"DEATH CHAOS!!!"
Liyura berseru membuat tanah sekitarnya bergetar, diiringi hembusan angin yang semakin kencang dengan abnormal.
Para pasukan Goblin berusaha menyeimbangkan tubuh mereka akibat terpaan angin.
Liyura dilindungi oleh semacam sihir pelindung yang transparan agar angin yang kencang tidak mengenainya.
Tiba-tiba saja angin berhembus semakin kencang sampai debu pun beterbangan dari seluruh arah.
Teriakan beberapa Goblin terdengar saat beberapa pisau angin menyayat tubuh mereka bagai musuh dalam selimut. Liyura yang tidak terkena menjadi menikmati pemandangan di depannya.
Ini pantas dilakukan olehnya karena mereka telah menyakiti Evol nya! Jika hanya dirinya yang diserang maka dia tidak akan semarah ini.
Evol bisa dibilang adalah temannya meskipun baru pertama bertemu dalam beberapa hari. Liyura sekarang memang benar-benar seperti induknya yang melindungi anaknya dari serangan musuh yang mengancam.
Mungkin bisa dibilang dia terikat dengan ucapannya pada Chris untuk melindunginya sebagai orang tuanya meskipun Liyura memperlakukannya lebih dari sebagai teman.
Liyura melihat dari sekian banyak pasukan Goblin, dia melihat beberapa yang berusaha mendekatinya akan tetapi langsung di tebas oleh pisau angin yang tak terlihat, yang bagai melesat seperti cahaya.
Liyura melihat sebagian Goblin telah berkurang dan akhirnya skill nya pun menjadi semakin bekerja membuat jutaan, tidak entahlah berapa tapi itu tidak terhitung jumlahnya, beberapa pisau angin melesat bagai pedang yang memiliki pemikiran seperti manusia membuat Goblin tidak ada yang berkutik untuk sekedar menghindar saja sulit karena mereka hanya bisa menyerang menggunakan mata dan bukannya insting.
Skill Death Chaos menjadi lebih agresif hingga angin semakin kencang membuat pemandangan menjadi kabur seolah tertutupi kabut, Liyura masih bisa melihat pertarungan dan melihat Skill nya menebas menyerang Goblin tanpa sedikitpun gagal menyakitinya.
Goblin menjadi putus asa dan terus meneriakkan teriakan yang pilu tapi Liyura terlalu tuli untuk mendengarkan teriakan mereka. Seakan mereka tak pantas menerima maaf.
Pisau angin menebas dengan sangat cepat dan membalik pertarungan, para Goblin tidak berdaya dan semuanya mati mengenaskan tanpa perlawanan.
Bahkan yang mereka anggap sebagai raja tibdak bisa melakukan apa-apa. Tapi Raja Nilog itu seperti mengeluarkan sesuatu dari saku Equip yang dikenakannya.
Dia mengeluarkan sebuah cincin yang aneh dan menerikkan sebuah skill atau nama, entahlah.
"Raja Kegelapan! Tolong bantulah aku menghadapi manusia sampah itu dengan kekuatan maha dahsyatmu!"
Kabut dan cahaya bercampur menjadi satu membentuk pusaran yang menabjubkan ke arah cincin yang bersinar terang saat Raja Nilog meneriakkan sebuah nama.
Liyura menyipitkan matanya saat melihat sesosok muncul, diiringi sebuah tawa menggema menggeyarkan seluruh tempat.
"Aku tak menyangka aku dipanggil hanya karena satu gadis manusia saja!"
Kata sesosok itu menertawakan Raja Nilog. Raja Nilog tidak menjawab dan hanya membungkukkan badannya ke arah sosok itu.
"Maaf Tuanku, tapi manusia itu bukan manusia biasa, dia dapat meruntuhkan pasukan tak terhitungku hanya dengan kelompok kecilnya. Aku mohon Tuan mengalahkannya."
Goblin membungkuk dan menegakkan badannya kembali. Dia melirik ke arah Liyura yang menatapnya masih datar.
"Baiklah, sebagai gantinya kau harus memberikan gadis itu padaku!"
