Bab Enam

Setelah mengambil pakaiannya di kost, Celina langsung menuju rumah kediaman Yusuf. Sebelumnya dia mampir dulu ke supermarket untuk membeli bahan makanan. Dia ingin buat kejutan untuk pria itu.

Kemarin tanpa sengaja, dia melihat KTP Yusuf. Hari ini ulang tahun pria itu. Dia ingin membuat kejutan sebagai ucapan terima kasih karena pernah di tolong.

Celina duduk di ruang tamu dengan senyum lebar di wajahnya. Hari ini adalah hari spesial bagi Yusuf dan ia pun merencanakan sebuah kejutan yang tak terduga. Celina merasa gugup, tapi juga sangat bersemangat.

"Malam yang indah ini pasti akan membuat Yusuf bahagia," pikir Celina dalam hati. Ternyata, ia memutuskan untuk membuat sebuah makan malam romantis di rumah Yusuf.

Beruntung kemarin Yusuf memberikan satu kunci untuknya. Sehingga tak perlu menunggu pria itu pulang kerja.

Celina segera bangkit dari sofa dan bergegas masuk ke dapur. Dia mulai mengeluarkan bahan-bahan makanan dari kantong belanjaan dan menyusunnya dengan hati-hati di atas meja dapur. Di sudut dapur, ia mengisap udara dalam-dalam dan kemudian memulai memasak.

Beberapa jam berlalu, dan aroma lezat mulai tercium dari dapur. Celina tersenyum puas dan memeriksa semua hidangan yang telah ia persiapkan. Ia membawa semuanya dengan hati-hati ke meja makan, menyiapkan hidangan yang begitu menggiurkan.

Setelah semuanya siap, Celina mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan singkat kepada Yusuf. Jika dia berada di rumah pria itu dan akan memberikan kejutan.

Yusuf dengan keheranan membaca pesan dari Celina. Ia penasaran dengan kejutan apa yang telah Celina siapkan. Di saat itu, ponselnya berdering lagi, kali ini dengan pesan yang lebih spesifik: "Dan jangan lupakan untuk menutup mata sebelum masuk rumah, ya!"

Yusuf membaca kembali pesan Celina dan terdiam sejenak. Ia tidak sabar ingin melihat kejutan apa yang telah wanita itu siapkan, tetapi juga penasaran dengan alasan mengapa Celina memintanya menutup mata. Namun, ia memilih untuk mematuhi permintaan wanita itu.

"Sebaiknya aku segera pulang," gumam Yusuf dalam hatinya. Dia lalu membereskan meja kerjanya dan segera pulang. Satu jam perjalanan, dia sampai di halaman rumah.

Yusuf melangkah dengan hati-hati menuju pintu rumahnya. Ia menutup matanya dengan telapak tangannya sebelum membuka pintu. Dalam pikirannya, ia bertanya-tanya apakah ini akan menjadi pengalaman yang berkesan atau hanya kejutan kecil biasa-biasa saja.

Setelah memasuki rumahnya, Yusuf masih tetap menutup mata. Ia merasakan ketegangan di udara. Ia mendengar langkah-langkah ringan mendekatinya, dan kemudian dengar-bisik Celina di telinganya, "Buka matanya, Yusuf"

Yusuf membuka matanya dan menjadi terpesona dengan apa yang ia lihat. Meja makan dihiasi dengan bunga-bunga segar yang cantik, lilin aromaterapi yang menyala, dan hidangan lezat yang terjajah dengan penuh keahlian. Ia benar-benar terkejut.

"Celina, kamu benar-benar tahu cara membuat kejutan yang indah!" ucap Yusuf dengan suara terharu. Celina hanya tersenyum manis, senang melihat reaksi Yusuf.

"Selamat ulang tahun, Sayang!" kata Celina dengan bahagia. "Aku tahu betapa pentingnya hari ini bagimu, jadi aku ingin membuatnya tak terlupakan."

Yusuf berdiri dari kursinya, menghampiri Celina, dan memeluknya erat. "Terima kasih, Cel. Kamu sungguh luar biasa. Baru saja kita kenal, kamu sudah tahu ulang tahunku," ucapnya perlahan dengan nada yang penuh dengan kasih sayang.

