Bab 16

"Lucas...!

Edgar yang sibuk memainkan game di hape milik Lucas, sampai terkesiap dengan kedatangan Zoya ke kamarnya.

"Apa benar kau memberikan saran pada Daddy mu untuk mencari Mommy baru? Katakan jika kau tidak setega itu ke Mommy, Nak. Katakan Daddy itu berbohong."

Intonasi Zoya sengaja dibuat-buat menyedihkan agar bocah yang memangku bantal itu, iba padanya. Jangan sampai, Lucas tidak menginginkan nya sebagai Mommy lagi dan memilih dekat dengan Shane.

"Oh, rupanya Daddy mengatakan itu," batin Edgar menyeringai demon, dipikir ia ini Lucas yang luluh dengan air muka mengiba itu.

"Lucas, Daddy mu berbohong kan?" ulang Zoya.

"Daddy tidak berbohong." Edgar menjawab santai di antara sibuk nya ber-game ria.

Sejurus, dibuat kaget oleh pergerakan Zoya yang tiba-tiba merebut handphone itu lalu membanting nya ke lantai.

Belum sempat menetralisir kekagetan nya, Zoya sudah menjambak rambut nya.

"Aww..." Edgar meringis sakit. Alih-alih dilepas, Zoya kian memperkuat nya.

"Ini yang kau mau, hah?

"Lepas, ini sakit."

"Sakit? Kau sendiri yang melawan Mommy, maka inilah efek jera nya. Bagaimana, apakah kau masih ingin melawan Mommy__"

Ceklek.

"Nyonya Zoya!"

Dengan keterkejutan luar biasa akan kedatangan Anna, Zoya buru-buru menjauh dari Edgar.

"Bibi Anna..." Edgar berlari memeluk Anna sembari memaksa air matanya untuk keluar secara berlebihan. "Bibi, dia memukul kepala ku."

"Hei, kau jangan berbohong," sanggah Zoya hendak mendekati Edgar, tapi bocah itu berlari keluar kamar.

"Daddy! Daddy!"

Celaka, anak itu berteriak teriak heboh. Cepat-cepat, Zoya berlari mengejar nya. Begitu pun Anna yang tidak tinggal diam.

Bughh...

Di belokan ruangan, Edgar menabrak kaki jenjang yang kebetulan orang itu adalah Shane sampai bocah itu terduduk jatuh.

"Sial," umpat Zoya lirih. Ia merasa tamat hidup nya jika bocah itu mengadukan kelakuan buruk nya.

"Daddy, hiks ... hiks ..." Edgar memperdalam suara tangis nya sembari memeluk kencang kaki Shane, membuat Shane langsung menatap tajam Zoya.

"Ada apa? Katakan ke Daddy!"

"Nyonya Zoya tadi menjambak rambut Tuan kecil." Anna yang menjelaskan karena Edgar terus menangis.

"Itu tidak benar!" sanggah Zoya. Kaki nya sudah bergetar dengan tatapan dingin Shane.

"Lucas?" Shane ingin mendengar nya sendiri dari mulut anaknya.

"I-tu benar. Mo-mommy hiks...hiks... juga membenturkan kepala ku. Sakit__ huawaaaaaa..." Edgar terus berakting pilu dengan tangis yang terdengar menyayat hati Shane.

"Lucas, kau jangan membuat-buat cerita."

Zoya tertangkap mengepalkan tangan di netra Shane.

Pria itu memberi kode ke Anna untuk membawa Edgar pergi.

Setelah aman dari pandangan Edgar, Shane langsung mencengkram rambut Zoya yang diikat seperti buntut kuda. Iris matanya sungguh memancarkan kemarahan yang luar biasa.

"Aww... sakit, Shane. Sakit..."

Itu akibat nya sudah berani menyakiti anaknya. Shane tidak akan tinggal diam siapapun pelakunya.

"Kenapa kau menyakiti anak ku?"

Zoya tidak mau menjawab sehingga Shane terus memperkuat cengkeraman nya yang membuat kulit kepala Zoya seakan mau terlepas.

"Ka-karena dia menginginkan Mommy baru." Terpaksa Zoya jujur dari pada terus disiksa. "Aku yang melahirkan nya, tentu aku sakit hati mendengar nya."

