Tersenyum Jahat

Ketika Angela menjawab tiba-tiba datang Martinus sambil membawa kotak ukuran sedang dan berjalan ke arah Angela.

"Ini adalah patung giok dari dinasti kerajaan Kentung Alawudin. Patung giok ini adalah koleksi Nenekku dan Tuan Zul sudah lama menginginkannya." Ucap Martinus sambil memberikan peti tersebut.

Angela hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya kemudian menerima peti tersebut lalu berjalan ke arah Tuan Zul dan Nyonya Zul.

Belia yang mendengar ucapan Martinus langsung menatap ke arah Bela sedangkan Bela yang di tatap hanya menganggukkan kepalanya. Bela kemudian dengan sengaja mendorong tubuh Angela ketika Angela berjalan melewati dirinya.

Hal itu membuat tubuh Angela terdorong ke depan karena Angela belum ada persiapan. Tentu saja peti tersebut mental dan mengenai lukisan yang di pegang oleh Tuan Zul hingga lukisan dan patung giok tersebut jatuh dan rusak parah.

Angela, Tuan Zul, Nyonya Zul, Martinus dan semua yang ada diruangan tersebut sangat terkejut dengan apa yang barusan terjadi. Berbeda dengan Belia dan Bela di mana ke dua wanita jahat tersebut tersenyum jahat karena rencananya berhasil.

"Lukisanku rusak." Ucap Tuan Zul dengan wajah terkejut dan dengan nada amarah.

Martinus menatap ke arah lukisan tersebut dan patung giok milik Neneknya bergantian dengan wajah terkejut seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya kalau ke dua benda berharga tersebut rusak.

"Ya Tuhan, lukisan karya Alexander rusak parah." Ucap pria pertama.

Mereka serempak membicarakan kecerobohan Angela membuat Belia dan Bela sangat senang karena Angela dijelek-jelekkan di depan umum.

"Angela Sutrisna, kamu sudah menghancurkan lukisan kesayangan Tuan Zul dan Nyonya Zul. Biarkan Aku melihat bagaimana kamu akan berakhir." Ucap Belia sambil tersenyum jahat.

Angela hanya menatap sekilas ke arah Belia dengan tatapan kesal kemudian menatap ke arah Tuan Zul dan Nyonya Zul yang terlihat sangat kecewa dengan apa yang barusan terjadi.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Martinus dengan wajah kuatir.

"Aku baik-baik saja, hanya saja ..." Ucap Angela menggantungkan kalimatnya sambil menatap ke arah patung giok yang sudah rusak.

"Lukisanku .... Lukisanku." Ucap Tuan Zul sambil meratapi lukisan yang sudah rusak.

"Gadis kecil, kenapa kamu begitu ceroboh? Apakah kamu tidak tahu seberapa berharganya lukisan itu?" Tanya Tuan Zul dengan wajah frustrasi.

"Angela." Panggil Belia sambil berjalan ke arah Tuan Zul keudian memegang lengannya.

"Kamu sudah bertindak terlalu jauh, kamu sebenarnya sangat iri padaku dan kamu sengaja menghancurkan lukisan Daddy Zul." Ucap Belia berusaha memperkeruh suasana.

"Tuan Zul, Angela tidak bermaksud demikian." Ucap Martinus yang tidak tega Angela dipojokkan.

"Tuan Muda Martinus, Anda tidak mengenal wanita ini. Dia selalu cemburu padaku sejak Dia masih kecil dan selalu merebut semua mainanku. Dia juga tidak bisa melihatku hidup dengan baik karena selalu iri dengan apa yang Aku miliki termasuk kepintaranku." Ucap Belia sambil berusaha menjatuhkan Angela di depan Martinus.

"Kakek, Aku minta maaf. Jika bukan karena Aku maka hal itu tidak akan memancing balas dendam Angela Sutrisna yang menyebabkan Angela Sutrisna menghancurkan lukisan kesayangan Tuan Zul dan Nyonya Zul." Ucap Belia dengan wajah pura-pura sedih.

"Bagaimana Aku bisa menyalahkanmu, lukisan ini adalah hadiah darimu. Satu-satunya alasan untuk disalahkan adalah karena ada beberapa orang memiliki pemikiran yang iri dengan keberuntunganmu." Ucap Tuan Zul sambil menepuk-nepuk tangan Belia dengan lembut.

"Jangan sedih, Aku tahu kalau kamu tidak bermaksud begitu dan kamu jangan kuatir karena Aku ada di sini."Ucap Martinus dengan nada lembut sambil menggenggam tangan Angela.

Angela sungguh sangat terharu dengan perkataan Martinus karena di saat semua orang menjatuhkan Angela, hanya Martinus satu-satunya yang membela dirinya dan tidak terpengaruh dengan perkataan orang-orang terlebih Belia.

"Tuan Zul, Aku akan membayar lukisan ini dengan cara menawarkan uang dengan harga tinggi." Ucap Martinus.

Tuan Zul hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak setuju mengingat Tuan Zul juga orang kaya hanya saja lebih kaya Martinus dan keluarga besar Martinus.