Mereka berdua duduk bersama di meja makan, menikmati makan malam romantis yang telah disiapkan oleh Celina. Mereka berbicara dan tertawa bersama.

"Ini kado untukmu. Aku hanya bisa memberikan ini," ucap Celina.

"Ini adalah yang terbaik," kata Yusuf dengan tulus. "Aku tidak bisa meminta lebih baik dari ini."

Celina merasa begitu bahagia mendengar kata-kata itu. Ia membayangkan bahwa upaya dan cinta yang ia curahkan pada malam ini sangatlah sebanding dengan kebahagiaan yang ia rasakan saat ini.

Malam itu berjalan penuh canda tawa, kebahagiaan, dan kehangatan. Celina berhasil membuat kejutan yang tak terlupakan bagi Yusuf, dan ia bahagia karena berhasil menciptakan moment bahagia untuk pria itu.

Tanpa mereka tahu, semua yang Celina lakukan untuk Yusuf, di ketahui seseorang. Dia adalah orang suruhan Mami Angel.

Pria itu lalu melaporkan semua yang Celina lakukan untuk Yusuf. Hal itu membuat mami Angel marah dan merencanakan sesuatu.

Setelah makan, Yusuf segera membersihkan diri. Celina telah menunggu di atas ranjang.

Yusuf berjalan menuju ranjang setelah memakai piyamanya. Dia langsung memeluk Celina.

"Terima kasih atas semua kejutan ini. Aku rasa ini ulang tahun teristimewa bagiku," ucap Yusuf.

"Aku hanya membuat kejutan kecil. Aku rasa itu tak sebanding dengan pertolonganmu malam itu. Jika kamu tidak menolong dan membawaku pulang, entah apa yang terjadi padaku," balas Celina.

"Aku mencintai kamu sejak pertama kita bertemu. Apakah kamu mau menikah denganku, Celina?" Kembali Yusuf menanyakan hal yang sama.

"Jangan terburu-buru mengatakan cinta, Yusuf. Aku takut ini bukan cinta tapi hanya napsu sesaat. Kita coba jalani dulu. Jika kamu memang mencintaiku, pasti rasa itu tak akan pernah pudar tapi makin subur setiap harinya," jawab Celina.

"Aku sudah yakin dengan perasaanku ini, Celina," balas Yusuf.

"Lupakan cinta-cintaan, aku ingin memberikan pelayanan yang terbaik untukmu malam ini," ucap Celina.

Dia lalu bangun dan membuka seluruh kain yang melekat di tubuhnya. Yusuf juga melakukan hal yang sama. Mereka melakukan hubungan yang seharusnya dilakukan oleh pasangan yang telah sah menjadi suami istri.

Yusuf berpikir jika Celina pasti akan menerima cintanya suatu saat nanti. Dia juga akan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan pada wanita itu.

***

Pagi harinya Yusuf terbangun dan melihat Celina yang masih tertidur lelap. Dia tak tega membangunkan wanita yang dia cintai itu.

Yusuf langsung pergi ke kantor tanpa membangunkan Celina. Hari ini dia ada rapat sehingga harus datang lebih awal.

Setelah Yusuf pergi kerja, sebuah taksi berhenti di halaman rumahnya. Seorang wanita paruh baya keluar dari dalam taksi. Dia langsung menuju rumah pria itu.

Wanita paruh baya itu membuka kunci rumah dan langsung masuk. Melihat pintu kamar Yusuf yang terbuka dia lalu berjalan menuju ke sana.

Dia lalu menghidupkan lampu kamar. Terkejut melihat Celina yang tertidur di atas ranjang dengan masih bertelanjang dada. Wanita itu menarik napas dalam. Lalu mendekati ranjang.

"Siapa kamu? Kenapa kau bisa ada di kamar putraku?" tanya wanita itu dengan suara tinggi sehingga membuat Celina terbangun.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

wah ibunya Yusuf datang... pasti Celin di maki"dan di usir..

2024-06-05

0

Dwi MaRITA

Dwi MaRITA

duh kah emak ucup langsong murka lihat celina bugil.... 😳🙈🙉🙊

2024-05-21

0

🟢🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ

🟢🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ

waduhhh... masalah besar akan terjadi ini.. ibunya yusuf datang pasti marah² dia

2024-05-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!