MPM

Badan gadis bermata amber itu sudah bergetar dengan hebatnya, ia sudah meminta bantuan pada lelaki disampingnya itu.

Xivella meminta pada lelaki itu untuk membawanya pergi dari mansion terkutuk juga iblis yg ada didepannya saat ini.

Bukannya menurut, William justru menarik tangan Xivella untuk mendekat pada sahabatnya itu.

Xivella menangis histeris, bahkan cadar yg digunakannya pun sudah terlihat sedikit basah, gadis itu menahan tarikan dari Xavier dengan menatap memohon pada William juga para maid yg ada disana.

Namun pada dasarnya memang penghuni mansion itu adalah iblis, jadilah mereka semua hanya bisa melihatnya dan tidak peduli dengan kondisi Xivella.

Sang gadis menggigit tangan Xavier yg berusaha menariknya, semua orang yg melihatnya itu hanya bisa terdiam melihat bagaimana gadis bercadar itu dengan berani menggigit tangan Tuannya.

Xavier mengeraskan rahang dan menutup matanya sekilas guna menahan rasa sakit ditangannya. Para maid terlihat menatap dengan ngeri karena tangan tuannya itu sampai mengeluarkan cairan merah, Xivella menggigitnya dengan penuh tenaga.

Pria bermain biru itu menarik dengan kasar lengan Xivella membawanya menuju lift, Xivella berjalan terseok-seok karena tidak bisa mengimbangi tubuhnya yg ditarik oleh pria itu.

Mereka segera masuk dan menuju lantai atas, hingga saat lift itu terbuka Xivella yg tubuhnya memang sudah tidak seimbang pun akhirnya jatuh diatas lantai marmer yg dingin itu. Hingga lututnya terluka yg membuat Xavier menghela nafas kasar.

" Kenapa kau sangat lamban ! " ucapnya penuh penekanan.

" Lepaskan aku Felix, aku takut .. Hiks .. " pintanya dengan menangis.

" Kau pikir dengan menangis bisa membuatku luluh ? Jangan harap ! Meskipun sampai menangis darah pun kau akan tetap berada disini Ara ! " pekik pria itu dengan suara yg keras dan dingin.

Xavier menarik tangan Xivella dan masuk pada kamarnya, setelah berada didalam pria itu mendorong dengan kasar tubuh Xivella hingga tubuh ringkih gadis itu terjatuh tepat pada ranjang king size-nya.

Gadis itu menangis dan langsung berjalan menuju pintu kamar untuk kabur, namun dengan gampang Xavier bisa menangkap tubuh gadis itu dengan mudah.

Xivella dengan kasar menyingkirkan lengan pria itu yg berada di perutnya " Lepaskan aku brengsek ! Dasar iblis ! Lepaskan aku ! " jeritnya.

Plakk

Lagi-lagi satu tamparan keras berhasil mendarat diwajahnya.

" Diam ! Kau tahu ? Semua usahamu itu akan sia-sia ! " dengan langkah gontai Xivella menjauh dari laki-laki itu dia sangat jijik dan benci pada Xavier.

Pria itu menatap tajam pada sang gadis " Jadilah gadis penurut ! Maka aku kan lemah lembut juga terhadapmu ! Jadi renungkan kesalahanmu ! " dengan langkah cepat Xavier segera mengunci kamar itu dari luar.

Xivella dengan putus asa menggedor pintu itu " Dasar bajingan ! Lepaskan aku Felix ! ".

Gadis itu terlihat sangat kacau, lututnya sangat perih juga payudaranya juga sangat nyeri akibat sudah satu hari ia belum memompa ASI-nya yg membuat dadanya menjadi kram.

" Ezra .. Kamu dimana ? Tolong aku hiks .. " dia teringat dengan seseorang yg sangat berarti dalam hidupnya.

Xivella melangkah kearah balkon dan matanya menyipit melihat pemandangan yg ada dibawah sana. Saat ini ia berada di lantai empat terlihat dibawah sana ada kolam ikan bahkan taman mawar serta sungai yg dikelilingi oleh pohon-pohon besar yg mengelilingi mansion yg sangat besar dan luas itu.

