10

Mata Abilla sesekali mengerjap, ia berusaha menangkap cahaya lampu yang terasa silau masuk kedalam kornea matanya.

"Kamu udah sadar Sayang? Kamu gak kenapa-kenapa, kan?" tanya Diah yang sedang menyandarkan punggungnya dan duduk di pinggir kasur seraya membelai lembut rambut Abilla.

"Bil, Kamu masih ingat kan siapa Aku?" tanya Alex yang berdiri disamping istrinya.

"Ayah!" seru Diah sembari mencubit perut suaminya yang dirasa memberi pertanyaan konyol kepada putrinya.

"Auuww... Sakit Bunda! Kan Ayah cuma tanya, siapa tau Billa hilang ingatan setelah kepeleset di kamar mandi tadi"

"Ayah... Bunda...." Ucap Abilla sedikit parau, "Wajahku..." seru Abilla bangkit dari tidurnya sambil memegangi wajahnya.

"Bodoh!" ujar Alex dan ia melipat kedua tangannya diatas perut, "Kenapa Kamu pikir minyak angin bisa menghilangkan spidol permanen itu dari wajahmu?" lanjutnya.

"Jangan khawatir Sayang, wajahmu sudah Bunda bersihkan pakai alkohol" jawab Diah.

"Aauuwww..." rengek Abilla yang memegangi kepalanya bagian belakang yang terasa sangat sakit.

"Geger otak ga ya, Bun?!" seru Alex.

"Ayah...!" lagi-lagi Diah nampak kesal dengan ucapan suaminya, "Pelan-pelan sayang, tadi sepertinya kepalamu terbentur lantai waktu jatuh" ujar Diah.

"Coba Ayah periksa, demam atau tidak?" Alex menangkup wajah putrinya dan ia berkata "Takutnya kamu geger otak, Bil" lanjutnya lagi.

"Ayah... Billa gak papa kok, mana mungkin Billa geger otak gara-gara kepeleset doang"

"Bikin kaget orang tua aja, malah tadi Ayah pikir Kamu sudah mati, Bil" seru Alex.

"Ayah ini kalo ngomong gak di saring dulu, dia putri kita, Yah. Masa iya di do'ain yang jelek-jelek!" gerutu Diah.

***

Hari yang sangat melelahkan untuk Abilla, pertama ia mendengar kabar resminya hubungan Arham dan Nafysa, kemudian putusnya hubungan Erika dan Rendi, lalu pulang sekolah ia mendapatkan pengalaman yang sangat memalukan, sampai dia kepeleset di kamar mandi.

Abilla duduk di meja belajar, ia menatap jam dinding di kamarnya, sekarang sudah pukul 11 malam.

"Tadi gue pingsan ternyata lama juga ya" gumamnya.

Ia mengambil radio yang ada didalam laci kemudian menyalakannya, ia mengumpat beberapa kali karena ia ketinggalan acara favoritnya, "Sial banget sih gue hari ini" keluhnya.

Abilla kembali memutar tombol radio untuk menemukan sesuatu yang akan mengembalikan moodnya yang hilang hari ini, jarinya berhenti bergerak ketika ia mendengar ada suatu event yang menarik baginya.

"Silahkan di ingat-ingat kalo perlu di catat aja biar tidak lupa" ~Penyiar Radio.

"Yang berikutnya adalah nomer telpon dari pemuda berusia 20 tahun, dia seorang mahasiswa, namanya Rangga Abimana nomer telponnya 08123456XXXX" ~Penyiar Radio

Entah apa yang ada dipikiran Abilla, tiba-tiba ia mencatat nomer ponsel tersebut pada buku tugasnya. Abilla mematikan radionya dan mengembalikan kedalam laci meja belajar. Ia merapikan meja belajarnya dan mempersiapkan buku pelajaran untuk besok sebelum ia merangkak ke atas kasur.

***

"Selamat pagi Ayah, Bunda" sapa Abilla kepada kedua orang tuanya yang tengah menunggunya di meja makan.

"Pagi juga sayang" jawab Ayah dan juga Bundanya bersamaan, "Apa masih sakit kepalanya, kalo masih sakit mendingan Kamu istirahat aja dirumah, nanti Mama yang akan minta izin ke sekolah kalo Kamu sakit" kata Diah.

"Billa gak papa, Bun!"

"Bil, nanti Ayah yang nganter Kamu ke sekolah" ujar Alex sembari menikmati sarapannya.

"Memangnya Pak Mamat kemana, Yah?"

"Pak Mamat cuti selama seminggu, anaknya masuk rumah sakit tadi malam, jadi Kamu selama seminggu ini dianter Ayah aja ya, Nak" ujar Diah menjelaskan.

"Billa naik ojek online aja, Billa kasihan sama Ayah kalo harus puter balik, apalagi tujuan kita berbeda" pinta Abilla.

"Kamu gak papa naik ojek?" tanya Alex memastikan.

"Iya Ayah, Billa tau kok kalo Ayah sibuk"

"Ya udah, Ayah pesenin tukang ojeknya"

"Oke"

Alex menghentikan makannya sebentar, ia mengambil ponsel yang ia letakkan di saku kemejanya, setelah ia memesankan ojek untuk putrinya, ia kembali melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda.