Goblin hanya mengangguk setuju. Kali ini sodok itu menatap Liyura dengan tatapan meremehkan. Dia sebenarnya tidak tau semua taktik yang sudah direncanakan Liyura jika hal ini terjadi.
"Pisau angin, serang makhluk jelek itu dan koyak dia! Buktikan jika kau adalah Skill yang paling kuat yang diberikan oleh pemilik Pedang Legendaris!"
Liyura meneriakkan Skill Death Chaos yang masih aktif untuk menunggu serangannya kembali.
Saat menerima perintah Liyura, beberapa pisau angin melesat dengan kecepatan kilat ke arah sosok itu membuatnya menggoreskan tajamnya angin pada makhluk itu.
"Skill Sampah, aku sang Raja Kegelapan tidak akan tergores hanya dengan Skill ini!"
Liyura yang merasa rencananya gagal karena tidak berhasil melukai makhluk seperti Undead di depannya akhirnya mengeluarkan pedang Bulan Sabitnya.
Pelindung yang menutupi dirinya yang transparan akhirnya menghilang membuat Liyura melangkah bebas ke arah sosok itu.
Liyura mengeluarkan pedang dari ruang hampa membuat Raja Kegelapan cukup terkejut. Liyura juga mengidentifikasi musuh di depannya.
[ Raja Kegelapan / Lv. 100
Penjaga Dungeon Hampa. yang menantang player untuk mendapatkan harta karun yang tersimpan jika berhasil mengalahkannya.
HP : 12.000
MP : 12.000
Skill : - Silent Aura Lv. 80
dapat membuat musuh teritimidasi hanya karena sebuah aura yang dikeluarkan akibat mengumpulkan aura pembunuh. Hampir sama seperti Skill Death Aura akan tetapi lebih lemah jauh dari Skill tersebut.
????? ]
Liyura mengernyit bingung, entah berapa kali dia menemukan tanda tanya di setiap dia melihat status lawannya.
Atau mungkinkah karena lawannya sangat kuat terus menerus seperti yang dihadapinya? Tapi kenapa dia tidak berkutik sekalipun setelah tau bahwa lawannya adalah berlevel 100!
Liyura menyiapkan kuda-kuda terbaiknya agar dapat mengantisipasi serangan musuh. Melihat gadis di depannya siap, Raja Kegelapan juga tidak sungkan untuk serius saat melihat status gadis itu dan melihat jumlah Poin HP maupun MP nya yang berjumlah 30.000 yang masih ada di level 15.
Raja Kegelapan hanya memperhatikan gadis di depannya dengan teliti. Sedangkan Liyura beraiap menyerang.
Liyura akhirnya menyerang saat telah menunggu terlalu lama untuk memulai mebuat raja kegelapan juga tidak berniat untuk menghindar.
Serangan pertama Liyura tidak berhasil, padahal dia telah mengenai Raja Kegelapan dengan telak tanpa melihatnya menggunakan Skill.
"Moon Wave - Crescent Wave!"
Liyura menggunakan Skill nya untuk dapat mengurangi HP lawannya secepat mungkin. Raja Kegelapan itu akhirnya menghindar saat tahu jika Skill itu dapat melukainya.
Liyura berhasil menggores tubuhnya hingga mengurangi HP Raja Kegelapan sebanyak 50 poin. Liyura tersenyum dan segera menyerang kembali dengan Skill yang beebeda.
"Moon Wave - Semicircular Wave!"
Liyura menebas dengan cepat hingga muncul bulan setengah lingkaran ke arah lawan dengan gelombang yang tinggi. Raja Kegelapan sekali lagi tidak cepat menghindar dan HP nya berkurang sebanyak 100 kali ini.
Sang Raja Kegelapan menjadi serius dan segera menggunakan skill nya.
"Silent Aura!"
Liyura tiba-tiba merasakan stun beberapa detik dan akhirnya dapat bergerak kembali akan tetapi dia terjatuh dalam posisi berjongkok dengan pedang bertopang ke tanah untuk menyangga tubuhnya.
