"Mommy tidak mengenal nya, sungguh?"
Di sisi Nabella, ia pun mendapat cecaran dari Lucas dan Elzan tentang Shane.
"Dibilang iya juga. Sudah ah, Mommy malas mengingat orang itu. Terlalu menyebalkan."
Elzan dan Lucas saling pandang dengan tatapan putus asa sembari mengekori Nabella yang berjalan di depannya menuju pintu keluar mall.
"Kalau tidak saling mengenal, terus bagaimana kita lahir di dunia ini?" tanya Lucas berbisik ke Elzan.
"Lucas, kau ini lahir dari kandungan dugong," balas bisik Elzan mencoba menghibur diri sendiri dengan cara menggoda kembarannya.
"Ish, berarti kau pun sama anaknya dugong."
Mereka berujung tertawa-tawa seperti anak yang tidak memiliki beban.
"Jangan bercanda di tengah kerumunan, Duo E. Ikuti Mommy terus, jangan sampai nyasar."
Lucas dan Elzan mengangguk patuh tanpa menjawab Nabella.
"Jam tiga sore ini, Mommy ada janji bertemu seseorang di salah satu cafe. Apa kalian mau ikut atau di anterin pulang ke rumah?" sambung Nabella.
"Memangnya akan bertemu siapa, Mom?" tanya Elzan penasaran.
"Namanya Pak Liam James."
"Uhuk ... uhuk..." Lucas terbatuk-batuk mendengar nama yang tidak asing tersebut.
"Kau kenapa, Edgar, sakit?" cemas Nabella sembari menaruh telapak tangannya di dahi sang anak.
"Te-tenggerokan ku tiba tiba sakit, Mom."
Elzan memutar mata malas. Kembarannya yang hidup sultan sedari orok ini, tidak pandai berbohong terlihat dari caranya berbicara terbata-bata.
"Kalau begitu, biar kami tunggu Mommy di rumah saja." Elzan membantu Lucas meskipun ia belum tahu alasan kembarannya berpura pura tidak enak badan.
"Baiklah. Mommy sepertinya masih sempat mengantar kalian pulang duluan." Nabella melanjutkan berjalan. Ia tidak mau kehilangan kesempatan emas kedua kalinya bekerja di perusahaan ternama JJ company. Bagaimana pun, ia adalah single mom yang harus memenuhi segala sesuatunya untuk ke-dua putra nya. Apalagi akan mati-matian mencari orang yang telah merebut salah satu bayinya, itu pasti membutuhkan biaya besar.
"Apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui?" Bisik Elzan saat mendapatkan kesempatan.
"Liam James itu asisten kepercayaan Daddy. Mana mungkin aku bertemu langsung dengan nya saat ini."
Elzan mengangguk paham.
Kembali, raut muka Lucas terlihat serius. "Soal Daddy dan Mommy yang seperti nya tidak saling mengenal, eum..." Lucas terdengar ragu, tapi tetap menyeruakan pendapat nya. "Apa jangan-jangan, Mommy Nabella menculik mu dan Edgar dari tangan Mommy Zoya sewaktu bayi?"
Seketika, Lucas menyesali ucapannya saat diplototi Elzan.
Bughh...
"Kenapa kau hobi sekali memukul kepala ku?" Bibir Lucas mengerucut.
"Karena kau bodoh! Kemungkinan yang ada, Mommy Zoya mu itu lah yang menculik mu dari tangan Mommy Nabella. Lihat bekas tangan mu yang terkena api, siapa yang melakukannya? Mommy Zoya mu yang jahat itu, kan? Terus, coba bandingkan dengan Mommy Nabella ku, dia begitu lembut penuh kasih sayang. Contoh nya barusan, dia begitu cemas saat mendengar mu batuk-batuk."
Lucas garuk-garuk tengkuk dengan raut bodoh nya mendapat omelan Elzan, yang benar apa ada nya kalau perbedaan Nabella dan Zoya bagaikan langit dan bumi perangai nya.
"Ya, maaf."
"Jangan ragukan Mommy ku. Dia Mommy ku yang terbaik."
Seperti lelaki sejati pada umumnya, Elzan sangat tidak terima ada yang mencemooh Nabella. Ia seolah olah menjadi pahlawan terdepan untuk Mommy nya itu.
"Dia juga Mommy ku. Sudah lah, kau jangan marah-marah. Aku kan cuma berandai-andai."
Elzan membuang muka mengabaikan Lucas, sembari berlari kecil meraih tangan Nabella untuk digenggamnya. Lucas tidak mau kalah, ia berada di sisi lainnya dengan kepala sedikit miring mengintip Elzan yang dibalas adiknya itu dengan juluran lidah tengil nya.
Lucas pun tak mau kalah membalas Elzan dengan mata yang sengaja dibuat buat juling.
Tanpa si kembar sadari, kini dia menjadi pusat perhatian seseorang dari arah lain.
"Zoya, itu bukannya Lucas?"
"Mana?"
"Itu di sana. Bersama seorang wanita dan satu anak sebayanya."
Deg...
Jantung Zoya berdetak tidak nyaman melihat Nabella dan dua bocah yang kemungkinan besar adalah bayi-bayi yang 6 tahun lalu ia campakan.
"I-tu bukan Lucas. K-kau salah lihat, Nick." Zoya terbata-bata dalam mengelak. Namun, matanya yang setia memperhatikan Nabella saat ini masuk ke dalam taksi, tak bisa membohongi Nick.
"Kau pucat begitu, apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui?" tanya Nick memicing curiga.
"A-aku, aku mau pulang," elak Zoya gelagapan. Tentu semakin membuat Nick penasaran.
Dan Zoya tidak mungkin membuka rahasia besarnya di depan Nick. Bagaimana pun, pria yang menjadi affair nya ini adalah sepupu Shane. Zoya sangat takut jika Shane berujung mengetahui kebohongan besar yang selama ini ditutup-tutupi nya. Sangat mengerikan hanya untuk dibayangkan saja.
"Zoya!"
"Huawaaa..." Zoya terlonjak kaget saat pundak nya di sentuh oleh Nick. Wanita itu sempat melamun sebelum nya.
"Ayo pulang__ Sha-shane."
Zoya tidak delusi kan? Saat berbalik, di hadapannya ada Shane dan Lucas yang saat ini menatap nya dingin bergantian dengan Nick.
Astaga, bagaimana menjelaskan keadaan ini. Begitulah kepanikan sepasang peselingkuh itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Ana
nah loh udah shane ceraikan aja itu si zoya
duh ga sabar menunggu semuanya terbongkar
2024-05-15
1
Ana
😅😅😅
2024-05-15
0