Bab 18

Uhgg...

Lenguhan Zoya yang berbaring di tempat tidur Nick, membuat sang empu kamar menoleh yang sebelumnya sibuk membaca majalah bisnis.

"Nick." Zoya hendak bangun tapi terhenti oleh selang infus yang terpasang di punggung tangannya.

"Istirahatlah. Kata dokter, tekanan darahmu sangat rendah."

Bahkan, aku sudah masuk ke ranah sters karena Nabella, batin nya dikejar kejar rasa kecemasan yang hakiki.

"Berhentilah menyiksa diri mu dengan cara menginginkan orang yang tidak pernah melihat kehadiranmu." Sembari menasehati, Nick berdecak pinggang di sebelah ranjang itu.

"Kau tidak mengerti. Dan aku tidak bisa mundur," jengkel Zoya menolak. Aku akan tenang jika Nabella terbungkam, sambungnya dalam hati.

"Apa yang tidak ku mengerti? Ceritalah!"

Tentu tidak akan Zoya ceritakan aib besarnya. "Kenapa aku bisa berada di tempatmu?" Zoya sengaja mengubah topik. Seingatnya, ia telah pingsan di kantor Shane karena terlalu shock melihat Nabella yang sudah begitu dekat dengan Shane. Ia tahu, cepat atau lambat, bangkai yang ia kubur rapat-rapat akan tercium, mengingat Lucas dan salah satu bocah yang bersama Nabella sangat-sangat mirip. Tentu, tanda tanya besar akan muncul di benak Shane jika melihat ada Lucas lain di luar sana.

"Shane mengirim chat tentang keadaan mu."

"Bodoh!" Zoya mengumpat keras. "Kenapa kau termakan umpannya? Aku yakin, Shane semakin curiga tentang affair kita karena kepedulian mu yang terang terangan itu."

Seketika, Nick terduduk lemas. Ia sama sekali tidak kepikaran jauh ke sana.

"Sudah kubilang, kita harus saling menjauh dulu."

"Berhentilah memarahiku! Aku cuma cemas mendengar kabarmu karena pesan Shane mengatakan kalau kau tengah sekarat," papar Nick membela diri.

Mendengar keseriusan Nick yang begitu mempedulikan nya, tiba tiba saja pikiran jahat Zoya menyala di otaknya.

"Nick, apakah kau sungguh mencintaiku?" tanya Zoya dengan penuh pemikiran liciknya. Ia berencana untuk memanfaatkan Nick mengingat dirinya tidak mempunyai orang kepercayaan selain Hen yang sialnya kini ia tidak punya kontak aktif pria preman itu lagi.

Nick tidak menjawab.

"Jika pun kau tidak mencintai ku dan selama ini cuma menganggap diriku sebagai teman tidur mu, maka tak apa. Aku cuma ingin kita bekerja sama menjatuhkan Shane karena aku tau kau sebenarnya ingin menjadi pewaris utama di keluarga Jeff."

Sialan, perempuan ini tau saja rahasia nya.

"Jangan sok tahu," sanggah Nick.

Zoya tersenyum miring. "Tidak usah mengelak. Aku punya bukti perbincangan mu bersama ibumu. Entah bagaimana kemarahan Shane jika tau kalau kau sering memalsukan data keuangan perusahaan."

"Kau!" Nick menuding dengan wajah memerah marah.

"Calm down." Zoya tersenyum jumawa. So, bagaimana dengan tawaran ku?"

"Apa yang harus kulakukan?" Nick mencoba mengalah untuk saat ini. Lagian, dipikir-pikir pun, ia dan Zoya berada di pihak yang sama.

"Gitu dong. Tugas mu cuma membuat wanita Shane pergi jauh. Namanya Nabella, bekerja di perusahaan sama dengan kalian."

Nick menaikkan satu alisnya, bingung. Ia terlalu mengenal Shane yang dingin dan pembenci wanita termasuk orang tuanya sendiri. Mana mungkin punya wanita khusus?

"Shane punya simpanan?"

"Kau pasti heran kan? Tapi, itulah kenyataannya."

"Aku masih tidak percaya!"

"Jangan naif dalam berpikir, Nick. Shane tetap seorang lelaki yang kadangkala butuh kehangatan seorang wanita."

Zoya yang manipulatif berencana membuat nama Nabella rusak. Ia ingin, Nabella dibenci di kantor itu dengan cara menggiring opini sebagai pelakor. Dengan begitu, semoga Nabella tidak betah dan pergi jauh.

"Fine, aku akan membantu mu sebisa ku dengan syarat, kau pun harus membantu ku merebut pimpinan di kantor dari Shane. Deal?"

"Itu yang ingin ku dengar. Deal!"

Zoya dan Nick bersalaman satu sama lain.

***

Nabella tiba di rumah dengan keadaan ruangan gelap gulita nan sepi.

Di mana kedua bocahnya? Dicari di setiap ruangan, tetapi adanya angin kosong yang membuat Nabella dirundung kecemasan luar biasa.

"Ya Tuhan, di mana mereka? Please, Edgar, angkat dong telepon Mommy."

Bukan hanya Edgar yang tidak merespon telepon via jam tangannya, Elzan pun sama.

***

"Tuan Shane, Tuan kecil tidak ada di kamarnya."

Di sisi Shane, pria itu di sambut oleh laporan takut-takut Anna.

"Kemana dia?" Shane masih menanggapinya datar karena mengira anaknya itu berada di salah satu ruangan favoritnya di rumah besar itu.

"Sudut rumah sampai gudang dan paviliun sudah kami periksa. Dan Para bodyguard saat ini tengah me-mencarinya. Tuan muda ka-kabur dari rumah, Tuan."

Seketika Shane mengerem dadak langkahnya dan dengan cepat membalik tubuhnya. Tatapan dinginnya berhasil membuat Anna gemetaran.

"Kabur? Apa Bibi Anna dan semuanya tidur saat jam kerja, hah?!"

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

duh triple kalian kemana sebenarnya 🤔apa yang kalian rencana kan
semoga rencana zoya dan nick gagal😤

2024-05-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!