Setelah selesai makan siang, dua keluarga itu sedikit berbincang membicarakan banyak hal termasuk perkuliahan dua gadis yang tak lain Celine dan Viona.
”Gimana dengan kuliah kalian berdua?” tanya William yang sejak tadi hanya mendengarkan obrolan keluarga nya dan keluarga Celine.
”Baik kok kak.” jawab Viona.
”Iya kak, baik.” Celine juga menjawab hal yang sama dengan sahabat nya tersebut.
”Kalian sudah mulai mengerjakan tugas akhir?” William kembali bertanya pada dua gadis itu.
”Belum kak,” jawab Celine dan Viona serentak.
”Doain semua nya lancar ya, kak.” lanjut Viona yang di angguki oleh Celine.
Setelah mereka semua selesai makan, tiga pria beda generasi itu kembali berangkat ke kantor nya masing-masing. Sementara Evelyn dan Viona pergi kembali ke mansion mereka. Di restoran tersebut tersisa Celine dan Karina yang masih melakukan pengecekan pada restoran.
”Kamu gak mau pulang aja sayang?” tanya Karina pada putri semata wayang nya itu.
”Aku tunggu mama di sini aja ma.” Celine duduk di sofa yang ada di ruangan mama nya itu. Gadis itu mengambil buku dan membaca nya.
Karina pun memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan nya dengan cepat agar sang putri tidak terlalu merasa bosan berada di ruangan ini.
Celine tiba-tiba saja teringat dengan pembicaraan yang dilakukan antara dirinya dan William di depan kedua orangtua nya sebelum makan siang tadi.
Flashback On
”Kita sudah kenal, kenapa kamu memperkenalkan dirimu lagi.” ucapan William yang membuat nya sangat terkejut.
“Ah! Iya kak.” Celine tiba-tiba menjadi gugup.
”Loh kalian saling kenal?” bingung Xavier.
”Iya om, kami sudah kenal. Saya pernah menjadi tamu undangan di universitas Celine om.” jelas William pada pria paruh baya itu.
”Oh ternyata begitu cerita nya.” Xavier menganggukkan kepala nya.
”Muka kamu tuh biasa aja dong Will. Celine jadi gugup karena kamu masang muka dingin begitu.” celetuk Sean yang menegur ekspresi wajah putra nya itu.
“Aku gak gugup kok om, hehe.” sahut Celine dengan cepat karena takut William salah mengira.
”Santai aja nak. William memang orang nya terlalu serius kalau berhadapan sama gadis cantik kaya kamu, hahaha.” Sean tertawa meledek putra nya itu. William yang mendengar ucapan daddy nya itu mendelik kesal.
’Daddy bikin aku jadi terlihat buruk saja,’ ucap William dalam hati nya.
”Hahaha! Bisa aja kamu Sean.” Xavier ikut tertawa dengan ledekkan dari sahabat nya itu. Sementara Celine, gadis itu hanya bisa tersenyum kikuk karena merasa tidak enak dengan William.
William yang melihat raut wajah Celine langsung menyunggingkan senyum tipis. Senyum yang sangat tipis sampai tidak terlihat oleh semua orang yang berada di sana.
Flashback Off
Di ruangan nya, William duduk sambil menatap layar komputer di hadapan nya sambil tersenyum. Pria itu masih memikirkan pertemuan nya tadi dengan gadis yang tak lain merupakan sahabat dari adik nya yaitu Viona.
Tok tok tok
Pintu ruangan nya tiba-tiba diketuk oleh seseorang di luar sana. ”Masuk!” William memberi perintah dari dalam.
Pria muda itu membungkukkan sedikit tubuh nya memberikan hormat pada pria di hadapan nya itu, ”Tuan muda, rapat akan di adakan 10 menit lagi.” beritahu pria yang bernama Roy itu. Roy merupakan asisten dari William yang sudah bekerja dengan nya sejak William baru saja menjabat sebagai direktur.
”Hm!” balas William dengan singkat pada asisten nya itu.
”Sekedar informasi tuan muda, hari ini klien kita akan membawa putri nya untuk ikut bergabung dalam rapat siang ini.” Roy memberikan informasi tambahan.
”Hufth! Baiklah, terimakasih info nya Roy.” balas William yang merasa sangat jengah dengan susasana seperti ini.
”Sama-sama tuan muda, kalau begitu saya akan mempersiapkan berkas yang diperlukan saat rapat nanti dan kembali lagi 10 menit kemudian.” ucap Roy yang di balas anggukkan kepala dari William. Pria itu pun membungkukkan badan nya dan keluar dari ruangan tuan muda nya itu.
”Semoga tidak seperti yang ku pikirkan,” gumam William di dalam ruangan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments