Weekend yang dinantikan oleh Abilla dan Rangga berubah menjadi horror, date romantis kini hanya menjadi sebuah angan-angan belaka bagi mereka pasalnya Arham dan Nafysa mengikuti kegiatan yang akan mereka lakukan.
Sesuai permintaan Arham beberapa hari yang lalu akhirnya Abilla pun menyepakatinya untuk mempertemukan dirinya dengan Rangga, seperti saat ini mereka berempat sedang berada di sebuah cafe.
"Gue gak ngerti, jurus apa yang elo gunain untuk mendekati Billa, karena setahu gue Billa itu paling susah untuk bisa berteman dengan seseorang yang baru ia kenal" ucap Arham sarkastik.
"Gue gak ngelakuin apapun, takdirlah yang bekerja" Arham tersenyum kecut mendengar jawaban Rangga.
"Kenapa harus Abilla?" tanya Arham kembali.
"Maksud lo?"
"Gue gak akan ngijinin elo buat deket sama Billa--"
"Kak Arham" seru Abilla memotong ucapan Arham.
"Diam, Bil." sergah Arham pada Abilla, "Mulai hari ini jauhin, Billa" titah Arham dengan ekspresi wajah yang menahan amarah
"Apa hak elo buat nglarang gue deketin Billa?"
"Elo tuh cowok brengsek yang suka bermain wanita dan gue gak mau kalo Billa--"
"Kak Arham" Bentak Abilla.
"Bil, elo belum tahu aja kalo cowok ini sebenarnya--"
"Apa hak kakak nglarang gue buat deket sama Kak Rangga?"
"Karena elo sudah gue anggap sebagai adik gue sendiri, Bil. Dan gue sebagai kakak ingin ngasih yang terbaik buat adik gue. Dan asal elo tahu, Rangga itu orang--"
"Kak Rangga orang jahat dan Kak Arham orang baik gitu?"
"Bil."
"Udah cukup..." ucap Abilla seraya berdiri dari duduknya, "Ayok kita pergi Kak" ajak Abilla menggandeng lengan tangan Rangga.
"Bil.. Billa" ucap Nafysa yang sedari tadi terdiam menyaksikan pertikaian mereka.
"Aku gak habis pikir sama Billa, bisa-bisanya dia membela cowok brengsek itu" Nafysa terdiam, ia bingung harus berbuat apa yang ada dipikirannya saat ini adalah meredam emosi Arham.
***
"Pagi Pacar" sapa Yusuf pada Abilla, "kenapa ditekuk begitu mukanya? Senyum dong, kan masih pagi biar kelihatan cantiknya" lanjutnya lagi.
"Berisik"
"Galak amat nih pacar"
"Lo bisa diem gak?"
"Oke oke gue diem, gak usah ngegas gitu juga kali" cicit Yusuf.
"Pffftt... Sukurin lo, pagi-pagi udah kena omel macan betina" ejek Erika.
"Sekali lagi lo ngejek gue, gue gak mau jadi sopir gratis lo lagi" ancam Yusuf.
"Ohh, Ucup sekarang jadi sopir pribadi lo Er?" tanya Riko namun malah mendapat jitakkan dikepala. "Sakit, Cup." rengek Riko seraya memegangi kepalanya.
"BTW, Abilla kenapa tuh?" bisik Erika pada Renata.
"Entar dia juga cerita sendiri, tunggu aja" balas Renata.
***
Nafysa sengaja tidak ikut Tim Ribut kekantin, karena ia ingin menghampiri Arham dan memberikan kotak bekal untuknya, Arham jarang berada di kantin maka dari itu Nafysa berinisiatif untuk membawakan bekal.
"Pacar kedua gue dimana?" tanya Yusuf.
"Siapa?" tanya Erika bingung yang dimaksud pacar kedua Yusuf.
"Nafysa, siapa lagi pacar kedua gue? Elo? Ogah banget gue pacaran sama Upil, nyusahin doang" cicit Yusuf.
"Nih orang kalo ngomong asal jiplak aja, mulut lo gak pernah disekolahin apa?" gerutu Renata.
"Lo juga mau daftar jadi pacar gue Ren, tapi sorry ya, kuota udah habis" mendengar ucapan itu Renata reflek mendorong tubuh Yusuf hingga ia menabrak adik kelas yang sedang membawa banyak buku.
"Ma'af dek, gue gak sengaja" ucap Yusuf sembari membantu memunguti buku yang berserakan.
"Iya kak gapapa, tadi aku juga gak konsen waktu mau keluar kelas" ucapnya. Kemudian Yusuf memberikan tumpukan buku yang ia pungut kepada pemiliknya, gadis itu tersenyum menatap Yusuf.
"Permisi" ucap gadis tersebut setelah menerima bukunya dan melangkah pergi meninggalkan Tim Ribut.
"Tunggu" sergah Riko, "Boleh kenalan?" lanjutnya lagi
Tim Ribut tidak mempedulikan Riko, mereka melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Yusuf, Erika dan Renata saling menyalahkan atas kejadian beberapa saat yang lalu
"Gue dapet" teriak Riko yang tiba-tiba datang dan langsung duduk diantara teman-temannya yang sedang menikmati makanannya.
"Apaan?" tanya Yusuf dengan nada bicara ketus karena ia hampir tersedak cireng karena ulah Riko.
"Gue dapet gebetan baru dong" Semua menghela napas kasar seraya geleng-geleng kepala.
Mereka kembali melakukan aktivitasnya yang sempat diganggu oleh Riko. Riko menceritakan usahanya untuk mendekati gadis yang sempat bertabrakan dengan Yusuf, namun nampaknya tidak ada yang menggubris cerita Riko
"Namanya Ifvi, dia dari kelas X IPA 1, orangnya ramah, cantik dan--" belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya namun sebuah cireng tiba-tiba masuk menyumpal mukutnya
"Bad attitude control of tongue" ucap Yusuf.
"BACOT" jelas Erika dan Renata bersamaan. Riko mencibir ketiga temannya itu.
Setelah mebghabiskan makanan, mereka mengobril sebentar, perhatian Yusuf, Erika, Renata, dan Riko beralih ke Abilla yang sedari tadi terdiam.
"Bil" panggil Renata, Abilla paham apa yang diinginkan teman-temannya tersebut, ia memandang satu persatu wajah keempat temannya, seperti dugaanya mereka sedang meminta penjelasan tentang diamnya dia hari ini.
"Gue lagi gak mood" jawabnya.
"Ayok dong cerita, biar beban masalah elo tuh gak berat" tutur Renata.
"Cerita dong pacar, Abang Yusuf siap bantu menyelesaikan masalah dari Adek Abilla yang cantik" saut Yusuf diselingi cengiran.
"Jijik gue dengernya" ejek Riko.
"Huuuft..." Abilla menghela nafas panjang. "Kemaren seharusnya menjadi kencan gue sama Kak Rangga"
"Terus" ucap Erika.
"Kak Arham pengen ketemu sama Kak Rangga, dan dengan terpaksa gue iyain aja kemauannya"
"Terus terus" ucap Erika lagi.
"Terus Kak Arham gak ngijinin gue sama Kak Rangga pacaran"
"Terus terus terus" ucap Erika.
"Upil, lo bisa diem gak?" gerutu Yusuf sembari menoyor dahi Erika.
"Ucup kenapa sih lo suka banget noyor kepala gue" gerutu Erika.
"Kalian berdua stop berantemnya, Ok!" pinta Abilla dengan nada lesu.
"Lo sih" ujar Erika.
"Kok gue, Ya elo lah"
"Elo"
"Dasar Upil"
"Dasar Sinting"
Dan berlanjutlah mereka mengabsen kata-kata kotor. Abilla hanya mendengus, entah bagaimana bisa membuat dua orang yang duduk disamping kanan serta didepannya ini bisa akur.
***
Nafysa tidak ikut kumpul bersama geng tim ribut, hari ini ia berniat ingin memperbaiki hubungan Arham dan Abilla yang merenggang setelah kejadian kemarin.
Nafya masuk kedalam kelas Arham, ada sedikit rasa takut namun salah satu teman sekelasnya Arham mempersilahkan Nafysa untuk segera masuk menemui Arham, setidaknya Nafysa merasa lega karena ternyata kakak kelasnya tidak semenakutkan yang ia pikirkan.
Nafysa melihat Arham sedang memakai earphones dan sorot matanya fokus menatap buku pelajaan yang ia pegang. Nafysa mendekati Arham dan menarik earphones yang terpasang di telinganya.
"Ngapain?" tanya Nafysa.
"Belajar, tiga bulan lagi bakal sibuk sama tryout dan ujian" balas Arham.
"Gak istirahat?" tanyanya lagi seraya duduk disebelah Arham.
"Emangnya sudah bel?" tanya Arham balik.
Nafysa tersenyum, "Udah dari tadi" jawabnya
"Mau kekantin?" ajak Arham
"Gak usah, ini aku bawa bekal buat Kak Arham" Nafysa memberikan bekalnya pada Arham.
"Baik banget pacarku, makasih ya" ucap Arham.
"Iya sama-sama, dimakan!" perintah Nafysa, "Umm... Kalo gitu aku mau balik nyusul Tim Ribut ya kak" pamit Nafysa.
"Tim Ribut?" ucap Arham penuh tanda tanya.
"Maksud aku si Erika, Yusuf, Abilla, Renata, dan Riko"
"Kamu juga?" Nafysa terkekeh sendiri mendengar pertanyaan Arham, mau dijawab enggak tapi kenyataanya dia selalu ikut nimbrung bersama mereka.
"Gak usah balik, disini aja temenin aku makan" titah Arham, dan dengan senang hati Nafysa mengiyakan.
Arham membuka kotak bekal dari Nafysa, dilihatnya ada makanan favoritnya yaitu gado-gado, mereka saling menyuapi satu sama lain hingga membuat temen sekelas Arham merasa iri melihat dua pasangan tersebut.
"Kak Arham masih marahan sama Abilla?" tanya Nafysa disela-sela menikmati keromantisannya.
"Mana bisa aku marah lama-lama sama Abilla" ucap Arham seraya tersenyum, Nafysa yang mendengar itu seperti merasakan sesuatu yang menusuk dihatinya.
"Aaaa..." pinta Arham pada Nafysa supaya Nafysa membuka mulutnya, Nafysa pun menuruti keinginan Arham.
Mereka melanjutkan memakan gado-gadonya seraya menunggu bel masuk kelas berbunyi, sesekali mereka membahas pelajaran untuk meramaikan suasana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
a Novel by : DEAN RESMA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Shania Junianatha
kalo ada Tim Ribut suasananya jadi ramai gitu ya
2020-10-22
2
Istrinya Sougo Okita
sweet banget Nafysa sama Arham
2020-10-15
4
Istrinya Sougo Okita
tiap kali Tim Ribut keluar pasti bikin ngakak🤣🤣
2020-10-15
4