Setelah mematikan panggilan telepon dari Renata, Aluna segera pamit pada Samuel, karena dia ingin pergi ke kosnya, untuk berpamitan sekaligus mengambil sebagian barang yang dia butuhkan, setelah itu siang nanti, dia akan pergi ke rumah Renata, atas perintah sahabatnya tersebut.
Samuel yang merasa kasihan dengan Aluna, menawari tumpangan pada Aluna, awalnya Aluna menolak karena dia takut merepotkan Samuel, tapi karena paksaan dari Samuel, akhirnya dia mau menumpang di mobil mewah Samuel.
Saat berada di dalam mobil, Aluna sekalian berpamitan jika dia tidak akan bekerja lagi di resto milik Samuel, karena dia sudah mendapatkan tempat kerja yang sesuai dengan kemampuannya.
“Sebenarnya aku masih ingin kamu berada di sana, tapi mau bagaimanapun semua terserah kamu, tapi jika kamu suntuk atau butuh bantuan datanglah ke resto, kamu bisa datang kapan pun yang kamu mau, dengan status tamu bukan karyawan lagi,” ucap Samuel panjang lebar, yang membuat Aluna tersenyum tipis sambil menoleh ke arah Samuel, pertanda dia menyetujui permintaan Samuel.
Di sisi lain, Kalun yang sudah siap pergi ke kantor, memindai isi dalam apartemenya. Dia mencari keberadaan Aluna, karena ingin menawari sarapan apa yang akan di makan.
Kalun sedikit jengkel karena sudah lama mengedor-gedor pintu kamar Aluna, tapi penghuni kamar sebelah tidak kunjung membukakan pintu untuknya.
Setelah merasa jengkelnya memuncak, Kalun akhirnya berniat untuk mendobrak pintu kamar Aluna. Namun, ternyata pintu kamar Aluna tidak di kunci, membuat Kalun mendorong pelan handle pintu yang sejak tadi dia pegang. Dia semakin kesal saat tidak mendapati Aluna di kamarnya.
“Terserahlah, mau sarapan atau nggak, lagian kemana sih, pagi-pagi main pergi gitu saja,” ucapnya sambil melihat ke arah jam di tangannya yang baru menunjukkan pukul 7 lebih 30 menit.
Kalun yang mendengar bel pintu apartemen segera berjalan ke arah pintu, dia kaget ternyata yang datang adalah mamanya, bukan wanita yang sudah membuatnya tidak nyaman pagi ini.
“Cepat sekali kamu pulang ke Jakarta? Di mana Aluna?” tanya Ella sambil berjalan masuk ke dalam apartemen milik Kalun.
“Kamu sudah mau kerja? Kamu nggak ingin bulan madu dulu kemana gitu ... atau perlu mama reservasi buat kamu, paling tidak ajak Aluna ke Bali atau ke Lombok,” ucap Ella yang melihat Kalun sudah rapi dengan kemejanya.
Sedangkan Kalun hanya mengikuti langkah Ella dari belakang.
“Aluna kemana? Kenapa nggak menjawab pertanyaan Mama, hum?” ucap Ella yang sudah membalikkan badan sambil melihat ke arah mata Kalun.
“Kaluunnn ... kalian baik-baik saja kan?” tanya Ella penuh selidik.
“Iya, Kalun baik-baik saja dengan Aluna, dia tadi baru keluar sebentar untuk mencari sarapan,” jelas Kalun yang berbohong demi memangkas kekhawatiran Ella. Ucapan Kalun yang terbata membuat Ella semakin menatap curiga ke arah Kalun. Ella sedikit kecewa karena pasti sarapan yang dia bawa tidak akan dimakan.
Kalun yang mengerti ekspresi mamanya, langsung mengambil kotak makan yang ada di tangan Ella. Dia lalu berjalan menuju meja makan yang hanya terdapat tiga kursi, yang mengelilingi meja kotak di tengahnya.
Mata Kalun berbinar saat Ella membawakan sandwich tuna kesukaannya.
“Mama tahu saja, kalau Kalun sudah lapar,” ucap Kalun yang menikmati potongan sandwich di tangannya.
“Itu nanti disisain buat Luna, jangan di habiskan semua!” peringat Ella sambil memukul lengan Kalun yang hendak mengambil potongan sandwich lagi.
“Mama ih ... lebih sayang Luna dari pada aku,” ucap Kalun yang sedikit cemburu.
Ella yang gemas, langsung mencubit pipi Kalun. Dia tidak mengerti kenapa Kalun bisa berkata seperti itu.
“Mama pulang dulu, Mama mau ke supermarket, beliin pesanan Papamu, besok ajak Luna makan malam di rumah ya! Biar dia juga bisa akrab dengan adik-adikmu,” pesan Ella yang akan meninggalkan apartemen Kalun.
Kalun tidak menjawab permintaan Ella, dia justru kembali meletakkan sandwich ke dalam kotak makan, ketika Ella sudah tidak terlihat lagi, dia lalu segera pergi dari apartemennya karena dia harus segera berangkat ke kantor.
“Kemana sih, pergi nggak pamit main pergi saja,” gumam Kalun sambil menutup pintu apartemen miliknya, dia lalu berjalan keluar apartemen dengan kemeja warna putih lengkap dengan dasi dan tuxedo yang di sampirkan di lengan kanannya.
