Karyawan Baru

Waktu terus berlalu. Hari ini adalah hari pertama Aluna bekerja di tempatnya yang baru. Pagi ini Aluna menyiapkan sarapan untuk Kalun terlebih dahulu sebelum berangkat kerja, dia rela bangun pagi demi menyiapkan sarapan untuk Kalun, karena dia sudah mendapatkan daftar menu yang Kalun sukai dan tidak dia sukai dari mama mertuanya, jadi dia bisa menyiapkan sarapan untuk Kalun, terlebih lagi dia kemarin sudah mengisi stock makanan di lemari pendinginnya.

Aluna berjalan keluar apartemen, sebelum melihat Kalun keluar dari kamar utama, dia menunggu ojek online yang sudah dia pesan, saat dia masih berada di dalam apartemen tadi.

Saat ini Aluna mengenakan kemeja putih yang pas ditubuhnya, dan rok selutut yang sangat mencetak jelas lekuk tubuhnya. Karena dia dalam masa percobaan, jadi itulah yang boleh dia kenakan, dia wajib mentaati peraturan kantornya yang baru saat ini.

Ojek yang dia pesan pun datang, Aluna langsung meminta ojek online itu untuk mengantarnya ke makam Fandi. Dia sengaja berangkat lebih awal supaya bisa mampir ke makam mantan calon suaminya tersebut.

Aluna terlihat sudah bisa menerima kenyataan jika Fandi memang sudah pergi untuk meninggalkannya, pergi ke alam lain yang mungkin tidak akan pernah bisa dia temui lagi.

“Fan ... apa kabarmu?” ucap Aluna menatap makam Fandi. “Kau melihatku dengan pakaian kantor ini, hari ini aku akan bekerja di kantor impianku. Yang mungkin juga akan mengabulkan cita-citaku, harusnya hari ini kamu mengantarku bekerja Fan, tapi sayangnya ... ” ucap Aluna sambil mengusap tulisan nama Fandi yang belum diganti dengan batu nisan.

Tanpa terasa air mata Aluna turun dengan sendirinya, dia terus meluapkan isi hatinya, tentang perjanjian pernikahan yang dia jalani sekarang ini, dia terus mengadu pada gundukan tanah yang masih terlihat basah itu, tangisnya semakin mencekat, membuat dirinya kesulitan untuk bernafas, hingga waktu menunjukkan pukul 7 tepat dia segera meninggalkan makam Fandi, dia merasa sedikit lega, setelah mengungkapkan semuanya pada gundukan tanah itu, meski dia tidak mendapatkan jawaban, tapi setidaknya dia bicara dengan orang yang dia cintai saat ini.

“Doakan aku bisa melewati ini tanpamu, Fan ...” ucap Aluna sambil berjalan pergi meninggalkan makam Fandi.

Dia membawa map di tangan, sambil mengalungkan tasnya di bahu kanannya, dia kembali memesan ojek online karena bus yang akan mengantarnya ke kantor tidak kunjung datang.

Jam masuk kantor tepat pukul 8 pagi, jika dia terus menunggu bus datang dia akan terlambat, dia tidak mau jika hari pertamanya masuk berantakan gara-gara dia menunggu bus yang datang terlambat.

Tepat pukul 07.50 wib Aluna tiba di kantornya yang baru. Dia masih harus mencari ruangan yang belum dia ketahui. Saat tiba di kantor, Aluna berjalan masuk mendekati pintu lift. Aluna mengantre untuk masuk ke dalam lift, ikut berkerumun dengan karyawan lainnya.

Saat lift terbuka, dia tidak jadi masuk karena lift karyawan yang sudah penuh. Dia terlihat gelisah, saat jam sudah menunjukkan pukul 07.55 wib dia khawatir jika hari pertamanya akan memberikan kesan buruk pada atasannya.

“Karyawan baru ya?” ucap salah satu karyawan wanita yang berdiri di belakang Aluna.

“Iya,” jawab singkat Aluna sambil tersenyum ramah.

“Devisi apa?” tanya lagi wanita itu dengan nada yang sedikit dingin.

“Desain gedung.” Aluna menjawab sama dinginnya dengan wanita di belakangnya.

Tapi tiba-tiba wanita itu menampilkan senyum manisnya, giginya yang terkena lipstik pun dia pamerkan dengan lebar. Dia menyapa atasannya yang akan memasuki lift yang berada 7 meter dari tempatnya berdiri.

