipun menyayangi Icha, semenjak Icha lahir ke dunia ini. Jadi di mengerti, kalau saat ini Icha pergi dari sini.

"Apa boleh bibi tahu, non tinggal dimana?" tanya bibi Mey.

Icha pun langsung melepaskan pelukannya dari bibi Mey, Icha langsung mengeluarkan hpnya dan langsung mengirim alamatnya ke nomor bibi Mey.

"Icha sudah mengirim alamat Icha. Tapi, Icha mohon pada bibi pada bibi, jangan pernah kasih tahu alamat Icha pada mereka. Dan jangan kasih tahu pada mereka kalau Icha pergi. Biarkan saja, mereka menyadarinya sendiri.

"Baik, non!" ucap Bibi Mey.

"Icha pergi dulu ya, bi! Kalau bibi datang, pintu rumah Icha selalu terbuka untuk bibi Mey dan keluarga bibi!" ucap Icha.

"Iya, non! Non, jaga kesehatan ya!" ucap Bibi Mey lagi. Icha pun mengangguk kepalanya dan memeluk bibi Mey sekali lagi. Setelah itu Icha pun langsung pergi membawa barangnya. Bibi Mey sangat sedih melihat nona mudanya pergi dari rumah ayahnya sendiri. Tidak ada satupun pembantu yang tahu kalau Icha pergi, karena mereka sibuk didapur.

***

Icha dan kedua sahabatnya itu sudah berada didalam rumah Icha. Meskipun rumah itu tidak pernah ditempati Icha rumah itu tampak bersih, sekali 3 hari Icha selalu memanggil orang untuk membersihkan rumah Icha.

Isabella memberi tahu pada orang tuanya, kalau Icha akan tinggal dirumah yang dibeli Icha sendiri, rumah yang disamping rumah Isabella. Orang tua Isabella sangat senang mendengarnya, karena mereka sudah tahu apa yang terjadi pada sahabat anak mereka.

Papanya Isabella adalah seorang dokter spesialis dalam, jadi sangat sibuk dengan pasien nya, sehingga dia tidak bisa ikut menyambut dan membantu Icha. Hanya mamanya Isabella saja yang bisa membantu Icha. Kedua orang tua Isabella sudah menganggap Icha seperti puteri mereka sendiri. Begitu juga kedua orang tua Romi yang sudah menganggap Icha dan Isabella sebagai anaknya.

"Tante sangat senang kamu tinggal disini! Berarti ada teman Tante yang bisa membantu Tante masak!" ucap Silla, mamanya dari Isabella sambil merapikan barang-barangnya Icha.

"Hahaha. Iya, Tante Icha akan bantu Tante. Memang putri Tante tidak mau membantu Tante masak?" tanya Icha sambil menggoda sahabatnya itu.

"Ya, ampun boro-boro mau membantu masak, Pegang pisau saja tidak bisa!" ucap Silla sambil ketawa dengan melirik putrinya yang juga lagi sibuk membantu menyusun barang Icha.

Hahahaha

"Ya, ampun Bel! Kamu itu perempuan! Masa pegang pisau saja tidak tahu!" ledek Romi pada Isabella.

Tok...

Kepala Romi dipukul Isabella, karena Romi berada didekatnya.

"AW...sakit tahu!" ucap Romi sambil mengelus kepalanya dengan wajah kesal.

"Makanya, jangan ketawa!" ucap Isabella dengan kesal juga.

"Mama, Jagan jelek kan anaknya Napa, sih!" ucap Isabella sambil menghentakkan kakinya kelantai dengan muka merenggut.

"Hahaha. Memang kenyataan sayang!" ucap Silla sambil tersenyum.

"Sudah tidak usah protes, kalau kenyataannya. Sudah kerjakan tugas mu!" ucap Romi lagi sambil berlari menjauh dari Isabella, dia takut kepalanya kena tokok lagi dari Isabella.

"Romi!" jerit Isabella dengan kesal.

***

Raisa dan mamanya pergi ke butik yang sangat terkenal di kota mereka. Mereka sangat sibuk mencari gaun untuk Raisa. Mamanya tidak pernah peduli dengan harga gaun itu, Yanng penting putrinya harus kelihatan sangat cantik.

"Bagaimana dengan ini, ma?" tanya Raisa setelah keluar dari ruang ganti.

"Wah, Putri mama sangat cantik! Mama suka!" ucap Mamanya.

"Ya, sudah Raisa pilih yang ini yah, ma!" ucapnya dengan manja.

"Oke sayang!" jawab mamanya.

***

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

mngkin dlu mama m papa'y icha korban prjodohn x y...mama icha g cnt m papa icha....mama icha cnt'y m papa raisya x....mk'y mama icha bnc m icha..

