"Selamat untuk Tuan Almera yang sudah membeli lukisan dan sekarang kita akan menawarkan sepasang cincin di mana cincin ini merupakan cincin terakhir buatan George seorang perancang perhiasan yang sudah lama meninggal dunia." Ucap pembawa acara.
'Sepasang cincin itu adalah milik Kakek dan Nenek, di mana saat itu Ibu dan Aku di bawa ke desa untuk tinggal di sana padahal rumah itu milik Kakek dan Nenekku.' Ucap Angela dalam hati.
'Di mana saat itu wanita jahat itu menyuruh pelayan untuk memasukkan pakaian ke dalam koper kami tanpa membawa barang berharga sedikitpun.' Ucap Angela dalam hati sambil menggenggam tangannya dengan erat.
"Sepasang cincin ini disumbangkan secara gratis oleh Nona Belia Sutrisna." Ucap pembawa acara sambil mengarahkan tangan kanannya ke arah Belia.
"Mari kita berterima kasih kepada Nona Belia Sutrisna." Sambung pembawa acara.
Belia langsung berdiri sambil tersenyum manis kemudian Belia menatap Angela yang juga menatapnya dengan tatapan penuh amarah.
'Angela. Apakah kamu sangat sedih karena sepasang cincin milik Kakek dan Nenekmu, Aku sumbangkan ke acara lelang ini secara gratis? Semua barang milik Kakek, Nenek dan Ibumu, Aku masih punya lebih banyak lagi.' Ucap Belia dalam hati.
'Aku akan memberikan kepada siapapun yang ingin Aku berikan.' Sambung Belia dalam hati.
"Harga awal sepasang cincin ini adalah 10 juta. Silahkan mulai menawar dari sekarang." Ucap pembawa acara.
"Dua belas juta." Ucap Angela sambil mengangkat benda.
"Angela, kamu menyukai sepasang cincin itu?" Tanya Nenek Elisabet dengan wajah terkejut.
Angela memalingkan wajahnya ke arah Nenek Elisabet dengan wajah sendu membuat Nenek Elisabet tidak tega melihatnya.
"Kalau kamu suka maka Nenek akan membelikannya untukmu." Ucap Nenek Elisabet.
"Iya, Nek." Jawab Angela dengan mata berkaca-kaca.
"Lima belas juta."
"Delapan belas juta." Ucap Nenek Elisabet sambil mengangkat benda bertuliskan nomer 1.
"Dua puluh juta."
"Dua puluh lima juta." Ucap Nenek Elisabet sambil mengangkat benda bertuliskan nomer 1.
"30 juta."
Nenek Elisabet ingin berdiri sambil bersiap mengangkat benda namun di tahan oleh Angela. Kemudian Angela duduk sambil menatap Nenek Elisabet dengan tatapan sendu.
"Nenek, lupakan saja karena seseorang sengaja menaikkan harga." Ucap Angela.
"Tapi kamu sangat menyukainya, jika kamu tidak membelinya akankah kamu menyesalinya?" Tanya Nenek Elisabet.
"Tiga puluh juta 1 kali, tiga puluh juta 2 kali, tiga puluh juta 3 kali." Ucap pembawa acara sambil mengangkat tangan kanannya ke arah para penonton.
Karena di hitungan ke tiga tidak ada lagi yang menawar membuat pembawa acara mengangkat palu tanda orang tersebut berhasil membeli sepasang cincin tersebut. Namun ketika palu tersebut ingin menyentuh ke arah meja bersamaan terdengar suara seseorang.
"Lima puluh juta." Ucap seorang pria tampan sambil berjalan memasuki ruangan tersebut siapa lagi kalau bukan Martinus.
"Ya, Tuhan. Lima puluh juta?" Tanya mereka dengan serempak sambil menatap ke arah sumber suara.
"Pria itu sangat tampan dan sangat kaya." Ucap salah satu gadis.
"Dia adalah Tuan Muda Martinus, pria tampan dan kaya raya. Sungguh beruntung wanita yang bisa menikah dengan Tuan Muda Martinus." Sambung gadis lainnya.
Belia hanya terdiam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun karena saat ini dirinya sangat terkejut ketika melihat kedatangan Martinus secara tiba-tiba.
Belia menatap ke arah Martinus tanpa berkedip karena Martinus sangat tampan yang membuat dirinya tidak bisa tidur memikirkan Martinus.
Sedangkan Martinus tanpa mempedulikan ucapan dan tatapan lapar dari para gadis dan para wanita, Martinus berjalan ke arah Angela dan Nenek Elisabet membuat Angela berdiri sambil menatap ke arah Martinus.
"Kenapa suamiku menawar sepasang cincin harga segitu?" Tanya Angela dengan tatapan sendu.
