RUMAH SAKIT MUTIARA KASIH
Pria dengan setelan serba hitam terlihat sedang menghampiri seseorang, dia terlihat membungkukkan badannya tanda memberi hormat " Tuan, anda sudah diperbolehkan untuk pulang, Apa kita terbang hari ini saja ? ".
Pria yg terbaring di ranjang brankar itu segera mendelik tajam " Dimana Gadisku ! Jangan berpikir untuk pulang sebelum menemukannya sekarang ! ".
Anak buah itu segera memberikan amplop besar berwarna coklat padanya, pria itu segera membukanya dan terlihat sebuah lengkungan manis dibibirnya tangannya dengan perlahan membuka map itu " Xivella Anara Wilson .. Nama yg cantik .. Apa ada lagi yg ingin kau sampaikan Will ? "
" Nona juga mempunyai adik tuan dan juga dia dirawat dirumah sakit ini " jawab anak buah itu yg membuat pria itu semakin bersemangat.
Bibirnya langsung tersenyum miring " Kerja bagus William ! "
Sang anak buah langsung menanggapi pujian bosnya itu " Nona juga bekerja di sebuah cafe didekat sini tuan, apakah anda ingin menemuinya ? " pria dengan pakaian rumah sakit itu langsung tersenyum lebar.
" Tentu, lakukan sesuai dengan arahan ku Will " pria itu tersenyum senang membayangkan rencana yg sudah ia susun guna untuk menemui gadis yg sudah memikat pandangannya dipertemuan pertamanya kemarin.
" Baik tuan Xavier, saya akan mengatur semuanya " jawab William.
" Kamu akan segera menjadi milikku sayang " dengan bibir terangkat Xavier berucap.
•••••
Xivella segera menuju caffe untuk mencari pundi-pundi uang. Baru juga sampai, ia sudah sibukkan dengan banyak pesanan dari pelanggan. Dengan semangat ia segera menyiapkan pesanan dan juga mengantarkannya pada pelanggan.
Sebenarnya gadis itu sangat risih dengan pekerjaannya, namun bagaimana lagi karena caffe itu juga milik sahabatnya Veronica jadilah ia ditaruh dibagian Waiter's.
Kalau bisa memilih ia lebih baik bekerja sebagai tukang cuci piring atau office girl. Xivella sebenarnya sangat benci dengan pekerjaannya sekarang bagaimana tidak seragam kerja yg ketat membuatnya sangat risih karena sama seperti ia memperlihatkan bentuk tubuhnya serta rok pendek diatas lutut, itu yg membuatnya benci.
Xivella juga haru melepaskan kaca mata bundarnya atas tuntutan dari sang manager. Dia juga diijinkan memakai masker saat bekerja guna untuk menutupi wajahnya yg berjerawat itu.
Seperti saat itu ada seorang pria dengan lancangnya menarik tangannya yg membuat Xivella duduk diatas pangkuan pelanggan itu. Dimeja lain terlihat seorang pria sedang mengeraskan rahangnya dengan tatapan memangsa pada laki-laki yg saat ini membuat gadisnya yg berada dipangkuannya.
" Fuck ! bagaimana bisa tangan kotormu menyentuh gadisku ! Lihat saja setelah ini hanya aku yg boleh menyentuhmu baby girl " pria tersenyum saat melihat gadisnya menampar juga menendang junior si pelanggan itu.
" Goog girl " ungkap Xavier dengan menyunggingkan senyumnya.
Dengan lancang pelanggan itu justru kembali melancarkan aksinya dengan memeluk erat tubuh Xivella yg sudah pasti gadis itu akan memberikan hadiah bogem mentah padanya.
Gadis itu terlihat mengikut langkah sang manager " Sudah berapa kali aku bilang tahan saja ! Jangan membuat keributan. Apa kau tidak mengerti ucapanku Xivella hah !! " bentak sang manager padanya. Gadis itu tersenyum miring dan menatap tajam managernya.
" Bapak lihat sendiri bagaimana kelakuannya ! Mana bisa saya menahannya ! " jawab Xivella yg tak mau kalah.
" Aku tahu .. Tapi kau bisa bicara dengan baik-baik padanya Xivella ! " ujar sang manager sambil memijat pelipisnya, ia tahu sangat susah berdebat dengan karyawannya satu ini.
Dia berusaha memberi saran lagi " Kau bukan preman Xivella dan bagaimana pun mereka pelanggan yg menggajimu ".
Xivella hanya mengangguk diam tanpa peduli wajah sang manager yg sudah sangat kusut dan ia kembali melakukan pekerjaannya lagi.
Sedangkan di meja lain Xavier terlihat enggan mengalihkan pandangannya pada gadis incarannya itu, pria itu terus menatap Xivella hingga sang manager pun sampai tidak berani untuk menegurnya.
Karena tentunya uang_lah yg membuatnya diam, barulah setelah caffe itu tutup Xavier beranjak keluar dan menuju ke dalam mobilnya.
Beberapa menit kemudian Xivella juga ikut keluar dan segera pulang, ia sudah sangat lelah dan merindukan ranjang empuknya.
Baru juga beberapa langkah matanya menyipit melihat jalan yg biasa ia lewati untuk pulang ditutup, jadilah ia memilih jalan pintas pulang menggunakan rute yg lain.
Gadis itu terpaksa melewati gang sempit waktu itu. Sementara itu dilain tempat pria itu tersenyum setelah mendengar kabar dari anak buahnya " Tuan nona sudah masuk perangkap anda " pria itu segera melajukan mobilnya dengan cepat menuju tempat eksekusinya.
Baru masuk setengah jalan Xivella merasa ada yg mengikutinya dari belakang. Saat dia menoleh benar saja, ada seseorang menggunakan hodie hitam dan celana sobek-sobek yg terlihat berpura-pura lagi berolahraga.
Bukankah orang itu terlihat bodoh ? Malam-malam gini berolahraga digang sempit seperti ini dan juga sekarang sudah pukul 11 malam, Xivella segera berlari secepat mungkin bak dikejar setan.
" Akkkhhhh .. Aku takuttt !!! " pekiknya sambil berlari dia mencari tempat persembunyian, beberapa saat kemudian terlihat didepan sana ia melihat ada sebuah tong besar.
Xivella mempercepat laju larinya supaya bisa sembunyi disana, soalnya orang itu menemukannya lebih dulu " Akkhh ! K-kamu siapa ? " tanyanya karena ia tidak mengenal pria tersebut.
Xavier mengambil tangan Xivella dan menariknya " Andiamo a casa " ( ayo kita pulang).
Gadis itu mematung ditempat dan bingung dengan bahasa yg digunakan oleh pria itu.
" Can you speak English please ? "
" You are mine. Let's go home " mata gadis itu membola sempurna.
"What ? Are you crazy ! " pekik Xivella kemudian menghempaskan tangan Xavier dengan kasar.
Pria itu menatap tajam kearah Xivella, yg membuat gadis itu sedikit bergidik ngeri. kemudian pria itu mengeluarkan suara beratnya lagi " Aku tidak perlu persetujuanmu baby girl " ucapnya sambil tersenyum miring.
" Mereka menggunakan bahasa inggris " batinnya.
" T- tidak ! Enak saja ! Aku tidak mengenalmu paman ! Lagi pula apa salahku ? " apa yg diucapkan Xivella membuat laki-laki itu kesal.
Bagaimana mungkin gadis itu memanggilnya dengan sebutan paman ?
" Kesalahanmu cuma satu, karena sudah membuatku jatuh cinta sayang ! " Jelas pria itu.
Xivella tertawa dengan sangat kencang yg membuat pria itu menaikkan salah satu alisnya tanda ia bingung dengan kelakuan gadisnya sekarang.
Xivella menatap lekat laki-laki didepannya ini dengan sedikit masih tersenyum geli " Matamu buta ? Lihat wajahku paman ! Apa yg kamu sukai dari wajah jelekku ini .. Arrggghh " tanpa berlama-lama lagi Xavier segera menggendong gadis itu seperti sedang memikul beras.
Xivella langsung mengeluarkan suara emasnya " Lepaskan aku brengsekk !! Tolong ! Tolong ! " gadis itu memukul punggung kekar Xavier dan juga kacamata bundarnya sudah terjatuh dengan cantiknya dibawah sana.
" Aku banyak uang sayang.. Aku akan membuat wajahmu menjadi cantik ! " ungkap Xavier.
" Dasar psikopat gila ! Lepass ! " teriak gadis itu lagi.
" Apa kamu tidak mau bertemu dengan adikmu baby ? " gadis itu langsung menghentikan pukulannya setelah mendengar ucapan laki-laki itu yg menyangkut dengan adiknya.
Dengan cekatan Xivella segera mengambil benda pipih di sakunya, dan langsung menghubungi seseorang " Halo kak Dicky. Ares ada dirumah sakit kan sekarang ? Dia lagi ada disana kan ? " tanya Xivella dengan beruntun dengan suara yg sedikit bergetar.
" Tadi ada beberapa orang berpakaian serba hitam, lalu membawa Ares pergi. Bukannya kamu yg menyuruh mereka Vel ? " jelas pria diseberang sana.
Seketika itu ponsel Xivella terjatuh diaspal " Dimana adikku bangsattt !!! " gadis itu segera menegakkan badannya didepan pria itu dan menatapnya dengan tajam.
Sementara yg ditanya hanya tersenyum manis sambil mengusap pipi sang gadis didepannya " Jangan mengumpat sayang.. Adik ipar berada di mansionku sekarang, kita akan segera menyusulnya sekarang ".
Tanpa menunggu jawaban Xivella, pria itu segera menghubungi anak buahnya " Segera bawa helikopter ketempatku berasa sekarang !Dan juga siapkan penerbangan ke Italia sekarang juga ! " gadis itu hanya terdiam dengan banyak pikiran yg ada dikepalanya saat ini.
.
.
.
To be continued
" Ares Alexander Wilson "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments