Xivella menelisik pandangannya ke kanan dan Aseret, baru juga menyentuh botol itu seseorang sudah mengagetkannya.
" Nona anda sedang apa ? " tanya maid itu.
" Astaga Selena ! Kau mengagetkanku saja " jawab Xivella yg kaget bukan main, sementara maid itu hanya menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
" A- aku mau minum " ucap Xivella sedikit gugup, segera ia ambil botol mineral yg ada disisi kulkas.
" Kenapa tidak panggil saya nona ? Biar saya antar ke .. "
" Aku bisa sendiri len, lagian kamu juga pasti sibuk kan ? " Selena menghela nafas kasar.
Maid itu kembali bersuara " Sebenarnya hari ini bibi Margareth izin pulang. Jadi para maid sedikit kelimpungan nona " jawab selena dengan nada lemas.
Wajah Xivella langsung kegirangan, segera ia menetralkan raut wajahnya. Para maid memang diwajibkan untuk tinggal dimansion, mereka diperbolehkan pulang hanya saat libur saja.
Xivella kembali bersuara " Yasudah kamu kembali bertugas saja " Selena pun mengangguk dan segera menuju dapur untuk mengerjakan tugasnya bersama dengan maid lainnya.
Dirasa sudah sepi, Xivella mengambil kemasan susu yg lebih besar dan segera membawanya menuju kamarnya. Dia segera mengunci kamarnya dan membuka kemasan susu itu.
Dibuangnya isi dari kemasan susu itu diwastafel dan digantikannya dengan asi yg sudah ia pompa tadi, Xivella kembali memompa ASI-nya hingga benar-benar habis.
" Akhirnya selesai juga, sekarang tinggal taruh di kulkas. Tapi tidak apa-apa kan ? " gumamnya pada diri sendiri.
" Tapi bagaimana jika pria tua itu sadar ? Tapi dari pada Asiku yg dibuang lebih baik susu itu kan ? Pasti juga lebih sehat punyaku " Xivella meyakinkan dirinya untuk tetap melakukan hal itu.
•••••
Terlihat seorang pria tampan dengan kaca mata yg bertengger dihidungnya itu sedang sibuk berkutat di depan laptopnya.
Dering ponsel membuatnya menghentikan aktivitasnya itu, segera pria itu mengambil benda pipih yg ada disaku jasnya dan mengangkat panggilan itu.
" Tuan, mereka tidak mau meninggalkan wilayah itu " lapor anak buahnya diseberang sana.
" Merekw masih bertransaksi disana ? " tanyanya dengan emosi.
" Iya tuan. Bahkan mereka tetap ingin memaki daerah itu untuk bisnis mereka " Xavier mengeraskan rahangnya.
" Habisi saja tikus-tikus itu ! Jangan biarkan mereka hidup satu pun ! " pria itu sangat emosi.
Xavier melemparkan benda pipih berlogo apel digigit itu dengan asal, pria itu memijit pelipisnya kesal.
Belakangan ini bisnis gelapnya sedang berantakan, semua itu berasal dari musuhnya Kenneth Morgan.
Pria itu adalah putra dari lelaki yg sudah membunuh ibunya, sekarang bocah itu membuat bisnisnya jadi berantakan.
Dulunya Xavier hanya menganggap bocah itu seorang tikus yg tidak penting, tetapi semakin Kenneth menjadi semakin kuat karena mendapat dukungan dari musuh-musuhnya.
Kenneth sendiri masih berusia 23 tahun dan Xavier sangat membencinya, pria ingin sekali menghabisi bocah itu namun nyawanya seperti kucing. Kenneth selalu bisa lolos dari kematian yg dibuatnya.
Seorang pria paruh baya terlihat masuk dan duduk di sofa ruangan itu.
" Apa yg kau pikirkan hanya uang son ? " tanya paruh baya itu dengan menatap lekat putra tunggalnya.
" H'm " jawab Xavier tanpa melihat si empu.
" Jika orang tua sedang bicara tolong perhatikan Xavier ! Aku masih ayahmu ! " bentak Robert.
Xavier tidak memperdulikan kemarahan paruh baya itu, ia masih asyik berkutat dengan laptopnya.
" Pergilah jangan menggangguku ! " ucapnya sarkas.
Pria itu tidak pernah berbicara lembut pada ayahnya, semenjak ibunya meninggal dia jadi sangat benci pada ayahnya.
Karena baru saja 1 Minggu ibunya meninggal pria itu sudah menikah lagi. Parahnya dia menikah dengan sahabat ibunya, sendiri itulah yg menjadi sumber kebencian sendiri dihati Xavier.
" Menikah dengan Natasya ! Itu akan menguntungkan mu ! " perintah paruh baya itu dengan bangga.
" Anda tidak perlu memikirkan kehidupanku Tuan Robert ! Aku masih sanggup menghidupi diriku sendiri, bahkan untuk memberi makan 7 turunan uangku tidak akan habis ! " paruh baya itu mendengus kesal.
" ingat son, Daddy sudah tua. Aku ingin segera manimang cucu ! Cepat kau selesaikan proyek itu. Setelah itu Daddy akan menggelar pernikahan untuk kalian berdua dan .. ".
