Bab Lima

Celina tampak terkejut mendengar ucapan dari bibir Yusuf. Dia tersenyum, berpikir jika itu adalah candaan dari pria itu. Bagaimana mungkin, seseorang yang baru dia kenal mengajak menikah. Apa lagi dia bukan wanita baik-baik. Pastilah setiap orang menginginkan pasangan yang bibit dan bobotnya jelas, tidak seperti dirinya.

"Jangan memandangiku saja, Celina! Jawab pertanyaanku! Apa kau bersedia menikah denganku?" tanya Yusuf mengulangi pertanyaannya lagi.

"Kamu serius dengan pertanyaan itu?" Celina balik bertanya, bukannya menjawab pertanyaan Yusuf.

"Tentu saja aku serius. Apa kamu melihat ada keraguan di diri ini?" Kembali pertanyaan meluncur dari bibir pria itu.

"Aku tak pantas untukmu, Yusuf. Pasti keluargamu tak akan mau menerimaku jika tau latar belakangku," jawab Celina.

"Kedudukan manusia itu sama di mata Tuhan. Dan setiap manusia itu pernah melakukan kesalahan. Begitu juga denganmu. Yang terpenting kamu mau berubah dan meninggalkan semua masa-masa kelammu itu," balas Yusuf.

"Aku tak bisa menikah denganmu!" ucap Celina dengan penuh penekanan.

Celina teringat perjanjian yang telah dia tanda tangani dengan mami Angel. Di mana dia baru boleh keluar dari pekerjaan itu setelah lima tahun berlalu. Dia baru menjalani selama dua tahun. Masih cukup lama lagi baru bisa bebas.

"Kenapa ...? Apa aku tak pantas untukmu?" tanya Yusuf dengan suara yang sedikit kecewa.

"Bukan kamu yang tak pantas untukku, kamu itu terlalu tinggi bagiku. Aku tak mau bermimpi terlalu jauh. Sebaiknya lupakan saja. Sampai kapan pun kau dan aku tak akan bisa menjadi pasangan. Kita hanya partner ranjang," ucap Celina.

Celina lalu kembali mencoba fokus dengan sarapannya. Dia menunduk tak mau memandangi wajah Yusuf lagi.

Yusuf menarik napas berat. Tampak kekecewaan di raut wajahnya. Namun, dia tak mungkin juga memaksa Celina agar mau menjadi istrinya.

"Aku mau pulang. Apa aku masih boleh mampir?" tanya Celina. Dia takut pria itu tak mau menerimanya lagi setelah penolakan darinya.

"Tentu saja. Aku sudah pernah mengatakan padamu, jika rumah ini selalu terbuka untukmu!" jawab Yusuf.

Celina lalu menuju kamar dan mengganti pakaiannya. Dia lalu kembali ke ruang makan. Yusuf masih di sana. Melihat Celina yang telah siap, pria itu lalu berdiri dari duduknya.

"Terima kasih untuk segalanya. Walau kita baru kenalan, aku merasa sangat dihargai. Kamu tidak memandang rendah pada wanita seperti aku," ucap Celina.

Celina lalu memeluk pinggang pria itu. Dia menyandarkan kepalanya di dada Yusuf.

"Aku tak bisa menerima kamu, Yusuf. Karena kamu pantas mendapatkan wanita yang lebih segalanya dariku. Sangat egois jika aku memaksakan diri menjadi pendampingmu. Aku tak mau hanya karena diriku, hubungan kamu dan keluarga nantinya menjadi renggang. Kamu pria baik dan harus mencari wanita baik juga," ucap Celina dengan lirih.

Setelah mengucapkan itu Celina melepaskan pelukannya. Dia mengecup bibir Yusuf sekilas dan langsung berjalan pergi tanpa menoleh lagi.

Yusuf hanya bisa memandangi kepergian sang wanita tanpa bisa mencegah. Namun, kali ini dia telah menyimpan nomor ponselnya.

**

Celina mendatangi rumah mami Angel. Kebetulan sekali wanita itu sedang duduk di santai di taman rumahnya.

"Aku mau berhenti jadi wanita malam!" ucap Celina.

Mami Angel tampak terkejut mendengar pengakuan wanita itu. Bagaimana mungkin dia mau mengizinkan Celina berhenti, karena dia salah satu bunga di tempat lokalisasi mereka.

Untuk menghilangkan rasa terkejutnya, wanita itu lalu tertawa. Setelah itu memandangi Celina dengan wajah yang terkejut.

