Setelah istirahat selama seperempat jam, bel tanda jam pelajaran di mulai berbunyi. Aku sudah siap dengan buku mata pelajaran yang akan diajarkan. Namun setelah sepuluh menit berlalu, guru mapel tak kunjung masuk ke kelas juga.
"Jam kosong lagi, nih kayaknya,"
"Aku ke toilet tadi, kelas lain jam kosong juga,"
"Kayaknya ada rapat dadakan, deh,"
"Bete, nih, di dalam kelas doang,"
"Mau main basket panas, main sepak bola juga panas,"
"Ndro, minta izin ke ruangan musik boleh nggak, sih? Mending kita nge-band dari pada nggak ada kegiatan,"
"Iya, tuh, kayaknya seru,"
"Ayo, Ndro, minta izin, gih!"
"Iya, Ndro, dari pada bete di kelas,"
Desak teman-temanku yang memang ada beberapa orang yang ikut ekskul nge-band. Ketua kelas kami sendiri yang namanya Suhendro adalah vokalis band di sekolah. Suaranya mirip Iwan Fals dan dia juga merupakan fans Iwan Fals.
Ekskul di sekolah ku memang termasuk lengkap. Dari Pramuka, Kopala ( korps pencinta alam), Band, drumband, teater, pencak silat, karawitan, tatapan boga, marawis, rohis dan masih banyak lagi.
"Ya, sudah, aku coba dulu minta izin," sahut Suhendro karena teman-teman terus mendesaknya.
Hendro pergi minta izin menggunakan ruangan band serta peralatan musik yang ada di ruangan itu dan tak lama kemudian dia sudah kembali ke kelas.
"Gimana, Ndro? Boleh nggak?"
"Diizinkan, nggak?"
Tanya teman-temanku tidak sabar menunggu jawaban dari Hendro.
"Sayang sekali.." ucap Hendro menghela napas panjang membuat kami kecewa, karena pasti tidak diizinkan oleh guru.
"Sayang sekali boleh!" ucap Hendro penuh semangat.
"Yee..." kami bersorak senang.
"Hus! Jangan berisik! Ntar kita kena tegur," ujar Hendro memperingati kami agar tidak berisik.
Kami menuju ruangan band dan teman-teman yang biasa ikut band pun mulai menempati posisi masing-masing. Bahkan anak dari kelas lain yang ikut band pun ikut ke ruangan band.
Aku dan teman-temanku pun ikut bernyanyi dengan riang. Jam kosong yang membosankan terasa mengasikan saat seperti ini.
Beberapa lagu kami nyanyikan bersama diiringi alunan musik yang dimainkan oleh teman-temanku. Bahkan anak kelas lain juga banyak yang berdiri di depan ruangan band, sedangkan kami sendiri di dalam ruangan band sudah cukup sesak. Hingga...
"Berhenti! Berhenti! Siapa yang mengizinkan kalian menggunakan peralatan musik band di sini? Kalian tahu apa hukumnya kalau menggunakan peralatan musik dalam ruangan ini tanpa izin?" tanya seorang pria yang tidak lain adalah wakil kepala sekolah.
"Mampus!"
"Tamatlah kita.."
"Bagaimana ini?"
"Bukankah sudah minta izin?"
Kami semua merasa ketakutan karena wakil kepala sekolah ini terkenal killer. Kalau memberikan hukuman tidak tanggung-tanggung. Jika yang dihukum tidak menjalankan hukuman dengan baik, makan akan diberi tambahan hukuman. Kalau masih tidak menjalani hukuman, maka akan kena SP, alias surat peringatan dan orang tua murid akan di panggil ke sekolah.
"Siapa yang mengizinkan kalian?" tanya wakil kepala sekolah lagi dengan suara lumayan tinggi.
Kami semua pun menatap ke arah Hendro yang tadi katanya sudah meminta izin. Tapi tak satupun dari kami yang tadi menanyakan pada Hendro, pada siapa dia meminta izin memakai alat musik dan menggunakan ruangan ini.
"Saya sudah minta izin pada guru kesenian, Bu Laras, Pak," jawab Hendro terlihat tegas tanpa keraguan.
"Bu Laras? Kamu jangan berbohong! Hari ini Bu Laras tidak ada jadwal mata pelajaran. Beliau bahkan tidak hadir di sekolah, karena ada seminar kesenian," ucap wakil kepala sekolah menatap Hendro tajam.
"Saya tidak berbohong, Pak. Saya bertemu beliau di dekat ruang guru. Tapi belia nampak buru-buru. Saya bersedia di hukum, jika saya berbohong," ucap Hendro serius.
"Hm.. sepertinya kamu sangat yakin. Kalau begitu biar bapak hubungi Bu Laras" ucap wakil kepala sekolah.
Namun sudah beberapa kali kepala sekolah menghubungi Bu Laras, panggilan teleponnya tak kunjung diangkat. Hingga akhirnya wakil kepala sekolah mengirim pesan pada Bu Laras. Tapi sepertinya juga tidak ada balasan.