"Tuan Muda Martinus, Daddy Zul sudah kaya dan uangnya milyaran dollar. Jadi lukisan karya Alexander tidak bisa di beli dengan uang." Jawab Belia yang masih ingin menjatuhkan Angela.

Martinus langsung membalikkan badannya tanpa menjawab ucapan Belia membuat Angela ikut membalikkan badannya. Martinus kemudian menatap satu persatu ke arah para tamu undangan.

"Apakah ada yang lunya lukisan karya Alexander? Aku, Martinus Van Hounten akan membelinya dengan harga lima belas kali lipat dari harga pasar. Mungkin di antara kalian di sini ada yang bisa memberikan informasinya dan memberitahukan Alexander tentang keberadaan tujuh lukisan yang tersisa." Ucap Martinus.

"Jika ada yang mempunyai lukisan maka Aku akan membayarnya lima belas kali lipat dari harga pasar. Sedangkan yang mengetahui keberadaan Alexander dan memberitahukan informasinya padaku maka Aku akan memberikan sepuluh juta dollar." Sambung Martinus.

Semua orang terkejut dengan apa yang dikatakan Martinus terlebih Angela, Angela seakan tidak percaya dan terharu kalau Martinus bersedia mengeluarkan uang sebanyak itu agar Angela tidak dipermalukan di depan orang banyak terlebih ke Tuan Zul.

"Wow ... lima belas kali lipat dari harga pasar." Ucap pria pertama sekan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Martinus.

"Sepuluh juta dollar bagi orang yang memberikan informasi." Ucap pria ke dua.

"Tuan Muda Martinus adalah orang yang murah hati. Rela menghabiskan uang yang sangat banyak demi calon istrinya." Puji wanita pertama.

Para tamu undangan lalu berbisik-bisik tentang apa yang barusan di dengarnya dan hal itu tentu saja membuat Belia menggenggam ke dua tangannya dengan erat menahan amarahnya karena Martinus rela melakukan hal itu demi Angela.

"Terima kasih sudah bersedia membantuku tapi tidak harus seperti ini." Ucap Angela dengan nada lembut kemudian membalikkan badannya.

"Tuan Zul, Aku akan membayarmu untuk lukisan yang tidak sengaja Aku rusak." Ucap Angela.

"Bagaimana Kamu membayarnya?" Tanya Tuan Zul.

"Terima kasih atas cintamu karena Tuan Zul menyukai karya lukisan Alexander. Maka Aku akan memberikan kompensasi atas kesalahanku berupa lukisan karya Alexander." Jawab Angela.

"Pffttt ... Tahukah kamu kalau lukisan Alexander sangat berharga jadi berhentilah bersikap lucu. Mana bisa kamu memiliki lukisan karya Alexander?" Tanya Belia dengan nada menghina sambil tertawa jahat.

"Tuan Zul, Aku akan memberikan lukisan karya Alexander sebanyak yang Anda mau." Ucap Angela tanpa menjawab ucapan Belia.

Angela kemudian membalikkan badannya dan menatap ke arah Martinus yang sedang menatap dirinya.

"Tolong bantu Aku menyiapkan kertas, tinta dan pena." Pinta Angela.

Martinus hanya menganggukkan kepalanya kemudian menghubungi Christina untuk membawakan kertas, tinta dan pena sesuai permintaan Angela.

"Apakah kamu ingin menggambar lukisan? Memangnya kamu bisa menggambar? Jika bisa menggambar apakah bisa dibandingkan dengan lukisan karya Alexander? berhentilah bersikap lucu." Ucap Belia memberikan pertanyaan beruntun tanpa jeda.

"Keluargaku sungguh malang." Ucap Komar yang sejak tadi terdiam.

"Bagaimana Aku bisa memiliki putri yang sangat bodoh dan memalukan keluargaku?" Tanya Komar sambil menunjuk ke wajah Angela.

"Anak perempuan yang luar biasa ini sangat memalukan. Orang desa mana tahu apa itu lukisan dari negara T?" Tanya Bela dengan wajah sinis menatap ke arah Angela.

Sedangkan Martinus menyimpan ponselnya ke dalam saku jasnya sambil menatap ke arah Angela. Di mana Angela sama sekali tidak panik malah tersenyum menatap ke arah Martinus seakan mengatakan kalau dirinya baik-baik saja tanpa ada rasa takut sedikitpun.

'Kenapa Angela bisa setenang itu?' Tanya Martinus dalam hati.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :

Terpopuler

Comments

Ayu

Ayu

jelas sj angela tenang mslh lukisan iru. krn lukisan itu dia yg buat. smg angela beehasil dan tdk di hina lg. lanjut thor

2025-03-03

0

Maigy Magdalena Suoth

Maigy Magdalena Suoth

ngaku aja Angela bahwa itu lukisan kamu

2024-06-13

0

Susanty

Susanty

ceritanya yang bagus👍 pertahanankan Thor.
sukses selalu

2024-06-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!