Mata Aluna menatap ke arah lelaki yang memakai jas bewarna silver yang tengah melewati tubuhnya, Kalun yang melihat itu hanya meliriknya dengan tatapan dingin.

“Owh ... apa dia melirikku,” ucap wanita yang kini sudah berada di samping Aluna. Terlihat wanita itu bahagia sekali saat Kalun melirik ke arahnya.

“Kenapa dia di sini?” tanya Kalun, tanpa menoleh ke arah Doni yang berjalan mengikuti langkahnya.

“Akan saya cari tahu hari ini Pak,” ucap Doni demi menghentikan kekhawatiran Kalun.

Mereka lalu masuk ke dalam lift khusus yang akan mengantarnya ke ruangan. Sedangkan Aluna masih menepuk pipinya, meyakinkan dirinya jika dia tidak sedang bermimpi.

“Kenapa kamu? Apa naksir juga dengan Pak Kalun!” ucap wanita di samping Aluna dengan nada dingin.

Tapi Aluna hanya diam tidak menjawab ucapan wanita di sampingnya itu. Dia langsung masuk ke dalam lift karena pintu lift sudah terbuka.

“Jangan coba-coba mengambil hati Pak Kalun ya! Dia milik gue bahkan tunangannya itu tidak ada apa-apanya dengan gue,” peringat wanita itu yang ikut masuk ke dalam lift.

Aluna acuh dengan ucapan wanita tadi, dia hanya mengangguk sambil tersenyum tipis ke arah wanita yang baru 3 menit bertemu dengannya itu.

Aluna menekan ke lantai tujuannya, setelah membaca tulisan yang ada di balik pintu lift. Bahwa devisi desain bangunan ada di lantai 9.

Saat pintu lift terbuka, Aluna segera melangkahkan kakinya dengan sedikit senyuman khas manisnya.

Inilah akhir dari perjuangannya selama ini, dia bekerja keras demi memasuki kantor EL Group, dia bisa masuk ke kantor impiannya. Yang mungkin akan bisa membawanya keliling Indonesia atau bahkan keliling luar negri.

Aluna menatap wanita yang tak jauh dari pintu lift, dia mendekati wanita itu untuk bertanya tentang ruangannya.

“Permisi ... apa ini benar devisi desain bangunan? Saya karyawan baru di sini, bisakah Kakak memberitahu saya, di mana ruangan saya,” tanya Aluna pada wanita yang duduk di meja depan lift. Wanita itu hanya meneliti penampilan Aluna yang terlihat sedikit kampungan dengan kemeja putihnya yang sudah tidak terlihat putih lagi.

“Itu,” tunjuk wanita di depan Aluna dengan dagu. “Kamu duduk saja di sana, nanti akan ada yang mengantarmu ke ruang kerja!” perintah wanita di depan Aluna, dia segera pergi setelah mengucapkan terima kasih pada wanita yang berada di depan lift tadi.

Aluna lalu mendudukkan pantatnya di sofa ruangan tersebut menunggu seseorang atau pihak HRD memberitahu di mana ruangannya. Aluna sejenak teringat dengan keberadaan Kalun yang bekerja di kantor yang sama dengan dia. Aluna lalu kembali berdiri menghampiri karyawan wanita tadi.

“Apa mbak kenal dengan Pak Kalun?” tanya Aluna yang sudah berdiri di depan wanita yang duduk di depan lift.

Wanita itu menatap ke arah wajah Aluna, terlihat wanita itu tersenyum mengejek ke arah Aluna.

“Apa kamu mengidolakannya juga?”

“Siapa yang nggak tahu Pak Kalun, dia kan pemilik dan pewaris Ramones, semua orang tahu dia siapa!”

“Apa!” Aluna kaget karena tidak percaya dengan yang diucapkan wanita di depannya. Dia masih menutup mulutnya dengan tangan kanan.

“Nggak usah kaget seperti itu, sudah sana pergi! Jangan macam-macam, dia sudah bertunangan, atau kamu akan dipecat jika terus menggodanya!” peringat wanita yang berada di balik meja kantor.

Setelah berbincang sebentar dengan wanita tadi, Aluna segera mengikuti lelaki yang tengah memanggil namanya.