Setelah selesai sarapan, Abilla merapikan seragamnya sedangkan Diah mengambilkan jas suaminya dan memakaikannya.

Tiiit... Tiiit...

"Sepertinya tukang ojeknya udah datang, Billa berangkat dulu" ujar Abilla dan ia mendekati Ayah dan Bundanya kemudian mencium kedua tangan mereka bergantian sebelum ia beranjak pergi dari meja makan.

"Hati-hati di jalan, Nak" ucap Diah.

***

Ditengah perjalanan, motor ojek online yang Abilla tumpangi berhenti di perempatan jalan karena lampu merah. Abilla mendengar nada dering ponselnya menyala dan ia segera mencari ponsel miliknya yang berada didalam tas, tanpa melihat layar ponsel ia langsung mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Hallo, ada apa?" tanya Abilla pada si penelepon yang belum ia ketahui orangnya, mungkin jika ia langsung mengangkat panggilan tersebut dan mendengarkan suaranya pasti bisa langsung mengenalinya, pikirnya begitu.

"Hallo..." ucapnya yang kesekian kalinya, ia merasa aneh padahal ia sudah menerima panggilan tersebut namun nada dering ponselnya masih berbunyi.

"Hallo!" suara seorang pemuda yang tepat berada disampingnya yang juga menaiki ojek online tengah menerima panggilan masuk.

Abilla memperhatikan ponselnya dan betapa malunya ia ketika melihat layar ponselnya tidak ada panggilan masuk saat itu, kemudian ia menoleh ke arah pemuda yang berada disampingnya dan memperhatikan ponsel pemuda itu, ternyata ponselnya sama dengan ponsel miliknya pantas saja nada deringnya terdengar sama, Abilla merutuki kebodohannya, ia juga nampak kaget ketika pemuda itu menoleh ke arahnya.

"Mati gue, dia kenal gue gak, ya?" gumamnya dalam hati.

Abilla menundukkan pandangannya ketika pemuda tersebut masih terus menatapnya.

"Ah dia ga mungkin kenal, waktu itu kan gue datang nyelamatin dia dengan dandanan yang aneh" pikirnya dalam hati.

"Ini lampu merah lama banget sih!" gerutunya namun masih didalam hati.

Ya, pemuda tersebut adalah pemuda yang sama dengan yang ia tolong waktu itu.

Setelah sampai di gerbang sekolah Abilla terlihat buru-buru ingin segera masuk kedalam ruang kelas, karena hari ini ia berangkat agak telat dari biasanya.

"Ini Mas ongkosnya" ucap Abilla menyodorkan uang lima puluh ribuan.

"Mbak, Mbak...!" panggil tukang ojek tersebut dengan sedikit berteriak.

"Ambil aja Mas kembaliannya" saut Abilla sambil terus berlari menuju ruang kelas.

Sesampainya Abilla di dalam kelas, napasnya nampak terengah-engah karena lelah berlari. Teman sekelas menatap Abilla dengan tatapan penuh keheranan, sebagian dari mereka seperti sedang menahan tawa, namun Abilla tak memperdulikannya, ia langsung menuju meja kelompoknya yang terlihat sudah lengkap anggotanya.

"Kalian kenapa menatapku begitu?" tanya Abilla kepada lima orang di hadapannya itu.

"Lo yakin gak ada yang kelupaan, Bil?" tanya Nafysa.

"Hah, maksud lo?" Abilla melihat seragamnya dan ia merasa tidak ada yang salah, tapi kenapa semua orang terlihat ingin menertawainya.

"Lo mau balapan dikelas, Bil?" tanya Riko, Abilla masih bingung dengan pertanyaan dari teman-temannya yang memang tidak ia pahami.

"Itu helm Mang ojol kenapa gak lo balikin?" ujar Yusuf yang seketika disambut gelak tawa dari seluruh teman sekelasnya.

Mendengar ucapan Yusuf, sontak Abilla memegangi kepalanya, "OH IYA...!" Teriak Abilla histeris. "Duh, gimana nih? Pantesan tadi tukang ojeknya manggilin gue melulu" ujar Abilla yang begitu panik.

"Ya udah sih, lo tinggal kembaliin aja helmnya" ujar Renata yang masih tertawa dengan kelakuan ajaib Abilla.

"Naf, anterin gue" rengek Abilla, namun Nafysa masih tertawa melihat kekonyolan Abilla pagi itu hingga matanya meneteskan air mata. "Naf berhenti ngetawain gue!" pinta Abilla seraya mencubit lengan Nafysa berkali-kali.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa untuk Like dan Komen. banyakin komen spam juga gak papa kok😁

Terima Kasih...

a Novel by : DEAN RESMA

Terpopuler

Comments

Rhie_zheya

Rhie_zheya

Abilla begitu keturunan bapak'y ya.. 😁😁

2020-11-15

1

Lullaby

Lullaby

ketawa malem-malem dikira lagi kesambet, astag... gara-gara author nih aku kena sembur emak😂😂🤭

2020-11-09

2

Oshienivha

Oshienivha

part ini bikin perutku sakit thor karna tawa mulu gara² abilla

2020-08-27

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!