"Apa kamu lupa dengan surat perjanjian itu? Kamu bisa bebas dari sini setelah lima tahun!" ucap Mami Angel dengan penuh penekanan.

"Jika aku ingin bebas sekarang, aku mesti apa?" tanya Celina lagi.

"Apa kamu sudah banyak uang? Bukankah di surat perjanjian itu sudah jelas tertulis, barang siapa yang melanggar perjanjian harus membayar satu miliar!" ucap Mami Angel.

"Kalau begitu, mami telah banyak berhutang denganku!" ucap Celina dengan beraninya.

Rupanya Mami Angel tak bisa menerima ucapan Celina. Dia lalu berdiri dari duduknya. Mendekati wanita muda itu dan memandangi dengan mata tajam.

Tidak akan dia biarkan Celina bebas begitu saja. Dia salah satu aset baginya. Banyak yang ingin tidur dengannya. Tapi, Celina memang tak mau melayani lebih dari satu pelanggan sehari. Dan dalam seminggu dia akan meminta libur.

"Apa maksud ucapanmu itu?" tanya Mami Angel dengan suara yang mulai tinggi.

"Mami sering melanggar aturan. Memberi pelanggan yang tak menggunakan pengaman!" jawab Celina dengan tersenyum miring.

"Aku sudah mengatakan pada pelanggan syarat yang kamu minta. Jika mereka tetap melanggar, itu bukan salahku! Jangan sombong kamu, apa kamu lupa jika aku yang membantu kamu di saat kamu kelaparan!" ucap Mami Angel dengan emosi.

"Aku tak akan lupa dengan pertolongan Mami. Tapi aku sudah membayarnya dengan menjadi budakmu. Sekarang kita sudah imbas. Tidak ada lagi hutang budiku. Aku ingin secepatnya bebas. Aku sudah bosan melayani para pria hidung belang. Aku mau hidup wajar!" balas Celina.

Mami Angel tertawa terbahak. Dia lalu mengelilingi tubuh Celina. Menatapnya sambil mencibir seolah tak yakin dengan apa yang wanita itu katakan.

"Jangan bermimpi terlalu tinggi, Celina. Saat kamu sadar itu akan terasa menyakitkan. Jika pun ada pria yang mau menikahi kamu, itu bukan karena cinta. Pasti karena napsu. Cintanya pasti tetap akan diberikan pada wanita lain. Ingat, kamu itu bagi mereka hanyalah seonggok sampah yang menjijikan!" kata mami Angel.

Dada Celina terasa nyeri mendengar ucapan Mami Angel, dalam hatinya jadi bertanya, apa mungkin Yusuf mengajaknya menikah juga karena napsu bukan cinta. Dia akan mencoba menyelidikinya.

"Aku mau libur satu minggu. Bukankah telah lama aku tak mengambil libur. Jika Mami tak izinkan, aku tetap akan libur!" ucap Celina.

"Terserah ...! Tapi ingat, jika dalam satu minggu kamu tak kembali bekerja, aku akan menuntut kamu!" ancam Mami Angel.

Dia terpaksa memberi izin agar Celina tidak memberontak dan ingin lari. Mami Angel memandangi wanita muda itu dengan wajah penuh tanda tanya.

Siapa yang membuat Celina menjadi berubah pikiran? Kemarin-kemarin dia tak pernah ada keinginan pergi apa lagi berhenti dari tempatnya bekerja. Tanya Mami Angel dalam hatinya.

Setelah meminta izin, Celina langsung berjalan pergi meninggalkan mami Angel. Dia ingin ke rumah Yusuf. Menginap satu minggu, untuk menguji seberapa serius pria itu mencintainya.

Mami Angel lalu menghubungi bawahannya, meminta mereka mengawasi kemana perginya Celina dan dengan siapa dia bergaul saat ini.

Mami Angel yakin ada sesuatu yang membuat wanita itu berubah. Sejak dia menghilang dua hari itu, Celina menjadi berubah. Dia berani membantah dan berniat pergi.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

hati" Celin... semoga aja Yusuf di jodoh kan dgn Celina

2024-06-05

1

Dwi MaRITA

Dwi MaRITA

ah elah.... ribed deh kalok dah ada perjanjian.... celina kan jd incaran, ucup pun knak imbasnya... 😩

2024-05-21

0

🟢🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ

🟢🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ

hadeuh.. sungguh tragis hidup kamu celana,, walaupun awalnya kamu bukan anak sekolahan tapi kamu cantik pasti bisa cari kerjaan yang halal🤧

2024-05-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!