“Hallo ... mohon perhatiannya sebentar!” ucap lelaki yang tidak lain adalah kepala devisi desain bangunan. Semua orang yang berada di devisi desain berkumpul di ruangan yang tidak terlalu besar itu.

“Baiklah, karena sudah hadir semua, saya akan memperkenalkan rekan kerja kita yang baru ...” ucap David sambil melirik ke arah Aluna dengan sedikit senyuman tipis.

“Silahkan memperkenalkan diri terlebih dahulu, sebelum Anda mulai bekerja hari ini!” perintah David pada Aluna. Aluna yang mendengar itu langsung berjalan mendekat ke arah David yang 6 meter berada di depannya.

“Hai ... Selamat pagi semua, nama saya Aluna biasa di panggil Luna, usia 25 tahun.” Aluna memperkenalkan dirinya secara singkat pada orang yang tidak lebih dari 10 orang tersebut.

“Status?” pertanyaan itu membuat Aluna terdiam dia bingung hendak menjawab apa. Namun, sejenak dia mengingat ucapan Kalun yang ingin merahasiakan pernikahannya.

“Si -single,” ucapnya terbata sambil menatap ke arah lift, di mana terdapat Kalun yang baru saja keluar dengan Doni.

“David!” panggil Kalun pada lelaki di samping Aluna, matanya sudah menatap David dengan tatapan tajam.

“Apa maksudmu?”

David yang bingung hanya menatap ke arah Kalun dengan penuh tanda tanya. Dia lalu mendekat ke arah Kalun. Untuk menerima penjelasan dari semuanya.

“Ada apa Pak?” tanya David saat sudah berada di depan Kalun.

“Kenapa ada karyawan baru kamu tidak memberitahuku,” ucap Kalun, membuat dua lelaki yang mendengarnya hanya saling melemparkan pandangan.

Tumben pak Kalun peduli dengan karyawan baru. Apa karena dia Aluna? Ucap Doni dalam hati.

“Pak Kalun. lebih baik, Bapak kembali ke atas karena sudah ada klien kita yang sedang menunggu,” ucap Doni sambil menatap ke arah di mana Aluna berada. Kalun melirik ke arah Aluna yang juga tengah menatapnya.

Kalun yang tidak pernah tahu menahu tentang karyawan baru, membuat David menatapnya curiga.

“Minta dia datang ke ruanganku ketika jam istirahat!” perintah Kalun pada David.

Lelaki itu hanya menatap aneh ke arah tangan kanan Kalun. Doni yang paham ke khawatiran David hanya mengangguk menandakan untuk menyetejui permintaan Kalun.

👣

Jangan lupa untuk like dan vote ya.🙏☺

Terpopuler

Comments

Setyowti Puji Rahayu

Setyowti Puji Rahayu

lanjuttt

2020-10-05

0

dedek kurnia Putri

dedek kurnia Putri

si kalun bikin org curiga aja, ujuang2nya ntar dia yg buka rahasia nya sendiri

2020-09-11

10

Tatha Liebst

Tatha Liebst

wwaaahhhh udh mulai perhatian nih kalum sama aluna😍😍
lanjut thor..tambah penasaran nih