Tapi sayangnya keindahan serta kemewahan mansion ini tertutup oleh aura menakutkan. Bagaimana tidak ? Diseluruh sudut penjuru dijaga ketat oleh orang-orang berbaju serba hitam dan terlihat setiap penjaga itu memiliki pistol dan senjata lainnya disetiap sakunya.

Xivella sempat berpikir " Siapa sebenarnya pria itu ? Mengapa dengan mudahnya dia menggunakan senjata tajam sesuka hatinya ".

Xavier menuju bawah dan memanggil anak buahnya " Kalian jaga didepan pintu kamar ! Jangan sampai gadisku keluar dari sana " perintahnya dengan tegas.

" Baik tuan " ucapan kedua bodyguard itu.

William terlihat menghampiri Xavier untuk menyampaikan laporannya " Tuan tim alpa sudah menemukan tikus itu dan sekarang dia sudah berada di markas " Xavier terlihat mengangkat sudut bibirnya, akhirnya dia bisa melampiaskan kemarahan dalam dirinya.

" Kita ke markas sekarang ! " perintahnya.

" Baik tuan ".

°°°°°

Pria berwajah tampan bak dewa itu sedang berada di markas organisasinya sekarang.

' BlackMoon ' adalah nama organisasinya, dan sekarang dia sedang mengeksekusi seorang penghianat dari kelompok itu.

" Apa benar yg dikatakan oleh rekan saya " tanya pria itu dengan nada yg teramat dingin.

Pria yg wajahnya sudah babak belur juga kedua tangannya masih terikat rantai hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Dia tidak berani menatap wajah bosnya ini, seketika rasa sakit disekujur tubuhnya itu hilang dan tergantikan dengan rasa takut pada pria itu.

Bukan rahasia umum lagi kalau Xavier akan hukuman sadis pada penghianat di dalam organisasinya itu, bahkan hukuman itu juga lebih sadis dari seorang musuh.

" Jawab pertanyaanku ! Apa benar yg dikatakan Jack itu benar atau tidak ? Jika tidak maka kepala Jack akan hilang ! Tapi jika benar ! Maka kepalamu yg akan hilang brengsek ! Jawab ! " ucap Xavier dengan menggebu.

Pria itu bersusah payah menelan ludahnya, dia masih tidak berani untuk menatap mata Xavier. Bahkan badannya sekarang sudah gemetar karena ketakutan.

" S-saya mohon bunuh saya saja tuan " ucap pria itu yg membuat Xavier tersenyum miring.

" Kenapa kau sangat ingin mati ? Aku tidak sebaik itu untuk para penghianat ! " balasnya dingin.

Wajah Xavier sudah merah padam, ia kembali mengeluarkan suaranya " Katakan seberapa banyak rahasia yg sudah kau bocorkan pada a11, Kenneth sialan itu ! " bentaknya.

” M- maafkan saya tuan " hanya kata-kata itu yg mampu diucapkan oleh penghianat itu.

" Apa aku begitu buruk pada bawahan ku ! Sehingga kau lebih memilih bicara dengan musuhku dari pada bossmu sendiri ! " ujar Xavier dengan tersenyum miris.

" Panaskan besi itu sekarang Will ! " perintahnya.

Mereka semua yg berada disana menelan ludahnya dengan kasar, mereka sudah tahu apa yg akan dilakukan oleh bossnya itu.

" Tolong jangan tuan ! Bunuh saya saja tuan ! " Dengan cepat William membawa apa yg diinginkan oleh sahabatnya itu.

" Kau ingin membuka mulutmu sendiri atau aku yg melakukannya ? Jika aku yg melakukannya maka bukan hanya lidahmu saja yg hilang, tapi lidah keluargamu juga ! Jadi jangan bermain-main denganku ! " ucap Xavier dengan penuh amarah.

Penghianat itu pun tidak punya pilihan lain, dengan rasa takut ia mencoba membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya dengan mata terpejam.

Xavier langsung menarik lidah itu keluar dsn menatap pada anak buahnya " Perhatikan baik hadiah yg akan kuberikan pada penghianat ini ! Jika kalian ingin mencobanya silakan ! Mengerti ! ".

" Mengerti tuan ! " jawab mereka semua serempak.