Bar HP nya berkurang drastis yaitu 50 poin akan tetapi itu cukup untuk mebuatnya mendapatkan Dmg dari Skill lawan yang berlevel 80.
Liyura kembali berdiri saat dirasa dirinya kembali pulih dlaam sekejap seperti meminum Potion. Raja kegelapan menatapnya dengan pandangan tertarik.
"Jika kau bisa mengalahkanku, cincin yang ada di tangan Nilog akan menjadi milikmu dan kau dapat memanggilku kapanpun kau mau. Dan berapa kalipun aku akan datang setelah menerima panggilan darimu. Bisa kita bertarung serius?"
"Oh, jadi mulai tadi, kau menganggap seranganku hanya pemanasanmu saja? Baiklah kuterima tantanganmu, kau tidak boleh mengingkari janji."
"Baiklah aku janji."
Liyura bersiap kuda-kuda kembali dan kali ini mengeluarkan pedang emasnya. Pedang emas dengan lambang rumit itu sontak membuat sang Raja Kegelapan sangat terkejut.
"Darimana kau mendapatkan pedang itu?"
"Sudah dua orang yang menanyakannya, aku mendapatkannya karena aku membelinya dengan misi."
"Siapa yang menanyakannya pertama kali?"
"Si Raja Tua cerewet dari seluruh Undead, aku menamainya Aver. Ada apa memangnya? Kita tidak jadi berduel?"
Raja kegelapan tertawa lagi saat mendengarkan perkataan Liyura yang meledek Aver.
"Aku ternyata tidak salah menyangka. Kau adalah yang terpilih, aku tidak akan melawanmu, justru aku ingin bergabung denganmu. Pedang emas itu, pertemukanlah aku dengannya nanti setelah kau menemukan pedang yang lainnya. Dan dimana Aver?"
"Dia ada di sini. "
Kata Liyura menunjuk ke arah Dahinya dan membuka poni yang menutupi dahinya untuk menunjukkan tanda segel berwarna merah darah.
"Baik, antarkan aku ke sana, mulai sekarang aku akan bergabung denganmu. Jika kau butuh bantuanku, kau dapat memanggilku. "
Sebelum pergi, Goblin itu menjadi bingung dan mengehentikan langkah Raja Kegelapan.
"T-tunggu dulu, Tuanku bagimana kau bisa berada di pihak gadis sampah itu? Bunuh saja dia tuanku!"
Saat mendengar perkataan Goblin itu akhirnya Raja Kegelapan berhenti dan menatapnya dengan pandangan yang sangat tajam.
"Berani kau menghinanya? Apa kau ingin kujadikan Undead, teman dari saudaraku adalah temanku juga. Mulai sekarang, aku bukan Summon mu lagi!"
Setelah mengatakan itu, Liyura menutup mata dan nenggunakan teknik pikirannya untuk mengirim Raja Kegelapan ke dalam Magic Forest yang tersegel di dahinya.
Tubuh Raja Kegelapan bagai terhisap dan hilang sepenuhnya ke dalam segel. Liyura membuka mata Setelah beberapa lama dan melihat Raja Nilog sedang berlutut di tanah.
Liyura merenggut cincin berwarna hitam darinya dan melingkarkannya ke jari manisnya. Liyura berjalan meninggalkan tanah lapang menuju ke kawanan Guild Balck Knight yang menjauh dari pertarungan.
***
**Jika ada yang masih belum mengerti dengan ceritanya tenang saja nanti pasti akan dijelaskan seluruhnya melalui chapter khusus penjelasan.
Jangan Lupa Dukung Author dengan cara Like, Vote, Rating 5, dan Follow Author.
Jangan lupa juga komen di setiap chapter agar komen novel ini tidak sepi (tapi komennya berhubungan dengan novel yah).
Sekian dari Author, maaf Jika ada Typo/penulisan kata yang salah yang mungkin mengganggu pembaca**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Alice(*˘︶˘*).。.:*♡
😳🤤🤤
2021-03-12
1
EL CASANDRA
oohh saudaranya ya
2021-02-17
1