17 Tahun Kemudian

Tidak terasa Angela sudah berumur dua puluh empat tahun di mana Angela tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, sangat pintar dan baik hati.

"Ada begitu banyak pasien dan Aku sudah menunggu di sini selama dua jam." Ucap salah satu wanita yang sedang menunggu antrian untuk di panggil.

"Dua jam bukanlah apa-apa karena Aku menunggu antrian selama dua hari dan sebentar lagi giliranku di panggil." Ucap salah satu pria.

"Ahli medis ini tidak menentukan tarif untuk biaya pengobatan karena semua terserah pasien membayar biaya pengobatan. Karena itulah banyak orang berbondong-bondong datang ke sini demi menyembuhkan penyakit yang di deritanya." Sambung pria lainnya yang juga ikut mengantri.

"Itu memang benar, pengobatan dokter A sangat manjur. Segala macam penyakit dapat disembuhkan bahkan penyakit yang sulit disembuhkan sekalipun dengan mudah disembuhkan oleh dokter A." Sambung wanita lainnya yang juga ikut mengantri.

Dokter A adalah kepanjangan dari dokter Angela, Angela sengaja menyembunyikan identitasnya agar semua orang tidak mengetahuinya.

"Jarum emas bisa menyembuhkan segala penyakit." Ucap wanita lainnya.

"Betul sekali." Jawab mereka dengan serempak.

Sedangkan di tempat yang sama hanya beda ruangan lebih tepatnya di ruang praktek Angela di mana saat itu Angela sudah selesai mengobati pasien.

"Terima kasih, dokter A." Ucap pasien tersebut sambil memasukkan uang ke dalam kotak.

Pasien tersebut memberikan beberapa uang koin karena pasien tersebut bukan orang berada. Sedangkan Angela sama sekali tidak mempedulikan berapa uang yang di bayar oleh pasien hal itu dikarenakan dirinya pernah hidup miskin dan sulitnya mencari uang.

"Sama-sama." Jawab Angela sambil tersenyum.

"Aku terselamatkan ... Aku terselamatkan ... Semoga dokter A selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan." Ucap pasien tersebut sambil berjalan meninggalkan ruangan tersebut.

"Amin." Jawab Angela sambil tersenyum.

Tidak berapa lama datang seorang pria tampan berjalan ke arah ruangan Angela.

"Nona Muda Angela, ada kabar dari rumah milik Nona Muda Angela yang di rebut paksa oleh Tuan Besar Komar. Di mana Tuan Besar Komar mencari Nona Muda Angela kemana-mana." Ucap pria tampan tersebut.

"Setelah tujuh belas tahun yang lalu, bukankah Dia mengira kalau Aku sudah mati?" Tanya Angela sambil menahan amarahnya terhadap Komar sekaligus Ayah kandungnya.

"Apa yang diinginkan pria itu?" Tanya Angela lagi yang enggan memanggil Komar dengan sebutan Ayah.

"Itu dikarenakan orang tua Nyonya Besar Agnes dan orang tua Nyonya Besar Van Hounten dulu pernah menjodohkan cucu mereka jika ke dua cucu mereka sudah besar. Yaitu Nona Muda Angela dengan salah satu cucunya dari keluarga Van Hounten." Jawab pria tampan tersebut.

"Keluarga besar Van Hounten hanya mengenal Nona Belia karena selama tujuh belas tahun Nona Angela dikabarkan menghilang." Sambung pria tampan tersebut.

"Kalau begitu kenapa pria itu mencariku? Kan sudah ada putri kesayangannya yang akan menikah." Ucap Angela yang belum ada niat untuk menikah.

Angela tidak mempermasalahkan jika Belia menikah karena saat ini dirinya sangat sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk memikirkan pernikahan.

"Itu dikarenakan Nona Muda Belia tidak setuju menikah dengan pria itu jadi Tuan Besar Komar ingin Nona Muda Angela menikah dengan pria itu." Jawab pria tampan tersebut.

"Robert, katakan pada orang kepercayaanmu mulai lusa Aku mulai berhenti bekerja untuk mengobati para pasien selama satu bulan. Karena tiga hari lagi Aku akan kembali ke rumah milik Ibuku yang sudah bertahun-tahun di rebut paksa oleh mereka." Ucap Angela.

"Nona Muda Angela, apakah Nona Muda Angela akan pergi menemui mereka?" Tanya Robert.

"Ya. Sebentar lagi Aku akan datang untuk mendapatkan kembali semua milik Ibuku." Sambung Angela sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat.

"Baik." Jawab Robert dengan singkat.

xxxxxxxx

Tiga Hari Kemudian

Tidak terasa dua hari berlalu dengan cepatnya dan sesuai perkataan Angela, di hari ketiga Angela dan Robert pergi ke mansion milik Ibunya yang sudah tujuh belas tahun yang lalu meninggal dunia.

"Nona Muda Angela, ini informasi tentang Tuan Muda Martinus." Ucap Robert sambil memiringkan tubuhnya ke belakang untuk memberikan dokumen.

Angela menerima dokumen tersebut sedangkan Robert mulai menyalakan mesin mobilnya lalu mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.

"Tuan Muda Martinus, anak ke enam dari enam bersaudara. Orang tuanya bernama Nyonya Besar Sandra dan Tuan Besar Michael, Kakak pertamanya bernama Tuan Muda Mike, Ke dua Tuan Muda Marcell, ke tiga Nona Muda Marcella, ke 4 Nona Muda Marbella dan ke 5 Tuan Muda Markus." Ucap Angela membaca identitas Martinus.