"Apa yang istriku suka maka Aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan." Jawab Martinus.
"Tapi cincin ini harganya lima puluh juta dan itu terlalu mahal." Ucap Angela yang merasa tidak enak hati dengan Martinus dan Nenek Elisabet.
"Keluarga Van Hounten punya banyak uang jadi kamu jangan banyak berpikir atau merasa tidak enak hati." Jawab Martinus.
Martinus kemudian menunjuk ke arah salah satu panitia dan panitia tersebut berjalan sambil membawa nampan yang berisi sepasang cincin milik Kakek dan Neneknya.
Martinus kemudian mengambil cincin milik Neneknya Angela kemudian memasang ke jari manis milik Angela. Angela sangat terharu dengan apa yang dilakukan oleh Martinus membuat Angela perlahan mulai mencintai Martinus.
"Cincin ini sangat cocok ketika kamu memakainya." Ucap Martinus sambil menatap ke arah Angela yang juga menatapnya.
Angela tersenyum kemudian Angela melakukan hal yang sama di mana Angela mengambil cincin milik kakeknya kemudian dimasukkan ke dalam jari manis Martinus.
Martinus tersenyum membuat Angela juga tersenyum kemudian Angela berjinjit dan mengarahkan wajahnya ke wajah Martinus. Angela mencium pipi Martinus membuat Martinus diam membatu bersamaan Nenek Elisabet tersenyum sambil bertepuk tangan.
Serempak semua orang yang ada di ruangan tersebut bertepuk tangan membuat Belia matanya melotot seakan matanya mau lepas dari tempatnya.
"Tuan Muda Martinus dan Nyonya Muda Martinus adalah pasangan serasi dan sangat manis." Ucap salah satu gadis tersebut.
"Tuan Muda Martinus banyak menghabiskan uang untuk istri yang sangat dicintainya, membuatku tersentuh." Sambung gadis lainnya.
"Selamat untuk Tuan Muda Martinus dan Nyonya Muda Martinus." Ucap pembawa acara.
Angela hanya tersenyum kemudian Nenek Elisabeth pindah kursi agar Martinus bisa duduk di tengah-tengah mereka.
"Cucuku, kamu bagus sekali. Begitulah seharusnya, apa yang disukai istrimu kamu harus mendapatkannya tanpa mempedulikan melewati api dan air. Karena hal itu akan membuat Nenek sangat suka." Ucap Nenek Elisabeth sambil tersenyum bahagia.
"Martinus hanya menuruti apa kata Nenek." Jawab Martinus sambil menatap ke arah Nenek Elisabet.
"Belia, lihat betapa bangganya, Dia." Ucap gadis pertama.
"Sepasang cincin seharga sepuluh juta tapi membelinya dengan harga lima kali lipat." Ucap Belia sambil menatap ke arah Angela.
"Aku benar-benar berpikir kalau Aku sedang mengambil keuntungan." Sambung Belia.
Angela hanya terdiam sambil menatap ke arah penbawa acara untuk mendengarkan ucapannya begitu pula dengan yang lainnya.
"Berikutnya ini adalah dari lelang amal kami sekaligus penutup acara lelang kami." Ucap pembawa acara.
Dua orang memperlihatkan gaun berwarna kuning emas ke arah para peserta lelang.
"Ini adalah lelang gaun milik AA di mana gaun ini merupakan kompetisi desain yang diadakan di negara S lima tahun yang lalu. Di mana gaun ini memenangkan juara pertama dan karena gaun ini pula master AA menjadi terkenal di seluruh dunia." Ucap pembawa acara.
"Hasil dari penjualan gaun ini akan disumbangkan ke beberapa panti asuhan milik AA." Sambung pembawa acara.
Semua orang bertepuk tangan sambil menatap keindahan gaun milik AA tanpa mengetahui kalau gaun itu milik Angela kecuali Angela dan beberapa karyawannya yang ditugaskan untuk menjadi panitia acara.
"Harga dasar gaun ini adalah dua puluh juta dan lelang segera di mulai." Ucap pembawa acara.
"22 juta."
25 juta."
"Istriku suka dengan gaun itu?" Tanya Martinus sambil menatap ke arah istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Lydia
Ayo para pembaca... kasih komen, like, hadiah & vote utk Author. Lanjut Author... terima kasih 😁
2024-05-15
1
Lissaerlina
orang sepintar dan sekaya Martinus kok tidak tahu kalau butik AA milik Angela istrinya,mungkin kurang informasi dari asisten nya...
lanjuttttt
2024-05-15
2
iin marlina
aku yang bikin martinus
aku bisa bikin yg lain. /Grin/
2024-05-15
0