Dengan rasa sedikit malas Yusuf akhirnya mau di bawa periksa ke bidan. Dira sedikit tersenyum karena suaminya mau semobil dengannya.
Selama satu minggu pernikahan mereka, pria itu lebih banyak menghindar dan tidur juga duluan dengan alasan kepalanya yang masih pusing. Mereka hingga saat ini belum melakukan hubungan.
Sampai di rumah bidan, yang sekaligus dijadikan tempat praktek, Yusuf dan Dira keluar dari mobil bersamaan. Mereka masuk ke rumah setelah bibi mempersilakan.
"Selamat Pagi, Dira. Ada gerangan apa nih pengantin baru bisa sampai ke sini?" tanya Bu Bidan sambil tersenyum.
"Selamat Pagi, Bu. Ibu kenapa tak datang saat aku pesta?" tanya Dira.
"Ibu sedang di luar kota. Maaf, ya. Selamat menempuh hidup baru ya. Apa ini suaminya Dira?" Bu Bidan kembali bertanya.
"Betul, Bu. Ini Mas Yusuf, suamiku," ucap Dira memperkenalkan.
Bu Bidan mengulurkan tangannya dan di sambut Yusuf dengan tersenyum. Dari sekolah menengah, pria itu telah merantau. Jadi tidak banyak yang mengenalnya. Apa lagi dia juga berasal dari desa sebelah.
"Jadi Yusuf ini dari tetangga desa, pantas Ibu tak mengenalnya," balas Bu Bidan.
Apa lagi Bu Bidan baru mengabdi di desa mereka selama tiga tahun belakangan ini. Jadi belum banyak mengenal warga tetangga desa.
"Ada yang bisa Ibu bantu?" tanya Bu Bidan dengan ramah.
"Mas Yusuf ini sudah lebih dari sepuluh hari sering merasa mual dan kepala pusing. Pernah di bawa periksa ke dokter umum, tapi tak ada ditemukan penyakit. Dokter hanya memberikan vitamin," jawab Dira.
"Boleh saya tau apa yang Mas Yusuf rasakan?" Kembali Bu Bidan bertanya dengan suara lemah lembutnya.
Yusuf lalu mengatakan apa yang dia rasakan. Mulai kepala yang terasa pusing, mual dan badan yang sering terasa lelah. Bu Bidan mendengarkan dengan penuh perhatian.
"Maaf ... jika pertanyaan Ibu membuat Dira tersinggung. Apakah Dira saat ini sedang hamil?" tanya Bu Bidan pelan, dengan ucapan yang sangat hati-hati.
Yusuf dan Dira saling pandang. Bagaimana mungkin wanita itu hamil sedang mereka baru menikah satu minggu dan belum pernah melakukan hubungan badan.
"Bu, saya dan Dira baru menikah seminggu. Mana mungkin istri saya hamil!" ucap Yusuf agak kesal.
"Sekali lagi maaf. Saya hanya bertanya. Siapa tau Mas Yusuf, dan Dira menikahnya telah lama dan baru mengadakan resepsi. Maklum saya jarang di rumah. Jadi kurang mendengar berita. Maaf," ucap Bu Bidan merasa sangat bersalah.
Dira yang tak enak hati dengan Yusuf dan Bu Bidan berusaha menengahi. Dia yakin Bu Bidan hanya sekedar bertanya. Karena dia mengenal wanita itu secara baik.
"Aku tidak hamil, Bu. Memangnya apa hubungan antara sakit Mas Yusuf dengan kehamilan?" tanya Dira.
"Ada suatu istilah kedokteran yang di sebut dengan Couvade Syndrome, atau kehamilan simpatik, yang berarti masalah yang terjadi pada pasangan pria dari wanita hamil yang mengalami gejala saat hamil. Jadi ada beberapa persen, sekitar dua puluh persen atau lebih, pria mengalami ngidam yang sama dengan sang istri. Tadi Ibu mengira yang terjadi pada Mas Yusuf begitu," jelas Bu Bidan.
Dahi Yusuf tampak berkerut mendengar penjelasan dari Bu Bidan. Dia tiba-tiba teringat dengan Celina.
"Apa mungkin Celina sedang hamil darah dagingku? Bukankah kami aktif berhubungan selama dia menginap di rumahku," gumam Yusuf dengan diri sendiri.
Yusuf jadi tertarik dengan penjelasan dari Bu Bidan. Dia sangat berharap jika itu benar.
"Apa gejala yang saya rasakan saat ini seperti wanita hamil, Bu? Dan biasanya dialami sama pria yang pasangannya sedang hamil?" Yusuf bertanya untuk memastikan ucapan sang Bidan.
"Maaf, Mas Yusuf. Itu hanya perkiraan saya tadi. Tapi kalau memang Dira tidak hamil, mungkin hanya karena kelelahan dan stres. Mungkin Mas Yusuf sedang banyak pikiran. Maklum saja, kemarin-kemarin pasti tegang karena ingin menikah," jawab Bu Bidan.
"Aku rasa memang karena Mas Yusuf kelelahan saja. Kalau seperti yang Ibu katakan tadi itu tak mungkin, Bu. Aku dan Mas Yusuf baru seminggu menikah. Seandainya itu dialami saat kami telah menikah satu bulan, pasti aku akan sangat bahagia," balas Dira.
Dalam hatinya Dira berpikir, apa mungkin Yusuf memiliki wanita lain. Apakah ada wanita yang sedang mengandung benih suaminya? Tanya Dira dalam hatinya. Namun, dia langsung menepisnya. Tak mungkin pria itu menikah dengannya jika ada wanita lain, dan tak mungkin Ibu Fatimah menikahkan putranya jika telah ada istri.
Berbeda dengan Dira, Yusuf hanya mengangguk mendengar ucapan Bu Bidan, tapi pikirannya masih terus tertuju pada Celina. Bu Bidan lalu meminta pria itu berbaring. Dia memeriksa tubuhnya dengan Stetoskop.
Setelah itu kembali duduk lagi. Bu Bidan hanya memberikan vitamin seperti yang dokter umum berikan.
"Bu, aku ingin pindah ke rumah Papa yang dekat sini. Apa ibu ada kenalan yang bisa bantu-bantu aku di rumah?" tanya Dira.
Dira dan Yusuf telah sepakat akan pindah ke rumah milik orang tua istrinya itu. Namun, dia tetap bekerja di kota, dan setiap akhir pekan pulang ke rumah.
"Ibu ada kenalan. Dia baru satu bulan lebih tinggal di desa ini. Namanya Lili, nanti bisa bantu kamu di rumah. Besok ibu bawa ke rumah setelah kamu pindah," ujar Bu Bidan.
"Baik, Bu," jawab Dira.
"Tapi, Lili tak bisa menginap. Apa lagi saat ini dia sedang hamil muda. Mungkin hanya bisa bantu-bantu di siang hari saja," ucap Bu Bidan selanjutnya.
"Tidak apa, Bu. Aku juga hanya butuh buat bantu-bantu bersih rumah dan bisa buat teman ngobrol. Nanti kalau ada Mas Yusuf, dia tak perlu ke rumah," balas Dira.
"Baiklah, Dira. Apa ada yang bisa Ibu bantu lagi?" tanya Bu Bidan.
"Tidak ada, Bu," jawab Yusuf cepat. Dia masih terus kepikiran dengan Celina. Dalam hatinya akan mencari lagi keberadaan wanita itu. Dia yakin, wanita itu sedang mengandung darah dagingnya, buah cinta mereka.
Bu Bidan lalu memberikan resep vitamin untuk Yusuf. Setelah itu keduanya pamit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
jangan bilang yg mau di kasih kerjaan Celina... kasian dia
2024-06-05
1
Dwi MaRITA
waduoh.... si lili alias celina jd pembokat bapaknya bayik 😳🙈
ngalamat.... penderitaan batin makin bertambah.... 😩😪
2024-05-21
0
Yunia Afida
ku kira ketemunya setelah anak itu lahir
2024-05-21
1