"Tuan Muda Martinus mempunyai kemampuan bisnis yang sangat luar biasa dan sangat tegas dalam menangani berbagai hal. Hanya dalam beberapa tahun perusahaan milik Tuan Muda Martinus menjadi orang nomer satu di negara ini." Sambung Angela.

"Namun kata orang-orang kalau Tuan Muda Martinus konon terlihat sangat jelek akibat mengalami kecelakaan. Memiliki kepribadian yang sangat kejam, tidak stabil dan menghukum orang tanpa membeda-bedakan pria ataupun wanita." Sambung Angela lagi sambil menatap ke arah Robert dari spion mobil.

"Dunia luar mengenal Tuan Muda Martinus sebagai malaikat pencabut nyawa berwajah hantu." Ucap Angela sambil menutup dokumen tersebut.

Angela menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap ke arah jalan raya dari balik jendela mobil namun pikirannya menerawang jauh entah kemana.

Ketika Angela memalingkan wajahnya ke arah samping tanpa sengaja Angela melihat pria yang sangat tampan sedang menatap dirinya dari arah berlawanan.

Hingga pria tampan tersebut berhenti di sebuah rumah tinggal sekaligus tempat praktek Angela namun rumah tersebut tertutup dengan rapat tanda rumah tersebut tidak ada penghuninya.

"Tuan Martinus, dokter A baru saja pergi belum lama ini. Selain itu dokter A memerintahkan untuk membatalkan semua janji selama satu bulan." Ucap asisten kepercayaannya yang bernama Cristina.

"Lama sekali, padahal hanya dokter A yang mampu menyembukan Nenekku. Bagaimanapun temukan Dia sekarang juga karena penyakit Nenek sangat berbahaya dan sulit disembuhkan." Ucap Martinus.

"Baik, Tuan Muda." Jawab Cristina dengan patuh.

Melani, Gracella dan Marcella sudah mengobati Nenek mereka namun penyakitnya sangat sulit untuk disembuhkan. Mereka hanya bisa memberikan obat-obatan agar Neneknya bisa bertahan hidup.

Kemudian mereka pergi meninggalkan tempat tersebut menuju ke arah perusahaan milik Martinus di mana pekerjaaan yang menumpuk menanti kedatangan Martinus.

xxxxxx

Di tempat yang berbeda di mana Angela sudah berada di mansion milik orang tua Ibunya yang diwariskan ke Ibunya yang bernama Agnes lalu diwariskan ke Angela namun di ambil paksa oleh Ayah kandungnya yang bernama Komar.

Angela berjalan ke arah ruang tamu di mana dirinya di antar oleh salah satu pelayan Ibu Tirinya. Kenangan demi kenangan waktu Angela kecil kembali teringat di ingatan Angela membuat Angela hanya bisa menahan amarahnya.

"Silahkan Nona Muda menunggu di sini. Saya akan naik ke atas untuk melapor pada Nyonya Besar dan Nona Muda." Ucap pelayan tersebut.

Angela hanya menganggukkan kepalanya kemudian pelayan tersebut pergi meninggalkan tempat tersebut sedangkan Angela menatap sekeliling ruangan.

Angela melihat bayangan anak kecil perempuan berumur 6 tahun sedang berlari ke arah ruang tamu melewati dirinya lalu duduk di sofa.

"Ibu, Aku di sini."Ucap Angela kecil.

Tidak berapa lama datang bayangan Agnes berjalan melewati Angela membuat Angela menatap bayangan Ibunya dengan tatapan sendu.

"Angela, Ibu membuatkan sup kesukaanmu." Ucap Agnes sambil membawa mangkok berisi sup Ayam makaroni.

"Terima kasih, Ibu. Aku sangat suka." Ucap Angela kecil.

"Ayo dihabiskan supnya." Ucap Agnes sambil menyuapi sup ke mulut Angela kecil.

Angela kecil langsung membuka mulutnya dan bersiap untuk makan sedangkan Angela yang melihat ke dua bayangan tersebut matanya langsung berkaca-kaca.

Angela berjalan ke arah Agnes untuk memeluknya karena saat ini dirinya ingin sekali memeluk Ibunya yang sangat disayanginya sekaligus sangat dirindukannya.

"Ibu, rasanya sangat enak dan Angela sangat suka masakan buatan Ibu." Ucap Angela kecil sambil menatap ke arah Ibunya.

Agnes hanya tersenyum sambil mengusap kepala Angela kecil dengan lembut hingga ke dua bayangan tersebut menghilang.

"Seharusnya ini adalah rumah Ibuku dan Aku karena di sinilah tempat Aku duduk dan bermain bersama Ibuku." Ucap Angela dengan mata berkaca-kaca.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang sambil menuruni anak tangga membuat Angela menatap ke arah sumber suara sambil menahan amarahnya yang teramat sangat.

Terpopuler

Comments

Ayu

Ayu

thor.. crita nya seru jg. lain dr yg sdh2.smgt aja thor. lanjut bc

2025-03-03

0

Lydia

Lydia

Lanjut Author... terima kasih

2024-05-12

1

Sri Siyamsih

Sri Siyamsih

waaah martinus mencari angela trenyata.berarti mereka berjodoh dn aslinya martinus tampan, mungkin jelek dlm penyamaran kl y

2024-05-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!