" Aku tidak akan menikahinya Dad ! Sudah cukup aku bertunangan dengannya ! " Robert terlihat semakin emosi.
" Kau harus menikahinya Son ! Aku tidak mau perusahaan ku diambil alih tua Bangka David itu ! " Xavier mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum menyeringai.
" Kau tenang saja Dad, aku sudah punya rencana untuknya. Lagi pula aku tidak ingin menyakiti gadisku dengan menikahi wanita lain .. ".
Belum juga selesai Xavier dengan ucapannya Robert sudah tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan putra tunggalnya itu dan kembali bersuara.
" Kau pikir kau bisa menipuku Xavier ! Gadisku kau bilang ? Apa yg kau maksud itu William ? Dan kau akan mengenalkannya pada keluarga besar Hilton hah ! " Xavier menahan emosinya kala mendengar ucapan paruh baya itu.
••••
Setelah kepergian sang ayah, Xavier kembali melanjutkan pekerjaannya. Terlihat pria dengan manik mata biru gelap itu sedang berkutat kembali dengan laptopnya.
" Tuan saya mendapatkan kabar dari Dion. Bahwa nona Natasya sudah menarik jumlah uang yg besar dalam rekening anda " lapor William.
" Nona melakukan penarikan 30 milliar untuk membeli 2 mobil sport keluaran terbaru ".
" Nona juga melakukan transaksi lewat kartu debit anda sekitar 50 milliar untuk membeli sebuah hotel di Swedia tuan " Xavier memijit pelipisnya dengan kasar ketika mendengar penuturan sekertaris sekaligus sahabatnya itu.
" Untuk apa dia membeli hitam Will ? Kenapa tidak menginap saja " tanyanya.
" Nona membeli hotel itu sebagai tempat party seksa tuan " jawab William yg membuat Xavier tersenyum miris.
" Apa Dion sudah mengumpulkan buktinya ? Aku sudah muak dengan drama ini ! " ungkap Xavier.
" Sudah tuan, apakah saya perlu membekukan kartu tersebut tuan ? " William mencoba untuk menenangkan tuannya.
" Ada apa denganmu Will ? Itu adalah haknya. Biarkan saja dia menghabiskan uang yg ada di kartuku. Meskipun nantinya sudah habis, kekayaanku tidak akan berkurang. Jadi pria jangan terlalu pelit Will " jelas Xavier dengan bangga.
William memutar matanya malas, apa katanya jangan pelit ? Bukankah Memang dia seperti itu. Xavier sangat tidak suka jika ada seseorang berusaha menyentuh uangnya.
" Apa jadwalku selanjutnya hari ini Will ? " sang sekertaris dengan cekatan segera mengambil iPadnya.
" Sore ini ada perremuan meeting di cafe Lili untuk penandatanganan kontrak dengan perusahaan PT.Chevron dan dilanjutkan dengan pertemuan antar pemegang saham. Serta malam nanti ada pertemuan dengan tuan Aston, sebagai ucapan terima kasih organisasi kita sewaktu berada di London " jelas William panjang lebar.
" Baiklah kau bisa kembali bekerja "
" Siap tuan " William segera meninggalkan ruang kerja bossnya.
••••
Waktu sudah menunjukkan sore hari, Xivella terlihat duduk di sofa kamarnya dengan majalah yg berada ditangannya. Saat sedang fokus membaca ia terkejut ketika mendengar suara seseorang.
" Maaf nona ? Apa anda mencoba kabur dari tuan Xavier ? " tanya maid itu, Xivella menghentikan aktifitasnya dan menatap lekat maid itu.
Mereka berbicara menggunakan bahasa inggris, Xivella menyipitkan matanya ketika ada maid lain yg berani masuk kedalam Xavier selain bibi Margareth dan Selena.
" Saya kasihan dengan anda nona, dulu juga ada gadis yg seperti anda " celetuk maid itu.
" A-apa maksud mu ? " Xivella terlihat kaget.
Dengan lancang maid itu mengunci pintu dari dalam dan duduk disofa dekat meja rias. Xivella sedikit risih, bukan merasa apa ? Xivella hanya tidak menyangka bahwa ada maid yg dengan lancang duduk di sofa kamar majikannya.
Maid itu terlihat manatap Xivella kemudian berucap " Dulu juga ada gadis yg ditawan di mansion ini, dan saat gadis itu sudah jatuh cinta dengan tuan Xavier. Tuan justru membunuhnya ! " jelas maid tersebut.
Hati Xivella terasa sesak, bukan karena takut dibunuh, melainkan ia merasa tidak rela jika dulu ada wanita yg dicintai oleh sang iblis. Gadis itu juga tidak mengerti dengan perasaannya.
" Dasar pria brengsek ! Katanya hanya mencintaiku saja, nyatanya sama saja ! Dasar bajingan ! " batinnya menggenggam sisir yg ada ditangannya dengan erat, pemandangan itu juga tak luput dari mata sang maid yg membuatnya tersenyum miring.
" Kena kau ! Dasar jalang tidak tahu diri ! " batin sang maid itu.
TBC
Kenneth Morgan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments