Pria bermata biru gelap itu sedang duduk ditepi ranjang.
" Bagaimana keadaannya Lucu ? " tanyanya.
Dia memegang erat tangan Xivella dan mengusapnya dengan lembut. Wajah sudah kacau, membuat dokter sekaligus sahabatnya itu cukup kaget melihat tingkah Xavier.
" Kau tenang saja, dia sudah membaik. Beruntung kau tadi cepat memanggilku dia ada alergi pada udang " jelasnya.
Pria bersetelan serba putih itu memasukkan barang-barangnya kedalam tasnya kemudian berdiri yg diikuti oleh William di belakangnya.
Xavier mengeraskan rahangnya, bagaimana ia bisa tidak tahu bahwa gadisnya itu alergi seafood.
" Ini krim dan obatnya untuk meredakan gatalnya. Jangan lupa diminum, dia sekarang dalam pengaruh obat bius. Aku pergi dulu " pamitnya.
" H'm .. Thanks Luc " ucap Xavier, Lucas menepuk pundak Xavier tanda ia akan pergi. Hal yg sama juga di lakukan Lucas pada pundak William kemudian ia beranjak pergi dari sana.
" Will tolong urus masalah kantor hari ini. Aku tidak akan berangkat " perintahnya dengan datar.
" Maaf Tuan. Tetapi pagi ini kita ada meeting pertemuan project dengan perusahaan Mr. Abraham Tuan " tolak william, pria itu sedikit kurang setuju dengan perintah dari bossnya.
" Aku tidak peduli Will ! Gadisku lebih membutuhkan ku ! " ketus Xavier.
William sedikit terkejut karena pertemuan ini sangatlah penting. Jika kerja sama ini batal maka pihak Xavier lah harus membayar ganti rugi sebanyak 50 milliar, karena menyalahi prosedur.
" Tapi Tuan jika kita membatalkan kerja sama ini maka kita harus membayar uang pinalti .. "
" Batalkan saja kerja samanya, aku juga tidak akan jatuh miskin William ! " ucap Xavier dengan sombongnya.
" Baik Tuan, saya permisi " William menuruti saja perintah Xavier dari pada tubuhnya yg dibuat samsak olehnya.
Setelah William pergi pria itu segera naik keatas ranjang dan tidur disebelah Xivella.
Pria itu juga mengambil kompres yg menempel cantik dikening gadis itu karena Xivella juga terserang demam, Xavier menempelkan telapak tangannya dikening sang gadis.
" Ckk " pria itu berdecak kesal kala merasakan suhu panas pada kening sang gadis tidak kunjung turun, seketika matanya berbinar kala mengingat sesuatu.
" Bukankah bertukar suhu tubuh ampuh untuk demam ? " gumamnya dengan tersenyum, kemudian dengan segera ia melepaskan kemeja yg melekat pada tubuhnya.
" Akan lebih cepat jika gadisku tidak memakai apa-apa kan ? Kamu memang pintar Xavier " pujinya pada diri sendiri.
Dengan cepat pria itu membuang drees Xivella kenakan, bahkan bra yg dikenakan gadis itu juga dibuang asal olehnya. Kemudian dia memiringkan tubuhnya dan memeluk erat gadisnya dari belakang.
" Fuckk ! Dadanya padat sekali " gumam Xavier dengan susah payah ia menelan ludahnya dengan kasar.
" Jangan jadi pria mesum Xavier ! " umpatnya pada diri sendiri.
Xavier memilih mengakhiri aksinya, dia tidak enak jika nanti gadisnya sadar akan kelakuannya tadi.
Xavier takut Xivella akan kecewa, dia lebih memilih memaksa gadis itu dari pada melakukannya saat xivella tidak sadar.
•••••
Gadis bermanik amber itu terbangun dari tidurnya, badannya terasa sangat berat terutama dibagian perutnya.
" Sial , apa ini ? " umpatnya kesal.
Xivella melihat kearah bawah yg membuat tubuhnya mematung, dengan entengnya Xavier tertidur dengan posisi mulut lancangnya melakukan itu pada semangkanya. Bahkan Xivella melihat ada sesuatu yg mengalir disudut bibir pria itu.
Mungkin karena Xavier tertidur jadi dia tidak menyangka akan tindakan absurdnya pada Xivella, gadis itu juga takut kalau Xavier terbangun dia akan tahu kalau dirinya bisa mengeluarkan asi.
Tapi jika mengeluarkannya ia harus membutuhkan waktu yg lama untuk memompanya dan itu sangat membuang waktu, karena ia juga harus mengendap-endap untuk mengambil botol susu juga di kulkas.
Xivella memilih untuk diam dan menikmati moment absurd itu " Kalau diam gini, ganteng juga " gumamnya sambil melihat wajah damai pria dewasa yg seperti bayi itu.
Xivella sedikit merasa gatal pada tubuhnya, namun ia takut untuk bergerak karena itu bisa membangunkan iblis itu.
Sedangkan dibawah alam sadar pria itu, Xavier seperti meminum americano yg sangat enak jadilah ia menghisap dengan kuat dada Xivella yg membuat gadis itu kelonjotan degan apa yg dilakukan oleh bayi besarnya.
Setelah hampir 30 menit Xivella merasa jika payudaranya sudah kosong, dengan perlahan ia memundurkan wajah pria itu dengan jarinya.
Saat melihat wajah tenang pria itu, jantung Xivella berdetak kencang yg membuat pipinya bersemu merah.
" Sadarlah Ara ! Dia itu iblis ! " umpatnya pada diri sendiri, saat melihat kerutan didahi pria itu segera Xivella pura-pura memejamkan matanya agar terlihat masih tertidur. Sesuai dugaannya, pri itu terbangun dan mengucek matanya kemudian melihat gadis didepannya.
Xavier mengernyitkan dahinya kala merasakan ada sedikit rasa manis yg tertinggal dilidahnya, ia juga merasakan perutnya yg kenyang sungguh aneh pikirnya.
Xivella pura-pura menggeliatkan agar terlihat seperti bangun tidur " Sudah bangun sayang ? " tanya Xavier lembut.
" H'm " Xivella hanya menjawab deheman saja, dia segera menutupi tubuh nakednya karena ia sudah tahu pasti itu adalah ulah dari iblis jahanam ini.
Xavier yg mengerti pemikiran Xivella segera mengeluarkan suaranya.
" D-dokter yg menyarankan itu, karena demammu sangat tinggi jadi haru melakukan skin to skin " jelas pria itu yg membuat Xivella menatapnya dengan tajam.
" Bukannya itu kemauanmu ya ! " tuduhnya.
" Enak saja, aku tidak se mesum itu yah " elaknya yg membuat Xivella memutar malas bola matanya.
°°°°°
Dengan telaten pria itu mengoleskan krim pada leher dan wajah Xivella, mata Xavier tidak berkedip saat melihat leher jejang gadis itu.
Leher putih dengan sedikit ada bentol karena alergi itu membuat menelan ludahnya Xavier mendekatkan wajahnya.
" Apa yg kamu lakukan Felix ! " bentak gadis bermanik amber itu.
Bukannya menjawab justru pria itu tetap melanjutkan aksinya.
Xivella berusaha untuk menahan suara laknatnya, memang benar pria dihadapannya ini rajanya mesum.
Bagaimana bisa disaat mengobati dirinya, dengan percaya dirinya pria itu menambahi dengan hal menjijikan.
dengan lihainya Xavier menambahkan hal menjijikan itu dileher Xivella, bahkan leher itu sudah tak terlihat karena dipenuhi oleh ruam bentol dan juga cupang bak lukisan abstrak.
Xavier menghentikan aksinya dan tersenyum lebar melihat hasil karyanya itu.
" Cantik " pujinya dengan senyum manisnya.
" Dasar mesum ! "
" Aku ingin memasuki mu baby .. "
" Jangan mimpi !" tolak gadis itu langsung.
" Aku sangat mencintaimu Ara ! Kau hanya milikku ! "
" Tidak sudi aku jadi milikmu ! " hardiknya.
Xivella ingin sekali mencincang tubuh pria didepannya ini dan memberikan pada anjing kelaparan di luaran sana.
Setelah selesai Xavier terlihat menggendong Xivella menuju walk in closed dan mendudukkannya di atas tempat penyimpanan jam tangan yg menyerupai meja.
Xavier bergegas melilih sebuah dress, namun suara dari Xivella menghentikan kegiatannya.
" Felix bisa kamu belikan aku Hoodie ? Aku tidak nyaman memakai dress itu " keluhnya, Xavier tersenyum dan menghampirinya.
" Nanti kalau sudah sembuh kita belanja, sekarang kamu pakai dulu kemejaku h'm "
Gadis itu mengangguk dengan segera Xavier mencarikan kemejanya yg paling kecil dan memakaikannya pada tubuh Xivella.
setelah selesai Xavier menyuapi gadis itu dengan telaten, dia memaksa Xivella agar memakan makanannya kembali karena dari tadi perutnya belum terisi apapun.
Xavier membersihkan sudut bibir gadis itu yg sudah menghabiskan makanan yg dia bawa tadi.
" Kenapa kamu tidak bilang jika kamu alergi udang baby ? " tanyanya dengan lembut.
" Kamu tidak tanya " dengan entengnya gadis itu menjawab.
" Yasudah aku bawa ini turun dulu, kamu tunggu disini saja jangan kemana-mana" perintahnya yg diangguki oleh gadis itu.
Setelah itu Xavier membawa nampan itu keluar dan memanggil kepala pelayan dimansionnya.
" Bibi Margareth tolong kumpulkan semua maid sekarang " perintahnya datar.
" Baik tuan " jawab sang paruh baya itu, dengan cepat seluruh maid yg ada dimansion itu berkumpul menghadapnya.
Berbeda dengan Vanya, maid itupun dengan lancangnya menatap penuh binar pada Xavier.
" Aku peringatkan mulai hari ini dan seterusnya seafood dalam bentuk apapun dilarang ada di mansion ini ! Jika kalian ada yg melanggar dan diam-diam membawanya kemari maka nyawa kalian sebagai gantinya, kalian mengerti ! " jelas Xavier dengan tegas, suara menggelegar diawlueuh ruangan itu membuat tubuh paraaid bergetar hebat karena takut.
" Mengerti tuan " jawab mereka kompak.
" Bagus, kembali bekerja " ucapnya yg membuat para maid itu membubarkan diri.
" Huh .. Merepotkan ! Batin Vanya.
Xavier segera kembali menuju kamarnya, sementara itu bibi Margareth menyuruh paraaid untuk membersihkan kulkasnya karena terkejut dengan perintah Xavier.
Bagaimana tidak ? Xavier adalah penggila seafood dan hari ini dia menyuruh untuk menyingkirkan semuanya. Terdengar suara bisik-bisik dari maid lain yg membuat Vanya meremas kuat ujung roknya.
" Tuan muda ternyata sangat mencintai Nona Xivella yah ! Lihat hanya karena alergi saja Tuan muda langsung menyuruh kita untuk membersihkan semua seafood-seafood ini " ujar salah satu maid itu.
" Nona Xivella sangat beruntung " celetuk maid lain.
" Benar dan juga Tuan muda sangat beruntung memiliki Nona Xivella. Lihatlah ? Bentuk tubuh Nona yg sangat bagus, Nona juga sangat pintar memasak sendiri. Semoga mereka bersama selamanya " puji maid itu yg diangguki yg lainnya.
Berbeda dengan Vanya yg sangat membenci gadis itu " Tidak akan kubiarkan mereka bersama ! Dasar gadis jalang ! Hanya aku yg pantas untuk Xavier ! " batinnya dengan tersenyum miring.
.
.
.
TBC
Dokter Lucas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
전 정국💫
najis, lo yg jalang ngomongin org jalang, sadar woy.... ngaca lo/Panic//Panic/
2025-01-27
1
전 정국💫
ganteng amat suga jadi dokter😍
2025-01-27
1
vee jee
adeh suga ku jadi pak dokter
2025-01-22
0