2020-08-11

5

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pengenalan Tokoh
3 Rumah Sakit
4 Restu Mama
5 Bertemu Lagi
6 Bukan Wanita Yang Sempurna
7 Rencana Kalun
8 Kalun Yang Kasar
9 Hadiah Terindah
10 Ijab Qobul
11 Godaan
12 Perjanjian Pernikahan
13 Nasi Goreng
14 Wanita Dingin
15 Tidur Sekamar
16 Kopi+Susu
17 Karyawan Baru
18 Aku Masih Single
19 Perasaan Tersembunyi
20 Menunggu Surat Cerai
21 Sarapan
22 Mall
23 Hadiah Dari Bibi
24 Kebutuhan Bukan Kejahatan
25 Kamar 205
26 Resto Samuel
27 Hujan Malam Itu
28 Kesempatan Kedua
29 Apa Yang Terjadi?
30 Zina
31 Sudah Gagal Mendidikmu
32 Ancaman Yang Gagal
33 Perasaan Aneh
34 Doa Minta Baby
35 Pakaian Sexy Lagi
36 Operasi Ulang
37 Tersiksa Rindu
38 Dalam Masalah
39 Aku Kotor!
40 Cinta Dalam Hati
41 Timbal Balik
42 Aturan Bekerja
43 Pak Direktur
44 Kamar Jenazah
45 Salah Paham
46 Jackpot
47 Adik Kecil
48 Mengenalmu Lebih Dalam
49 Mengenalmu Lebih Dalam 2
50 Pernyataan Cinta
51 Bosan
52 Pelangi Sehabis Hujan
53 Kejutan Kecil
54 Aroma Candu
55 Aroma Zaitun
56 Eriella Putri Ramones
57 Yakin Nggak Mau Baca?
58 Malu Malu Ganas
59 Minta Restu
60 Mengakui Kesalahan
61 Kebodohan Kalun
62 Di Antara Kalian
63 Menenangkan Diri
64 Lift
65 Bonus Weekend
66 Kelelahan
67 Gedung Bioskop
68 Cemburu
69 Maaf
70 Acara Riella
71 Tentang Kayra
72 Kayra
73 Aku Suamimu!
74 Telepon Mama
75 Mencoret Kalun
76 Aluna Hamil
77 Surat Cerai
78 Maafkan Kalun!
79 Tanpa Pamit
80 Menemui Aluna
81 Bertemu Kayra
82 Ancaman Kayra
83 Si Utun
84 Mandi Pagi
85 Paperbag
86 Cafe Kenangan
87 Alergi
88 Kamar Kos
89 Dokter Lusi
90 Sate Kalkun
91 Dia Istriku!
92 Aku Mencintaimu
93 Bantuan Sosial
94 Foto Geleri
95 Wartawan
96 Pengakuan Kalun
97 Perjodohan
98 Masa Kenikmatan
99 A Mistake Can Bring Love
100 Strategi Kalun
101 Pon Nawash
102 Wing, Non Wing
103 Jika Aku Tidak Kembali
104 Penolakan Aluna
105 Menyiapkan Makan Malam
106 Sekertaris Baru
107 Menghindar
108 Taman Hiburan part 1
109 Taman Hiburan Part 2
110 Bukan Yang Pertama
111 Bayi Besar
112 Puasa
113 Menunggu Pulang
114 Kebohongan
115 Kamu Tidak Pulang?
116 Penolakkan
117 Kau Yang Sembunyi
118 POV Kalun 1
119 POV Kalun 2
120 Lihat Aku!
121 Pulang Ke Rumah
122 Wanita Suka Dipuji
123 Suami-Istri
124 Demam Tinggi
125 Kamu Memilih Dia
126 Buka Puasa
127 Pengakuan Kalun
128 Menunda Lagi
129 Melindunginya
130 Pesta Pernikahan
131 Kalun Yang Jahil
132 Balasan Untuk Kalun
133 Buka Puasa 2
134 Tisu Basah
135 TPU
136 Malaikat Penolong
137 Pernikahan Riella
138 Bertemu Ferdi
139 POV Aluna
140 Pergi
141 Surat Panggilan
142 Kantor Polisi
143 Pergi Ke Alam Lain
144 Kantor Polisi 2
145 Kakak Tiri
146 Kantor Pengadilan
147 Layang Cerai
148 Check Up
149 Kebebasan
150 Siapa Bosmu
151 Tatapan Mata
152 Parang
153 Anakku Kan?
154 Kamar Mandi
155 Rujuk
156 Baby Girl
157 Kamar
158 Suami Durhaka
159 Liburan
160 Pesawat
161 Wajah Yang Tidak Baik
162 Final Episode
163 Extra Part : Jagung Rebus
164 Extra Part : Drama Melahirkan
165 Extra Part : Bayi Leya
166 Extra Part : Manjanya Aluna
167 Extra Part : 21 +
168 CERITA RIELLA
169 Extra Part
170 Promosi Cerita
