Kalun berpikir sejenak, sambil berulang kali mengucapkan kata ‘maaf’ dalam hatinya.
“Aku akan menikahimu.”
-----
Wanita itu langsung memberontak saat mendengar ucapan Kalun, dia tidak akan mungkin mau menerima lamaran lelaki yang baru saja dia temui, beberapa waktu yang lalu ini. Tapi sejenak dia berpikir tentang makian mama tirinya di telepon tadi, yang mengharuskannya untuk menikah, entah itu dari lelaki jalanan atau siapapun, dia harus menikah pada saat itu juga, karena undangan sudah tersebar sampai puncak gunung merbabu.
Aluna diam sejenak, menghentikan gerakkan tubuhnya, dia menatap lekat wajah Kalun yang tepat menunduk ke arahnya.
“Apa yang kamu katakan?”
Kalun tersadar dari ucapannya, dia memikirkan kembali ucapan yang baru saja dia lontarkan. Dia kini sudah sedikit melonggarkan pelukannya.
“Kita bahkan tidak saling mengenal, bagaimana kamu bisa mengatakan itu padaku?”
Kalun yang merasa canggung, melepaskan pelukannya, dia beralih untuk mengenggam tangan Aluna, memantapkan lagi niatnya utuk meminang Aluna. Dia menatap mata Aluna yang sudah terlihat sembab itu.
“Ya, a-aku akan menikahimu,” ucap Kalun yang belum beralih menatap mata Aluna. “Jangan mencoba untuk mengakhiri hidupmu lagi.” Kalun lalu melepas genggaman tangannya. Ini pertama kalinya dia melakukan kontak fisik dengan seorang wanita, bahkan dengan Kayra dia tidak pernah menyentuhnya setelah mereka tumbuh dewasa. Saat tunangan juga Ella yang menyematkan cincin di jari manis Kayra. Itu karena dia sangat menghargai wanita, mengingat banyak wanita di sekitarnya.
Terlihat Aluna membuang nafas lega. Dia lalu mengulurkan tangannya.
“Terima kasih, sudah mau membantu menyelamatkan keluargaku dari rasa malu, kenalkan aku Aluna,” ucap Aluna. “Aku nggak tahu jika tidak bertemu denganmu,” lanjutnya yang diakhiri suara tangisan karena kembali mengingat tunangannya yang sudah tidak bisa dia temui lagi di dunia ini.
“Jangan bersedih lagi, panggil aku Kalun,” ucap Kalun yang tidak mau menerima uluran tangan Aluna.
“Di mana rumahmu, biar aku yang akan mengantarmu!” ucap Kalun yang beranjak meninggalkan di mana Aluna berdiri.
Aluna diam sebentar, belum mau mengikuti langkah kaki Kalun yang mendahuluinya, dia merasa bahwa Kalun tidak benar-benar akan menikahinya. Dia hanya menatap punggung Kalun yang semakin menjauh darinya.
“Aku tidak akan melibatkanmu dalam masalahku,” ucapnya lirih. Lalu berjalan meninggalkan jembatan itu, dia berjalan berlawanan dari arah Kalun berjalan. Dia menyusuri jalan yang masih dihujani rintik air hujan. Aluna memikirkan nasibnya yang tidak pernah seberuntung orang lain.
Kalun yang baru menyadari, bahwa Aluna tidak mengikutinya terlihat panik. Dia khawatir jika Aluna akan mencoba mengakhiri hidupnya lagi. Sudah cukup kebodohannya yang menyebabkan orang lain meninggal, jangan sampai wanita itu menjadi korbannya lagi, dia lalu mencoba mencari Aluna. Namun, dia tidak bisa menemukan wanita itu.
Doni yang sejak tadi mencari Kalun, akhirnya menemukan tuannya itu dalam kondisi kacau, dengan baju yang basah dan rambut yang acak-acakkan.
“Masuklah Pak! Ibu pasti akan marah, jika melihat Bapak seperti ini,” perintah Doni sambil membuka pintu mobilnya. Kalun terlihat menurut dengan ucapan Doni.
“Dia pergi Don, segera temukan dia! Aku akan menikahinya,” ucap Kalun yang sudah berada di kursi samping kemudi. Doni mendelik menatap Kalun, dia tidak paham benar, apa yang diucapkan Kalun saat ini.
“Bagaimana dengan Nona Kayra?”
Kalun langsung memukul dash board mobil yang tengah melaju lamban. Dia lalu mencekram rambutnya kasar.
“Kita pikirkan itu nanti, Aluna berniat mengakhiri hidupnya setelah mengetahui tunangannya meninggal, aku nggak mau adik-adikku akan menerima akibat dari kesalahanku ini, dia 5 hari lagi akan menikah, dan undangan sudah tersebar di kampungnya, andai aku tidak menabrak tunangannya, pasti ini tidak akan terjadi, dan dia akan hidup bahagia dengan orang yang dia cintai,” jelas Kalun pada Doni yang masih fokus mengemudikan mobilnya.
“Aku tidak bisa mengatakan padanya jika yang menabrak tunangannya adalah aku, dia terlihat rapuh berbeda saat aku melihatnya di cafe tadi,” lanjutnya sambil menatap ke arah wajah Doni.