2021-07-18

0

malirisia

malirisia

kasian ibu kandung seperti ibu tiri

2021-01-27

0

Lindra Yadi Ilin

Lindra Yadi Ilin

mama icha gila ya

2020-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog (revisi)
2 Eps 1
3 Eps 2
4 Eps 3
5 eps 4
6 Eps 5
7 Eps 6
8 Eps 7
9 Eps 8
10 Eps 9
11 Eps 10
12 Eps 11
13 Ultah Raisa
14 Perjumpaan dengan Raisa
15 Ke rumah Maya
16 Gugup
17 Bertarung
18 Tidak menyangka bertemu dengannya
19 Mengikuti
20 Tante Rosa
21 Karena Ban Mobil
22 Kue untuk Juna
23 Ahli waris
24 Liburan Ke Villa
25 Hukuman berdansa
26 Penyerangan
27 Merasa Bersalah
28 Kunjungan ke rumah Juna
29 Membantu ganti perban
30 Perjumpaan
31 Bianglala
32 Ke kantor Doni
33 Marisa Santoso
34 Penembakan
35 Pesta
36 Orang tua Juna
37 Terjadi Lagi
38 Masih peduli
39 Kerumah Juna
40 Santoso & Ketrin
41 Santoso dan Ketrin 2
42 Cerita masa lalu
43 Cerita masa lalu 2
44 Cerita masa lalu 3
45 Keterpurukan Icha
46 Menggemgam
47 Ungkapan perasaan
48 Pulang
49 Memerah
50 Batal
51 Rapat
52 Leo Asisten Icha
53 Meluruskan
54 Resmi
55 Bertemu orang tua Juna
56 Hari pertama kerja
57 Jati diri Leo
58 Pemimpin yang Baru
59 Lamaran
60 Kekesalan Ketrin
61 Menyakitkan
62 Ungkapan
63 Istirahat
64 Pria asing
65 Tamu yang tak diharapkan
66 Tidak pernah ada
67 Rapat perdana
68 Boutique
69 Bodyguard
70 Steven Wibowo
71 Cemburu
72 Pembacaan Surat Wasiat
73 Terungkap
74 Raisa
75 Bertemu Keluarga Besar
76 Musuh
77 Kebenaran
78 Penangkapan Steven
79 Pernikahan
80 Leo & Ririn
81 Cemburu
82 -
83 Honeymoon
84 Honeymoon 2
85 Isabella mengungkapkan perasaannya
86 Isabella & Jerry
87 Pulang bulan madu
88 Kaget
89 Lamaran
90 Keputusan hukuman
91 Perayaan
92 Icha bertingkah aneh
93 Hamil
94 USG
95 Janji Suci Leo & Ririn
96 Romi & Mesya
97 Romi & Mesya 2
98 Pernikahan Isabella & Jerry
99 Welcome Rudiart Charles
100 The End
101 Info
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog (revisi)
2
Eps 1
3
Eps 2
4
Eps 3
5
eps 4
6
Eps 5
7
Eps 6
8
Eps 7
9
Eps 8
10
Eps 9
11
Eps 10
12
Eps 11
13
Ultah Raisa
14
Perjumpaan dengan Raisa
15
Ke rumah Maya
16
Gugup
17
Bertarung
18
Tidak menyangka bertemu dengannya
19
Mengikuti
20
Tante Rosa
21
Karena Ban Mobil
22
Kue untuk Juna
23
Ahli waris
24
Liburan Ke Villa
25
Hukuman berdansa
26
Penyerangan
27
Merasa Bersalah
28
Kunjungan ke rumah Juna
29
Membantu ganti perban
30
Perjumpaan
31
Bianglala
32
Ke kantor Doni
33
Marisa Santoso
34
Penembakan
35
Pesta
36
Orang tua Juna
37
Terjadi Lagi
38
Masih peduli
39
Kerumah Juna
40
Santoso & Ketrin
41
Santoso dan Ketrin 2
42
Cerita masa lalu
43
Cerita masa lalu 2
44
Cerita masa lalu 3
45
Keterpurukan Icha
46
Menggemgam
47
Ungkapan perasaan
48
Pulang
49
Memerah
50
Batal
51
Rapat
52
Leo Asisten Icha
53
Meluruskan
54
Resmi
55
Bertemu orang tua Juna
56
Hari pertama kerja
57
Jati diri Leo
58
Pemimpin yang Baru
59
Lamaran
60
Kekesalan Ketrin
61
Menyakitkan
62
Ungkapan
63
Istirahat
64
Pria asing
65
Tamu yang tak diharapkan
66
Tidak pernah ada
67
Rapat perdana
68
Boutique
69
Bodyguard
70
Steven Wibowo
71
Cemburu
72
Pembacaan Surat Wasiat
73
Terungkap
74
Raisa
75
Bertemu Keluarga Besar
76
Musuh
77
Kebenaran
78
Penangkapan Steven
79
Pernikahan
80
Leo & Ririn
81
Cemburu
82
-
83
Honeymoon
84
Honeymoon 2
85
Isabella mengungkapkan perasaannya
86
Isabella & Jerry
87
Pulang bulan madu
88
Kaget
89
Lamaran
90
Keputusan hukuman
91
Perayaan
92
Icha bertingkah aneh
93
Hamil
94
USG
95
Janji Suci Leo & Ririn
96
Romi & Mesya
97
Romi & Mesya 2
98
Pernikahan Isabella & Jerry
99
Welcome Rudiart Charles
100
The End
101
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!