Saat tiba di depan pintu lift, dia masih menunggu pintu lift untuk terbuka. Kalun terus menghentakkan kakinya karena pintu lift tidak kunjung terbuka. Kalun terbiasa datang tepat waktu, karena dia berusaha memberikan contoh yang baik untuk karyawannya
Pintu lift terbuka, saat Kalun hendak melangkahkan kakinya, matanya mematap Aluna yang tengah berada di dalam lift yang juga akan keluar.
Lift itu dibuat khusus untuk menuju apartemen milik Kalun, jadi penghuni lain memang jarang memakainya.
Kalun masih diam mematung sambil beralih menatap tas jinjing yang ada di tangan Aluna. Dia sudah menebak apa yang dibawa Aluna saat ini.
“Passwordnya 100890.” Kalun berucap sambil menggeser tubuhnya agar Aluna bisa keluar dari lift.
“Baiklah,” sahut Aluna singkat yang langsung pergi tanpa menatap ke arah Kalun.
Saat berada di dalam lift, Kalun masih menatap leher kecil milik Aluna dari pintu lift yang belum tertutup.
Wanita ini, kenapa bisa sedingin itu, berbeda saat dulu bertemu dengannya di resto. Kalun berucap dalam hati saat pintu lift sudah tertutup sempurna.
---
Saat Kalun tiba di kantor, dia sudah disambut Doni di pintu luar kantor. Dia langsung melemparkan kunci mobilnya, yang langsung ditangkap oleh penjaga pintu.
Doni yang melihat dasi Kalun terlihat berantakan, langsung membenarkan posisi dasi bewarna hitam itu.
“Bapak sudah punya istri, kenapa tidak meminta bantuan istri Bapak,” cibirnya sambil merapikan dasi Kalun.
“Bukan urusanmu,” jawab Kalun sambil melenggang pergi meninggalkan Doni. Doni hanya mencibirkan bibirnya di belakang punggung Kalun.
Tatapan Kalun lurus ke depan tanpa melihat karyawan wanita yang dia lewati, sapaan dari orang yang dia kenal, hanya dijawab dengan anggukan kepala, raut wajahnya masih terlihat dingin tidak ingin melihat ke arah manapun selain fokus ke arah lift. Kalun dan Doni, masuk ke dalam lift khusus yang akan mengantarkan dirinya menuju ruangan, dia sudah menerima beberapa jadwal pekan ini dari Doni.
Pekerjaan yang menumpuk membuat dirinya lupa dengan waktu, hampir satu minggu tidak datang ke kantor, membuat dia terpaksa bekerja lembur untuk hari ini, hingga pukul 9 malam Kalun baru keluar dari kantor, dengan Doni yang mengikutinya dari belakang.
“Bapak, mau saya antar?” tawar Doni yang selalu seperti itu setiap Kalun ingin pulang.
“Nggak perlu, kamu segera pulang dan istirahatlah!” perintah Kalun yang sudah menutup pintu mobilnya.
Demi mengusir rasa lelahnya, Kalun memutar musik yang ada di mobilnya. Dia teringat jika lagu itu yang mengiringi dirinya saat tunangan dengan Kayra. Bibirnya tersenyum saat mendengarkan lagu itu, bayangan mamanya yang memakaikan cincin di jari Kayra selalu terbayang ketika dia mendengar syair itu dinyanyikan, mulutnya kini ikut bergumam mengikuti syair dalam lagu. Ya, meski dia belum pernah mencium Kayra tapi bayangan bibir manis dan merah itu selalu menghiasi bayangannya, dia semakin merindukan Kayra yang saat ini berada jauh darinya.
Saat tiba di apartemen, Kalun menggelengkan kepalanya, saat mendapati Aluna tengah nyenyak tidur di sofa. Tapi kali ini, dia sungguh tidak menyangka jika Aluna akan mengenakan baju tidur yang sangat tipis, bahkan kini paha putih dan mulusnya sudah menodai mata Kalun.
Kini Kalun tengah kesusahan memasukkan salivanya yang seperti tertahan di tenggorokkan. Aluna halal jika Kalun mencolek atau menyentuhnya, tapi dia masih memikirkan tentang nama yang selalu ada di hatinya.
Dia berlalu sambil menahan darahnya yang semakin berdesir panas mengaliri tubuhnya. Jika dia tetap menatap Aluna, dia yakin tidak akan bisa untuk menahan nafsunya. Karena semua laki-laki yang bernafas itu sama, hanya tergantung seberapa besar mereka bisa menahan nafsu yang tengah menghampirinya.
👣
Jangan lupa like dan vote ya.😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
dini0532
Berhubung aku lebih dulu baca Riella, baru baca Kalun. Pantes Samuel bilang, mau nikah sm anaknya Aluna aja, krn istri idaman Sam udah diambil sm Kaluna
2023-07-10
0
Prince SuhoLee ❤
kesel gw sumpah, gw doain kalun segera jatuh cinta sama alun, trus alun tau semua kebusukan kalun, biar nyesel" dah situ, emosi gw orang dia yg salah gk mau ngakuin salahnya, orang luna gk minta dinikahin dia yg nawarin sendiri malah stlah nikah nyakitin gitu, bukannya nebus kesalahannya dgn bersikap baik, huft
2021-03-03
0
BadjukaNurain
ttp dlm dinginx bos jgn sampe batal surat perjanjianmu😃😃
2020-12-15
0