“Katakan aku harus bagaimana?” tanya Kalun pada Doni. Doni hanya diam karena belum mendapatkan solusi yang tepat untuk diucapkan.
“Besok kamu cari dia, aku beri waktu kamu 24 jam, aku akan semakin merasa bersalah jika dia juga pergi dari dunia ini!” perintah Kalun yang sudah membuka pintu mobil karena mereka sudah tiba di rumah.
“Rahasiakan ini dari Papa dan Mama!” pesan Kalun sambil menutup pintu mobil Doni. Dia lalu berjalan memasuki rumah mewah itu.
Saat Kalun masuk ke rumah, suasana rumah sudah terlihat sepi, semua anggota keluarganya sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing, dia lalu membuka pelan pintu kamarnya.
Kalun tersentak saat menyalakan lampu kamar miliknya, terlihat mamanya tengah duduk di ranjang miliknya.
“Mama ...” ucapnya sambil berjalan mendekat ke arah Ella.
“Apa yang terjadi denganmu?” tanya Ella sambil menelisik penampilan Kalun. Kalun menatap Ella, dia lalu memeluk tubuh wanita di depannya itu. Kalun memberikan senyuman manis ke arah ella, untuk menutupi kejadian yang sebenarnya terjadi.
“Kalun hanya kehujanan Ma, tadi mobil Kalun mogok, dan Doni terlalu lama menjemputku,” jawab Kalun yang tidak berani menatap wajah Ella.
Ella lalu menghadapkan wajah Kalun ke arahnya, dia lalu menatap mata Kalun.
“Hey ... jangan membohongi Mama, seorang Ibu selalu punya insting yang kuat, saat anaknya mengalami hal buruk, jujur pada Mama!” perintah Ella dia lalu meninggalkan di mana Kalun berdiri untuk mengambilkan handuk kering untuk Kalun.
“Mandilah dulu dengan air hangat! Mama akan menunggumu untuk bercerita setelah ini,” perintah Ella yang langsung diikuti Kalun. Ella lalu turun ke dapur untuk membuatkan susu coklat hangat untuk anaknya.
Ella menatap jam di dinding kamar Kalun yang sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Dia duduk di tepi ranjang Kalun, menunggu anaknya itu keluar dari kamar mandi. Dari tadi dia merasa khawatir, karena Kalun belum pulang ke rumah. Dan firasatnya benar bahwa sesuatu terjadi dengan anaknya
“Mama belum tidur? Ini sudah pagi Ma, nggak bisakah besok saja Kalun bercerita?” tanya Kalun yang melihat Ella masih berada di kamarnya.
“Mama nggak akan bisa tidur, jika kamu belum menceritakan semuanya!”
Terlihat Kalun membuang nafasnya kasar, dia lalu duduk di samping Ella, diam di sana belum ingin menceritakan semuanya pada Ella.
“Apa yang membuat kamu sekacau ini?” tanya langsung Ella. Kalun menatap ke arah mata Ella yang masih terlihat khawatir.
“Ka -Kalun, akan akan menikah Ma, tolong Mama beri restu Kalun ya ...” ucap Kalun yang membuat Ella menatapnya heran.
“Dengan Kayra? Tapi kan-“
“Bukan Ma ....” Kalun langsung memotong ucapan Ella.
Ella melotot sempurna saat mendengar jawaban Kalun. Dia lalu bertanya lagi pada Kalun, dengan siapa anak lelakinya itu akan menikah.
“Namanya Aluna,” jawab Kalun setelah teringat nama wanita yang akan dia nikahi.
“Mama baru dengar, jika kamu punya teman yang namanya Aluna? Siapa dia?” tanya Ella penuh selidik, dia menatap ke arah mata Kalun, “Jangan bilang kamu menghamilinya?”
“Bukan seperti itu Ma, ini murni karena....” Kalun menghentikan ucapannya karena bingung menjawab pertanyaan dari Ella. “Karena Kalun men- mencintainya,” lanjutnya dengan terbata.
“Kamu selingkuh dari Kayra? Lelaki apa kamu ini!”
“Ma, bukan seperti itu, pokoknya 5 hari lagi Kalun akan menikahi wanita yang Kalun pilih, dan Kalun minta kita semua merahasiakan ini dari Kayra dan keluarganya.” Kalun menatap ke arah Ella dengan nada memohon.
Sedangkan Ella hanya menatap wajah Kalun dengan penuh tanda tanya, dia meminta Kalun untuk menjelaskan semua kejadian malam ini, bukan untuk mendengar Kalun meminta restu atas pernikahannya. Dia tahu benar, bahwa dari kecil anak lelakinya itu mencintai Kayra, itulah sebabnya dia merestui jika Kalun bertunangan dulu dengan gadisnya.
👣
Tinggalkan like dan vote ya, biar saya juga ngebut nulisnya 🤓😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Yeti Karniati
Kalun lelaki yg baik dan bertanggungjawab ,, Ella dan Erik berhasil mendidiknya ,, cerita ini sangat bagus
2021-04-09
0
Agna
Aku baru baca, lbh dulu bc ttg Riella
2021-03-28
0
Prince SuhoLee ❤
"undangan sudah tersebar sampe puncak gunung merbabu"
knpa gunung merbabu sampe disebut sih thor, jadi kangen muncak merbabu, arghh 2kali gw muncak situ gk pernah bosen"
2021-03-03
0