" Lihat baik-baik pertunjukkan ini ! Jangan ada yg mengalihkan pandangan ! " tuntut Xavier pada anak buahnya.

Nyesss!!!

" Aarrrggkkk .. Mmpptt " jerit histeris pria itu ketika Xavier menancapkan besi yg sangat runcing pada lidahnya.

Tentu saja pria itu tidak akan mati, karena Xavier tidak akan membiarkan penghianat itu mati dengan mudah. Xavier menyuruh anak buah lainnya untuk melanjutkan hukuman pada penghianat itu dan dia akan pergi menuju perusahaan.

°°°°°°

Waktu menunjukkan pukul 7 malam, terlihat pintu kamar yg Xivella yg tempati terbuka dan muncul seorang maid masuk kedalam.

" Nona apa anda . Akkhh .. " maid itu terdiam menatap wajah Xivella yg membuatnya tersenyum getir.

" Apa sejelek itu ? ".

" Maaf nona, karena sudah lancang memandang wajah anda " gadis itu terkejut melihat respon dari maidnya, ia segera turun dari ranjang dan membantunya berdiri karena maid itu saat ini tengah bersujud dilantai kamarnya.

" Dimana iblis itu ? "

" Maksud nona ? " maid itu terlihat kebingungan dengan pertanyaannya.

" Tuanmu itu, dimana dia sekarang ? " tanya Xivella.

" Maaf nona, saya kurang tahu. Karena tuan tidak memberi tahu kami dia akan kemana " balas maid itu.

" Namamu siapa ? " tanya Xivella lagi dengan duduk dipinggir ranjang.

" Selena, nona " dengan posisi menunduk maid itu menjawab.

" Kamu sudah lama bekerja dengan iblis itu ? " tanyanya dengan lembut.

" Saya dulu bekerja di salah satu club' milik tuan. Lalu beliau menyuruh saya untuk pindah bekerja dimansionnya, nona " Xivella mengangguk mendengar penjelasan dari maid itu, kemudian dia bertanya lagi.

" Umurmu berapa ? "

" 20 tahun nona " maid bernama Selena itu mendongakkan kepalanya ketika melihat ada sebuah tangan telulur padanya.

" Namaku Xivella, usiaku 18 tahun. Seharusnya aku memanggilmu kakak bukan ? " ucap Xivella dengan tersenyum manis padanya, sedangkan maid itu justru menggelengkan kepala dengan wajah memucat.

" Tidak nona. Saya bisa dipecat bahkan dihukum oleh tuan jika berani memanggil anda hanya dengan nama " Xivella semakin dibuat malas olehnya.

" Jangan takut. Kamu bisa melakukan itu jika kita hanya berdua saja, kamu maukan jadi temanku ? " maid itu mengangguk.

" Selena apa aku bisa minta tolong ? " maid tersebut mengangguk yakin.

" Apa kau bisa membelikan sesuatu untukku ? " tanya Xivella dengan sedikit canggung.

" Tuan pasti dengan senang hati menuruti apa keinginan nona " ucap maid itu dengan senyum manis.

" Apa nona menginginkan sesuatu ? "

" Apa kau bisa membelikan ku pompa asi ? " maid itu terdiam dengan pertanyaan yg keluar dari bibir nonanya.

" Maksud nona ? Apa nona sedang menyusui .. "

" Tidak Selena, aku kelebihan Hormon jadi secara alamiah aku bisa menghasilkan asi. Sudah satu hari ini aku tidak mengeluarkannya, payudaraku rasanya jadi sangat sakit. Apakah kau bisa membantuku ? " jelas Xivella panjang lebar, setelah mengerti maid itu tersenyum dan mengangguk.

" Saya akan membelikannya besok nona, karena besok adalah jadwal belanja mingguan " gadis itu nampak berbinar.

" Terimakasih Selena " Xivella memeluk Selena dengan erat yg membuat maid itu terkejut bukan main.

°°°°°

Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, terlihat seorang pria tampan sedang berjalan masuk kedalam sebuah kamar, dia menyipitkan matanya kala mendengar suara isakan. Dengan cepat pria itu menyalakan lampu kamarnya.

" Fuck ! "

.

.

.

Tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!