Bab 20

"Permisi, Nona-nona, apakah kalian melihat anak kembar yang ada di foto ini, lewat sini?"

Nabella bertanya pada segerombolan remaja dengan memperlihatkan foto si kembar di handphone nya itu.

"Tidak."

"Maaf, tidak pernah melihat."

Tapi, semuanya kompak memberi jawaban yang tidak memuaskan hati Nabella, membuat wanita itu menghela nafas putus asa.

"Terimakasih, Nona."

Nabella lanjut berjalan dengan perasaan penuh harapan menemukan si kembar yang nakal itu.

Ting...

Mommy, kami ada di taman kota.

Nabella terasa mendapatkan oasis nya kembali melihat pesan tersebut dari Elzan yang barusan masuk.

Tanpa ba-bi-bu, ia segera menuju lokasi menggunakan taksi sembari membalas mengetik, 'Tunggu Mommy! Jangan kemana mana lagi, please.'

"Mommy on the way kemari. Dan sepertinya, setelah ini telinga kita akan memerah mendapat jeweran," papar Elzan memberi tahu.

Edgar dan Lucas kompak mengelus telinga masing masing membuat Elzan tertawa geli. " Lucas yang akan dijewer, Edgar. Hahaha..." Elzan membuat Edgar sadar kalau ia dan Lucas bertukar peran.

"Ish, diamlah, Elzan. Nanti kau dianggap gila oleh pengunjung lainnya. Dan kau, apakah sudah mengirim pesan ke Daddy?" tanya Lucas beralih ke Edgar. Saat ini, ketiga nya duduk di bangku panjang yang berada di taman kota dengan panorama senja yang nyaris tertutup malam.

Dad, temui aku di taman kota. Ada yang perlu ku bicarakan.

Send.

"Sudah!" Setelah mengirim pesan, Edgar memamerkan handphone nya sebagai bukti.

Secepat kilat, pesan dari Edgar menggunakan nomer Lucas pun, sampai di gawai Shane.

"Taman? Apa dia tidak takut pada preman jalanan," gumam Shane was-was sendiri sembari membelokkan setir mobil nya.

"Ayo bersembunyi. Cepat atau lambat, Daddy dan Mommy pasti sampai," ucap Lucas waspada lebih dahulu.

"Ayo, ayo..."

Tiga bocah itu berlomba beranjak ke tanaman hias yang berjajar sepertinya pagar. Mereka duduk bersila tanpa peduli pakaiannya akan terkena debu.

"Pokoknya, kita harus berhasil." Lucas sudah tidak sabar tinggal bersatu dengan keluarga utuh nya.

"Hei, kalian." Si kembar kompak mendongak ke asal suara imut yang saat ini berdiri di depan duduk mereka. Seorang gadis kecil yang menggunakan pakaian serba pink. "Apa kalian sedang mencari kodok juga? Sudah menemukan? Aku boleh minta satu tidak?"

Lantas, si kembar kompak saling pandang. Sejurus, Edgar yang paling galak itu memelotot ke arah anak seusianya. "Eh, ompong cerewet. Jangan ganggu kami. Pergi sana!"

"Kok kalian ga-galak sih. Minta maaf sekarang sama Micel. Ayo minta maaf."

"Tidak mau! Pergi buruan. Atau gigit nih?"

"Aduin Daddy ku ya__"

"Geeerrrr..." Edgar yang tidak mau diganggu oleh orang asing meskipun seorang anak kecil sepertinya, membuat suara menyerupai harder galak yang siap menggigit.

"Huawaaa ... Daddy, ada anjin* jadi-jadian." Gadis kecil itu ngeberit sambil histeris mengadu.

"Hahahah..."

Bocah-bocah aktif nan genius Nabella, malah kompak tertawa-tawa melihat korban yang tak di kenalnya kabur.

"Eh, eh, shut up! Daddy datang, Daddy datang."

Lucas dan Edgar kompak mengintip dari cela tanaman pagar yang menjadi objek persembunyian mereka. Benar saja ada Shane yang sedang celingukan mencari.

"Telpon buruan, Edgar."

"Iya, ini juga lagi di telepon. Diam ya..."

Lucas dan Elzan kompak mengangguk tanpa suara.

"Hallo, Lucas. Daddy sudah sampai di taman. Kau di sebelah mana?' cecar Shane dengan mata selalu jelalatan.

"Aku melihat Daddy, kok. Daddy duduk di kursi panjang yang ada di sebelah barat saja. Nanti aku muncul."

Tut...

Edgar langsung mematikan sepihak karena menolak di paksa Shane untuk muncul.

Shane menatap nanar hape nya. "Astaga, apa yang sebenarnnya di inginkan Lucas?" Meski bingung, Shane tetap menuruti perintah anaknya karena dia pun penasaran. Pria itu begitu setia menunggu demi memenuhi rasa penasarannya.

"Mommy di mana? Kenapa dia begitu lama?" Elzan celingukan di balik persembunyiannya.

"Bersabarlah," bisik Lucas. Sejurus, ia terkesiap mendapati deringan kecil di jam tangannya. "Sssst, diam ya, Mommy menelepon ku."

Elzan merespon Lucas seraya iseng menaruh telunjuknya ke bibir Edgar.

"Ish..." Edgar mendumel kecil sembari mendelik horor ke adiknya itu dengan tangan menepis jari iseng tersebut. Meski dalam misi serius mempersatukan kedua orang tuanya, mereka tetap iseng bercanda satu sama lain sesuai umurnya yang masih kecil.

"Edgar, kau ada di mana?"

"Mommy yang di mana? Ah, iya ... iya, kami melihat mu, Mom."

Nabella celingukan. Ia tidak melihat si kembar.

"Mommy melihat pria yang duduk di kursi tidak?"

"Ya, Mommy melihatnya." Nyatanya, Nabella hanya melihat kepalanya dari samping dan tidak terlalu memperhatikan karena lebih fokus mencari keberadaan si bocah yang merepotkan kelakuan nya. "Kalian di mana nya?"

"Terus maju, Mom. Lurus saja."

Nabella menurut patuh di permainkan Lucas.

Di sela pembicaraan itu, Edgar juga segera menghubungi Shane kembali. Bagian Elzan hanya menerima hasil kerja sama kedua kakak nya dengan raut wajah sangat serius.

"Daddy, cepat berdiri sambut Mommy baru ku."

"Mommy, kami ingin punya Daddy yang berada di depan Mommy."

Jreng-jreng, tatapan mata Shane dan Nabella saling bertemu.

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

dasar bocil 🤣🤣🤣🤣berhasil ternyata triple mempertemukan mereka, tapi entah gimana reaksi mereka berdua 🤭🤭

2024-05-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!