Sudah hampir dua minggu berlalu. Hubungan Abilla dengan Rangga semakin lengket, mereka sering ikut request lagu di radio dan terkadang saling titip salam juga. Hampir tiap hari mereka bertemu karena sepulang sekolah Tim Ribut selalu menyempatkan nongkrong di restoran tempat Rangga bekerja.
"Selamat siang menjelang sore" sapa Rangga pada Tim Ribut. "Mau pesen apa?" Tanyanya dengan ramah.
"Halah, bilang aja lo kesini mau modusin si Billa" Saut Yusuf.
"Ucup, kalo lo cemburu bilang aja kali, gak usah ngegas kek gitu!" Kekeh Abilla.
"Gue gak suka kalo lo lebih perhatian sama dia ketimbang gue, gue ini pacar sah elo Bil. Lo anggep apa hububgan kita selama ini?" oceh Yusuf.
"Kak Rangga gak usah didengerin omongan si Ucup, dia lagi PMS sekarang" Seru Erika.
"Lo pikir si Ucup cewek apa?" Ledek Riko sembari tertawa.
"Lagian, tiap hari yang ditanya itu-itu mulu, kita tiap hari pesennya juga gak berubah, apalagi kalo bukan mau modusin Billa! Kalo perlu restorannya gue beli sekalian biar gue bisa pecat lo jadi karyawan, males tiap hari lihat muka elo" Oceh Yusuf dengan wajah yang sedikit ditekuk.
"UCUP" bentak Abilla.
"Lo posesif banget sih Cup! suasananya jadi menegang kan" gerutu Riko
"Gue emang sengaja pengen nyapa Billa, kalau emang lo ngerasa cemburu liat kedekatan gue sama Abilla, kenapa gak dari sekarang aja lo mundur, karena udah pasti Billa akan milih gue ketimbang lo!" Ujar Rangga dengan nada sedikit tinggi, hingga membuat para srikandi menganga tak percaya mendengar ucapannya yang semakin hari semakin menunjukkan keseriusannya dengan Abilla.
"Kenapa gue harus mundur dari lo?" Jawab Yusuf dengan nada kesal.
"Karena gue lebih ganteng daripada lo!"
"Tapi gue lebih kaya dari lo!"
"Halah, uang masih minta sama orang tua aja belagu lo!"
"Apa lo bilang?"
"STOP!!! Kalo kalian masih ribut mending gue balik aja" Ancam Abilla, berharap ancamannya bisa menghentikan perdebatan Rangga dan Yusuf, dan ternyata itu berhasil.
Setelah hampir satu setengah jam mereka mengobrol akhirnya mereka memutuskan untuk kembali pulang.
"Er, lo balik sama siapa?" Tanya Yusuf.
"Naik angkotlah, tiap hari kan gue naik angkot" Jawabnya.
Yusuf menggaruk alisnya yang tidak gatal dengan jari telunjuknya, "Umm... Gue anter aja ya" Erika melongo mendengar kalimat Yusuf.
"Lo gak lagi manfaatin gue kan?" Tanya Erika dengan memicingkan matanya menatap Yusuf dengan curiga.
"Negatif mulu pikiran lo, gue mau nganterin lo tuh karena gue kasihan sama lo tau, tiap hari harus naik angkot, kan lumayan kalau gue anterin lo uang saku lo bisa ditabung" Jelas Yusuf.
"Beneran nih! Entar lo minta gue bantuin lo buat deket sama Billa, kalo itu permintaan lo, gue ogah bantuinnya" Cicit Erika.
"Buat apa gue manfaatin lo biar bisa deket sama Billa, kalo gue mau deketin dia ya gue deketin aja tanpa harus minta bantuan sama lo" Ucap Yusuf sembari menoyor dahi Erika.
"Biasa aja kali, Cup!" Gerutu Erika.
"Cepetan masuk mobil sebelum gue berubah pikiran!"
"Kalo bisa lo tiap hari anter jemput gue ya, Cup! Biar gue bisa ngirit uang saku gue, lumayan bisa buat nambah beli skincare" ucap Erika
"Berisik! gue tinggal nih" Erika menyebikkan bibirnya hingga Yusuf yang melihat tingkahnya itu menaikan salah satu sudut bibirnya.