"Entah ada apa di dirimu yang tidak bisa membuat ku iba dan luluh sedikit pun. Sampai, Lucas saja tidak menginginkan mu lagi."

Duaghh...

Shane melepaskan tangannya setelah membenturkan kepala Zoya ke tembok.

"Awwww..."

"Tangan dibalas tangan. Kepala pun sama, jadi jangan pernah menyakiti anak ku lagi meskipun hanya ujung rambut nya."

Shane meninggalkan Zoya yang kliyengan di tempat. Dadanya naik turun memperlihatkan kemarahan yang tertahan luar biasa.

Dengan begitu kesal, ia melampiaskan emosi dengan cara menggeprak-geprak tembok.

"Dia sungguh bukan Lucas yang ku kenal." Zoya teringat atas penglihatan nya ke anak yang bersama Nabella. "Tidak mungkin mereka sudah bertemu dan bertukar posisi kan?"

Bagaimana dia tidak curiga, Zoya terlalu mengenal Lucas yang takut padanya dan tidak pernah akan macam-macam meskipun selama ini sudah sering disiksa nya. Lucas yang di rumah ini, sungguh sangat bertolakbelakang.

"Lihat kepala mu." Di kamar, Shane mencari bukti kekerasan Zoya, tapi tidak ada tanda-tanda benturan di sana.

"Ah, itu__ anu, Dad. Benturan nya tidak keras. Tapi tetap sakit di sini."

Shane kecewa karena tidak menemukan bukti nyata. Ia tidak bisa menggugat Zoya di pengadilan begitu saja tanpa adanya bukti kuat.

"Istirahat lah."

***

Pagi-pagi, Zoya mencoba mengambil hati Edgar. Ia baru akan bergabung di meja makan.

Tapi saat didekati, bocah itu langsung bangkit dari kursi mendekati Shane. Zoya dibuat jengkel dalam senyum kepalsuan nya.

"Daddy..." rengek nya seolah-olah meminta perlindungan. Dalam hatinya sih berkata, "Marahin, Dad. Marahiiin. Senyumnya kayak monster bertaring."

Bocah nakal itu suka sekali melihat Zoya menjadi bulan-bulanan Shane. Huuu, inilah pembalasan kecil Edgar untuk Zoya terhadap kelakuan buruk nya ke Lucas asli.

"Ehem..." Hanya dengan deheman dan tatapan mata dingin dari Shane saja, Zoya sudah kicep duluan.

"Mommy cuma mau minta maaf. Sungguh. Tapi kalau mengganggu kalian sarapan, Mommy akan pergi."

Yaakh, Daddy mah payah. Target pergi tanpa dimarahi.

"Habiskan sarapan mu, Lucas. Bibi Anna, jaga dia. Jangan sampai Zoya mendekati dan menyakiti anak ku lagi."

Mendengar itu, Edgar merasa dirinya disayangi dan dilindungi oleh Shane.

"Saya akan menjaga nya, Tuan."

***

"Tuan, ini CV Nona Nabella."

"Siapa Nabella?"

"Maksud saya, Nona NE2."

Barulah Shane meraih berkas yang di berikan oleh Liam di kantor itu.

"Lihat foto nya, Tuan. Cantik kan? Masih single lagi. Semoga itu jodoh saya yang dikirim Tuhan melalui kantor ini."

Seketika, Liam membungkam mulutnya mendapat lirikan maut Shane.

"Kau mau bergosip dengan ku tentang jodoh? Sekalian saja, bawa kemari mini bar ke ruanganku. Kita minum-minum sambil bergosip pagi."

"Hehehe... Maaf, Tuan. Saya terlalu excited." Liam terkekeh renyah.

Shane cuma menggeleng. Saat hendak melirik foto CV di depannya, pintu ruangan nya di ketuk.

"Itu pasti Nona Nabella yang akan menghadap."

"Suruh masuk," titah Shane. Semalam, ia memang memberi instruksi ke Liam agar calon pekerja baru nya itu dipanggil ke ruangannya.

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

duh hebat kamu edgar😅😅 👍
deg degan deh gimana reaksi shane lihat N2E😁yang ternyata nabella cewek yang dia marahin

2024-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!