"Bu Laras tidak menjawab telepon ataupun membalas pesan bapak. Untuk sementara masalah ini bapak tangguhkan sampai ada konfirmasi dari Bu Laras. Sekarang bereskan semua peralatan musik ini dan kembali ke kelas kalian," ucap wakil kepala sekolah.
"Baik, Pak," sahut kami semua dan wakil kepala sekolah pun meninggal ruangan ini.
"Huff.." kami semua akhirnya bernapas lega. Namun sesaat kemudian kami menatap pada Hendro.
"Kalian jangan khawatir.. Aku beneran sudah minta izin pada Bu Laras. Aku yang akan bertanggung jawab jika wakil kepala sekolah memberikan hukuman," ucap Suhendro yang mengerti arti tatapan mata kami padanya.
*
Setelah melewati banyak drama, akhirnya aku bisa membeli baju olahraga dengan menjual empat ekor ayam dan beberapa kilo beras.
Hari ini aku memakai baju olahraga yang baru aku beli. Sebelum olahraga, aku dan teman-teman sekelas ku melakukan pemanasan sesuai arahan guru olah raga kami. Setelah melakukan pemanasan, kami di suruh lari keliling lapangan sepak bola sebanyak lima kali putaran.
"Huff..capek.." ucapku meluruskan kedua kakiku seraya duduk di rumput setelah berlari lima kali mengelilingi lapangan sepak bola.
"Kenapa Pak Heri mengeluarkan gawang rintangan dan matras, ya?" ucap Roro, anak tercerdas di kelasku.
"Jangan-jangan kita di suruh lari halang rintang," sahut yang lain.
"Tapi, kok, pakai matras?"
"Nggak tahu. Kita tunggu saja penjelasan dari Pak Heri,"
Kawan-kawanku masih kasak kusuk menebak olah raga apa yang akan kami praktekkan hari ini seraya mengamati Pak Heri, guru olah raga yang juga guru yang mengajar ekonomi di kelas kami.
Aku melihat gawang yang biasa dijadikan rintangan untuk lari diletakkan di ujung matras oleh Pak Heri.
"Okey, anak-anak, hari ini kita akan melakukan olahraga lompat kangkang yang langsung dilanjutkan dengan jungkir balik ke depan. Jadi, kalian akan lari dari start di sana, lalu melakukan lompat kangkang melewati gawang rintangan ini dengan menumpukan kedua tangan kalian dan mengangkangkan kedua kaki kalian. Setelah mendarat, kalian harus langsung melakukan jungkir balik ke depan. Bapak akan memberikan contoh. Kalian perhatikan baik-baik," ucap Pak Heri, kemudian mulai melakukan praktek lompat kangkang yang dilanjutkan dengan jungkir balik di atas matras.
Pak Heri lari dari start yang sudah di tentukan, lalu melakukan lompat kangkang dan berlanjut dengan gerakan jungkir balik di atas matras yang diletakkan di depan gawang rintangan.
Lompat kangkang
"Duh, gawang rintangannya lumayan tinggi. Aku bisa nggak, ya?"
"Mana langsung di lanjutkan dengan jungkir balik lagi,"
"Kalau melihat Pak Heri mempraktekkan sih mudah. Tapi aku nggak yakin akan semudah kelihatannya,"
"Coba aja dulu,"
"Larinya harus kenceng, tuh,"
Kasak kusuk teman-temanku melihat Pak Heri mempraktekkan lompat kangkang yang dilanjutkan dengan jungkir balik di atas matras.
"Okey, sudah lihat bagaimana caranya, 'kan? Sudah jelas?" tanya Pak Heri.
"Jelas.." sahut kami bersamaan.
"Ada pertanyaan?" tanya Pak Heri menatap kami semua, namun tidak ada yang mengangkat tangan ataupun bersuara.
"Okey, kalau sudah jelas dan tidak ada pertanyaan, kita lanjutkan dengan praktek. Bapak akan memanggil kalian sesuai nomor urut absen," ucap Pak Heri
Satu per satu murid di panggil berdasarkan nomor absen dan satu per satu pun melakukan praktek. Aku sendiri tidak terlalu yakin bisa melakukannya, karena praktek tidak semudah teori.
Akhirnya giliran ku pun tiba. Aku mula berlari dari start yang sudah di tentukan secepat mungkin, lalu menumpukan kedua tangan ku di gawang rintangan dan mengangkangkan kaki. Setelah itu aku pun mendarat di atas matras dan langsung melakukan jungkir balik.
Setelah melakukan praktek lompat kangkang dan melakukan gerakan jungkir balik aku merasa ada yang salah dengan leherku.
Aku..aku tidak bisa bersuara? Suaraku hilang.
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Anitha Ramto
di bab berp ya ada Khaira dan Cempakanya..trs di susul Zayn dan Yoga...kira² mereka ada di di ga ya..kan mereka satu kelas hiihiih
2024-07-25
3
Hany
duh ada2 saja nih kejadian yg menimpa indah
2024-07-05
4
nuraeinieni
emang masa2 sekolah itu luar biasa,,,apalagi guru tdk hadir pas jam2 terakhir,,,kan bisa cepat pulang.
2024-07-05
3