***
Didalam restoran Abilla sengaja keluar sedikit terlambat karena ia ingin menghampiri Rangga yang sedang bekerja.
Rangga bekerja di restoran yang dikelola oleh teman sekelasnya, Rangga adalah seorang mahasiswa semester tiga dari Fakultas Ekonomi, ia mendapatkan beasiswa full sampai ia lulus S1. Kehidupannya yang sederhana membuat dirinya harus mandiri tanpa harus merepotkan kedua orang tuanya.
"Kak Rangga" Panggil Abilla, Rangga hanya menjawabnya dengan senyuman termanis.
"Maafin ucapan Yusuf ya Kak, jangan dimasukin ke dalam hati juga, dia emang gitu orangnya, mulutnya gak bisa direm. Tapi dia sebenarnya gak bermaksud bu..."
"Aku tahu" Saut Rangga memotong penjelasan Abilla. "Dia itu berusaha melindungi kalian, Aku salut sama sahabat kamu yang satu itu, cuma cara dia sedikit menyebalkan" Lanjut Rangga.
"Jadi Kak Rangga gak marah kan?" Tanya Abilla sekali lagi untuk memastikan.
"Enggaklah, aku malah berterima kasih sama Yusuf, karena kalo aku lagi gak ada disampingmu masih ada dia yang akan ngebantuin aku buat jaga bidadari hatiku yang cantik ini"
"Iiih... Udah mulai pinter gombal deh, belajar darimana?"
"Dari... Hatiku" Jawabnya
Blussshh...
Pipi Abilla terasa panas mendengar kalimat Rangga, ia langsung menundukkan kepalanya supaya Rangga tidak bisa melihat rona pipi Abilla yang berubah menjadi merah seperti kepiting rebus.
"Kamu mau pulang sekarang atau mau nungguin aku disini?" Goda Rangga lagi.
"Mau pulang aja"
"Umm... Bil, weekend kamu ada acara gak ?"
"Mau ngajak Billa ngedate Kak?" Tanya Abilla tanpa malu-malu.
"Enggak, tapi kalo kamu maksa ya ayok" Ujar Rangga sedikit meledeknya.
"Iiihh... Nyebelin!" Gerutu Abilla yang kemudian mendapat cubitan gemas dari Rangga di pipinya.
"Ya udah cepetan pulang sana keburu sore, terus entar dimarahin Bunda loh kalau pulangnya kesorean"
"Umm... Billa pulang dulu ya Kak, semangat kerjanya" Ucap Abilla.
***
"Lo lama bener di dalam, Bil. Ngapain aja?" Tanya Renata.
"Gak usah kepo deh!" JAwab Abilla seraya membuka pintu mobil miliknya. "Eh tunggu... Erika mana? Dia pulang naik angkot lagi?"
"Udah pulang di anter Ucup tadi" Jawab Nafysa
"Mereka berdua cocok loh, kalo dipikir-pikir" ujar Riko
"Maksud Elo?" tanya Abilla
"Gimana kalo kita buat mereka jadian?" seru Riko
"Hah..." respon Renata dan Nafysa kaget.
"Gue gak mau ikut campur, entar kalo mereka berantem imbasnya ke persahabatan kita" jawab Abilla
"Gue setuju sama Billa, persahabatan kita lebih penting." sahut Renata.
"Biarkan mereka yang menentukan takdirnya, kita gak usah ikut campur dan kita sebagai sahabatnya hanya bisa mendukung saja" seru Nafysa.
"Yaudah kita pulang aja!" ajak Riko
Mereka berempat beranjak pulang dari restoran, rumah Erika dan Yusuf berbeda arah dari keempat temannya, jika Abilla, Nafysa, Renata dan Riko rumahnya berada di sebelah Selatan dari tempat sekolahnya maka Erika dan Yusuf berada di sebelah Utara.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
a Novel by : DEAN RESMA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Cindy Hapsari Maharani P.P.
Nyimak🤧🤧
2020-12-02
2