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Awal Mula
2
Pengenalan Tokoh
3
Rumah Sakit
4
Restu Mama
5
Bertemu Lagi
6
Bukan Wanita Yang Sempurna
7
Rencana Kalun
8
Kalun Yang Kasar
9
Hadiah Terindah
10
Ijab Qobul
11
Godaan
12
Perjanjian Pernikahan
13
Nasi Goreng
14
Wanita Dingin
15
Tidur Sekamar
16
Kopi+Susu
17
Karyawan Baru
18
Aku Masih Single
19
Perasaan Tersembunyi
20
Menunggu Surat Cerai
21
Sarapan
22
Mall
23
Hadiah Dari Bibi
24
Kebutuhan Bukan Kejahatan
25
Kamar 205
26
Resto Samuel
27
Hujan Malam Itu
28
Kesempatan Kedua
29
Apa Yang Terjadi?
30
Zina
31
Sudah Gagal Mendidikmu
32
Ancaman Yang Gagal
33
Perasaan Aneh
34
Doa Minta Baby
35
Pakaian Sexy Lagi
36
Operasi Ulang
37
Tersiksa Rindu
38
Dalam Masalah
39
Aku Kotor!
40
Cinta Dalam Hati
41
Timbal Balik
42
Aturan Bekerja
43
Pak Direktur
44
Kamar Jenazah
45
Salah Paham
46
Jackpot
47
Adik Kecil
48
Mengenalmu Lebih Dalam
49
Mengenalmu Lebih Dalam 2
50
Pernyataan Cinta
51
Bosan
52
Pelangi Sehabis Hujan
53
Kejutan Kecil
54
Aroma Candu
55
Aroma Zaitun
56
Eriella Putri Ramones
57
Yakin Nggak Mau Baca?
58
Malu Malu Ganas
59
Minta Restu
60
Mengakui Kesalahan
61
Kebodohan Kalun
62
Di Antara Kalian
63
Menenangkan Diri
64
Lift
65
Bonus Weekend
66
Kelelahan
67
Gedung Bioskop
68
Cemburu
69
Maaf
70
Acara Riella
71
Tentang Kayra
72
Kayra
73
Aku Suamimu!
74
Telepon Mama
75
Mencoret Kalun
76
Aluna Hamil
77
Surat Cerai
78
Maafkan Kalun!
79
Tanpa Pamit
80
Menemui Aluna
81
Bertemu Kayra
82
Ancaman Kayra
83
Si Utun
84
Mandi Pagi
85
Paperbag
86
Cafe Kenangan
87
Alergi
88
Kamar Kos
89
Dokter Lusi
90
Sate Kalkun
91
Dia Istriku!
92
Aku Mencintaimu
93
Bantuan Sosial
94
Foto Geleri
95
Wartawan
96
Pengakuan Kalun
97
Perjodohan
98
Masa Kenikmatan
99
A Mistake Can Bring Love
100
Strategi Kalun
101
Pon Nawash
102
Wing, Non Wing
103
Jika Aku Tidak Kembali
104
Penolakan Aluna
105
Menyiapkan Makan Malam
106
Sekertaris Baru
107
Menghindar
108
Taman Hiburan part 1
109
Taman Hiburan Part 2
110
Bukan Yang Pertama
111
Bayi Besar
112
Puasa
113
Menunggu Pulang
114
Kebohongan
115
Kamu Tidak Pulang?
116
Penolakkan
117
Kau Yang Sembunyi
118
POV Kalun 1
119
POV Kalun 2
120
Lihat Aku!
121
Pulang Ke Rumah
122
Wanita Suka Dipuji
123
Suami-Istri
124
Demam Tinggi
125
Kamu Memilih Dia
126
Buka Puasa
127
Pengakuan Kalun
128
Menunda Lagi
129
Melindunginya
130
Pesta Pernikahan
131
Kalun Yang Jahil
132
Balasan Untuk Kalun
133
Buka Puasa 2
134
Tisu Basah
135
TPU
136
Malaikat Penolong
137
Pernikahan Riella
138
Bertemu Ferdi
139
POV Aluna
140
Pergi
141
Surat Panggilan
142
Kantor Polisi
143
Pergi Ke Alam Lain
144
Kantor Polisi 2
145
Kakak Tiri
146
Kantor Pengadilan
147
Layang Cerai
148
Check Up
149
Kebebasan
150
Siapa Bosmu
151
Tatapan Mata
152
Parang
153
Anakku Kan?
154
Kamar Mandi
155
Rujuk
156
Baby Girl
157
Kamar
158
Suami Durhaka
159
Liburan
160
Pesawat
161
Wajah Yang Tidak Baik
162
Final Episode
163
Extra Part : Jagung Rebus
164
Extra Part : Drama Melahirkan
165
Extra Part : Bayi Leya
166
Extra Part : Manjanya Aluna
167
Extra Part : 21 +
168
CERITA RIELLA
169
Extra Part
170
Promosi Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!